Anda di halaman 1dari 8

Fitur pengucapan vokal dalam bahasa Inggris

Vokal dalam bahasa Inggris diucapkan dengan mulut terbuka, mereka bisa


menyanyi. Juga, vokal dalam bahasa Inggris bisa panjang long vowels dan
pendek short vowels Jumlah vokal pendek tujuh panjang — lima dan delapan
diftong dipthongs Diftong — kombinasi dari dua vokal dalam satu suku kata. Dalam
bahasa Inggris, sangat penting untuk mematuhi singkatnya dan bujur vokal, sebagai
bujur suara mungkin tergantung pada arti kata. Sebagai contoh:ship — sheep Kata
pertama dari suara i pendek, dan di kedua kombinasi vokalee juga, adalah
suara i hanya utang. Terjemahan dari kata pertama — kapal, dan yang kedua —
domba.
Vokal pendek suara dalam bahasa Inggris — sebuah terpotong menekankan vokal.
Panjang suara vokal dalam bahasa Inggris yang monoftong. Mereka membacakan
artikulasi konstan. Diftong salah satu suara dan membentuk suku kata shock. Dan yang
kedua — hanya singkat elemen nya.

Bahasa Inggris mengenal vocal pendek (short vowels) dan vocal panjang (long
vowels). Ada 6 short vowels, sebagian yang lain menyebut 7 dengan memasukkan
bunyi schwa [ə] sebagaimana pada bunyi kata ‘away, again, cinema, dll. Ke enam short
vowels tersebut adalah [ʌ], [æ], [e], [ɪ], [ɒ], dan [ʊ] dengan contoh masing-masing
secara berturut-turut: /cup/, /black/, /yes/, /sit/, /rock/ dan /pull/.Sementara untuk long
vowels ada 5 yaitu [u:], [i:], [ɑ:], [ɔ:], dan [ɜ:] dengan contoh kata masing-masing secara
berturut-turut: /food/, /see/, /dark/, /call/ dan /purse.

Contoh vokal pendek dalam bahasa Inggris:

o pot — pot
o cup — cangkir
o pen dengan il — Pensil
o map — peta
o mother — ibu
Contoh vokal panjang dalam bahasa Inggris:
o father — Dad
o bee — lebah
o dawn — fajar
o soon — seg

A . Pendahuluan

Dalam sistem bunyi bahasa Inggris terdapat banyak cara pengucapan pada masing-
masing individu yang disebabkan oleh berbagai macam faktor, seperti daerah asal,
pengaruh-pengaruh awal, dan lingkungan social. Oleh karena itu, banyak ahli bahasa
Inggris yang mengemukakan deskripsi rinci tentang satu bentuk pelafalan bahasa
Inggris, yang setidaknya dapat dengan mudah dipahami oleh lingkungan pengguna
bahasa Inggris, walaupun tidak standar. Bentuk pelafalan tersebut diistilahkan sebagai
“Received Pronunciation”, yang berarti ‘pelafalan yang dapat dipahami secara luas’.
orang yang telah akrab. Cara tersebut merupakan cara yang dapat digunakan
sepanjang waktu Pelafalan bahasa Inggris melibatkan produksi masing-masing bunyi
dan pengucapan kata, frasa, dan kalimat dengan ejaan, penekanan dan / atau intonasi
yang benar. Selain itu, terdapat cara bagaimana membaca kata dengan benar yang
disebut ‘phonetic transcription’ (transkrip fonetik), yang didefinisikan sebagai sejenis
penulisan alfabetik di mana tiap-tiap huruf mewakili satu bunyi. Tujuan transkrip fonetik
adalah untuk memberikan informasi yang jelas dan tidak ambigu kepada pembelajar
bahasa, misalnya bunyi yang mana yang harus digunakan pada suatu kata atau frasa,
dan dalam rangka apa mempergunakan bunyi tersebut. Nilai suatu huruf sangat
beragam dan tergantung pada (i) konteks fonetik, dan (ii) bahasa atau dialek yang
sedang ditulis .

B. Sistem Bunyi Dalam Bahasa Inggris

Bunyi dalam bahasa Inggris terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu:

1.  LONG VOCAL & SHORT VOCAL

            Bunyi /i:/ tergolong vokal panjang (yang selalu ditandai dengan lambang /:/) dan


diucapkan seperti huruf i pada kata kiri atau lidi dalam Bahasa Indonesia, tetapi harus
diucapkan cukup panjang.
e ee ea ei ie

he see read seize piece

me fee neat receive brief

we feel easy ceiling field

theme meet reach deceive thief

these sheep heat perceive chief

gene seem lead receipt niece

peel seat deceit believe

Bunyi / æ / termasuk short vowel. Bunyi ini cukup sulit bagi kita, orang Indonesia,
karena bunyi ini memang tidak didapati dalam system bunyi Bahasa Indonesia. Cara
pengucapan bunyi ini adalah dengan membuka mulut lebih lebar dari / e /, tetapi suara
yang dihasilkan harus tetap mirip dengan / e /.

aC(C) CaC CaCC C(C)aC(C)

at bad math than fashion happen

am man camp glad matter pattern

act had lack flat cancel manage

add gas mass black marry practice

ant ran damp thank happy habit

cat lamp stamp attack narrow

sad back shack began standard

ham cash scan exact manner

2. Konsonan (Consonant)
Konsonan adalah bunyi atau huruf (huruf hidup atau mati) yang dalam produksinya
udara tidak keluar secara lancar melalui mulut dan tenggorokan, tetapi mengalami
hambatan atau penyempitan sehingga terdengar adanya gesekan. Konsonan dapat
dikelompokkan menurut (i) titik artikulasi, dan (ii) cara artikulasi.

a. Menurut titik artikulasi


1) Labial, yaitu bunyi dengan titik artikulasi pada bibir. Labial terbagi dua, bilabial, yaitu
bunyi yang diartikulasikan oleh dua bibir (p, b, m), dan labio-dental, yaitu bunyi antara
bibir bawah dengan gigi atas (f, v).
2) Dental, yaitu bunyi yang diartikulasikan oleh ujung lidah dengan gigi depan (θ, δ).
3) Alveolar, yaitu bunyi yang diartikulasikan oleh ujung lidah dengan gusi (t, d).
4) Palato-alveolar, yaitu bunyi yang diartikulasikan oleh badan lidah dengan langit-langit
mulut (t∫,dЗ).
5) Palatal, yaitu bunyi yang diartikulasikan oleh bagian depan lidah dengan langit-langit
bagian depan (j).
6) Velar, yaitu bunyi yang diartikulasikan oleh bagian belakang lidah dengan langit-
langit bagian belakang (k, g, ŋ).
7) Glottal, yaitu bunyi yang dihasilkan di glottis.

a. Menurut cara artikulasi


1) Plosive, yaitu bunyi yang dihasilkan dengan menutup rongga udara sepenuhnya (p,
b).
2) Affricate, yaitu bunyi yang menyerupai plosive tetapi pemisahan organ-organ
artikulator dilakukan tidak terlalu cepat (t∫,dЗ).
3) Nasal, mulut tertutup sepenuhnya, langit-langit bagian belakang tetap rendah
sehingga udara secara bebas melewati rongga (m, n, ŋ).
4) Lateral, hambatan terletak pada tengah-tengah mulut, udara secara bebas keluar (l).
5) Rolled, bunyi dihasilkan oleh gerakan cepat dari sejumlah organ yang elastis (r).
6) Flapped, bunyi yang menyerupai konsonan rolled tetapi hanya terdiri dari satu
gerakan cepat saja (r).
7) Fricative, bunyi dibentuk dengan menyempitkan rongga udara sehingga keluarnya
udara menyebabkan suara hissing (f, v, θ, δ,s,z,∫,З,h).
8) Semi-vowel, yaitu bunyi yang dihasilkan oleh perpindahan secara cepat organ
ucapan dari vokal tertutup ke sejumlah vokal yang lain

- voiceless : Aliran udara dari paru-paru bergerak terus menuju trakea, atau batang
tenggorakan dan melewati lubang/rongga pita suara yang disebut celah suara. Jika pita
suara dipisahkan/ dilepas, maka aliran udara tidak akan dihalangi oleh celah suara, dan
dilewati dengan bebas ke dalam rongga supraglotall (bagian system suara di atas celah
suara) bunyi yang dihasilkan dengan cara ini disebut 

- voiced : p,t,k, dan s dalam bahasa inggris misalkan kata pit, tip, kit, sip, dan kiss
adalah  voiceless jika pita suara bersama-sama, arah aliran udaraberjalan terus dan
bergetar. Bunyi ini disebut  dan sebagai ilustrasinya dapat di ejakan dengan huruf b,d,g,
dan z dalam kata bad, god, dog, zebra dan buzz.

3. Diftong (Diphthong)
Diftong adalah bunyi yang dibuat melalui pemindahan satu posisi vokal ke posisi vokal
yang lain. Secara fonetik, diftong diwakili oleh urutan dua huruf, yang pertama
menunjukkan posisi mulai dan yang kedua menunjukkan arah pergerakan. Diftong
dikelompokkan menjadi dua, yakni diftong tertutup (ei, ‫ כ‬u, ai, au, ‫כ‬i) dan diftong tengah
(i, u, ‫כ‬, ε)

No. Symbol Word Phonetic Transcription


1. ei day dei
2. ‫כ‬u go g‫כ‬u
3. ai high hai
4. au now nau
5. ‫כ‬i boy b‫כ‬i
6.  here hi6. i
7.  there δe7. e
8.  shore ∫‫כ‬8. ‫כ‬
9.  tour tu9.

          Diphthongs adalah bunyi dua vokal yang berlainan dan diucapkan dengan
caragliding, yaitu meluncur dari bunyi pertama ke bunyi kedua sehingga dapat dianggap
menyatu. Dalam bahasa Indonesia juga didapati diphthongs seperti pada kata-
kata kalau, santai, amboi dan sebagainya.

/ eɪ /
--aCe -ai- -ay -ei

cake aim say eight break

take main may weigh great

date fail bay weight steak

case bait pray veil prey

name jail ray vein grey

shape gain stay beige

late wait day

C. Persamaan dan Perbedaan


Pada dasarnya, sistem bunyi dalam bahasa Indonesia serupa dengan sistem bunyi
dalam bahasa Inggris. Meskipun demikian, ada sejumlah vokal dalam bahasa Inggris
yang tidak muncul dalam bahasa Indonesia. Sejumlah konsonan bahasa Inggris juga
tidak muncul dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasa Indonesia juga dikenal adanya
diftong, tetapi tidak memiliki kluster. Kluster dalam bahasa Indonesia hanya terjadi pada
kata ‘pinjaman’, yaitu kata yang diserap dari bahasa lain. Dalam hal ini, kluster pada
bahasa Indonesia diadopsi dari bahasa Inggris. Misalnya, strategi dari /strategy/,
struktur dari /structure/, instrumen dari /instrument/, dan sebagainya. Dalam bahasa
Inggris, tekanan sangat penting karena mempengaruhi makna suatu kata, sedangkan
dalam bahasa Indonesia tekanan tidak begitu penting karena tidak mempengaruhi
makna suatu kata. Selain itu, dalam bahasa Inggris terdapat aspirated sound, yang
berarti bunyi yang disertai hembusan udara yang mengikutinya ketika diucapkan .
Sejumlah bunyi dalam bahasa Inggris tidak ditemukan dalam bahasa Indonesia, dan
bunyi-bunyi pada kedua bahasa yang memiliki tempat artikulasi yang sama sebenarnya
memiliki cara artikulasi yang berbeda.

Di samping persamaan-persamaan di atas, terdapat juga sejumlah perbedaan antara


sistem bunyi bahasa Inggris dengan sistem bunyi bahasa Indonesia.
1. Vowels
Tidak seperti bahasa Inggris, pada bahasa Indonesia tidak terdapat vokal i,u:,‫כ‬:,a:.:,æ,

2. Consonants
Sejumlah konsonan pada sistem bunyi bahasa Inggris tidak terdapat pada bahasa
Indonesia. Konsonan-konsonan tersebut adalah v, θ, δ,З,dan ∫.

D. Penutup
Dalam mempelajari bahasa asing, khususnya bahasa Inggris, harus benar-benar
dipahami bahwa sistem bunyi bahasa tersebut berbeda dengan bahasa Indonesia. Ada
beberapa bunyi dalam bahasa Inggris yang tidak terdapat dalam bahasa Indonesia,
baik itu dalam bentuk vocal, konsonan, diftong maupun berbagai bentuk bunyi yang
lain. Selain itu, dalam bahasa Indonesia tekanan (stress), durasi (length) dan intonasi
(intonation) tidak mempengaruhi makna suatu kata atau frasa.
Dikarenakan adanya berbagai perbedaan tersebut, pembelajar bahasa Inggris
seringkali mengalami kesulitan yang disebabkan oleh berbagai hal: berbedanya
kepekaan pendengaran, permasalahan bagaimana menghasilkan bunyi-bunyi asing
dengan organ ucapan kita, permasalahan distribusi bunyi, dan permasalahan
kelancaran. Permasalahan-permasalahan tersebut dapat diatasi dengan berupaya
mendalami lagi teori-teori fonologi, rajin membuka kamus untuk mengetahui bagaimana
cara mengucapkan suatu kata dan latihan mengucapkannya serta melatih pendengaran
dengan cara mendengarkan native speaker baik secara langsung maupun melalui
kaset.
Dalam belajar bahasa Inggris, dapat mengucapkan kata, frasa, dan kalimat secara
benar, selayaknya ucapan yang dihasilkan oleh penutur bahasa Inggris merupakan
tujuan utama. Hal itu menjadi penting karena dalam bahasa Inggris kesalahan
pengucapan akan menyebabkan makna kata menjadi keliru pula. Akibatnya, pesan
yang ingin kita sampaikan tidak akan dapat diterima dengan jelas.
Berdasarkan uraian tersebut, sangatlah penting memperkenalkan cara pengucapan
bahasa Inggris secara benar sejak awal kepada pembelajar bahasa Inggris. Dengan
demikian, dapat diharapkan munculnya pembelajar yang mampu menguasai cara-cara
pengucapan yang benar dalam bahasa Inggris sehingga akhirnya dapat berbicara
menggunakan bahasa Inggris secara lancar dan akurat.

REFERENSI

Gleason, H.A.J., An Introduction to Descriptive Linguistics. New York: Holt, Rinehart &
Winston, 1987.

Jones, Daniel, The Pronunciation of English, Cambridge: Cambridge University Press,


1990.

Madya, Suwarsih, Improving Your Pronunciation Through Theory and Practice,


Yogyakarta: IKIP Yogyakarta, 1988.

McCarthy, Peter A.D., English Pronunciaton, Cambridge: W. Heffer & Sons Ltd., 1991.

Parera, Daniel Jos, Pengantar Linguistik Umum: Bidang Fonetik dan Fonemik, Flores:
Nusa Indah, 1983.

Sahulata, Daniel, An Introduction to Sounds and Sound System of English, Jakarta:


Depdikbud Dirjen Dikti Pengembangan LPTK, 1988.

Anda mungkin juga menyukai