Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN ALAT-ALAT PENGAMATAN METEOROLOGI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Pengelolaan Informasi Meteorologi (PIM)
Yang dibina oleh Bapak Fendy Arifianto

Oleh :
Muhammad Abil Nurjani (21.19.0014)

PROGRAM STUDI KLIMATOLOGI


SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
APRIL 2020

1
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG...........................................................................................3
TUJUAN..............................................................................................................3
PEMBAHASAN
Sangkar Meteo...................................................................................................4
Campbell Stokes................................................................................................4
Penakar Hujan Jenis Hellman...........................................................................5
Anemometer Cup Counter.................................................................................6
Panci Penguapan (Pan Evaporation)................................................................7
Pengukur Suhu Tanah........................................................................................8
Penakar Hujan Jenis Tipping Bucket................................................................9
Alat Pengukur Temperatur Maximum dan Minimum......................................10
Alat Pengukur Temperatur Bola Basah dan Bola Kering...............................11
Piche Evaporimeter............................................................................................11
AWS (Automatic Weather Stations)..................................................................12
PENUTUP
Kesimpulan.........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................15

2
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Di era modern ini, informasi meteorologi dan iklim menjadi hal yang penting untuk
didapatkan masyarakat. Meteorologi biasa disebut juga ilmu cuaca. Meteorologi
adalah ilmu yang mempelajari proses fisis dan gejala cuaca di atmosfer, terutama
pada lapisan atmosfer bawah.
BMKG dalam menjalankan fungsinya untuk memprediksi cuaca pasti
membutuhkan data. Data-data tentang meteorologi tersebut didapat dari proses
pengamatan secara langsung di lapangan. Data tentang unsur meteorologi atau ilmu
cuaca. Unsur-unsur yang terkandung dalam cuaca antara lain suhu udara, tekanan
udara, kelembaban udara, kecepatan angin, arah angin, awan, dan hujan [1].

Pengamatan dan pengukuran data dilakukan di taman alat milik BMKG yang
didalamnya terdapat berbagai macam alat untuk pengamatan. Masing-masing
alatnya memiliki fungsi yang berbeda satu sama lain.
Untuk memprakirakan cuaca tentunya bukan hanya data curah hujan saja yang
dibutuhkan tetapi data unsur-unsur cuaca lainnya juga sangat dibutuhkan untuk
menentukan prakiraan cuaca seperti data suhu, kecepatan angin, dan kelembaban
udara. Data-data tersebut bisa didapatkan dengan menggunakan alat yang bernama
AWS (Automated Weather System). Data yang terkumpul dari AWS inilah yang
dapat akan digunakan sebagai informasi untuk mendeskripsikan prakiraan cuaca [2].

TUJUAN
1. Untuk mengetahui berbagai alat ukur yang digunakan untuk memperoleh data
meteorologi.
2. Untuk mengetahui proses pengambilan data pengamatan.
3. Untuk mengetahui cara kerja berbagai alat pengamatan.
4. Untuk mengetahui cara penggunaan alat-alat pengamatan.

3
PEMBAHASAN
Sangkar Meteo
Sangkar meteo merupakan bangunan berbentuk rumah yang terbuat dari kayu
yang berfungsi untuk menyimpan alat termohigrograf, termometer maksimum,
termometer minimum, termometer bola kering dan termometer bola basah. Sangkar
meteo berventilasi dobel jalusi, yang gunanya mengalirkan udara masuk dan keluar,
Sangkar meteo juga dicat putih agar memantulkan cahaya yang merupakan
konvensi dari WMO (World Meteorological Organisation). Pintu pada sangkar meteo
posisinya harus dipasang utara - selatan. Dibawah sangkar meteo tidak boleh di cor
karena dapat mengganggu hasil pengamatan.

Gambar Sangkar Meteo

Campbell Stokes
Campbell stokes yaitu untuk mengetahui lamanya penyinaran matahari dalam
satuan jam/persen, lamanya penyinaran yaitu 12 jam. Sinar matahar yang ditangkap
oleh bola kaca yang sifatnya mengumpulkan sinar ketitik api yang tepat pada kertas
pias. Maka kertas itu akan terbakar apabila terajadi penerimaan radiasi sinar
matahari, dari berkas-berkas yang terbakar ini dapat ditentukan berapa lama
matahari bersinar pada hari tersebut.

Gambar Campbell stoke

4
Penakar Hujan Jenis Hellman
Penakar hujan jenis Hellman merupakan suatu instrument/alat untuk mengukur
curah hujan. Penakar hujan jenis hellman ini merupakan suatu alat penakar hujan
berjenis recording atau dapat mencatat sendiri. Pengamatan dengan menggunakan
alat ini dilakukan setiap hari pada jam-jam tertentu mekipun cuaca dalam keadaan
baik/hari sedang cerah. Alat ini mencatat jumlah curah hujan yang terkumpul dalam
bentuk garis vertikal yang tercatat pada kertas pias. Alat ini memerlukan perawatan
yang cukup intensif untuk menghindari kerusakan-kerusakan yang sering terjadi
pada alat ini.
Pemasangan alat ini sama seperti penakar hujan lainnya, bertujuan mendapatkan
data jumlah curah hujan yang jatuh pada periode dan tempat-tempat tertentu. Jenis
penakar hujan ini berbentuk silinder dengan tingi 115 cm serta luas permukaan
corong 200 cm² serta berat alat ini ± 14 Kg. Seluruh bagian luar alat ini dicat warna
hijau muda atau abu-abu. Pada bagian depan alat ini terdapat sebuah pintu dalam
keadaan tertutup. Apabila pintu dalam keadaan terbuka, maka bagian-baian alat ini
akan terlihat seperti dibawah ini:

Gambar Penakar hujan jenis Hellman


Adapun bagian-bagian alat hujan ini adalah:
1. Bibir atau mulut corong
2. Lebar corong
3. Tempat kunci atau gembok
4. Tangki pelampung
5. Silinder jam tempat meletakkan pias
6. Tangki pena
7. Tabung tempat pelampung
8. Pelampung
9. Pintu penakar hujan
10. Alat penyimpan data

5
11. Alat pengatur tinggi rendah selang gelas (siphon)
12. Selang gelas
13. Tempat kunci atau gembok
14. Panci pengumpul air hujan bervolume
Cara Kerja Alat:
Jika hujan turun, air hujan masuk melalui corong, kemudian terkumpul dalam tabung
tempat pelampung. Air hujan ini menyebabkan pelampung serta tangkainya
terangkat atau naik keatas. Pada tangkai pelampung terdapat tongkat pena yang
gerakannya selalu mengikuti tangkai pelampung Gerakkan pena dicatat pada pias
yang ditakkan/digulung pada silinder jam yang dapat berputar dengan bantuan
tenaga per. Jika air dalam tabung hampir penuh (dapat dilihat pada lengkungan
selang gelas), pena akan mencapai tempat teratas pada pias. Setelah air mencapai
atau melewati puncak lengkungan selang gelas, maka berdasarkan sistem siphon
otomatis (sistem selang air), air dalam tabung akan keluar sampai ketinggian ujung
selang dalam tabung. Bersamaan dengan keluarnya air, tangkai pelampung dan
pena turun dan pencatatannya pada pias merupakan garis lurus vertikal. Jika hujan
masih terus-menerus turun, maka pelampung akan naik kembali seperti diatas.
Dengan demikian jumlah curah hujan dapat dihitung atau ditentukan dengan
menghitung garis-garis vertikal.

Anemometer Cup Counter


Cup counter merupakan salah satu jenis anemometer dengan tinggi 50 centimeter.
Fungsi: untuk mengukur kecepatan angin rata-rata selama periode tertentu.

Gambar Anemometer Cup Counter


Cara membacanya:
Untuk mengetahui kecepatan rata-rata angin pada periode waktu tertentu dilakukan
dengan mengurangi hasil pembacaan pada angka counter saat pengamatan dengan
hasil pembacaan sebelumnya, kemudian dibagi dengan periode waktu pengamatan.

6
Panci Penguapan (Pan Evaporation)
Pengamatan penguapan air menggunakan alat penguapan yang terdiri dari:
1) Bejana atau panci tempat air dengan diameter 127 Cm.
2) Thermometer apung untuk mengukur suhu air.
3) Hook Gauge stell well untuk mengukur tinggi air dalam panci.
4) Kayu penopang untuk penyangga panci sehingga tidak bersentuhan dengan tanah
karena tanah menngandung panas yang akan menambah penguapan.
5) Cup counter anemometer untuk mengukur kecepatan angin rata-rata di
permukaan air.

Pengamatan dilaksanakan setiap jam 07.00 WIB. Selisih tinggi air sekarang dengan
tinggi air kemarin merupakan jumlah air yang hilang karena menguap dengan
kondisi: suhu air rata-rata seperti yang ditunjukan thermometer apung, kecepatan
angin rata-rata di permukaan air seperti yang ditunjukan Cup Counter Anemometer.
Fungsi: Untuk mengetahui besarnya penguapan radiasi langsung dari matahari.
Cara kerja alat:
Panci penguapan diisi air setinggi 20 cm sehingga di atas rongga 5 cm pengukuran
dilaksanakan pada permukaan air dalam keadaan tenang di dalam tabung peredam
riak. Untuk mengukur dan membaca skalanya, maka tabung pengaman didekaatkan
ke panci dengan maksud agar permukaan air tetap tenang dan tidak terlalu
bergelombang. Sesudah itu sekrup patrol diputar sambil melihat ujung panci dari
hungging di dalam tabung pengaman. Skrup pengontrol yaitu berada di atas
penyangga hugging berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan skala. Jika sikrup
itu diputar kembali ke kanan maka tiang skala turun angka yang dibaca adalah angka
yang terdapat tegak lurus demngan sekrup pengontrol. Adapun skala yang tertera
pada skala adalah angka (1) sampai (100). Sedangkan termometer yang berada di
atas permukaan air adalah termometer maksimum dan termometer minimum.
Termometer ini terletak di atas pelampung sehingga mempunyai perahu, pada kedua
termometer ini baik maksimum maupun minimum berada di tengah atau anntara
kedua sisi pengukuran termometer maksimum. Termometer minimum yang kecil
setelah di tengah dan berguna sebagai alat pengukur suhu atau temmperatur
minimum air panci. Sedangkan termometer maksimum besar berguna untuk
mengukur suhu max air dalam panci.
Rumusnya yaitu : Thermometer maksimum - termometer minimum

7
Pengukur Suhu Tanah

Gambar Pengukur suhu tanah


Pengamatan suhu tanah sebetulnya dilakukan pada kedalaman 0 cm, 5 cm, 10 cm,
20 cm, 30 cm, 50 cm dan 100 cm. Dipasang membujur Utara-Selatan dengan jarak
0.5 sampai dengan 1 m antara dengan lainnya (kecuali ada standar khusus yang 0
sampai dengan 20 cm). Gunanya agar bayangan tidak saling mengenai satu dengan
lainnya. Pengukuran dilakukan pada tanah tertutup rumput dan pada permukaan
tanah terbuka. Cara pembacaan termometer tanah tidak berbeda dengan
pembacaan pada termometer bola kering. Pengukuran suhu tanah pada lapisan atas
perlu dilakukan lebih intensif (lebih sering) dari pada interval kedalaman yang lebih
dalam, karena fluktuasi suhu tanah lebih besar dan perubahan suhu yang
berlangsung lebih cepat pada lapisan atas tanah tersebut. Dengan pertimbangan ini
World Meteorogical Organization (WMO) merekomendasikan pengukuran tanah
pada kedalaman 5, 10, 20, 50 dan 100 cm.
Pengamatan suhu tanah pada kedalaman 5, 10 dan 20 cm dilakukan tiga kali
sehari, sedangkan yang 50 dan 100 cm dilakukan satu kali pada sore hari. Hal yang
perlu diperhatikan adalah harus diusahakan agar membaca thermometer dengan
cepat dan cermat sehingga menghindarkan kesalahan paralaks. Untuk kedalaman 5
sampai 30 cm biasanya dipakai termometer yang bisa dibaca dari luar, sedangkan
untuk kedalaman 50 cm dan 100 cm biasanya dipakai termometer air raksa yang
dimasukkan dalam tabung yang kuat.

8
Fluktuasi suhu tanah bergantung pada kedalaman tanah. Karena pola tingkah laku
perambatan panas tersebut, maka fluktuasi suhu tanah akan tinggi pada permukaan
dan akan semakin kecil dengan bertambahnya kedalaman. Suhu tanah maksimum
pada permukaan tanah akan tercapai pada saat intensitas radiasi matahari mencapai
maksimum, tetapi untuk lapisan yang lebih dalam, suhu maksimum tercapai
beberapa waktu kemudian. Semakin lama untuk lapisan tanah yang lebih dalam. Hal
ini disebabkan karena dibutuhkan waktu untuk perpindahan panas dari permukaan
ke lapisan-lapisan tanah tersebut.

Gambar Termometer tanah kedalaman 50 cm dan 100 cm


Cara membaca termometer pada kedalaman 50 cm dan 100 cm :
1. Buka tutup tabung besi
2. Tarik tabung gelas yang terikat pada rantai dengan hati-hati
3. Pegang ujung gelas yang terikat dengan rantai
4. Baca termometer sampai persepuluhan derajat dengan cepat dan cermat
5. Waktu membaca usahakan membelakangi matahari, untuk menghindari pengaruh
sinar
6. Matahari terhadap ketelitian pembacaan.
7. Kembalikan termometer ke tempat semula dengan hati-hati.
Suhu tanah berpengaruh terhadap proses-proses metabolisme dalam tanah,
seperti mineralisasi, respirasi mikroorganisme dan akar serta penyerapan air dan
hara oleh tanaman. Laju fluks panas ke dalam tanah ditentukan gradien suhu dan
konduktivitas tanah yang nilai dipengaruhi oleh lengas dan bahan organik.

Penakar Hujan Jenis Tipping Bucket


Penakar hujan ini termasuk jenis penakar hujan non-recording atau tidak dapat
mencatat sendiri.
Fungsi : untuk mengukur curah hujan

9
Komponen-komponen alat:
Sebuah corong yang dapat dilepas dari bagian badan alat.
1. Bak tempat penampungan air hujan.
2. Kaki yang berbentuk tabung silinder.
3. Gelas penakar hujan
Cara Kerja :
Pada prinsipnya jika hujan turun, air masuk melalui corong besar dan corong kecil,
kemudian terkumpul dalam ember (bucket) bagian atas. Jika air yang tertampung
cukup banyak menyebabkan ember bertambah berat, sehingga dapat
menggulingkan ember kekanan atau kekiri, tergantung dari letak ember tersebut.
Pada waktu ember terguling, penahan ember ikut bergerak turun naik. Penahan
ember mempunyai dua buah tangkai yang berhubungan dengan roda bergigi.
Gerakan turun naik penahan ember menyebabkan kedua tangkainya bergerak pula
dan bentuknya yang khusus dapat memutar roda bergigi berlawanan dengan arah
perputaran jarum jam. Perputaran roda bergigi diteruskan ke roda berbentuk jantung.
Roda yang berbentuk jantung mempunyai sebuah per yang menghubungkan kedua
pengatur kedudukan pena yang letak ujungnya selalu bersinggungan dengan tepi
roda. Perputaran roda berbentuk jantung akan menyebabkan kedudukan pena
bergerak sepanjang tepi roda.

Gambar Penakar Hujan Jenis Tipping Bucket

Alat Pengukur Temperatur Maximum dan Minimum


Terdapat dua jenis termometer yakni termometer maksimum; sebagai alat ukur
suhu udara maksimum yang terbuat dari gelas dengan bejana berbentuk bola dan
pada ujungnya berisi air raksa. Dan termometer minimum; sebagai alat ukur suhu
udara minimum yang terbuat dari gelas berbentuk garpu dan pada ujungya berisi
alkohol dan benda penunjuk yang akan terseret oleh alkohol manakala suhu turun
dan akan tertinggal manakala suhu naik (alkohol mengembang), maka benda
penunjuk tadi akan menunjukan suhu terendah dalam kurun waktu pengamatan.

10
Gambar Termometer maksimum (kiri) dan Termometer minimum (kanan)

Alat Pengukur Temperatur Bola Basah dan Bola Kering


Alat ini disebut Psychrometer terdiri dari 2 buah Thermometer air raksa yaitu
Thermometer bola kering dan Thermometer bola basah. Thermometer bola basah
adalah thermometer yang bola air raksanya dibalut dengan kain basah. Penguapan
yang terjadi pada kain basah tersebut mengakibatkan turunnya suhu. Perbedaan
suhu yang ditunjukan thermometer bola kering dan basah dengan bantuan tabel
diperoleh harga kelembaban udara dan suhu titik embun.

Gambar Psychrometer

Piche Evaporimeter
Digunakan sebagai pengukur penguapan secara relatif, tidak dapat mengukur
langsung evaporasi yang sesungguhnya terjadi.Pipa gelas terdapat skala yang
menyatakan volume air dalam cm3 atau persepuluhannya.

11
Gambar Evaporimeter
1. Piringan kertas filter berbentuk bulat. Kertas ini berpori-pori banyak sehingga
mudah menerap air. Kertas ini dipasang dimulut pipa terbuka.
2. Dipasang digantung di dalam sangkar meteorologi bersama dengan thermometer
bola basah, bola kering, maksimum, dan minimum.

AWS (Automatic Weather Stations)


AWS (Automatic Weather Stations) merupakan suatu peralatan atau sistem
terpadu yang di disain untuk pengumpulan data cuaca secara otomatis serta di
proses agar pengamatan menjadi lebih mudah. AWS ini umumnya dilengkapi
dengan sensor, RTU (Remote Terminal Unit), Komputer, unit LED Display dan
bagian-bagian lainnya.
Sensor-sensor yang digunakan meliputi sensor temperatur, arah dan kecepatan
angin, kelembaban, presipitasi, tekanan udara, pyranometer, net radiometer. RTU
(Remote Terminal Unit) terdiri atas data logger dan backup power, yang berfungsi
sebagai terminal pengumpulan data cuaca dari sensor tersebut dan di transmisikan
ke unit pengumpulan data pada komputer. Masing-masing parameter cuaca dapat
ditampilkan melalui LED (Light Emiting Diode) Display, sehingga para pengguna
dapat mengamati cuaca saat itu (present weather ) dengan mudah.
Secara umum AWS dibagi menjadi beberapa bagian utama, yaitu :
A. SENSOR
Sensor yang digunakan pada AWS secara umum dibagi menjadi 2 (dua)
kelompok sensor, yaitu :
Primary Sensors :
a) Air Temperature
b) Precipitation

12
Secondary Sensors :
a) Wind Speed
b) Global Solar Radiation
c) Ground Surface (Skin) Temperature
d) Solar panels & Wind power (optional)
e) Extended Range Operating Envelopes

Gambar AWS
B. DATA LOGGER
C. KOMPUTER (sistem perekam dan sistem monitor)
D. DISPLAY (optional)
E. Tiang untuk Dudukan Sensor dan Data Logger
F. Penangkal Petir

Gambar Diagram kerja AWS


13
PENUTUP
KESIMPULAN
Setelah membuat laporan ini saya bisa menyimpulkan bahwa alat-alat yang ada di
taman alat BMKG antara lain Sangkar meteo berfungsi untuk menyimpan alat
termohigrograf, termometer maksimum, termometer minimum, termometer bola
kering dan termometer bola basah. Campbell stoke untuk mengetahui lamanya
penyinaran matahari, Cup counter untuk mengukur kecepatan angin rata-rata selama
periode tertentu, Automatic Rain Sampler untuk mengambil sampel air hujan yang
akan diukur konsentrasi kimia Air Hujan, Pan Evaporasi untuk mengetahui besarnya
penguapan radiasi langsung dari matahari, Thermometer tanah gundul yang
berfungsi sebagai pengukur suhu pada tanah gundul, serta thermometer tanah
berumput yang berfungsi sebagai pengukur suhu pada tanah yang berumput dan lain
sebagainya. Seluruhnya merupakan alat bantu yang digunakan untuk meperoleh hasil
pegamatan yang cukup akurat dan dapat digunakan secara mudah.

14
DAFTAR PUSTAKA
Badan Meteorologi dan Klimatologi Karangploso Malang. 2015.
[1] Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian. Edisi Revisi. Jakarta: PT Asti
Mahasty
[2] Akhmad Fadholi. 2012. Analisa Kondisi Atmosfer pada Kejadian Cuaca Ekstrem
Hujan Es (Hail). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Indonesia

15

Anda mungkin juga menyukai