Tinjauan Umum
Tinjauan Umum
d. Peraturan Zonasi
2. TINJAUAN KHUSUS
a. Penentuan kawasan
b. Profil Kawasan
I. Tinjauan Umum:
A. Pengertian umum Perencanaan Wilayah dan Kota
Definisi Perencanaan
Perencanaan adalah proses kontinyu dalam pengambilan keputusan atau pilihan
mengenai bagaimana memanfaatkan sumber daya yang ada semaksimal mungkin
guna mencapai tujuan-tujuan tertentu di masa depan.
Dari definisi tersebut maka di dalam perencanaan tentu terdapat elemen-
elemennya yaitu :
- Merencana berarti memilih
- Perencanaan sebagai alat untuk mengalokasikan sumber daya
- Perencanaan sebagai alat untuk mencapai tujuan
- Perencanaan itu berorientasi ke depan.
Wilayah dan Kota adalah tempat yang di tinggali. Kota menyediakan berbagai
kebutuhan kita: sandang, pangan, dan papan. Kota sebagai sebuah fenomena
“urban” memberikan kita lingkungan sosial budaya dan ekonomi yang sangat
menentukan preferensi dan perilaku kita. Permukiman kota juga keseluruhan yang
meliputi kota sebagai tempat tinggal dengan lingkungan sosial ekonomi dan
budaya yang mempengaruhi.
Perencanaan Wilayah dan Kota adalah suatu program studi yang mempelajari
tentang cara merencana suatu wilayah dan kota. Dalam merencanakan suatu kota
ternyata banyak sekali yang harus di pertimbangkan, misalnya kondisi ekonomi,
sosial, budaya suatu wilayah dan yang lain-lain. Perencana kota menyediakan
suatu rencana berdasarkan prinsip “supply and demand” yang akan digunakan
untuk membuat kota tersebut lebih maju dalam segala bidang.
Hasil dari Perencanaan Kota dan Wilayah tentunya ada berbagai tingkatan, yaitu :
1. Rencana Tata Ruang Nasional.
Produk RTRW
D. Peraturan Zonasi
Peraturan zonasi pada dasarnya adalah suatu alat untuk pengendalian yang
mengatur tentang persyaratan pemanfaatan ruang dan ketentuan pengendaliannya
yang disusun untuk setiap blok/zona peruntukan (UU No. 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang), dimana blok/zona peruntukan yang menjadi acuan ditetapkan
melalui rencana rinci tata ruang. Peraturan zonasi ini lebih dikenal dengan istilah
populer zoning regulation, yang merujuk pada pembangian lingkungan kota ke
dalam zona-zona pemanfaatan ruang dimana di dalam tiap zona tersebut
ditetapkan pengendalian pemanfaatan ruang atau diberlakukan ketentuan hukum
yang berbeda-beda (Barnet, 1982).
1. Ketentuan yang harus, boleh, dan tidak boleh dilaksanakan pada zona
pemanfaatan ruang
2. Amplop ruang (koefisien dasar ruang hijau, koefisien dasar bangunan,
koefisien lantai bangunan, dan garis sempadan bangunan)
3. Penyediaan sarana dan prasarana
4. Ketentuan lain yang dibutuhkan untuk mewujudkan ruang yang aman,
nyaman, produktif dan berkelanjutan, antara lain :
- Keselamatan penerbangan
- Pembangunan pemancar alat komunikasi
- Pembangunan jaringan listrik tegangan tinggi