Anda di halaman 1dari 15

PERAN KEPEMIMPINAN

Makalah ini disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok


Mata Kuliah : KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
Dosen Pengampu: Akhmad Mukhlasin, M.Pd

Disusun Oleh:
Jusniawati Hasibuan(0306173189)

Mega Handriyani (0306173173)

Nur Halimah Dasong (0306173206)

Nur Aisyah (0306173192)

Pgmi 5/SEM IV

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa yang dengan
hidayahNya saya dapat menyelesaikan “MAKALAH” yang berjudul kemasyarakatan untuk
memnuhi tugas mata kuliah KEPEMIMPINAN saya berharap agar MAKALAH ini dapat
bermanfaat bagi pembaca sekalian, menambah wawasan para pembaca.

Makalah ini berisih tentang segalah sesuatu yang berkaitan dengan pengertian, konsep
dan macam-macam, contoh kasus. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
memberikan wawasan lebih luas bagi pembacanya.

Saya menyadari kesempurnaan ini hanya milik Allah yang maha esa, dan segala
kesalahan tak pernah luput dari diri penulis. Penulis MAKALAH ini tentunya masih dapat
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu,critik dan saran yang membangun dari para pembaca
sekalian sangat saya harapkan,guna kesempurnaan dan kinerja penulis lebih baik dari
kedepannya.

Medan, 01 April 2020

Pemakalah

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................I

DAFTAR ISI...........................................................................................................................II

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG........................................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................................2

C. TUJUAN MASALAH........................................................................................................2

BAB II

PEMBAHASAN.

A. PENGERTIAN PERAN KEPEMIMPINAN ....................................................................3

B. KEPRINSIP-PRINSIP KEPEMIMPINAN.......................................................................4

C. KRITERIA SEORANG PEMIMPIN.................................................................................5

D. KONSEP PERAN KEPEMIMPINA .................................................................................6

C. MACAM-MACAM PERAN KEPEMIMPINAN ...........................................................9

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN......................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................I2

II
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kepemimpinan dipercayai sabagai satu kekuatan kuncipenggerak yang mampu


membangun suatu budaya baru yang sesuai dengan perubahan. Kepemimpinan juga diyakini
banyak pihak berkaitan erat dengan keberhasilan suatu organisasi. Dalam memuaskan
berbagai keinginan dan kebutuhan anggota organisasi ini peran pemimpin sangat diperlukan.
Pemimpin juga bertanggung jawab dalam mengintegrasikan antara kebutuhan dan keinginan
dari anggota prganisasi dengan kebutuhan-kebutuhan organisasi. Peran kepemimpinan yang
begitu besar bagi kesuksesan organisasi tersebut membuat kepemimpinan menjadi salah satu
hal yang menarik untuk dipelajari.

Kesusksesan seorang pemimpin ditentukan oleh pilihan tindakan-tindakan yang dia ambil
dalam menyikapi masalah-masalah yang dihadapi oleh organisasi. Pilihan dan tindakan itu
diambil berdasarkan nilai-nilai moral dan etika yang dia yakini. Sukses seorang pemimpin
akan tergantung pada karakternya.

Sebelum membahasa tentang macam-macam peran kepemimpinan terlebih dahulu kita


akan memaparkan pengertian peran kepemimpinan itu sendiri. Kepemimpinan adalah proses
mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasikan kea rah pencapaian
tujuan. Dalam pengertian lain kepemimpinan adalah kempuan dan keterampilan seseorang
yang menduduki jabatan sebagai pimpinan satuan kerja untuk mempengaruhi orang lain,
terutama bawahannya, untuk berfikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga melalui
perilaku positif ia memberikan sumbangan nyata dalam pencapaian tujuan organisasi.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan peran kepemimpinan ?
2. Apa saja yang dimaksut prinsip-prinsip kepemimpinan?
3. Apa saja kriteria dari seorang pemimpin?
4. Apa saja konsep peran kepemimpinan itu?
5. Apa saja peran kepemimpinan ?

C. TUJUAN PENULIS
1. Untuk mengetahui apa itu pengertian peran kepemimpina !
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip kepemimpinan!
3. Untuk mengetahui apa saja kriteria seorang pemimpin!
4. Untuk mengetahui apa saja konsep dari peran kepemimpinan!
5. Untuk mengetahui apa saja peran kepemimpinan !

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PERAN KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan dalam bahasa inggris disebut Leadership dan dalam bahasa arab disebut
Zi’amah atau Imamah . dalam terminologi yang dikemukakan oleh Marifield dan Hamzah.
Kepemimpinan adalah menyangkut dalam menstimulasi, memobilisasi, mengarahkan,
mengkoordinasi motif-motif dan kesetiaan orang-orang yang terlibat dalam usaha bersama.1
Kepemimpinan merupakan bagian dari fungsi-fungsi manajemen yang menduduki posisi
strategis dalam sistem dan hirarki kerja dan tanggung jawab pada sebuah organisasi. 2 Berikut
merupakan definisi dari kepemimpinan, berdasarkan para pakar3
a. Kootz & O’donnel (1984), mendefinisikan kepemimpinan sebagai proses mempengaruhi
sekelompok orang sehingga mau bekerja sungguh- sungguh untuk meraih tujuan
kelompoknya.
b. Georger R. Terry (1960), kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang
untuk berusaha mencapai tujuan bersama.
c. Slamet (2002), kepemimpinan merupakan suatu kemampuan, proses, atau fungsi, pada
umumnya untuk mempengaruhi orang-orang agar berbuat sesuatu dalam rangka
mencapai tujuan tertentu.
d. Thoha (1983), kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi prilaku orang lain
agar supaya mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu.
Dari beberapa pendapat para pakar diatas penulis mendefinisikan kepemimpinan adalah suatu
usaha untuk mengarahkan, membimbing dan memotivasi serta bersama-sama mengatasi problem
dalam proses pencapaian tujuan suatu organisasi.

1
Hamzah Zakub, Menuju Keberhasilan, Manajemen dan Kepemimpinan, Bandung, CV
Diponegoro, h.125
2
Nasharuddin Baidan& Erwati Aziz, Etika islam dalam Berbisnis, Yogyakarta, Pustaka
Pelajar,2014, h126
3
Moeheriono, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi, Jakarta, PT Raja Grafind

3
Jadi peran kepemimpinan adalah kemampuan dan keterampilan seseorang, yang
menduduki jabatan sebagai pempinan satuan kerja untuk memengaruhi orang lain, terutama
bawahannya, untuk berpikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga melalui perilaku yang
positif ia memberikan sumbangan nyata dalam pencapaian tujuan organisasi.

B. Prinsip- Prinsip Kepemimpinan

Menurut Bernes dalam buku Prilaku Dalam Keorganisasian mengatakan seorang pemimpin
dalam tim kaizen memfokuskan perhatiannya pertama kepada manusia baru kemudian pada
hasilnya, sehingga tanggung jawab pemimpin merupakan kebalikan dari tugas supervisor.
Prinsip kepemimpinan kaizen menurut Bernez dikemukakan dengan mempertimbangkan bahwa
kaizen mengandung sembilan prinsip, yaitu:
a. Mengadakan peningkatan secara terus menerus. Sudah menjadi sifat alamiah suatu tugas
dapat dilaksanakan secara sukses, maka kita pengalihan perhatian pada suatu yang baru.
Keberhasilan bukanlah suatu hasil akhir dari suatu tugas, keberhasilan adalah suatu
langkah maju berikutnya.
b. masalah secara terbuka. Keterbukaan sebagai kekuatan yang bisa mengendalikan dan
mengatasi berbagai masalah dengan cepat, dan juga sama secepatnya dapat mewujudkan
kemampuan.
c. Mempromosikan keterbukaan, bagi organisasi tradisional, ilmu pengetahuan adalah
kekuasaan pribadi. Tetapi bagi organisasi kaizen, ilmu adalah untuk saling dibagikan dan
hubungan komunikasi yang mendukungnya adalah sumber efisiensi yang besar.
d. Menciptakan tim kerja. Dalam organisasi Kaizen tim adalah bahan bangunan dasar yang
membentuk struktur organisasi. Masing-masing karyawan secara individual memberikan
sumbangan berupa reputasi akan efisiensi, prestasi kerja dan peningkatannya.
e. Memberikan proses hubungan kerja yang benar. Dalam organisasi kaizen tidak menyukai
hubungan yang saling bermusuhan dan penuh kontroversi yang terjadi dalam perusahaan
secara murni berpusat pada hal-hal yang memiliki kultur yang saling menyalahkan.
f. Mengembangkan disiplin pribadi. Disiplin di tempat kerja merupakan sifat alamiah dan
menuntut pengorbanan pribadi untuk menciptakan suasana harmonis dengan rekan
4
g. sekerja di dalam tim dan prinsip-prinsip utama perusahaan, sehingga sifat-sifat individual
yang terpenting bisa tetap terjaga.
h. Memberikan informasi pada karyawan. Informasi merupakan hal yang penting dalam
perusahaan kaizen. Para pemimpin dan para manajer mengakui bahwa karyawan tidak
dapat diharapkan untuk berpartisipasi melebihi tugas sehari-hari mereka.
i. Sebagai contoh tugas mereka dalam sistem sasaran perusahaan, siklus kaizen atau siklus
kualitas tim-tim proyek.
j. Memberikan wewenang pada setiap karyawan. Melalui pelatihan berbagai keahlian,
dorongan semangat, tanggung jawab, pengambilan keputusan, akses sumber-sumber data
dan anggaran, timbal balik reputasi perusahaan, dan penghargaan, maka para karyawan
k. kaizen memilih kekuatan untuk cara memengaruhi urusan diri mereka sendiri dan urusan
perusahaan.4
C. Kriteria Seorang Pemimpin
Menurut Vietzal Rivai dan Boy Raffi Amar dalam buku pemimpin dan kepemimpinan dalam
organisasi mengatakan Seorang pemimpin dalam suatu organisasi harus memiliki kriteria
tertentu layaknya seorang pemimpin yang sejati kriteria tersebut, yaitu;
a. Pengaruh; seorang pemimpin adalah seorang yang memiliki orang–orang yang
mendukungnya yang turut membesarkan nama sang pimpinan. Pengaruh itu menjadikan
sang pemimpin diikuti dan membuat orang ain tunduk pada apa yang dikatakan sang
pemimpin.
b. Kekuasaan/power; seorang pemimpin umumnya diikuti oleh orang lain karena ia
memiliki kekuasaan yang membuat orang lain menghargai keberadaannya. Tanpa
kekuasaan atau kekuatan yang dimiliki sang pemimpin tentunya tidak ada orang yang
mau menjadi pendukungnya. Kekuasaan dan kekuatan yang dimiliki seorang pemimpin
ini menjadikan orang lain akan tergantung pada apa yang dimiliki seorang pemimpin,

4
Nasharuddin Baidan& Erwati Aziz, Etika islam dalam Berbisnis, Yogyakarta, Pustaka
Pelajar, 2014, h. 127

5
tanpa itu ia tidak akan bisa berbuat apa-apa. Hubungan ini menjadikan hubungan yang
bersifat simbiosis mutualisme, dimana kedua belah pihak merasa saling diuntungkan.
c. Wewenang; wewenang disini dapat diartikan sebagai hak yang diberikan kepada
pemimpin untuk menetapkan sebuah keputusan dalam melaksanakan suatu hal/
kebijakan. Wewenang disini juga dapat dialihkan kepada karyawan oleh pimpinan
apabila pemimpin percaya bahwa karyawan tersebut mampu melaksanakan tugas dan
tanggung jawab dengan baik, sehingga karyawan diberi kepercayaan untuk melaksanakan
tanpa perlu campur tangan dari segi sang pemimpin.
d. Pengikut ; seorang pemimpin yang memiliki pengaruh, kekuasaan / power dan wewenang
tidak dapat dikatakan sebagai pemimpin apabila dia tidak memiliki pengikut yang berada
di belakangnya yang memberi dukungan mengikuti apa yang dikatakan pemimpin.5

D. KONSEP PERANAN KEPEMIMPINAN

Ada beberapa yang perlu diperhatikam agar kepemimpinan dapat berperan dengan baik, antara
lain:
a. Yang menjadi dasar utama dalam efektivitas kepemimpinan bukan pegangkatan atau
penunjukannya, melainkan penerimaan orang lain terhadap kepemimpinan yang
bersangkuta.
b. Efektivitas kepemimpinan tercemin dari kemampuannya untuk tumbuh dan berkembang.
c. Efektivitas kepemimpinan menuntut kemahiran untuk membaca situasi
d. Perilaku seseorang tidak terbentuk begitu saja, melainkan melalui pertumbuhan dan
perkembangan.
e. Kehidupan organisasi yang dinamis dan serasi dapat tercipta bila setiap anggota mau
menyesuaikan cara berfikir dan bertindaknya untuk mencapai tujuan organisasi.
Peranan atau fungsi kepemimpinan berkaitan dengan tugas pokok seseorang pemimpin.
Tugas pokok seseorang pemimpin seperti diakui oleh banyak ahli adalah menggerakkan
sumber-sumber, sumber-sumber yang dimaksud adalah man, money, material, machine,

5
Viethzal Rivai Zainal dan Subardjo Joyo Sumarto, Islamic Management, Yogyakarta,
Anggota IKAPI, 2013 h, 253
6
method, and market atau service, ke-6 ini hanya dapat digerakkan secara baik bila seseorang
pemimpin melaksanakan fungsi-fungsi sbb:6
1. Fungsi perencanaan
Seseorang pemimpin perlu membuat perencanaan yang menyeluruh bagi organisasi dan bagi
diri sendiri sebagai penanggung jawab tercapainnya sasaran-sasaran atau tujuan-tujuan
organisasi. Perencanaan sering disebut kebijaksanaan, atau pendahuluan dari tindakan
penyelenggarakan.

2. Fungsi memandang kedepan


Seseorang pemimpin yang senantiasa memandang ke depan berarti akan mampu meneropong
apa yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap segala kemungkinan.

3. Fungsi pengembangan loyalitas.


Pengembangan kesetiaan tidak saja diantara pengikut, tetapi juga untuk para pemimpin
tingkat rendah dan mencegah dalam organisasi

4. Fungsi pengawasan
Fungsi pengawasan merupakan fungsi pemimpin untuk senantiasa meneliti kemajuan
pelaksanaan rencana.

5. Fungsi mengambil keputusan


Fungsi ini, merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah dilakukan. Oleh sebab itu,
banyak pemimpin yang tidak berani mengambil keputusan.

6. Fungsi memberi hadiah


Pemimpin harus dapat memberikan semangat, membesarkan hati, mempengaruhi anak
buahnya agar rajin bekerja dan menunjukkan prestasi yang baik terhadap organisasi yang
dipimpinnya. Pemberian anugrah berupa ganjaran, hadiah, pujian, atau ucapan terima kasih

6
Thoha, Kepemimpinan Dalam Manajemen, (Jakarta, Raja Grapindo Persada : 2002), h.75

7
sangat diperlukan oleh anak buah, sebab mereka merasa bahwa hasil jerih payahnya diperhatikan
dan dihargai oleh pemimpinnya.

Nanus (2001:95), komariah (2003:93), sujatno (2008:62) mengilustrasikan bahwaa ada 4


(empat) peran penting bagi kepemimpinan efektif yaitu:7
1. Penentu arah, pemimpin harus mampu melakukan seleksi dan menetapkan sasaran dengan
mempertimbangkan lingkungan eksternal masa depan yang menjadi tujuan pengerahan
seluruh sumber daya organisasi dalam mencapai visi, pemimpin yang dapat berperan sebagai
penentu arah adalah pemimpin visioner.
2. Agen perubahan, pemimpin harus mampu mengantisipasi berbagai perubahan dan
perkembangan lingkungan global dan membuat prediksi tentang implikasinya terhadap
organisasi, mampu membuat skala prioritas bagi perubahan yang diisyaratkan visinya, serta
mampu mempromosikan eksperimentasi dengan partisipasi orang-orang untuk menghasilkan
perubahan yang diinginkan.
3. Juru bicara, pemimpin harus mampu menjadi negosiator dan pembentuk jaringan hubungan
eksternal, menyusun visi dan mengkomunikasikannya melakukan pemberdayaan serta
melakukan perubahan.
4. Pelatih, pemimpin harus memberitahu orang lain tentang realita saat ini, apa visinya atau
kemana tujuan, bagaimana merealisasikannya. Selalu memberi semangat untuk maju dan
menuntun bagaimana mengaktualisasikan potensi mencapai misi.
Mencermati peran kepemimpinan yang dinyatakan oleh Nanus, penulis menggangap peran
tersebut dapat terwujud jika para pemimpin memiliki kredibilitas dan integritas yang memadai
dalam menggerakkan pengikut untuk bertindak, dan arena tindakan itu, organisasi akan
berkembang dan mengalami kemajuan. Karena organisasi harus bergerak maju, maka peran visi
dalam mengarahkan organisasi ke depan tidak dapat diabaikan.

E. MACAM-MACAM KEPEMIMPINAN

7
Adi Sujatno, Muladi, Traktat Etis Kepemimpinan Nasional, (Jakarta:Wahana Semesta
Intermedia: 2008) h.55

8
peran dalam pengambil keputusan menurut G.R. Terry adalah sebagai berikut:

1. Intuisi. Suatu proses bawah sadar / tidak sadar yang timbul atau tercipta akibat pengalaman
terseleksi. Pengambilan Keputusan yang berdasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat
subyektif, sehingga mudah terkena pengaruh.
2. pengalaman. Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi
pengetahuan praktis, karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu,
dapat memperhitungkan untung ruginya, baik buruknya keputusan yang akan dihasulkan,
karena pengalaman seseorang yang menduga – duga masalhnya walaupun hanya dengan
melihat sepintas saja mungkin sudah dapat menyelesaikannya.
3. fakta. Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat,
solid dan baik. Dengan fakta maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan
dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan – keputusan yang dapat dengan
rela dan lapang dada.
4. wewenang.Pengambilan Keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh
pimpinan terhadap bawahannya atau orang lain yang lebih tinggi kedudukannya kepada yang
lebih rendah kedudukannya.
5. rasional. Pengambilan Keputusan berdasarkan Rasional, keputusan yang dihasilkan bersifat
obyektif, lebih transparan,konsisten, untuk memaksimalkan hasil atau nilai dalam batas
kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang
diinginkan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan : kejelasan masalah, Orientasi tujuan,
Pengetahuan alternative,Preferensi yang jelas, Hasil maksimal.8

a. proses pengambilan keputusan

8
A dale timpe, 2002, Seri Manajemen Sumber Daya Manusis : Kepemimpinan , PT.
Gramedia, Jakarta hlm 125

9
Proses pengambilan keputusan harus melalui tahapan – tahapan tertentu dengan tertib.
Seperti yang dikemukankan oleh Charles Hoffer , yaitu: Distinguished the phases initition and
legitimation ( artinya bahwa untuk mengenali tahapan – tahapan dalam membuat suatu
keputusan yaitu tahan Permulaan ( initition ) dan tahap pengesahan (legitimation). Setelah
mengetahui tahap – tahap pengambilan keputusan, kemudian untuk mendapatkan keputusan pasti
melalui beberapa proses, Menurut Herbert A. Simon mengemukakan tiga proses dalam
pengambilan keputusan yaitu:

 Inteligence Activity, yaitu : proses pemilihan situasi dan kondisi dengan wawasan yang
inteligen;
 Design Activity, aitu proses menemukan masalah, mengembangkan pemahaman dan
menganalisis kemungkinan pemecahan masalah serta tindakan lebih lanjut, ada
perencanaan pola kegiatan;
 Choise Activity, yaitu memilih salah satu tindakan dari sekian banyak alternative atau
kemungkinan pemecahan, dan diambil keputusan.

Ada beberapa hal proses pengambilan keputusan sebagai berikut:

a. Persepsi sesorang tentang situasi lingkungan sangat penting dan peka terhadap situasi
yang mungkin menjadi penyebab timbulnya masalah;
b. Berusaha memahami sesungguhnya yang sedang terjadi dalam situasi masalah tertentu;
c. Mendefinisikan masalah yang dihadapi untuk dipecahkan;
d. Menenntukan alternative dari pada metode dan cara pemecahan;
e. Pelaksanaan alternative terpilih berdasarkan analisis yang mendalam yang pada
gilirannya berubah wujud menjadi keyakinan, ketepatan pilihan dan efektif.

10

BAB III

PENUTUP
Kesimpulan

Kepemimpinan adalah menyangkut dalam menstimulasi, memobilisasi, mengarahkan,


mengkoordinasi motif-motif dan kesetiaan orang-orang yang terlibat dalam usaha bersama.
Kepemimpinan merupakan bagian dari fungsi-fungsi manajemen yang menduduki posisi
strategis dalam sistem dan hirarki kerja dan tanggung jawab pada sebuah organisasi
Menurut Bernes dalam buku Prilaku Dalam Keorganisasian mengatakan seorang pemimpin
dalam tim kaizen memfokuskan perhatiannya pertama kepada manusia baru kemudian pada
hasilnya. Menurut Vietzal Rivai dan Boy Raffi Amar dalam buku pemimpin dan kepemimpinan
dalam organisasi, pengaruh, kekuaaan power,pengalaman,fakta,wewenang, dan rasional.

11

DAFTAR PUSTAKA
Miftah Thoha, 2000 Kepemimpinan dalam Manajemen, CV. Rajawali, Jakarta Sondang P.

Timpe, A. Dale, 2002, Seri Manajemen Sumber Daya Manusis : Kepemimpinan , PT. Gramedia,
Jakarta

Fahmi, Irham ((2012). Manajemen Kepemimpinan : teori dan aplikasi. Cetakan kesatu.
Bandung: Alfabet

Hamzah Zakub, Menuju Keberhasilan, Manajemen dan Kepemimpinan, Bandung, CV


Diponegoro, h.125
Nasharuddin Baidan& Erwati Aziz, Etika islam dalam Berbisnis, Yogyakarta, Pustaka Pelajar,
2014,
Moeheriono, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi, Jakarta, PT Raja Grafind

12

Anda mungkin juga menyukai