Kompres Hangat Ana PDF
Kompres Hangat Ana PDF
DISUSUN OLEH :
NURASTUTI WULANDARI
P11043
DISUSUN OLEH :
NURASTUTI WULANDARI
P11043
i
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya Tulis
Ilmiah dengan judul “PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP
PENURUNAN NYERI PERSALINAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN Ny. Y
DENGAN PERSALINAN NORMAL KALA I FASE AKTIF DI RUANG VK
RSUD SUKOHARJO”.
Dalam penyususan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat bimbingan
dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi – tingginya kepada yang
terhormat:
1. Atiek Murhayati, S.Kep.,Ns., M.Kep, selaku Ketua Program Studi DIII
Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu
di Stikes Kususma Husada Surakarta.
2. Meri Oktariani, S.Kep.,Ns., M.Kep, selaku Sekretaris Ketua Program Studi
DIII Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba
ilmu di Stikes Kusuma Husada Surakarta.
3. Siti Mardiyah, S. Kep., Ns., selaku dosen pembimbing yang telah membimbing
dengan cermat, memberikan masukan – masukan, inspirasi, perasaan nyaman
dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.
4. Nurul Devi, S.Kep.,Ns., selaku dosen penguji I yang telah membimbing
dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman,
dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnya studi kasus ini.
5. Diyah Ekarini, S.Kep.,Ns., selaku dosen penguji II yang telah membimbing
dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman,
dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnya studi kasus ini.
6. Semua dosen Program Studi DIII Keperawatan Stikes Kusuma Husada
Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya
serta ilmu yang bermanfaat.
v
vi
PERSEMBAHAN
1. Kedua Orang tuaku Masyono dan Dian, Eyang Putriku Mbah Sumiyem,
dan Kakakku Nuraini Puspa Sari yang telah memberikan dorongan materil
maupun spiritual kepadaku sampai menjelang wisuda.
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
PERSEMBAHAN .......................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Persalinan .............................................................................. 7
B. Asuhan Keperawatan ............................................................. 15
C. Nyeri Persalinan ..................................................................... 25
D. Kompres Hangat..................................................................... 32
BAB III LAPORAN KASUS
A. Identitas Pasien ...................................................................... 35
B. Pengkajian ............................................................................. 35
C. Rumusan Masalah .................................................................. 43
D. Intervensi Keperawatan .......................................................... 45
E. Implementasi Keperawatan .................................................... 48
viii
F. Evaluasi Keperawatan ............................................................ 52
BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................ 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan................................................................................. 71
B. Saran........................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu perhatian dari World
Health Organisation (WHO) karena angaka kematian ibu dan anak merupakan
bagian dari Negara (ASEAN) yang mempunyai angka kematian ibu dan anak
setiap tahun sejumlah 500.000 orang meninggal akibat kehamilan dan persalinan
mengetahui angka kematian ibu dan anak (SDKI) memberikan hasil angka
kematian ibu (AKI) mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup. Rata-rata ini
jauh melonjak dibandingkan hasil (SDKI) tahun 2007 yang mencatat angka 228
per 100 ribu kelahiran hidup. Angka kematian ibu (AKI) di Provinsi Jawa
sebelumnya pada tahun 2008 sebesar 114,50 kelahiran hidup. Prosentase yang
terendah adalah di Kota Tegal yaitu sebesar 38,91 kelahiran hidup. Salah satu
penyebab tingginya (AKI) adalah trauma pada ibu dan janin akibat nyeri
1
2
turun kejalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong
keluar melalui jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses
pengeluaran yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir
spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam waktu 18-
24 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin. Spontan adalah
persalinan terjadi karena dorongan kontraksi uterus dan kekuatan mengejan ibu
(Sumarah, 2009).
Proses persalinan identik dengan rasa nyeri yang akan dijalani. Secara
membuka serviks dan mendorong kepala bayi kearah panggul. Nyeri persalinan
kala I merupakan proses fisiologis yang disebabkan oleh proses dilatasi serviks,
hipoksia otot uterus saat kontraksi, iskemi korpus uteri dan peregangan segmen
Mengingat dampak nyeri cukup signifikan bagi ibu dan bayi, maka harus
ada upaya untuk menurunkan nyeri tersebut. Upaya tersebut adalah dengan
tindakan medis dan non medis. Salah satu tindakan non medis untuk mengurangi
rasa nyeri persalinan antara lain pemberian kompres hangat, tindakan tersebut
adalah untuk distraksi yang dapat menghambat otot untuk mengeluarkan sensasi
nyeri dan dapat meningkatkan kepuasan selama persalinan karena ibu dapat
dengan skala nyeri VAS (Visual Analog Scale). Penggunaan kompres hangat
satu cara yang dapat di terapkan untuk mengurangi nyeri pada kala I adalah
dengan pemberian kompres hangat pada ibu inpartu atau kala I untuk
mengurangi nyeri ini sesuai dengan penelitian Indrawan, dkk (2013) dengan
Persalinan Fisiologis Pada Primigravida Inpartu Kala I Fase Aktif ”. Hasil dari
menit pada ibu yang mengalami nyeri persalinan kala I, maka didapatkan bahwa
Berdasarkan studi kasus yang penulis lakukan pada tanggal 9 April 2014
pada ibu inpartu dengan keluhan nyeri akibat persalinan normal kala I fase aktif
mengurangi nyeri akibat persalinan normal kala I fase aktif tersebut. Melihat
jurnal Indrawan, dkk (2013) yang akan dituangkan dalam bentuk karya tulis
4
Kala I Fase Aktif Pada Asuhan Keperawatan Ny. Y dengan Persalinan Normal ”.
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan umum
penurunan nyeri kala I fase aktif pada asuhan keperawatan Ny.Y dengan
2. Tujuan Khusus
C. MANFAAT PENULISAN
1. Rumah Sakit
Sebagai bahan masukan dan informasi bagi perawat yang ada di Rumah
2. Tenaga Keperawatan
3. Akademik
Hasil penulisan ini dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk institusi
4. Pembaca
5. Penulis
TINJAUAN TEORI
A. Persalinan
1. Definisi
bayi baru lahir. Dengan adanya program ini, diharapkan tenaga kesehatan
2011:2).
cairan ketuban) dari uterus ke dunia luar melalui jalan lahir atau melalui
jalan lain, dengan bantuan atau kekuatan sendiri (Sumarah, 2009 : 1).
keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi
pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya
dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu belum inpartu jika kontraksi
6
7
yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan
2. Bentuk Persalinan
3. Etiologi
yaitu :
8
a. Teori Keregangan
dimulai.
d. Teori Prostaglandin
persalinan.
4. Tanda-tanda persalinan
a. Terjadi lightening
uteri karena kepala bayi sudah masuk PAP. Pada multigravida, tanda ini
terbawah bayi telah turun, maka ibu merasa tidak nyaman , selain nafas
d. Perasaan sering atau susah buang air kecil karena kandung kemih
yang lama, gawat janin dalam persalinan, demam dalam persalinan, nyeri
kematian dan kesakitan ibu dan bayi baru lahir. Langkah atau tindakan
bahwa proses persalinan akan berlangsung aman dan lancar sehingga akan
berdampak baik terhadap keselamatan ibu dan bayi yang akan dilahirkan
(JNPK-KR, 2007).
a. Power (Tenaga/Kekuatan)
Jalan lahir terdiri atas panggul ibu, yakni bagian tulang yang padat,
dirinya terhadap jalan lahir yang relatife kaku, oleh karena itu ukuran
janin, presentasi, letak, sikap, dan posisi janin. Plasenta juga harus
d. Psikis (Psikologis)
Perasaan positif ini berupa kelegaan hati, seolah-olah pada saat itulah
e. Penolong
komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin, dalam hal ini
12
proses persalinan .
7. Tahapan Persalinan
a. Kala I
kurang lebih 18-24 jam, yang terbagi menjadi 2 fase yaitu fase laten (8
menjadi fase lagi yaitu: fase akselerasi, dimana dalam waktu 2 jam
kontraksi menjadi lebih kuat dan lebih sering pada fase aktif.
b. Kala II
lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Proses ini berlangsung 2 jam pada
primigravida dan 1 jam pada multigravida. Pada kala ini his menjadi
c. Kala III
Persalinan kala III (pelepasan uri) dimulai segera setelah bayi lahir
Setelah bayi lahir uterus teraba keras dengan fundus uteri agak diatas
d. Kala IV
Ibu merasa ada dorongan kuat dan meneran, ibu merasakan tekanan
implementasi tatalaksana.
B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian Keperawatan
bertujuan untuk menentukan status kesehatan dan fungsional pada saat ini
dan waktu sebelumnya, serta untuk menentukan pola respons klien ini dan
diagnosis secara tepat dan menerapkan tindakan yang sesuai. Data yang
dikumpulkan adalah data subyektif dan data obyektif. Data subyektif adalah
15
informasi yang diceritakan ibu tentang apa yang dirasakan, apa yang
dialaminya dan apa yang telah dialaminya. Data subyektif juga meliputi
ibu, terutama jika ibu merasa sangat nyeri atau sangat sakit. Data obyektif
pengamatan terhadap ibu atau bayi baru lahir. Kelengkapan dan ketelitian
cara :
b. Mengamati tingkah laku ibu dan apakah ibu terlihat sehat atau sakit,
pemeriksaan laboratorium.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Kala I
b. Kala II
meneran )
c. Kala III
fisik )
d. Kala IV
cairan aktif
3. Rencana Keperawatan
keperawatan. Pada langkah ini, perawat menetapkan tujuan dan kriteria hasil
(Wilkinson, 2011).
Intervensi :
berlangsung
mengontrol cemas.
Intervensi :
meneran)
manajemen nyeri
nyeri)
Intervensi :
Ny.Y
fisik).
kecemasan menurun
4) Istirahat cukup
Intervensi :
kelelahan
beraktivitas
berlebihan
emosi
prosedur pemantauan
Intervensi :
terjadinya infeksi
cairan aktif
Intervensi :
2) Pantau perdarahan
dikeluarkan
program pengobatan)
Intervensi :
yang bergizi.
C. Nyeri Persalinan
1. Definisi
seseorang, sehingga orang tersebut lebih merasakan nyeri (Potter & Perry,
2005 : 77).
pada pinggang, daerah perut dan menjalar kearah paha. Kontraksi ini
pembukaan serviks ini maka akan terjadi persalinan (Judha, dkk. 2012).
2. Jenis-jenis nyeri
Nyeri somatik dalam dapat mengacu kepada nyeri yang berasal dari
otot, tendon, ligamentum, tulang sendi dan arteri. Struktur ini lebih
daerah sekitarnya.
c. Nyeri visera
Nyeri ini mengacu pada nyeri yang berasal dari organ-organ tubuh.
peradangan.
d. Nyeri alih
Nyeri ini berasal dari salah satu daerah di tubuh tetapi dirasakan terletak
viksus yang nyeri tersebut berasal dari masa mudigah, tidak hanya
e. Nyeri neuropati
dari sistem saraf tepi (SST) ke sistem saraf pusat (SSP) yang
oleh stress emosi atau fisik (dingin, kelelahan) dan mereda setelah
relaksasi.
26
Menurut Judha, dkk (2012 : 78), rasa nyeri persalinan muncul karena :
bagian bawah dan secrum. Biasanya ibu hanya mengalami rasa nyeri ini
hanya selama kontraksi dan bebas dari rasa nyeri pada interval antar
kontraksi.
Jenis nyeri ini timbul pada saat mendekati kala II, tidak seperti nyeri
sekitar anus. Nyeri kenis ini disebut nyeri somatik dan disebabkan
terbawah janin.
c. Episiotomi
d. Kondisi psikologis
Nyeri dan rasa sakit berlebihan akan menimbulkan rasa cemas. Takut
a. Usia
b. Jenis Kelamin
Secara umum pria dan wanita tidak berbeda secara makna dalam respon
hal yang unik pada setiap individu tanpa memperhatikan jenis kelamin.
c. Kebudayaan
kebudayaan mereka.
28
d. Makna nyeri
Pengalaman nyeri dan cara seseorang berdaptasi terhadap nyeri. Hal ini
e. Perhatian
pengalihan.
f. Ansietas
g. Keletihan
Hal ini dapat menjadi masalah umum pada setiap individu yang
kesulitan tidur, maka persepsi nyeri terasa lebih berat dan jika
mengalami suatu proses periode tidur yang baik maka nyeri berkurang.
h. Pengalaman sebelumnya
menerima nyeri dengan lebih mudah pada masa yang akan datang.
nyeri tanpa pernah sembuh maka rasa takut akan muncul, dan juga
sebaliknya.
adalah suatu tindakan untuk mengurangi nyeri yang terbagi menjadi dua
yaitu :
4) Distraksi
5) Relaksasi
7) Hipnosis
8) Akupuntur
10) Massase
mengatasi nyeri. Ada tiga jenis analgesik yaitu non narkotik dan obat
obat tambahan.
D. KOMPRES HANGAT
1. Definisi
untuk mengurangi nyeri persalinan pada wanita inpartu kala I fase aktif
punggung bagian bawah ibu dengan posisi miring kiri. Pemberian kompres
hangat dilakukan selama 30 menit, jenis data yang diukur berupa skala
dapat ditoleransi wanita saat kulitnya sensitive atau sakit berkaitan dengan
2005).
a. Bungkus sumber panas dengan satu atau dua lapis handuk untuk
yang dipanaskan, atau botol air panas di perut bagian bawah, paha,
punggung bawah,
LAPORAN KASUS
A. Identitas Pasien
Pengkajian dilakukan pada tanggal 9 April 2014 jam 17.05 WIB, pada
Islam, Pendidikan terakhir D2. Ny.Y sebagai ibu rumah tangga yang beralamat
April 2014 dengan nomor rekam medis 239100. Identitas penanggung jawab
B. Pengkajian
Dari hasil pengkajian pada tanggal 9 April 2014 didapatkan data umum
33
34
obatan selama hamil, Ny.Y juga tidak alergi obat. Eliminasi buang air kecil Ny.
Y mengatakan dalam buang air kecil ± 4-5 x/hari. Eliminasi buang air besar
Ny.Y mengatakan dalam buang air besar 1x/hari. Pola tidur Ny.Y mengatakan
tidak ada masalah dalam pola tidurnya, tidur siang ± 1 ½ jam tidur malam ± 7-8
jam.
direncanakan. Riwayat haid Ny.Y mengatakan pertama haid pada umur 15 tahun
siklus 7 hari. Status obstetrikus G1P0A0 hamil 39 minggu. HPHT (Hari pertama
haid terakhir) 28 Juni 2013. Usia kehamilan 39 minggu. HPL (Hari Perkiraan
Lahir) 5 April 2014. Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu kehamilan ini
adalah kehamilan yang pertama. Jumlah kunjungan kebidan pada kehamilan ini
kehamilan sekarang selama hamil Ny.Y tidak pernah sakit yang mempengaruhi
trimester ke III pernah diajarkan breast care oleh bidan saat ANC. Pelajaran
yang diinginkan saat proses persalinan adalah relaksasi nafas dalam. Setelah
lahir yang diharapkan membantu dalam pengasuhannya adalah suami, orang tua,
Riwayat persalinan sekarang pada tanggal 9 April 2014 jam 16.00 WIB
Ny.Y merasakan mules dan perut terasa kenceng-kenceng (jarang), lalu pada
35
jam 16.05 WIB oleh keluarga Ny.Y dibawa ke bidan terdekat dilakukan
cairan, bidan menyarankan untuk dirujuk kerumah jam 16.15 WIB, pada jam
17.00 WIB Ny.Y sampai rumah sakit lalu masuk ruang VK oleh petugas Ny.Y
fisik dengan hasil tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 22 kali/menit, pernafasan
22 kali/menit, suhu 36oC. Pada jam 21.50 WIB dilakukan pemeriksaan dalam
(umbilikus naik), teratur durasi 30-35 detik. Frekuensi dan kualitas denyut
kali/menit, suhu 36oC. Saat dilakukan pemeriksaan fisik pada kepala leher
didapatkan data mata simetris kanan dan kiri, sklera tidak ikterik. Pada
pemeriksaan hidung didapatkan data hidung simetris, bersih, tidak ada polip.
Pada pemeriksaan mulut didapatkan data mulut simetris, mukosa bibir kering,
tidak ada stomatitis. Pada pemeriksaan telinga didapatkan data telinga simetris
tampak. Saat dilakukan palpasi didapatkan hasil ictus cordis teraba di ictus
cordis 4 dan 5. Saat dilakukan perkusi didapatkan hasil suara jantung pekak.
Saat dilakukan auskultasi didapatkan hasil bunyi jantung I dan bunyi jantung II
36
normal reguler (dup-dup). Pada pemeriksaan fisik paru didapatkan hasil saat
dilakukan inspeksi bentuk dada simetris kanan dan kiri. Saat dilakukan palpasi
vocal fremitus kanan dan kiri sama, ekspansi paru-paru kanan dan kiri sama
(pembesaran pada saat bernafas). Saat dilakukan perkusi suara paru sonor. Saat
dilakukan auskultasi didapatkan hasil vesikuler pada seluruh area paru, tidak ada
suara nafas tambahan. Pada pemeriksaan fisik payudara didapatkan data puting
susu menonjol dan tegang. Pada pemeriksaan fisik pengeluaran ASI didapatkan
Janin (TBJ) divergen (30-11) x 155 = 2945 gram. Pada tgl 9 April jam 17.00
WIB Ny.Y merasakan mules dan perut terasa kenceng-kenceng (HIS) , ketuban
masih utuh belum keluar cairan. Pada pemeriksaan leopold I didapatkan hasil
didapatkan hasil sebelah kanan teraba punggung, sebelah kiri teraba bagian kecil
hasil bagian sudah masuk PAP 3/5. Pada pemeriksaan denyut jantung janin
ada. Pada pemeriksaan ekstremitas atas didapatkan hasil tangan sebelah kanan
terpasang infus RL 24 tetes per menit dan pada ekstremitas bawah kaki edema.
Saat dilakukan pemeriksaan genetalia pada jam 17.00 WIB oleh petugas
37
didapatkan hasil VT pembukaan 4 cm, ketuban utuh, ada lendir darah, kepala di
didapatkan data yaitu, WBC 11.97 103/ul (N: 4,1-10,9), RBC 3, 57 106/ul (N:
3,50-50,0), HGB 10,5 g/dl (N: 11,0-15,0), HCT 30,8 % (N: 37,0-47,0), MCV
86,3 FL (N: 80,0-100), MCH 29,4 Pg (N: 27,0-34,0), MCHC 34,1 g/dl (N: 32,0-
36,0), PLT 149 103/ul (N: 100-300), RDW-SD 43,0 L (N: 35,0-56,0), RDW-CV
13,7 L (N: 11,5-14,5), PDW 14,7 FL (N: 9,0-17,0), MPV 12,2 FL, P-LCR 41,7
% (N: 0,108-0,282), PCT 0,18 %, NRBC 0,00 (N: 0,0), NEUT 9,61 103/ul (N:
50,0-70,0), LIMPH 1,61 103/ul (N: 0,80-4,00), MONO 0,74 (N: 6,2), EO 0,00
(N: 0,0), BASO 0,01 (N: 0,1), IG 0,06 (N: 0,5), HBSAg (negatif).
menit dengan golongan dan kandungan larutan elektrolit nutrisi yang fungsinya
ul/ml dengan golongan dan kandungan uterotonik dan relaksan uterus yang
Laporan persalinan kala I pada tanggal 9 April 2014 jam 17.00 WIB
didapatkan hasil adanya tanda dan gejala perut terasa kenceng-kenceng (jarang)
Ny.Y berikan kompres hangat dan berikan dukungan, support dan tindakan yang
harus di ambil pada kala I ini adalah memberikan dukungan, mengajarkan teknik
relaksasi nafas dalam, mengajarkan Ny.Y untuk miring ke kiri, dan memberikan
kompres hangat pada bagian punggung bawah dengan air hangat. Pengobatan
yang didapatkan saat kala I yaitu infus RL 24 tetes per menit. Dari hasil
persalinan yaitu pada jam 17.00 WIB kontraksi uterus tiap 10 menit adalah 1
kali his 20-30 detik, denyut jantung janin 144 kali/menit dengan pembukaan
serviks 4 cm. Jam 17.10 WIB 2 kali 20-30 detik, denyut jantung janin 124
kali/menit. Jam 17.20 WIB 2 kali his 20-35 detik, denyut jantung janin 142
kali/menit. Jam 17.30 WIB 2 kali his 20-35 detik, denyut jantung janin 142
kali/menit. Jam 17.40 WIB 2 kali his 20-35 detik, denyut jantung janin 144
kali/menit. Jam 17.50 WIB 2 kali his 20-30 detik, denyut jantung janin 140
kali/menit. Jam 18.00 WIB 2 kali his 20-30 detik, denyut jantung janin 140
kali/menit. Jam 18.10 WIB 2 kali his 30-35 detik, denyut jantung janin 142
kali/menit. Jam 18.30 WIB 2 kali his 30-35 detik, denyut jantung janin 142
kali/menit. Jam 19.10 WIB 3 kali his 30-35 detik, denyut jantung janin 142
kali/menit dengan pembukaan serviks 6 cm. Jam 19.40 WIB 3 kali his 30-35
detk, denyut jantung janin 144 kali/menit. Jam 20.00 WIB 3 kali his 30-35 detik,
denyut jantung janin 140 kali/menit. Jam 20.30 WIB 4 kali his 40-45 detik,
39
denyut jantung janin 144 kali/menit. Jam 21.10 WIB 4 kali his 40-45 detik,
denyut jantung janin 143 kali/menit. Jam 21.30 WIB 4 kali his 40-45 detik,
denyut jantung janin 142 kali/menit dengan pembukaan serviks 9 cm. Jam 21.50
WIB 4 kali his 40-45 detik, denyut jantung janin 144 kali/menit dengan
pembukaan lengkap.
Laporan kala II persalinan tanggal 9 April 2014 jam 21.50 WIB, lama
kala I ± 4 jam. Tanda dan gejala pada kala II yaitu perineum menonjol, Ny.Y
kali/menit, suhu 36oC. Pada kala II menjelaskan upaya meneran yaitu Ny.Y tarik
nafas panjang, posisi kaki dursal recumbent atau kaki di tekuk, kemudian posisi
kepala di tinggikan dan melihat pada perut, lalu meneran dengan baik. Keadaan
psikososial, disini nyeri akut tidak terkaji tetapi didapatkan data bahwa Ny.Y
perutnya. Tindakan yang harus diambil pada kala II yaitu anjurkan Ny.Y untuk
Catatan kelahiran bayi pada tanggal 9 April 2014 jam 22.10 WIB, dengan
hasil satu detik pertama jantung dengan nilai 2, nafas nilai 2, otot nilai 2,
rangsang nilai 1, warna nilai 1, total penilaian 7. Pada 5 detik di dapatkan hasil
jantung nilai 2, nafas nilai 2, otot nilai 2, rangsang nilai 2, warna nilai 1, total
penilaian 8. Pada 10 detik di dapatkan hasil jantung nilai 2, nafas nilai 2, otot
40
nilai 2, rangsang nilai 1, warna nilai 1, total penilaian 8. Pada saat pemeriksaan
fisik di dapatkan hasil berat badan 3000 gram, panjang badan bayi 46 cm,
lingkar kepala 32 cm, lingkar dada 33 cm, karakteristik bayi menangis kuat.
lakukan tanda- tanda vital didapatkan hasil tekanan darah 120/70 mmHg, nadi
Bonding attetment Ny.Y menerima dan sangat senang atas kelahiran bayi
Laporan persalinan kala III didapatkan hasil tanda dan gejala keluar
darah, tali pusat memanjang, uterus globuler. Plasenta lahir jam 22.25 WIB (±
yaitu anjurkan Ny.Y untuk minum dan istirahat. Tindakan yang harus dilakukan
pada kala III ini adalah massage fundus, observasi perdarahan, membersihkan
kontraksi uterus keras. Perdarahan yang keluar ± 100 cc, karakteristik normal.
sign, anjurkan Ny.Y untuk minum dan istirahat, anjurkan Ny.Y untuk menyusui
C. Masalah Keperawatan
subyektif pada kala I Ny.Y mengatakan bagian punggung bawah sangat nyeri,
data obyektif ditandai dengan Ny.Y tampak meringis menahan nyeri dan terlihat
masalah keperawatan yaitu nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis
(kontraksi).
Data subyektif pada kala I yaitu Ny.Y mengatakan takut dan cemas
tampak gelisah, raut wajah tampak tegang, sedangkan tekanan darah 110/80
Pada kala II, data subyektif disini nyeri akut tidak terkaji tetapi
teriak Ny.Y terus memegangi perutnya, sedangkan data obyektif Ny.Y terlihat
lengkap 1-10 cm, bayi keluar. Maka penulis merumuskan diagnosa keperawatan
Pada kala III, data subyektif Ny.Y mengatakan sangat lelah setelah
Pada kala IV, data subyektif Ny.Y mengatakan sangat haus setelah
mukosa bibir kering, tampak pucat, keringat dingin, tekanan darah 120/80
D. Rencana Keperawatan
30 menit nyeri dapat berkurang dengan kriteria hasil Ny.Y mampu mengontrol
nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan teknik non farmakologi untuk
manajemen nyeri, mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda
rasional mengetahui skala nyeri, memonitor vital sign dan DJJ dengan rasional
untuk mengetahui keadaan umum dan denyut jantung janin, anjurkan Ny.Y
rasional mengalihkan nyeri yang dirasakan Ny.Y, anjurkan Ny.Y untuk tarik
nafas panjang dengan rasional untuk mengurangi nyeri saat proses persalinan
rasional mengetahui status kesehatan, beri dukungan dan support kepada Ny.Y
nyeri, mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri),
skala nyeri berkurang 3 menjadi 1, Ny.Y nyaman setelah nyeri berkurang, vital
skala nyeri P,Q,R,S,T dengan rasional mengetahui kualitas nyeri yang dirasakan
Ny.Y, anjurkan Ny.Y untuk nafas panjang dengan rasional untuk mengurangi
nyeri, bimbing dan beri dukungan pada Ny.Y untuk meneran dengan rasional
tingkat kelelahan Ny.Y, monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat Ny.Y
dengan rasional memantau pola tidur Ny.Y agar tidak terjadi kelelahan, bantu
adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan dengan rasional untuk
mengetahui status kelelahan Ny.Y dan tingkat emosi, konsultasi dengan ahli gizi
untuk meningkatkan asupan makanan yang berenergi tinggi dengan rasional agar
dengan kriteria hasil mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB,
BJ, urine normal, tidak ada tanda-tanda dehidrasi, elastis turgor kulit baik,
untuk mengetahui status hidrasi Ny.Y, monitor vital sign dengan rasional untuk
mengetahui keadaan umum Ny.Y, dorong masukan oral dengan rasional untuk
dengan rasional agar Ny.Y mau makan, kolaborasi pemberian cairan IV dengan
46
E. Implementasi
biologis (kontraksi) Jam 17.15 WIB mengkaji nyeri P,Q,R,S,T dengan data
Jam 17.30 WIB menganjurkan Ny.Y untuk miring ke kiri dengan respon
diberikan.
Jam 18.15 WIB menganjurkan Ny.Y untuk nafas panjang dengan data
Jam 18.30 WIB menganjurkan Ny.Y untuk miring lagi ke kiri dengan
diberikan kompres hangat kembali, respon obyektif Ny.Y terlihat lebih rileks
Jam 19.15 WIB menganjurkan kembali pada Ny.Y untuk nafas panjang
panjang kembali, respon obyektif Ny.Y terlihat sudah lancar dalam mengatur
nafasnya.
kompres hangat kembali, respon obyektif Ny.Y terlihat lebih nyaman setelah di
terhadap proses persalinannya, respon obyektif Ny.Y terlihat gelisah , raut wajah
tampak tegang.
respon subyektif Ny.Y mengatakan paham atas prosedur yang diberikan, respon
obyektif Ny.Y terlihat siap setelah diberikan prosedur dalam tindakan (Ny.Y
mengangguk).
Jam 20.30 WIB mengobservasi vital sign dengan respon subyektif Ny. Y
Jam 20.40 WIB memberikan dukungan dan support kepada Ny.Y dengan
respon subyektif Ny.Y mengatakan lebih tenang setelah diberi dukungan selama
berhubungan dengan agen cidera biologis (proses meneran) jam 21.00 WIB
Jam 21.35 WIB tindakan keperawatan pada kala II yang dilakukan yaitu
mengatakan ”ya”, respon obyektif Ny.Y terlihat sudah bisa mengatur nafasnya
dengan baik.
kenceng dengan respon subyektif Ny.Y mengatakan ”ya”, respon obyektif Ny.Y
Jam 21.45 membimbing Ny.Y untuk meneran dengan kuat dengan respon
subyektif Ny.Y mengatakan “iya”, respon obyektif Ny.Y meneran dan bayi
sudah keluar.
yaitu mengkaji faktor yang menyebabkan kelelahan dengan respon subyektif Ny.
Y mengatakan masih lelah, respon obyektif Ny.Y terlihat masih pucat dan lelah.
49
Jam 22.15 WIB memonitor pola tidur dan lamanya tidur atau istirahat
dengan respon subyektif Ny. Y mengatakan belum bisa tidur, respon obyektif
dibantu, respon obyektif Ny.Y terlihat minum dan makan dengan dibantu suami.
yang diberikan oleh rumah sakit, respon obyektif Ny. Y makan habis ½ porsi.
23.05 WIB yaitu memonitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi
adekuat ) dengan respon subyektif Ny.Y mengatakan mau minum air putih,
respon obyektif terlihat Ny.Y mukosa bibir sedikit masih kering, nadi dalam
dengan respon subyektif orang tua Ny.Y mengatakan ”iya” untuk membantu
Ny.Y makan, respon obyektif terlihat Ny.Y di suapi oleh orang tuanya, terlihat
Ny. Y mengatakan ”ya”, respon obyektif terpasang tangan sebelah kanan infus
pindahkan ke ruangan.
F. Evaluasi
evaluasi pada hari jumat tanggal 9 April 2014 jam 23.05 WIB, dengan metode
SOAP yaitu masalah keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen cidera
ditusuk-tusuk, Regio : nyeri pada bagian punggung bawah, Skala : skala nyeri 1,
Time : nyeri timbul sewaktu-waktu. Obyektif, Ny.Y terlihat lebih rileks, maka
Evaluasi pada tanggal 9 April 2014 jam 23.15 WIB, dengan metode SOAP
kesehatan), dengan subyektif Ny.Y mengatakan sudah tidak takut dan sedikit
tenang setelah proses persalinan. Obyektif Ny.Y terlihat lebih rileks dan tenang,
Evaluasi pada tanggal 9 April 2014 jam 23.25 WIB, dengan metode SOAP
yaitu masalah keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis
Ny.Y terlihat berbaring dan didampingi oleh suaminya, maka masalah nyeri akut
Evaluasi pada tanggal 9 April 2014 jam 23.35 WIB, dengan metode
Obyektif Ny. Y terlihat masih lemas, maka masalah keletihan belum teratasi dan
akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan, bantu aktivitas sehari-
Evaluasi pada tanggal 9 April 2014 jam 23.40 WIB, dengan metode
lelah dan badan terasa lemas. Obyektif Ny.Y terlihat masih pucat, mukosa bibir
cairan belum teratasi dan intervensi dilanjutkan dengan tindakan monitor status
hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi adekuat), monitor vital sign, dorong
.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas tentang Pemberian Kompres Hangat
Persalinan Normal Kala I Fase Aktif yang sudah dilakukan penulis di Ruang VK
Pengkajian dalam kasus ini dilaksanakan tanggal 9 April 2014 jam 17.05
Pada kasus yang diambil oleh penulis didapatkan data pada kala I yaitu
Ny. Y mengatakan punggung bawah sangat nyeri dan perut terasa kenceng, nyeri
karena kontraksi, nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri pada punggung bawah, skala
nyeri pada ibu bersalin disebabkan karena tertekannya ujung saraf sewaktu
52
53
Nyeri merupakan hal yang disebabkan oleh ibu kala I persalinan karena
kontraksi uterus pada persalinan itu mempengaruhi kontraksi otot fisiologis yang
memiliki kendali fisiologis terhadap frekuensi dan durasi (Sukarni dan Wahyu P,
2013).
karena takut dan cemas dalam menghadapi persalinan pertamanya. Ny.Y tampak
gelisah, raut wajah tampak tegang. Ansietas mungkin dapat terjadi pada nyeri
suatu perasaan ansietas. Suatu bukti bahwa stimulus nyeri mengaktifkan bagian
ansietas. Sistem limbic dapat memproses reaksi emosi terhadap nyeri, yakni
menangis karena adanya proses meneran. Nyeri tersebut terjadi karena his
semakin kuat, dengan interval 2 sampai 3 menit, Ny.Y merasa ingin meneran
tekanan pada rectum dan/ atau vagina, perineum menonjol, vulva vagina dan
54
stingter ani terlihat membuka, dan peningkatan lendir darah (Rohani, dkk,
2011).
Pada pengkajian kala III persalinan didapatkan data Ny. Y merasa sangat
lelah setelah mengeluarkan plasenta, Ny. Y tampak lemah dan pucat. Keletihan
koping. Hal ini dapat menjadi masalah umum pada setiap individu yang
tidur, maka persepsi nyeri bahkan terasa lebih berat lagi. Nyeri seringkali lebih
berkurang setelah individu mengalami suatu periode tidur yang lelap dibanding
haus dan badan terasa lemas, mukosa bibir kering, Ny.Y tampak pucat, dan
pernafasan 22 kali/menit, suhu 36oC. Kekurangan volume cairan terjadi jika air
dan elektrolit hilang pada proporsi yang sama ketika mereka berada dalam cairan
tubuh normal, sehingga resiko elektrolit serum terhadap air tetap sama. Hal ini
semata-mata hilangnya air dengan peningkatan kadar natrium serum (Potter &
Perry, 2006).
Ny. Y tanggal 9 April 2014 jam 17.05 WIB, Penulis dapat merumuskan
oleh penulis dapat ditegakkan prioritas diagnosa keperawatan utama adalah nyeri
yaitu nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis (kontraksi). Nyeri
akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan dan
muncul akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau gambaran dalam hal
kerusakan yang sedemikian rupa (International for the Study of pain), awitan
yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan sampai berat dengan akhir
yang dapat diantisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari 6 bulan.
dilatasi pupil, fokus pada diri sendiri, indikasi nyeri yang dapat diamati,
perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya. Hal ini
yaitu nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis (proses meneran).
menyenangkan dan muncul akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau
gambaran dalam hal kerusakan yang sedemikian rupa (International for the
Study of pain), awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan sampai
berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya
dilatasi pupil, fokus pada diri sendiri, indikasi nyeri yang dapat diamati,
Keletihan yaitu rasa letih luar biasa dan penurunan kapasitas kerja fisik dan jiwa
2012).
2012).
kehausan, kelelahan, perubahan status mental, penurunan turgor kulit dan lidah,
Pada langkah ini, perawat menetapkan tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan
2013).
58
Tujuan adalah pernyataan pasien dan perilaku keluarga yang dapat diukur
(Dermawan, 2012).
berdasarkan ”SMART” meliputi specific yaitu dimana tujuan harus spesifik dan
harus dapat diukur, khususnya tentang perilaku pasien (dapat dilihat, didengar,
dirasakan, dan dibau), achievable yaitu tujuan harus dapat dicapai, dan hasil
singkat dan realistis dengan cepat memberikan klien dan perawat suatu rasa
diagnosa pada kala I yang pertama yaitu nyeri akut berhubungan dengan agen
cidera biologis (kontraksi). Tujuan dan kriteria hasil keperawatan ini adalah
dapat berkurang atau teratasi dengan kriteria hasil yaitu mampu mengontrol
nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan teknik non farmakologi untuk
tanda nyeri).
rasional mengetahui skala nyeri, memonitor vital sign dan DJJ dengan rasional
untuk mengetahui keadaan umum dan denyut jantung janin, anjurkan Ny.Y
rasional mengalihkan nyeri yang dirasakan Ny.Y, anjurkan Ny.Y untuk tarik
nafas panjang dengan rasional untuk mengurangi nyeri saat proses persalinan
berhubungan dengan ancaman pada (status kesehatan), Tujuan dan kriteria hasil
jam diharapkan ansietas dapat teratasi dengan kriteria hasil yaitu Ny.Y mampu
batas normal.
status kesehatan, beri dukungan dan support kepada Ny.Y dengan rasional
diagnosa pada kala II yang pertama yaitu nyeri akut berhubungan dengan agen
cidera biologis (proses meneran). Tujuan dan kriteria hasil keperawatan ini
nyeri akut dapat teratasi dengan kriteria hasil yaitu melaporkan bahwa nyeri
(skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri), skala nyeri berkurang 3 menjadi 1,
Ny.Y nyaman setelah nyeri berkurang, vital sign dalam batas normal.
berhubungan dengan agen cidera biologis (proses meneran) adalah kaji skala
Ny.Y, anjurkan Ny.Y untuk nafas panjang dengan rasional untuk mengurangi
nyeri, bimbing dan beri dukungan pada Ny.Y untuk meneran dengan rasional
diagnosa pada kala III yang pertama yaitu keletihan berhubungan dengan
berkosentrasi.
kelelahan Ny.Y, monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat Ny.Y dengan
rasional memantau pola tidur Ny.Y agar tidak terjadi kelelahan, bantu aktivitas
membantu Ny.Y dalam beraktivitas, monitor Ny.Y akan adanya kelelahan fisik
dan emosi secara berlebihan dengan rasional untuk mengetahui status kelelahan
Ny.Y dan tingkat emosi, konsultasai dengan ahli gizi untuk meningkatkan
asupan makanan yang berenergi tinggi dengan rasional agar kondisi Ny.Y pulih
aktif. Tujuan dan kriteria hasil keperawatan ini adalah setelah dilakukan
volume cairan tidak terjadi dengan kriteria hasil yaitu mempertahankan urine
output sesuai dengan usia dan BB, BJ, urine normal, tidak ada tanda-tanda
62
dehidrasi, elastis turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus
yang berlebihan.
untuk mengetahui status hidrasi Ny.Y, monitor vital sign dengan rasional untuk
mengetahui keadaan umum Ny.Y, dorong masukkan oral dengan rasional untuk
makan dengan rasional agar Ny.Y mau makan, kolaborasi pemberian cairan IV
pasien, merupakan tahap keempat dari proses keperawatan yang dimulai setelah
Pada jam 17.15 WIB implementasi yang dilakukan pada kala I persalinan
adalah nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis (kontraksi) adalah
nyeri dengan kalimat nyeri seperti ditusuk, terbakar, sakit nyeri dalam atau
yang dirasakan tidak nyaman. S: scale, tingkat keparahan merupakan hal yang
paling subyektif yang dirasakan oleh penderita, karena akan diminta bagaimana
kualitas nyeri, kualitas nyeri harus bisa digambarkan menggunakan skala yang
dan rangkaian nyeri, perlu ditanyakan kapan mulai muncul adanya nyeri, berapa
Pada pukul 17.30 WIB penulis mengajarkan posisi miring atau posisi
perineum, dan menjadi lebih mudah meneran. Posisi juga merupakan salah satu
dasar yang mempengaruhi keutuhan perineum. Oleh karena itu, ibu bersalin
harus di perbolehkan memilih posisi mereka sendiri saat persalinan (Rohani, dkk
2011).
pemberian kompres hangat selama 30 menit, tujuan dari kompres hangat ini
Pemberian teknik kompres hangat pada Ny.Y dengan keluhan nyeri ini
sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Indrawan, dkk (2013) dengan
dapat menurunkan nyeri persalinan kala I, dari hasil pengkajian didapatkan data
obyektif Ny.Y tampak merasakan kompres hangat yang diberikan. Nyeri pada
mengurangi nyeri persalinan pada wanita inpartu kala I fase aktif yang
bawah Ny.Y dengan posisi miring kiri. Pemberian kompres hangat dilakukan
(2007) yang menyatakan bahwa, kompres panas adalah memberikan rasa hangat
pada daerah tertentu dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan
hangat pada bagian tubuh yang memerlukan. Tindakan ini selain untuk
penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian kompres baik hangat
65
ataupun dingin sama-sama efektif untuk mengurangi nyeri pada klien yang
memberikan lebih banyak perubahan skala nyeri dari pada kompres hangat.
Kedua jurnal diatas didukung juga jurnal Manurung, dkk (2011) yaitu
ketakutan serta beradaptasi dengan nyeri selama proses persalinan 6,7 terapi
nyeri selama melahirkan karena efek dari panas. Terapis fisik dan profesional
bentuk rasa sakit kronis. Pengompresan di daerah sakrum ibu (punggung bawah)
punggung bawah wanita di area tempat kepala janin menekan tulang belakang
dapat disalurkan melalui konduksi (botol air panas, bantalan pemanas listrik,
diatermi).
66
Nyeri akibat spasme otot berespons baik terhadap panas, karena panas
Panas juga merangsang serat saraf yang menutup gerbang nyeri kemudian
tranmisi implus nyeri ke medula spinalis dan otak dapat dihambat sehingga ini
akan memberikan rasa nyaman di saat ibu akan melahirkan anaknya (Potter &
Perry, 2005).
fisik dari ketegangan dan stress sehingga dapat meningkatkan toleransi terhadap
nyeri. Teknik relaksasi yang sederhana terdiri atas nafas abdomen dengan
dengan perlahan dan nyaman. Nafas yang lambat, berirama, juga dapat
dilakukan pada tanggal 9 April 2014 jam 20.00 WIB adalah memberikan
dilakukan jam 22.05 WIB adalah mengkaji faktor yang menyebabkan kelelahan,
memonitor pola tidur dan lamanya tidur atau istirahat, membantu aktivitas
resiko kekurangan volume cairan kala IV jam 23.05 WIB adalah, memonitor
dasar tujuan keperawatan klien yang telah ditetapkan dengan respon perilaku
pasien dan fasilitas yang ada, sehingga rencana tindakan dapat dilaksanakan
diberikan pada Ny. Y ini dilakukan dalam bentuk catatan perkembangan, dengan
membandingkan tujuan yang ingin dicapai dan kenyataan yang ada secara
Obyektif, Ny.Y terlihat lebih rileks, maka masalah nyeri akut sudah teratasi dan
intervensi dihentikan.
mengatakan sudah lega dan sedikit tenang. Obyektif Ny.Y terlihat lebih rileks
dan tenang, maka masalah ansietas sudah teratasi dan intervensi dihentikan.
Obyektif Ny.Y terlihat lebih nyaman, Ny.Y terlihat berbaring dan didampingi
oleh suaminya, maka masalah nyeri akut sudah teratasi dan intervensi
dihentikan.
mengatakan masih sangat lelah. Obyektif Ny. Y terlihat masih lemah, maka
masalah keletihan belum teratasi dan intervensi dilanjutkan kaji adanya faktor
penyebab keletihan, monitor Ny.Y akan adanya kelemahan fisik dan emosi
subyektif Ny.Y mengatakan masih merasakan lelah dan badan terasa lemas.
Obyektif Ny.Y terlihat masih pucat, mukosa bibir kering, masih mengeluarkan
69
keringat dingin, maka masalah resiko kekurangan volume cairan belum teratasi
membran mukosa, nadi adekuat), monitor vital sign, dorong keluarga untuk
dokter.
BAB V
A. Kesimpulan
b. Diagnosa
biologis (kontraksi).
70
71
c. Intervensi
d. Implementasi
e. Evaluasi
f. Analisis
pada Ny.Y dengan nyeri persalinan pada kala I dengan skala 7 dan
B. Saran
persalinan normal kala I penulis akan memberikan usulan dan masukan yang
keperawatan yang optimal pada umumnya dan khususnya bagi klien yang
dasarnaya.
4. Bagi Pembaca
tentang Persalinan normal kala I fase aktif dan menjadi acuan atau ada
5. Bagi Penulis
DAFTAR PUSTAKA
JNPK-KR, 2007 dalam Rukiyah, 2009. Asuhan Kebidanan II. CV.Trans Info
Medika. Jakarta
Judha, dkk. 2012. Teori Pengukuran Nyeri dan Nyeri Persalinan. Nuha Medika.
Yogyakarta
Rohani, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Pesalinan. Salemba Medika.
Jakarta
75
Rukiyah, dkk. 2009. Asuhan Kebidanan II (Persalinan). CV. Trans Info Media.
Jakarta
Suryani Manurung, dkk, 2012. Perubahan Skala Nyeri Persalinan Pada Klien
Primigravida.http://poltekkesjakarta1.ac.id/file/dokumen/79JURNAL_SU
RYANI.pdf. Diakses tanggal 3 Mei 2014