DISUSUN OLEH :
VIRANTI DESILIA PIKOLI
TIARA NURBAITI NUSA
KELAS : B
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya.Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
ini.Makalah ini kami susun dengan tujuan untuk melengkapi tugas mata kuliah
“Al- islam Kemuhammadiyahan ( AIK 4) ”.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI………………………………………...………………………......iii
BAB I PENDAHULUAN……………………….…………………………..…..iv
BAB II PEMBAHASAN…………………………..…………………..……….vii
3.1 Kesimpulan…..………………………………………….….…...…...….xvi
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….....xvii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
iv
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
v
5. Menambah pengetahuan tentang bagaimana peran pemerintah media dan
masyarakat
6. Menambah pengetahuan tentang bagaimana dengan pencegahan hoax
vi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Hoax
Hoax atau yang lebih dikenal dengan hoax, menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah sebuah berita bohong (KBBI,2017). Sedangkan menurut Oxford
English Dictionary Hoax diartikan sebagai “Malicious Deception” (Oxford
English Dictionary, 2017) atau sebuah kebohongan yang dibuat dengan tujuan
jahat, baik itu demi keuntungan seseorang atau disini adalah sang si penyebar
hoax atau dapat juga untuk menyebarkan kebencian.
Hoax sendiri sudah beredar sejak tahun 1943, tepat nya sejak Johannes
Gutenberg menciptakan mesin cetak. Hoax sendiri pun terdiri dari beberapa jenis,
antara lain :
Hoax proper
Sesuai dengan definisi KBBI diatas, hoax berarti adalah sebuah berita
bohong yang sengaja dibuat oleh seseorang dengan sengaja untuk tujuan
tertentu
Jenis hoax ini adalah yang paling sering digunakan, yaitu penulis sengaja
membuat judul headline atau suatu berita secara berlebihan sehingga orang
akan penasaran untuk melihatnya. Namun sebenarnya isi dari headline
tersebut tidak sesuai dengan judul yang ditulis oleh sang penulis.
Yang dimaksud adalah, berita yang dibuat memang benar benar terjadi.
Namun waktu kejadian nya sudah sangat lama dan tiba-tiba diedarkan
kembali sehingga menyesatkan orang yang membaca berita tersebut tanpa
mengecek tanggal kejadian nya kembali
vii
Hoax umumnya bertujuan untuk “having fun” atau humor. Namun,
hoax juga bisa dijadikan alat propaganda dengan tujuan politis, misalnya
melakukan pencitraan atau sebaliknya, memburukan citra seseorang atau
kelompok.
Unsur hoax sama dengan unsur "penipuan", akan tetapi tidak ada yang
perpindahan fisik yang terjadi. Penyebar hoax tidak harus memiliki tujuan
yang pasti. Oleh karenanya, hoax menjadi perbuatan yang dapat
dimasukkan kedalam ruang lingkup hukum pidana. Perbuatannya
menyebarkan isu kebohongan yang mempengaruhi pikiran individu yang
terkumpul menjadi pikiran masif. Ini sebenarnya ada "rantaian"
kebohongan yang bersambung dari individu ke individu lainnya. Adapun
hoax dapat berkembang karena kesalahan individu yang tidak meneliti
informasi yang beredar. Oleh karenanya dalam UU ITE, individu yang
meneruskan hoax kepada individu lainnya juga dianggap melakukan
penyebaran informasi palsu.
viii
Confirmation bias: Bias konfirmasi: Kecenderungan untuk
menginterpretasikan kejadian yang baru terjadi sebaik bukti dari kepercayaan
yang sudah ada.
Misinformation: Informasi yang salah atau tidak akurat, terutama yang
ditujukan untuk menipu.
Satire: Sebuah tulisan yang menggunakan humor, ironi, hal yang dibesar
-besarkan untuk mengkomentari kejadian yang sedang hangat. Berita
satir dapat dijumpai di pertunjukan televisi seperti “Saturday Night Live”
dan “This Hour has 22 Minutes”.
Post-truth: Pasca -kebenaran: Kejadian di mana emosi lebih berperan
daripada fakta untuk membentuk opini publik.
Propaganda: Aktifitas menyebar luaskaninformasi, fakta, argume n, gosip,
setengah kebenaran, atau bahkan kebohongan untuk mempengaruhi opini
publik.
ix
Terdapat empat mode dalam kegiatan penemuan informasi melalui internet,
diantaranya adalah:
Undirected viewing
Conditioned viewing
Informal search
x
pada dasarnya, penelusuran yang dilakukan hanya bertujuan untuk
menentukan adanya tindakan atau respon terhadap kebutuhannya.
Formal search
xi
terkait berita hoax telah memakan korban, salah satunya berita hoax
akan penculikan anak yang telah tersebar di beberapa media sosial
dan menyebabkan orang semakin waspada terhadap orang asing,
Dari hukum yang dibuat oleh pemerintah, jumlah penyebar hoax semakin besar
tidak berbanding lurus dengan jumlah persidangan yang seharusnya juga besar.
Dengan masih belum mampu menjerat beberapa pelaku hoax, sangat disayangkan
pemerintah hanya melakukan pemblokiran terhadap situs-situs hoax. Sementara
si pembuat berita hoax masih dapat terus berproduksi melakukan ancaman dan
memperluas ruang gerak.
xii
atau website yang ditengarai memiliki materi negatif yang bertentangan dengan
hukum yang berlaku di Indonesia.
xiii
Gambar 1. Fitur dispute dalam Facebook (Chordhry, 2017)
Aplikasi pesan instan populer seperti Line juga mulai memerangi hoax dengan
aktif menyebarkan informasi melalui Line New manakala suatu hoax mulai ramai
di tengah masyarakat.
xiv
kemampuan untuk mengevaluasi dan menkomunikasikan informasi dalam
berbagai format termasuk tertulis maupun tidak tertulis.
xv
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
xvi
DAFTAR PUSTAKA
Choo, C. W., Detlor, B., & Turnbull, D. (1999). Information Seeking on the Web–
An Integrated Model of Browsing and Searching. ASIS Annual Meeting, 5(2),
1–15. https://doi.org/10.5210/fm.v5i2.729
Chordhry, A. (2017). Facebook Launches A New Tool That Combats Fake News.
Retrieved May 4, 2017, from
https://www.forbes.com/sites/amitchowdhry/2017/03/05/facebook-fake-news-
tool/#460b19677ec1
Gewati, M. (2016, August 29). Minat Baca Indonesia Ada di Urutan ke-60
Dunia. Kompas.com. Retrieved from
Anonim. (N.D). Pengertian dan Ciri-Ciri Hoax. Dipetik September 22, 2017, dari
Anonim. (N.D). Pengertian Hoax. Dipetik September 15, 2017, dari KBBI
Kemendikbud: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/hoaks
http://edukasi.kompas.com/read/2016/08/29/07175131/minat.baca.indonesia.ada.d
i.urutan.ke-60.dunia
xvii