DISUSUN OLEH :
MANDA PAKAYA
MIANTI SULEMAN
MOH ADHA FADJERIN
1
Kata pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
penyayang, kami panjatkan puja dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah “INTEGRITAS AGAMA ISLAM DAN ILMU
PENGETAHUAN”. Makalah ini dengan baik, makalah tentang Integritas gama
islam dan ilmu pengetahuan dibuat untuk meningkatkan pengetahuan tentang
agama islam dan ilmu pengetahuan. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnah.
Oleh karena itu kami selaku penulis menerima segala kritikan dan saran
dari pembaca, guna penyempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini
dapat member manfaat bagi pembaca
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan ........................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan ...............................................................................................10
Daftar Pustaka........................................................................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari ajaran
agama Islam, sebab kata islam itu sendiri, dari kata dasar aslama yang artinya
“tunduk patuh”, mempunyai makna “tunduk patuh kepada kehendak atau
ketentuan Allah”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai syarat penilaian mata kuliah
Agama dan untuk mengetahui seberapa pentingnya ilmu pengetahuan dalam
Islam, serta diharapkan dapat memberi manfaat dan dapat dipahami oleh pembaca
4
BAB II
PEMBAHASAN
ِ Dَ ُزوا يَرْ فD ُزوا فَا ْن ُشD َل ا ْن ُشD َوإِ َذا قِ ْي،خ هللاُ لَ ُك ْم
ُع هللاD ِ ِيَاَيُّهاَالَّ ِذ ْينَ أَ َمنُوْ ا إِ َذا قِ ْي َل لَ ُك ْم تَفَ َّس ُخوْ ا فِ ْي ْال َم َجال
ِ Dس فَا ْف َس ُخوْ ا يَ ْف َس
)١١: َوهللاُ بِ َما تَعء َملُوْ نَ خَ بِ ْيرٌ(المجادله،ت ْ ُ َوالَّ ِذ ْينَ أُت،الَّ ِذ ْينَ أَ َمنُوْ ا ِم ْن ُك ْم
ٍ واال ِع ْل َم د ََر َجا
5
فDٌ Dِ ٌر ُّم ْختَلD َو ِمنَ ْال ِجبَا ِل ُج َد ٌد بِيْضٌ َو ُح ْم،ت ُّم ْختَلِفًا اَ ْل َوانُهَا ٍ فَأ َ ْخ َرجْ نَا بِ ِه ثَ َم َرا،اَلَ ْم ت ََر أَ َّن هللاَ اَ ْن َز َل ِمنَ ال َّس َما ِء َما ًء
ا ِد ِهDDَى هللاَ ِم ْن ِعبDا يَ ْخ َشDD إِنَّ َم، َ َذلِكDهُ َكDُف اَ ْل َوانD ِ Dب َواأْل َ ْن َع
ٌ Dِام ُم ْختَلD ِ اس َوال َّد َواِ َّ) َو ِمنَ الن٢٧( اَ ْل َونُهَا َو َغ َرابِيْبُ سُوْ ٌد
ِ إِ َّن هللاَ ع،ْال ُعلَ َمائُوْ ا
)٢٨(ٌَز ْي ٌز َغفُوْ ر
Artinya: Tidaklah kamu melihat bahwasannya Allah menurunkan hujan dari langit
lalu kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka ragam jenisnya.
Dan diantara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka
macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat. Dan demikian (pula) diantara
manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang
bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada
Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (Al-Fathir, 35:27-28)
Menuntut ilmu tidak hanya terbatas pada hal-hal ke akhiratan saja, tetapi
juga tentang keduniaan. Jelaslah kunci utama keberhasilan dan kebahagiaan, baik
di dunia maupun di akhirat adalah ilmu. Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia maka dengan ilmu, dan
barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat maka dengan ilmu, dan
barangsiapa yang menghendaki keduanya (kehidupan dunia dan akhirat) maka
dengan ilmu.”
6
Untuk kehidupan dunia kita memerlukan ilmu yang dapat menopang
kehidupan dunia, untuk persiapan di akhirat. Kita juga memerlukan ilmu yang
sekiranya dapat membekali kehidupan akhirat. Dengan demikian, kebahagiaan di
dunia dan di akhirat sebagai tujuan hidup insya Allah akan tercapai.
7
sayap-sayap mereka kepada para penuntut ilmu karena senang (rela) dengan
yang ia tuntut.”
Dengan akal manusia dapat menimbang dan membedakan antara yang baik
dan buruk walaupun mungkin ianya tidak bersifat kebenaran mutlak namun
memadai untuk mengatasi masalah kehidupan seharian. Semua makhluk ciptaan
Allah dikaruniakan otak, namun hanya manusia yang dikaruniakan akal supaya
dapat berpikir dan menerpakan sifat perikemanusiaan di dalam diri.
D. Kedudukan Ilmu
8
Hadist riwayat Ar-Rabbi’:
Hukum mencari ilmu itu wajib, menjadi fardhu ‘ain untuk setiap manusia
mempelajari ilmu sama ada ilmu agama ataupun ilmu duniawi. Ilmu-ilmu ini
bersifat praktis, artinya setiap hambaNya wajib memahami dan mempraktiskan
dengan niat karena Allah SWT. Di dalam hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu
Abdil Bari nabi juga telah disebut bahwa menuntut ilmu adalah wajib.
Hadist menjelaskan bahwa tuntutan ilmu bukan hanya pada kaum lelaki,
tetapi kaum perempuan juga. Namun begitu ilmu yang dituntut perlulah sesuai
dan mengikut ketentuan Islam.
9
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/7112939/Makalah_Pandangan_Ilmu_menurut_Agama_
Islam_PENDAHULUAN
http://referensiagama.blogspot.com/2011/02/ilmu-pengetahuan-dalam-islam.html
http://iralovestarmanulchan.wordpress.com/2012/11/05/islam-dan-ilmu-
pengetahuan/
http://www.slideshare.net/sheedacantek/islam-dan-ilmu-pe
http://ucu-syarief.blogspot.com/2013/05/makalah-agama-islam-tentang-
hubungan.html
https://www.scribd.com/doc/118559458/Makalah-Agama-Tentang-Islam-Dan-
Ilmu-Pengetahuan
http://adwantik.wordpress.com/2013/07/02/ayat-ayat-tentang-ilmu-pengetahuan/
http://tony25ma8smg.wordpress.com/2011/01/24/hadist-tentang-menuntut-ilmu/
http://hirukpikuk23.blogspot.com/2012/10/konsep-ilmu-pengetahuan-
dalam=islam.html
http://ainulyaqin.blogspot.com/2008/04/kepentingan-ilmu-pengetahuan-dan.html
11