Anda di halaman 1dari 7

NAMA : SINDI RIMA GUSRIYATI

NIM: : 11782201617

KELAS : AGROTEKNOLOGI/6A

MATA KULIAH : NUTRISI DAN ZPT

SOAL:

1. Senyawa primer penyusun tanaman beserta fungsinya dan strukturnya.

2. Senyawa intermediet penyusun tanaman beserta fungsi dan strukturnya.

3. Jelaskan dan gambar skema biosintetis IAA

4. Zat apa saja yang menjadi imhibitor pergerakan auksin ? cantumkan struktur kimia

JAWAB :

1. Senyawa metabolit primer adalah senyawa organic yang berasal dari tanaman dan secara
umum memiliki kemampuan bioaktif, baik untuk kelangsungan hidup maupun pertahanan
tanaman tsb. Metabolisme primer pada tumbuhan seperti respirasi dan fotosintesis yang
merupakan proses yang esensial bagi pertumbuhan. Metabolism primer membentuk metabolit
primer. Metabolit primer yaitu metabolisme yang digunakan untuk kelangsungan hidup (proses
tumbuh) contoh : asam amino, asetil, CoA, gula-gula, lipid , protein dll.

Struktur penghasil metabolisme primer tanaman

 Asam nukleat merupakan bagian yang tersusun dari C,H O dan P. Tersusun dari 3 bagian
yaitu gula ribose, basa nitrogen, dan fosfat. Berdasarkan fungsinya dibagi 4 kelompok yaitu :
sebagai energy kimia, sebagai komponen regulator, sebagai komponen materi genetic, sebagai
kofator.

 Lipid merupakan golongan senyawa metaboli primer yang bersifat hidrofobik(anti air), lipid
dibedakan menjadi 3 kelompok besar yaitu: sterol,kolesterol, lemak.
 Protein merupakan senyawa makromolekul yang terdiri dari H,C,O,S dan N. berdasarkan
fungsinya dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu: protein structural berfungsi menyusun sel, dan
protein fungsional yaitu kelompok enzim.

 Karbohidrat merupakan makromolekul yang terdiri atas H,C dan O sering juga disebut
sebagai hidrokarbon.

Fungsi metabolisme primer :

 Diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi hidup tumbuhan

 Untuk pertumbuhan atau perkembangan bagi tumbuhan tersebut

 Sebagai cadangan makanan.

2. Senyawa intermediet merupakan senyawa antara, hasil reaksi zat aktif dengan radikal sebelum
diperoleh hasil berupa CO2 dan H2O atau sebuah entitas molekular (atom, ion ,dll) yang berumur
jelas lebih panjang dari pada sebuah vibrasi molekul yang terbentuk dari reaktan dan membentuk
produk dalam suatu reaksi kimia. Fungsinya adalah sebagai penghubung antara senyawa sebagai
hasil sementara reaksi ke reaksi selanjutnya.

Struktur intermdiet

3. Asam-asam amino aromatic triptofan termasuk dalam jalur utama biosintesa dari IAA. Hasil-
hasil intermediate yang terdapat antara triptofan dan IAA adalah : asam indol purivat, triptoamin
dan indol asetaldehida. Triptofan sendiri terbentuk dari PEP (fosfo enol purivat) dan eritrosa-4-
fosfat. Jalur biosintesa IAA mulai dari PEP sampai dengan triptofan juga merupakan jalur
biosintesa dari senyawasenyawa fenolik. IAA juga dapat dibentuk secara langsung dari asam
amino serine dengan indol. Jalur mana yang penting tergantung dari lingkungan dan spesies
tanaman. Pembentukan asam amino triptofan terutamavdiperuntukan dalam pembuatan protein-
protein sel. Jika triptofan harus tersedia untuk sintesa-sintesa IAA, protein sel harus mengalami
protoolisa suatu proses yang berhubungan dengan penuaan (senescence). Sheldake, akhli
biokimia tanaman yang berasal dari Inggris mengatakan bahwa asam amino triptofan untuk
biosintesa IAA berasal dari proses autolisa sel. Autolisa sel terjadi pada waktu pembentukan
jaringan xylem dan floem. Pada waktu pembentukan xylem dan floem, sel-sel meristematik
ini mengalami autolisa dan hasil autolisa menjadi tersedia untuk bahan-bahan metabolisma
selanjutnya untuk sel-sel sekitarnya. Menurut teori ini, daerah pembentukan IAA bukan saja di
daerah meristematik tetapi juga di daerah-daerah dimana terjadi diferensiasi sel untuk
pembentukan jaringan xylem dan floem. Hasil-hasil lain dari autolisa sel itu adalah asam nukleat
(untuk sintesa sitokinin) dan asam-asam amino lainnya (metione untuk sintesa etilen, fenil alanin
dan tirosin untuk sintesa senyawa fenolik). Tidak ada kesepakatan antara ahli fisiologi bahwa
hasil autolisa sel memegang peranan penting dalam biosintesa hormon tanaman. Ini hanya
merupakan suatu contoh bagaimana sukarnya untuk menunjukkan dengan tepat, pusat-pusat
pembuatan zat tumbuh tanaman itu. Tempat sintesis IAA terjadi di meristem pucuk dan meristem
akar, precursornya adalah triptopan, sedangkan skema biosintesisnya seperti pada Gambar 1 dan
2.
4.

Kemungkinan yang terjadi tentang jalur tersebut bisa saja ada

jalur lain dalam biosintesis IAA dengan precurs or triptopan pada

Gambar 2. Jalur biosintesis auxin menurut (Moore, 1979)


spesies berbeda. Disamping itu, mungkin ada lebih dari satu jalur yang
4. Beberapa senyawa sintetik berperan sebagai inhibitor (penghambat perkembangan).Ada
sembilan auksin, 14 sitokinin, 52 giberelin, tiga asam absisat, dan satu etilena yang dihasilkan
secara alami dan telah diekstraksi orang. ZPT sintetik ada yang memiliki fungsi sama dengan
ZPT alami, meskipun memiliki struktur kimia yang berbeda. Dalam praktiknya, sering kali ZPT
sintetik (buatan manusia) lebih efektif atau lebih murah bila diaplikasikan untuk kepentingan
usaha tani daripada ekstraksi ZPT alami.

 Auksin

Auksin dicirikan sebagai substansi yang merangsang pembelokan ke arah cahaya (fotonasti)
pada bioassay terhadap koleoptil haver (Avenasativa) pada suatu kisaran konsentrasi.
Kebanyakan auksin alami memiliki gugus indol. Auksin sintetik memiliki struktur yang berbeda-
beda. Beberapa auksin alami adalah asam indolasetat (IAA) dan asam indolbutirat (IBA). Auksin
sintetik (dibuat oleh manusia) banyak macamnya, yang umum dikenal adalah asam naftalenasetat
(NAA), asam beta-naftoksiasetat (BNOA), asam 2,4-diklorofenoksiasetat (2,4-D), dan asam 4-
klorofenoksiasetat (4-CPA). 2,4-D juga dikenal sebagai herbisida pada konsentrasi yang jauh
lebih tinggi. Fungsi auksin ialah merangsang perpanjangan sel, merangsang aktivitas kambium,
merangsang pembekokan batang, merangsang pantenokarpi, dan merangsang dominasi
apikal[butuh rujukan.

 Sitokinin

Golongan sitokinin (bahasa Inggris: cytokinin), sesuai namanya, merangsang atau terlibat dalam
pembelahan sel (cytokinin berarti "terkait pembelahan sel"). Senyawa dari golongan ini yang
pertama ditemukan adalah kinetin. Kinetin diekstrak pertama kali dari cairan sperma ikan hering,
tetapi kemudian diketahui ditemukan pada tumbuhan dan manusia. Selanjutnya, orang
menemukan pula zeatin, yang diekstrak dari bulir jagung yang belum masak. Zeatin juga
diketahui merupakan komponen aktif utama pada air kelapa, yang dikenal memiliki kemampuan
mendorong pembelahan sel. Sitokinin alami lain misalnya adalah 2iP.Sitokinin alami merupakan
turunan dari purin. Sitokinin sintetik kebanyakan dibuat dari turunan purin pula, seperti N6-
benziladenin (N6-BA) dan 6-benzilamino-9-(2-tetrahidropiranil-9H-purin) (PBA).

 Gibrelin atau asam giberelat


Golongan ini merupakan golongan yang secara struktur paling bermiripan, dan diberi nama
dengan nomor urut penemuan atau pembuatannya. Senyawa pertama yang ditemukan memiliki
efek fisiologi adalah GA3 (asam giberelat 3). GA3 merupakan substansi yang diketahui
menyebabkan pertumbuhan membesar pada padi yang terserang fungi Gibberellafujikuroi.

 Etilena

Etilena atau etena merupakan satu-satunya zat pengatur tumbuh yang berwujud gas pada suhu
dan tekanan ruangan (ambien). Selain itu, etilena tidak memiliki variasi bentuk yang lain. Peran
senyawa ini sebagai perangsang pemasakan buah telah diketahui sejak lama meskipun orang
hanya tahu dari praktik tanpa mengetahui penyebabnya. Pemeraman merupakan tindakan
menaikkan konsentrasi etilena di sekitar jaringan buah untuk mempercepat pemasakan buah.
Pengarbitan adalah tindakan pembentukan asetilena (etuna atau gas karbid); yang di udara
sebagian akan tereduksi oleh gas hidrogen menjadi etilena.Berbagai substansi dibuat orang
sebagai senyawa pembentuk etilena, seperti ethephon (asam 2-kloroetil-fosfonat,
diperdagangkan dengan nama Ethrel) dan beta-hidroksil-etilhidrazina (BOH). Senyawa BOH
dapat pula memicu pembentukan bunga pada nanas.Kalium nitrat diketahui juga merangsang
pemasakan buah, tetapi belum diketahui secara pasti hubungannya dengan perangsangan
pembentukan etilena secara endogen.

 Asam absisat

Asam absisat atau ABA merupakan kelompok fitohormon yang terkait dengan dormansi dan
perontokan daun (senescense). ABA selanjutnya dapat diproses menjadi bentuk turunan tidak
aktif yang disebut sebagai ABA metabolit. ABA sering dikelompokkan sebagai hormon inh.

Gambar 3. Ringkasan reaksi oksidasi IAA

Anda mungkin juga menyukai