Anda di halaman 1dari 2

Risiko Pasar adalah risiko yang muncul yang disebabkan oleh adanya pergerakan

variabel pasar (adverse movement) dari portofolio yang dimiliki oleh Bank, yang
dapat merugikan Bank. Variabel pasar dalam hal ini adalah suku bunga dan nilai
tukar, termasuk derivasi dari kedua jenis risiko tersebut, yaitu perubahan harga
options.
Setiap posisi bank yang berpotensi menimbulkan laba atau rugi akibat perubahan
faktor pasar, akan mengandung risiko pasar. Dalam kaitan dengan pengelolaan
risiko pasar, portofolio Bank dikelompokkan menjadi portofolio Trading Book dan
Banking Book.

Seluruh posisi perdagangan Bank (Proprietary Position) pada instrumen keuangan


dalam neraca (On Balance Sheet) serta transaksi derivatif.
Transaksi tersebut dimaksudkan untuk dimiliki dan dijual kembali guna
memperoleh keuntungan dalam janka pendek dari perubahan harga.
Posisi atau Portofolio Bank yang tidak termasuk kategori Trading Book.
Misalnya posisi Kredit, posisi Surat Berharga yang dibeli dengan maksud disimpan
sampai jatuh tempo (Held To Maturity) dan posisi Available For Sale (AFS)

 Risiko Tingkat Suku Bunga (Interest Rate Risk)


 Risiko nilai tukar
 Risiko markup
 Risiko Harga (Price Risk)
 Risiko nilai asset yang di sewakan
 Risiko Pertukaran mata uang asing (Foreign Exchange Risk)
 Risiko tingkat pengembalian
Untuk pengukuran Risiko Pasar, perseroan menggunakan metode statistik Value
at Risk yang diperhitungkan berdasarkan data historical P/L (profit or loss) dari
instrumen yang terpengaruh harga pasar selama suatu periode tertentu.
Proses perhitungan P/L dari instrumen-instrumen yang megandung Risiko
Pasar dilakukan dengan proses Mark-To-Market. Yaitu menghitung P/L
berdasarkan harga pasar secara harian.
Pengukuran Risiko Pasar dilakukan secara bulanan untuk posisi akhir bulan.
Apabila diperlukan karena fluktuasi perubahan portofolio dengan risiko pasar
cukup besar, maka aktivitas pengukuran dapat dilakukan secara mingguan
ataupun harian.

Pengelolaan manajemen risiko pasar bertujuan untuk meminimalkan


kemungkinan dampak negatif akibat perubahan kondisi pasar terhadap asset dan
permodalan Bank.
Pengelolaan manajemen risiko pasar sangat diperlukan bagi perbankan di
Indonesia, untuk dapat mengantisipasi masalah dengan melakukan
pengembangan secara terus-menerus terhadap model yang telah digunakan
sesuai dengan peraturan Bank Indonesia dengan pengembangan pengukuran
risiko suku bunga yang menggunakan model pengukuran GAP Report dimana
model ini menyajikan pos-pos asset, kewajiban dan rekening administratif yang
bersifat interest rate sensitive untuk dipetakan kedalam skala waktu tertentu.

Anda mungkin juga menyukai