2019/2020
Artikel ilmiah yang dirangkum adalah merupakan paper yang berjudul “Literatur
Review: Metode Komputasi Numerik untuk Analisis Gelombang Elektromagnetik”.
Paper ini saya pilih karena merupakan salah satu objek kajian elektro yang sangat
fundamental yaitu gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik
diaplikasikan dalam berbagai bidang dan sangat luas penggunannya. Oleh karena itu,
hal tersebut sangat penting untuk dianalisis dan didalami lagi untuk memperkuat dasar
keelektroan sehingga kemudian kita tidak kesusahan untuk mempelajari materu yang
lebih advanced.
Paper ini membahas tentang konsep dan aplikasi metode numerik pada
gelombang elektromagnetik. Jadi pada pembahasan selanjutnya, analisis akan dibatasi
pada Finite Element Method (FEM), Finite Difference Time Domain (FDTD) method,
dan Method of Moment (MoM). Metode tersebut untuk menyelesaikan permasalahan
pada gelombang elektromagnetik dan dapat dianalisis berdasarkan objeknya dan juga
persamaan Maxwell. Gelombang elektromagnetik merupakan gelombang yang secara
bersamaan membawa muatan elektrik dan magnetik. Oleh karena itu, gelombang
elektromagnetik banyak digunakan dalam berbagai teknologi canggih. Namun
permasalahannya cukup kompleks sehingga membutuhkan suatu metode komputasi
elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik dijabarkan dalam Persamaan Maxwell
baik dalam bentuk diferensial maupun integral. Metode komputasi numerik pada
dasarnya digunakan sebagai solusi dari Persamaan Maxwell untuk medan listrik dan
medan magnetik, khususnya dalam Hukum Faraday dan Ampere baik bentuk integral
maupun diferensial.
1. Metode FEM
Yaitu metode FEM membagi objek analisis yang besar menjadi bagian-bagian
kecil yang jumlahnya berhingga yang disebut sebagai finite element. Bagian-
bagian kecil yang sudah dianalisis tersebut kemudian digabungkan kembali
untuk membentuk hasil analisis secara keseluruhan. Kelebihan dari metode ini
adalah cukup mudah digunakan dalam menganalisis dan menentukan solusi
untuk objek yang kompleks dengan material non homogen, untuk menganalisis
masalah elektromagnetik dan mekanik secara bersamaan. Untuk kekurangannya
yaitu cukup kompleks jika digunakan untuk menganalisis objek 3D dengan
ukuran yang besar dan lebih sulit untuk diimplementasikan jika dibandingkan
dengan metode FDTD. Penurunan metode FEM secara prosedural yaitu
menganalisis persamaan, membuat bentuk integral, diskritisasi, membuat
persamaan untuk setiap elemen, mengevaluasi persamaan, membuat
persamaan matriks dan melakukan perhitungan untuk setiap polusi yang
ditemukan. Aplikasi dari metode ini yaitu untuk memodelkan pengamatan dan
pengontrolan sensitivitas gangguan elektromagnetik pada berbagai perangkat
elektronik dengan menggunakan lapisan perisai tipis, menyimulasikan resonator
Surface Acoustic Wave (SAW) dalam 3D menggunakan FEM, memodelkan Filter
5-IDT CRF/DMS.
2. Metode FDTD
bisa disimulasikan baik untuk satu dimensi, dua dimensi, maupun tiga dimensi.
Kelebihannya yaitu memiliki waktu pengembangan yang singkat karena proses
diskritisasinya sederhana. Kekurangan metode ini adalah Semakin besar ruang
yang akan disimulasikan, maka waktu yang dibutuhkan akan semakin lama dan
memiliki struktur ujung yang berundak. Proses penurunan persamaan untuk
metode FDTD yaitu dengan operasi curl, turunkan Persamaan Ampere dan
Faraday sehingga didapatkan persamaan Maxwell untuk sistem koordinat yang
dibutuhkan, tentukan persamaan medan magnetik dan medan listrik dengan
mendiskritkan hasil dari prosedur kedua terhadap ruang dan waktu, kemudian
selesaikan persmaan. Aplikasi dari metode ini yaitu fenomena seismik yang
berhubungan dengan perambatan gelombang elektromagnetik, menghitung
frekuensi resonansi dalam coaxial cavity maupun dalam bumbung gelombang
silinder.