Anda di halaman 1dari 9

IMPLEMENTASI PENGELOLAAN PASIEN

1.) Penerimaan Pasien Baru :


Pasien Ny. S usia 57 tahun datang dari poliklinik tanggal 22 april 2020 dikarenakan pasien
mengalami luka pada kaki. Luka terdapat pada ekstremitas kiri bawah ( kaki kiri pedis) yang
disebabkan karena terciprata minyak panas pada tanggal 14 april 2020 dan dua hari setelahnya
luka dari tercipratnya minyak tersebut melebar dan makin parah. Kemudian Ny S di bawa di
poliklinik RS tugurejo semarang, setelah di periksa dan di dapatkan hasil bahwa GDS Ny. S
330 mg/dl ,Kemudian pasien dirawat di ruang Kenanga kelas 1 diantar oleh perawat K.
2.) Proses orientasi pada pasien :
Saat pasien tiba diruangan kenanga, pasien dan keluarga diterima oleh perawat yang sedang
jaga,kemudian perawat jaga memberi tahu mengenai letak kamar yang akan di tempati oleh
pasien.perawat jaga menjelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa Pasien berada diruang
kenanga kelas 1 yang terdiri dari 2 bed ,1 tv, 1 AC, 1 kamar mandi , 2 sofa untuk
penunggu/keluarga pasien. Ruang kenanga berada di lantai 2. Setelah di orientasikan oleh
perawat tentang kamar yang dan ruangan , perawat meminta tanda tangan di informan consen
bahwa pasien wajib mengikuti aturan yang ada diruangan tersebut ,dan di surat tersebut pasien
menjadi tanggung jawab ruang kenanga, dan surat tersebut sudah setuju untuk mengikuti
pengobatan yang diberikan dokter.
Pasien diberi pemahaman tentang kewajiban pasien yaitu:
pasien wajib menyampaikan informasi yang relevan tentang penyakit, riwayat kesehatan, dan
pengobatannya.
semua pasien memiliki hak yang sama sehingga pasien wajib untuk menghormati hak-hak
mereka seperti privasi, kerahasiaan, dan keamanan.
pasien memiliki batas dalam berperilaku dan berbicara sesuai dengan ketentuan.
pasien wajib menunjukkan rasa hormat satu sama lain dan hanya berbicara dengan staf
perawatan dan dokter tentang hal-hal pribadi.
pasien wajib menjaga lingkungan yang aman dan bebas dari potensi bahaya untuk semua
orang.
pasien wajib mengikuti pengobatan yang dianjurkan oleh staf perawatan sesuai dengan yang
telah disetujui.
pasien/keluarga wajib membayar biaya perawatan pasien.
C. tingkat ketergantungan pasien ny.s
TABEL KETERGANTUNGAN PASIEN NY.S (BARTHEL INDEX)
NILAI SKOR
NO FUNGSI SKOR URIAN
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Mengendalikan tak terkendali/tak teratur (perlu
0
rangsangan pencahar)
1.
defekasi (BAB) 1 Kadang-kadang tak terkendali
2 mandiri 2 2 2
Mengendalikan 0 Tak terkendali (pakai kateter)
2. rangsangan 1 Kadang kadang tak terkendali (1x24 jam)
berkemih 2 mandiri 2 2 2
Membersihkan 0 Butuh pertolongan orang lain
diri (cuci mandiri
3.
muka,sisir 1 1 1 1
rambut,sikat gigi)
penggunaan 0 Tergantung pertolongan orang lain
jamban, perlu pertolongan pada beberapa
masuk dan 1 kegiatan tetapi dapat mengerjakan 1 1 1
keluar sendiri kegiatan yang lain
4. (melapaskan, mandiri
memakai
celana, 2
membersihkan,
menyiram
makan 0 Tidak mampu
5. 1 Perlu ditolong untuk memotong makanan
2 mandiri 2 2 2
rubah sikap dari 0 Tidak mampu
berbaring perlu banyak bantuan untuk bisa
1
6. keduduk duduk (>2orang)
2 Bantuan (2 orang)
3 mandiri 3 3 3
Berpindah / 0 Tidak mampu
berjalan 1 Bisa (pindah) dengan kursi roda
7.
2 Berjalan dengan bantuan 1 orang
3 mandiri 3 3 3
Memakai baju 0 Tidak mampu
Bagian dibantu (missal mengancing
8. 1
baju)
2 mandiri 2 2 2
Naik turun tangga 0 Tidak mampu
9. 1 Butuh pertolongan 1
2 mandiri 2 2 2
mandi 0 Tergantung orang lain
10.
1 mandiri 1 1 1
Total skor 19 19 19
Interpretasi hasil Barthel Index:
20 = Mandiri
12-19 = Ketergantungan Ringan
9-11 = Ketergantungan Sedang
5-8 = Ketergantungan Berat
0-4 = Ketergantungan Total
Totas score tingkat ketergantungan pasien ny.s berdasarkan table adalah 19 (ketergantungan
ringan )

PRINSIP PASIEN SAFETY

a. Identitas Pasien
Nama lengkap : ny.s
Alamat : Tambak aji, kota Semarang
b. Komunikasi yang efektif
- Melakukan handover saat serah terima pasien di ruangan kenanga
- Melakukan critical result dalam waktu 30 menit
- Menggunakan singkatan yang di bakukan
c. Penggunaan high alert medication (HAM)
Tidak menyimpan elektrolit konsentrasi tinggi di ruang perawatan
d. Safety sugery
Suatu program yang berguna untuk :
- Pencegahan infeksi luka operasi
- Kesalamatan pembiusan
- Kesalamatan pembedahan
- Mekanisme jaminan kualitas dan perawatan pembedahan
e. Pencegahan infeksi
Melakukan cuci tangan :
- Sebelum kontak dengan pasien
- Sebelum melakukan tindakan aseptic
- Setelah kontak dengan cairan tubuh
- Setelah kontak dengan pasien
- Setelah kontak dengan lingkungan pasien
f. Pencegahan pasien jatuh
Melakukan pengkajian awal dan berkala mengenai resiko pasien jatuh melakukan tindakan
untuk mengurangi resiko yang teridentifikasi

TABEL PENILAIAN PASIEN RESIKO JATUH NY.S


Skoring 1 Skoring 2 Skoring 3
no resiko skala
Tgl 23-4-20 Tgl 24-4-20 Tgl 25-4-20
riwayat jatu, yang baru atau dalam 3 Tidak 0 0 0 0
1.
bulan terakhir YA 25
Diagnose medis sekunder >1 Tidak 0 0 0 0
2.
Ya 15
Alat bantu jalan :
0 0 0 0
1. bedrest di bantu perawat
3.
2. penopang tongkat/walker 15
3. furniture 30
Menggunakan infus Tidak 0
4.
Ya 25 25 25 25
Cara berjalan/berpindah :
0 0 0 0
Normal/ bed rest/ imobilisasi
5.
Lemah 15
terganggu 30
Status mental:
0 0 0 0
6. Orientasi sesuai kemampuan diri
Lupa keterbatasan diri 15
Jumlah skor 25 25 25
Tingkat resiko jatuh Resiko rendah
Paraf dan nama perawat

KEBUTUHAN WAKTU PERAWATAN PASIEN

Tindakan Jenis tindakan keperawatan


Hari/tanggal jam keperawatan yang Tidak
langsung kolaborasi
dilaksanakan langsung
09.30- Pasien masuk dan
09.37 melakukan orientasi 7 menit
kepada klien dan
keluarga
Kamis/23
09.38- Menyiapkan
april 2020
09.40 peralatan untuk 2 menit
memasang infus
09.41 - Memasang infus
10 menit
09.51
09.52- Mengambil darah
10 menit
10.02 vena
10.03- Memonitor tanda-
5 menit
10.08 tanda vital
10.09- Pendkes mengenai
6 menit
10.15 tindakan ROM pasif
10.16- Memonitor keadaan
5 menit
10.21 pasien
10.22- Menghubungi 5 menit
10.27 dokter untuk
kelanjutan medikasi
12.00- Memonitor tanda-
5 menit
12.05 tanda vital
12.06- Monitor keadaan
24 april 5 menit
12.11 pasien
2020
12.12- Menghubungi 5 menit
12.17 dokter untuk
kelanjutan medikasi
09.00- Menyiapkan
09.05 peralatan untuk 5 menit
memasang infus
09.06- Memasang infus
10 menit
09.16
25 april 09.16- Memonitor tanda-
5 menit
2020 09.21 tanda vital
09.22- Monitor keadaan
5 menit
09.27 pasien
09.28- Menghubungi
09.33 dokter untuk 5 menit
kelanjutan medikasi

Rekap waktu tindakan keperawatan yang dilakukan

Waktu tindakan
Hari Perawatan Jadwal Shift
keperawatan yg dilakukan
1 pagi 55 menit
2 pagi 50 menit
3 pagi 43 menit
4 pagi 48 menit
5 siang 57 menit

KEBUTUHAN SDM

Klasifikasi pasien
Jumlah
Minimal parsial total
pasien
pagi siang malam pagi siang malam pagi siang malam
1 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20
2 1,34 0,28 0,14 0,54 0,30 0,20 0,72 0,60 0,40
3 0,51 0,42 0,42 0,81 0,45 0,30 1,08 0,90 0,60
KEBUTUHAN LOGISTIK PASIEN

Tanggal (bulan
No. tindakan logistik april) Total penggunaan
23 24 25
1. Biaya
1 1
administrasi
2. Pemberian a. alcohol swab 7 3 3 13
terapi obat b. dextrose 500 ml 2 2 2 6
melalui c. keterolac 1 1 1 3
IV line, d. ceftriaxone 1 gr 3 3 3 9
pengecekan e. spuit 3 cc 3 3 3 9
GDS, f. spuit 10 cc 3 3 3 9
pemasangan g. aqua for injection 6 6 6 18
kateter dan h. stik gds 3 3 3 9
perawatan luka i. landset 2 2 2 6
j. insulin 5 u 3 3 3 9
k. kassa steril 2 2 2 6
3. Pemeriksaan Pemeriksaan gds 1 1 2
laboratorium Dispo 5 cc 1 1 2
Pemeriksaa darah rutin 1 1
4. Ruang a.Tempat Tidur
perawatan b. AC
kelas 1 c. Meja
d. Kursi
e. Sprei
f. Bantal
g. Sarung bantal
h. Selimut
i. Tiang infus 1 1 1 3
j. Handrub
k. Tong Sampah
l. Lemari
m. Penerangan + Listrik
n. Air
o. Kamar mandi/WC
p. Gayung
q. Pispot
5. Visit dokter 1 1 1 5
6. Tindakan Asuhan keperawatan
1 1 1 5
keperawatan harian
7. Injeksi perhari 1 1 1 5
Pasang infus dewasa 1 2
Pengambilan darah vena 1 1 2
8. materai 1 1
Total Harga
Total biaya
No. tindakan penggunaan satuan
logistik
1. Biaya administrasi 1 35.000 35.000
a. alcohol swab 14 479 6.706
b. dextrose 500 ml 6 12.403 74.418
c. keterolac 4 7.183 28.732
Pemberian terapi
d. hepafik 4 4.955 19.820
obat melalui Iv line,
e. ceftriaxone 1 gr 1 6.440 6.440
pengecekan
2. f. spuit 3 cc 15 570 8.550
GDS, pemasangan
g. spuit 5cc 15 2.208 33.120
kateter
h. insulin 5 u 6 165.000 990.000
dan perawatan luka
i.inj ampicilin 500 mg 10 4.543 45.430
j. gentamicin 40 mg 15 1.098 16.470
k. ceftriaxone 1 gr 8 18.679 149.432
Pemeriksaan darah
Pemeriksaan 2 90.000 180.000
3. rutin
laboratorium
Spuit 5 cc 1 2.208 2.208
a.Tempat Tidur
b. AC
c. Meja
d. Kursi
e. Sprei
f. Bantal
g. Sarung bantal
h. Selimut
Ruang perawatan i. Tiang infus
4. 5 350.000 1.700.000
kelas 1 j. Handrub
k. Tong Sampah
l. Lemari
m. Penerangan +
Listrik
n. Air
o. Kamar mandi/WC
p. Gayung
q. Pispot
5. Visit dokter 5 70.000 350.000
Tindakan Asuhan keperawatan
6. 5 10.000 50.000
keperawatan harianm
Injeksi perhari 5 10.000 50.000
Pasang infus dewasa 1 30.000 30.000
Pengambilan darah
1 25.000 25.000
vena
7. materai 1 5.500 5.500
1.Hambatan dan pendukung proses keperawatan secara manajerial saat mahasiswa praktek
mengelola pasien
Jawaban : Terjadi hambatan saat pembagian jadwal shift karna mahasiswa terlalu bingung
membagi waktu supaya benar-benar waktu shiftnya satu sama lain. Dan ada pula prinsip
pemberian obat yang mahasiswa belum bisa mandiri karna mahasiswa masih bingung cara
ctepat penghitungan dosis sehingga masih harus bertanya dengan perawat di ruangan.
2.Hambatan dan pendukung dan solusi penyelesaian dalam pengelolaan pasien
Jawaban : Mahasiswa tidak mengalami hambatan pada pendukung dan solusi dalam
penyelesaian dalam pengelolaan pasien dikarenakan selain pasien kooperatif keluarga juga
dengan mudah membantu mahasiswa untuk melakukan intervensi yang mahasiswa anjurkan
seperti mengawasi pasien dan membantu pergerakan pasien.
3.7 etik moral yang sudah dilakukan terhadap pasien kelolaan
Jawaban :
1) Autonomy (keadilan)
Dalam hal ini mahasiswa mampu melakukan secara mandiri dalam pengambilan rencana
tindakan/intervensi seperti mengganti infus saat sudah memasuki H-4, injeksi sesuai waktu
yang sudah ditentukan dan pemantauan TTV pada pasien yang dirasa harus butuh pantauan.
2) Beneficience (berbuat baik)
Dalam hal ini mahasiswa melakukan kebaikan kepada pasien khususnya dalam pemberian
intervensi keperawatan yang telah direncanakan.
3) Justice (keadilan)
Dalam hal ini ada 2 pasien yang berbeda 1 pasien dengan dx ulkus dm memanggil dan minta
bantuan karna balutannya rembes dan pasien yang 1 meminta tolong karna merasa sesak lali
mahasiswa mempertimbangkan dan melakukan pemasangan oksigen terlebih dahulu kepada
pasien SNH setelah itu mengganti balut pada pasien dengan ulkus DM.
4) Non-Maleficience (tidak merugikan)
Dalam hal ini mahasiswa melakukan tugasnya dalam pengambilan darah vena,awalnya pasien
menolak karna takut, akhirnya mahasiswa memberi tahu manfaat dan tujuan dari pengambilan
darah vena tersebut.
5) Veracity (Kejujuran)
Dalam hal ini keluarga(istri) menanyakan apakah kemungkinan buruk/resiko yang terjadi jika
mengalami penyakit seperti yang diderita pasien, lalu mahasiswa menjawab dan menjelaskan
dengan jujur hingga keluarga paham.

6) Confidentiality (kerahasiaan)
Dalam hal ini mahasiswa menyembunyikan diagnose medis pasien saat ada tetangga yang
menjenguk pasien.
7) Accountability (akuntabilitas)
Dalam hal ini mahasiswa bertanggung jawab atas segala tindakan keperawatan yang
dilakukannya, seperti saat mahasiswa kurang paham cara menghitung dosis, mahasiswa
klarifikasi dan bertanya kepada perawat yang berjaga.

Anda mungkin juga menyukai