Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN
A. Prosedur Pengembangan

Penelitian ini merupakan pengembangan aplikasi android sebagai media

pembelajaran. Prosedur penelitian pengembangan aplikasi android sebagai

media pembelajaran mengadaptasi model pengembangan ADDIE, yaitu model

yang mencakup 5 tahap yang meliputi analyze (analisis), design (desain),

development (pengembangan), implementation (implementasi), dan evaluation

(evaluasi) (Mulyanta & Leong, 2009). Secara rinci, tahap penelitian

pengembangan ini meliputi :

1. Tahap analisis

a. Analisis kurikulum yang meliputi kompetensi inti (KI) dan kompetensi

dasar (KD) mata pelajaran matematika SMP kelas VIII terutama pada materi

Peluang.

b. Analisis teknologi dan situasi sekolah untuk menentukan media

pembelajaran yang tepat.

2. Tahap desain

a. Pembuatan desain aplikasi secara keseluruhan dalam bentuk flowchart,

skenario media pembelajaran, dan Screen design.

b. Pengumpulan bahan dan referensi materi yang dapat mendukung untuk

pembuatan aplikasi

c. Penyusunan materi, soal, jawaban, dan pembahasan yang akan dimuat

dalam media.

23
d. Pembuatan background, gambar, tombol dan suara yang diperlukan dalam

tiap tampilan.

e. Penyusunan instrumen berupa angket penilaian kualitas produk.

3. Tahap Pengembangan

a. Pembuatan software aplikasi android menggunakan android studio.

b. Konsultasi produk ke dosen pembimbing guna memperoleh saran dan

masukan.

c. Validasi produk oleh ahli materi dan ahli media sebelum diuji cobakan ke

sekolah.

d. Revisi produk setelah menerima masukan dari ahli materi dan media untuk

diujicobakan ke sekolah.

4. Tahap Implementasi

Melakukan implementasi produk media pembelajaran aplikasi probymath

yang dikembangkan kepada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Karangmojo

dengan mengambil sampel penelitian sebanyak 23 siswa

5. Tahap evaluasi

Pada tahap ini dilakukan evaluasi setelah uji coba media pembelajaran.

Namun pada prakteknya tahap evaluasi juga sudah dilaksanakan sebelum

uji coba dilakukan, yaitu pada tahap pengembangan. Evaluasi yang

dilakukan setelah tahap ujicoba berdasarkan pada lembar penilaian oleh ahli

materi, lembar penilaian oleh ahli media, lembar penilaian guru dan angket

respon siswa.

24
Kelima tahapan diatas dapat digambarkan dalam bentuk diagram alur

seperti pada gambar 3.1 berikut ini:

Analisis

Desain

Pengembangan

Implementasi

Evaluasi
Gambar 3.1 Diagram alur pengembangan model ADDIE

B. Peninjauan dan Penilaian Produk

1. Desain Tinjauan dan Penilaian Produk

Produk awal berupa aplikasi android ditinjau oleh dosen pembimbing, ahli

materi, dan ahli media. Produk direvisi dan diperoleh produk awal yang akan

dinilai oleh ahli materi, ahli media dan guru. Produk selanjutnya disempurnakan

kembali dan diperoleh produk akhir dari aplikasi android probymath. Produk

juga dinilaikan kepada peserta didik SMP melalui angket respon siswa guna

mencari kendala-kendala yang ditemui ketika siswa menggunakan media yang

dikembangkan.

25
2. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah 23 siswa kelas VIII G SMP Negeri 1

Karangmojo.

b. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah aplikasi android probymath untuk

pembelajaran pada materi peluang SMP/MTs kelas VIII ditinjau dari penilaian

aspek kualitas isi dan tujuan, kualitas instruksional, kualitas teknis.

3. Jenis Data

Data yang akan diperoleh dalam penelitian pengembangan ini adalah :

a. Data kualitatif

Data kualitatif proses pengembangan berupa deskriptif yang menjelaskan

hasil dari proses pengembangan sesuai dengan model ADDIE dan data

deskriptif (kritik/saran) yang diperoleh dari ahli media dan ahli materi.

b. Data kuantitatif

Data kuantitatif produk ditinjau dari segi kualitas isi dan tujuan, kualitas

instruksional, dan kualitas teknis berupa data deskriptif yang dikonversi ke

dalam kriteria Likert. Data tanggapan siswa yang diperoleh dari angket

respon siswa dengan skala Likert. Data ini digunakan untuk mengetahui

kendala yang ditemui siswa ketika menggunakan media yang

dikembangkan.

26
C. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah angket penilaian media

dengan menggunakan angket dan saran. Angket yang berpedoman pada tiga

kriteria utama media pembelajaran menurut Walker dan Hess (Arsyad, 2010)

yaitu kualitas isi dan tujuan, kualitas instruksional, dan kualitas teknis. Selain itu

terdapat angket respon siswa. angket-angket tersebut dijabarkan dalam beberapa

butir penyataan. Tabel 2 menjelaskan alternatif jawaban yang disediakan.

Tabel 2. Pemeringkatan Likert pada Kriteria Penilaian Butir Angket

Kriteria penilaian Skor dalam pemeringkatan Likert


Sangat Kurang (SK) 1
Kurang (K) 2
Cukup (C) 3
Baik (B) 4
Sangat baik (SB) 5
Alternatif jawaban tersebut disajikan dengan pemeringkatan Likert dari

1 sampai 5.

1. Angket penilaian oleh ahli materi

Angket penilaian oleh materi terdiri dari 17 butir penilaian yang terbagi

menjadi dua aspek kualitas. Angket ini digunakan untuk mengetahui penilaian

dari ahli materi dan memperoleh tanggapan (pendapat atau saran) untuk media

pembelajaran sebelum tahap implementasi. Hasil dari angket ini menjadi bahan

evaluai untuk merevisi media pembelajaran agar layak diujicobakan. Kisi-kisi

angket penilaian oleh ahli materi dijabarkan pada Tabel 3.

27
Tabel 3. Kisi-kisi Angket Penilaian Media Pembelajaran untuk Ahli Materi

Aspek Indikator No.butir


Ketepatan dengan kurikulum 1, 4
Ketepatan penyajian materi 2, 6, 7, 8
Kualitas isi
Kelengkapan media pembelajaran 3
dan tujuan
Minat/perhatian 5
Kesesuaian dengan kemampuan siswa 9
Memberikan kesempatan belajar 1, 2
Memeberikan dukungan belajar 3, 4, 5
Kualitas
Kemampuan memotivasi 7
instruksional
Fleksibilitas instruksional 6
Dampak terhadap pembelajaran 8

2. Angket penilaian oleh ahli media

Ahli media akan menilai kualitas media dari aspek kualitas teknis yang

terdiri dari 10 butir penilaian. Angket ini digunakan untuk mengetahui penilaian

dari ahli media dan memperoleh tanggapan (pendapat atau saran) untuk media

pembelajaran sebelum tahap implementasi. Hasil dari angket ini menjadi bahan

evaluai untuk merevisi media pembelajaran agar layak diujicobakan. Kisi-kisi

angket penilaian oleh ahli media dijabarkan pada Tabel 4.

Tabel 4. Kisi-kisi Angket Penilaian Media Pembelajaran untuk Ahli Media

Aspek Indikator No.butir


Keterbacaan teks 4
Pengoperasian media pembelajaran 7, 10
Kualitas
Pengelolaan media pembelajaran 6
teknis
Tampilan media pembelajaran 1, 2, 5
Kesesuaian gambar 3

28
Kesesuaian suara 8
Ketepatan pendokumentasian 9

3. Angket penilaian oleh guru

Guru menilai media pembelajaran berdasarkan kualitas isi dan tujuan,

kualitas instruksional, serta kualitas teknis. Angket ini digunakan untuk

mengetahui penilaian dari guru dan memperoleh tanggapan (pendapat atau

saran) setelah menggunakan media pembelajaran. Angket ini terdiri dari 26 butir

dengan kisi-kisi yang disajikan pada tabel 5

Tabel 5. Kisi-kisi Angket Penilaian Media Pembelajaran untuk Guru

Aspek Indikator No.butir


Ketepatan dengan kurikulum 1, 4
Ketepatan penyajian materi 2, 6, 7, 8
Kualitas isi
Kelengkapan media pembelajaran 3
dan tujuan
Minat/perhatian 5
Kesesuaian dengan kemampuan siswa 9
Memberikan kesempatan belajar 1, 2
Memeberikan dukungan belajar 3, 4, 5
Kualitas
Kemampuan memotivasi 8
instruksional
Fleksibilitas instruksional 6, 7
Dampak terhadap pembelajaran 9
Keterbacaan teks 4
Pengoperasian media pembelajaran 5, 8
Kualitas Tampilan media pembelajaran 1, 2
teknis Kesesuaian gambar 3
Kesesuaian suara 6
Ketepatan pendokumentasian 7

29
4. Angket respon oleh siswa

Siswa menilai media pembelajaran berdasarkan kualitas isi dan tujuan,

kualitas instruksional, serta kualitas teknis. Angket ini digunakan untuk

mengetahui penilaian dari siswa dan memperoleh tanggapan (pendapat atau

saran) setelah menggunakan media pembelajaran. Angket ini terdiri dari 17 butir

dengan kisi-kisi yang disajikan pada tabel 6.

Tabel 6. Kisi-kisi Angket Penilaian Media Pembelajaran untuk Siswa

Aspek Indikator No.butir


Ketepatan penyajian materi 4
Kualitas isi
Kelengkapan media pembelajaran 1
dan tujuan
Minat/perhatian 3
Kesesuaian dengan kemampuan siswa 2
Memberikan kesempatan belajar 1, 2
Memeberikan dukungan belajar 3, 4
Kualitas
Kemampuan memotivasi 5
instruksional
Fleksibilitas instruksional 6
Dampak terhadap pembelajaran 7
Keterbacaan teks 3
Pengoperasian media pembelajaran 4
Kualitas Tampilan media pembelajaran 2
teknis Kesesuaian gambar 1
Kesesuaian suara 5
Ketepatan pendokumentasian 6

Instrumen lain yang digunakan untuk membantu pengumpulan data dalam

penelitian ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guna membantu

guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Instrumen lain yang

30
digunakan adalah Post-Test yang digunakan sebagai instrumen penilaian pada

aspek kualitas instruksional.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi proses pembelajaran

Observasi ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang keadaan siswa

dalam pembelajaran, baik perilaku siswa saat pembelajaran, fasilitas kelas,

metode, dan media pembelajaran yang digunakan.

2. Lembar penilaian media pembelajaran dinilai oleh validator ahli materi dan

ahli media yang dijadikan dasar untuk memperbaiki media.

3. Angket respon siswa dinilai oleh siswa untuk mendapatkan kendala yang

ditemui siswa ketika menggunakan media dalam proses pembelajaran.

E. Teknik Analisis Data

Data kualitas produk yang dihasilkan diperoleh dari penilaian oleh ahli

materi dan ahli media. Data yang diperoleh tersebut selanjutnya diolah dengan

prosedur sebagai berikut :

1. Mengubah nilai yang diperoleh dari reviewer dan peserta didik yang masih

dalam bentuk data kualitatif menjadi data kuantitatif dengan ketentuan

sebagai berikut :

a. Skor 1 diberikan untuk kategori Sangat Kurang (SK)


b. Skor 2 diberikan untuk kategori Kurang (K)
c. Skor 3 diberikan untuk kategori Cukup (C)
d. Skor 4 diberikan untuk kategori Baik (B)
e. Skor 5 diberikan untuk kategori Sangat Baik (SB)

31
2. Menghitung skor rata-rata seluruh aspek penilaian dan setiap aspek

penilaian dengan rumus sebagai berikut :

𝛴𝑋
𝑋̅ =
𝑛
Keterangan :

𝑋 = skor rata-rata seluruh aspek atau setiap aspek


∑𝑋 = jumlah skor seluruh aspek atau setiap aspek
𝑛 = jumlah reviewer atau peserta didik.
3. Mengubah skor akhir rata-rata menjadi nilai kualitatif untuk mengetahui

kualitas media yang dikembangkan sesuai dengan kriteria penilaian ideal

(Eko Putro Widoyoko, 2011:238), yang dijabarkan dalam Tabel 3.

Tabel 7. Kriteria Penilaian Ideal

No Rentang skor (i) Kategori

1 𝑥 > 𝑋𝑖 + 1,8 𝑆𝑏𝑖 Sangat Baik (SB)

2 𝑥𝑖 + 0,6 𝑆𝐵𝑖 < 𝑥 ≤ 𝑥𝑖 + 1,8 𝑆𝑏𝑖 Baik (B)

3 𝑥𝑖 − 0,6 𝑆𝐵𝑖 < 𝑥 ≤ 𝑥𝑖 + 0,6 𝑆𝑏𝑖 Cukup (C)

4 𝑥𝑖 − 1,8 𝑆𝐵𝑖 < 𝑥 ≤ 𝑥𝑖 − 0,6 𝑆𝑏𝑖 Kurang (K)

5 𝑥 ≤ 𝑥𝑖 − 1,8 𝑆𝐵𝑖 Sangat Kurang (SK)

Dengan Keterangan :
1
𝑥𝑖 : Rata-rata ideal = 2 (skor tertinggi ideal + skor terendah ideal)
11
Sbi : Simpangan Baku ideal = 2 3 (skor tertinggi ideal - skor terendah ideal)

𝑥 : skor rata-rata

32
Tabel 8. Konversi data kuantitatif menjadi data kualitatif

No Rentang skor (i) Kategori

1 𝑥 > 4,206 Sangat Baik (SB)

2 3,402 < 𝑥 ≤ 4,206 Baik (B)

3 2,598 < 𝑥 ≤ 3,402 Cukup (C)

4 1,794 < 𝑥 ≤ 2,598 Kurang (K)

5 𝑥 ≤ 𝑥𝑖 − 1,794 Sangat Kurang (SK)

Keterangan:
Skor maksimal = 5
Skor minimal = 1
𝑥 = skor rata-rata hasil implementasi

Menentukan kualiatas media yang dikembangkan dengan melihat rata-rata

skor hasil implementasi yang telah diubah menjadi nilai kualitatif sesuai dengan

kriteria pada tabel 4. Media yang dikembangkan dikatakan berkualitas apabila

mendapatkan kriteria Baik (B) atau Sangat Baik (SB).

Tabel 9. Kriteria penilaian hasil post-test

No Rentang skor (i) Kategori

1 𝑥 > 80 Sangat Baik (SB)

2 60 < 𝑥 ≤ 80 Baik (B)

3 40 < 𝑥 ≤ 60 Cukup (C)

4 20 < 𝑥 ≤ 40 Kurang (K)

5 𝑥 ≤ 20 Sangat Kurang (SK)

33
Keterangan:
Skor maksimal = 100
Skor minimal = 0
𝑥 = skor rata-rata hasil implementasi
Berdasarkan standar yang telah ditetapkan SMP Negeri 1 Karangmojo,

pemahaman siswa dikatakan baik jika memenuhi kriteria ketuntasan minimal,

yaitu 75, selanjutnya penentuan kriteria ketuntasan belajar dapat ditentukan

dengan pedoman Tabel 10 berikut.

Tabel 10. Klasifikasi Ketuntasan Belajar

No Rentang skor (i) Kategori

1 𝑝 > 88 Sangat Baik (SB)

2 75 < 𝑝 ≤ 85 Baik (B)

3 65 < 𝑥 ≤ 75 Cukup (C)

4 55 < 𝑥 ≤ 65 Kurang (K)

5 𝑥 ≤ 55 Sangat Kurang (SK)

Dalam penelitian ini, media dikatakan dapat memberikan dampak positif

dalam meningkatkan prestasi belajar jika ketuntasan belajar pada post-test

minimal memperoleh kriteria baik.

34

Anda mungkin juga menyukai