Bab 1 Sejarah Perkembangan Sosiologi Ii
Bab 1 Sejarah Perkembangan Sosiologi Ii
Kompetensi :
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa dapat memahami sejarah
kelahiran dan perkembangan sosiologi baik di luar negeri maupun di
Indonesia.
Pada bagian ini akan dijelaskan empat ahli yang sampai kini pikirannya
masih dipakai dalam teori sosiologi, yaitu Auguste Comte, Karl Marx,
Max Weber, dan Emile Durkheim. Pandangan mereka telah memberi
stimulan diskusi panjang tentang pelbagai persoalan terkait dgn
kehidupan ekonomi, politik, dan kebudayaan. Pandangan mereka juga
digunakan dalam disiplin ilmu social lain seperti ilmu politik, ekonomi,
antropologi, dan sejarah.
1.3.1. Auguste Comte (1798-1857)
Auguste Comte (Perancis, 1798-1857) mengemukakan istilah awal :
SOCIAL PHYSICS (FISIKA SOSIAL) karena istilah ini sudah
digunakan oleh ahli statistik sosial Belgia Adophe Quetelet, maka istilah
diubah menjadi sociology.
Auguste Comte membagi sosiologi ke dalam dua pendekatan yakni:
1. Statika sosial (social static) : mengkaji tatanan sosial. Statika
mewakili stabilitas.
2. Sosial dinamik : mengkaji kemajuan dan perubahan social. Dinamika
mewakili perubahan. Progres dlm membaca fenomena sosial perlu
melihat masyarakat secara keseluruhan sebagai unit analisis.
Dengan memakai analogi dari biologi, Comte menyatakan bahwa
hubungan antara statika dan dinamika merujuk pada konsep order
didalamnya ditekankan bahwa bagian-bagian dari masyarakat tidak
dapat dimengerti secara terpisah, tetapi harus dilihat sebagai satu
kesatuan yg saling berhubungan..
1.3.2. Karl Marx (1818-1883)
Karl Marx lahir di Trier, Jerman tahun 1818 dari kalangan keluarga
rohaniwan Yahudi. Tamat dari perguruan tinggi menjadi editor di
sebuah surat kabar di Jerman. Pandangannya mat kritis terutama sangat
anti penindasan yg hadir bersama system kapitalis yang mewarnai
peradaban Eropa Barat. Beliau pindah ke Paris setelah terjadipertentangn
dengan pemerintah Jerman. Ia berkolaborasi dengan Friedrich Engels
menulis buku berjudul The Communist Manifesto (1848). Lalu menulis
buku : Das Capital, dua bab terakhir buku ini diteruskan oleh Engels
karena Marx keburu meninggal.
Menurut Marx, sejarah manusia mulai dari pertanian primitive, feudal
dan industri, ditandai hubungan social yg melembagakan sifat
ketergantungan untuk mengontrol atau menguasai sumber-sumber
ekonomi. Mereka yg menguasai dan mengonytol sumber-sumber
ekonomi adalah kelas atas, seangkan mereka yg hanya memiliki sedikit
atau bahkan tidak punya sama sekali adalah dari kelas bawah. Terjadi
penindasan oleh kelas atas terhadap kelas bawah. Fokus perhatian Marx
pada dua kelas penting : BORJUIS (kelas atas/kapitalis yg memiliki
memiliki alat-alat produksi seperti pabrik dan mesin) dan PROLETAR
(kelas bawah/ para buruh yg bekerja pada borjuis).
Pendapat Marx terhadap fenomena social semacam itu (penindasan
/eksploitasi kaum borjuis terhadap kaum proletar) hanya dapat
dihentikan dengan cara mengganti atau merusak system kapitalis.
Caranya dengan melakukan revolusi (prinsip konflik) kemudian
menggantinya dengan system yg lebih menghargai martabat manusia. Ini
tidak mudah karena para buruh harus menghilangkan False
Consciousness (kesadaran palsu) dengan class consciousness kesadaran
kelas. Melalui bimbingan pemimpin-pemimpin revolusioner, para buruh
akan menjadi setia dan mau berkorban demi perjuangan kelas. Denagn
demikian kan muncul masyarakat yg adil, sama rata sama rasa, dan
terhindardari segala bentuk eksploitasi, ini yg disebutnya sebagai
masyarakat komunisme modern. Disamping dipuja banyak orang, Marx
juga dikecam banyak orang, terutama pendapatnya tentang “agama
sebagai candu masyarakat“ (the opium of the people).
1.3.3. Max Weber (1864-1920)
Max Weber lahir di Erfurt, Jerman berasal dari keluarga kaya dan
terpandang. Ayahnya seorang birokrat (kelak akan mewarnai pikiran
beliau tentang birokrasi) yg menduduki posisi politik penting, sedangkan
ibunya adalah seorang pemeluk agama Calvinisme yg sangat taat (juga
mempengaruhinya melakukan studi tentang kaitan etika protestan
dengan spirit kapitlisme industrial).
Beliau menempuh kuliah di Universitas berlin belajar hukum. Setelah
berhasil mengambil gelar doctor ia berprofesi sebagai praktisi hukum, di
samping itu ia juga bekerja sebagai dosen di Universitas Wina dan
Munich. Ia banyak mendalami masalah ekonomi, sejarah, dan sosiologi.
Bukunya yg terkenal berjudul “ A Contribution to the histoy of Medieval
Business Organizations” dan “ The Protestant Ethic and The Spirit of
Capitalism” (1904) . Dalam bukunya yg kedua ini ia mengemukakan
tesisnya mengenai keterkaitan antara etika protesan dengan munculnya
kapitalisme di Eropa Barat.
Pandangan Weber, kenyataan social lahir dari motivasi individu dan
tindakan-tindakan social (social action). Dari pandangannya sebenarnya
Weber lazim digolongkan “nominalis” yg lebih percaya bahwa hanya
individu-individu sajalah yg riil secara obyektif, dan masyarakat adalah
satu nama yg menunjukan pada sekumpulan individu yg menjalin
hubungan. Pandangan beliau tentang tindakan sosila inilah yg kemudian
menjadi acuan dikembangkannya teori sosiologi yg membahas interaksi
social.
Pertanyaan :
1. Tesis Weber yang terkenal adalah ada keterkaitan antara Etika
Protestan dan Semangat Kapitalisme. Jelaskan tesis Weber tersebut!
2. Apa sumbangan pemikiran Karl Marx yang penting bagi perkembangan
sosiologi? Jelaskan!