Anda di halaman 1dari 46
3 CAHAYA: OPTIK GEOMETRI Indra penglihatan sangat penting bagi kit besar informasi mengenai dunia, Bagaimana kita melihet? Apa yang disebet dengan cahaya yang memasuki mata dan menyebabkan senscel penglihatan? Bagaimana perilaku cahaya schingga kita bisa melthat semen yang Kit lakukan? Masalah cahaya akan kita bahas sampal tiga bab berikut ink da Kita akan Kembali ke masalah ini pada bab-bab selaghtaya, Kita melibal benda dengan salah satu dari dua eve (0) Benda tenes mungkin merupakan sumber cahaya, seperti bola lampu, berkas spb oT ‘a, Karena memberikan sebagit” ne paaeng Gi mane Kite wetihet cohaye yang tenguung dipencithin Wait sambernya: atau (2) lebih umum, kita melihat benda dart cahaya Yang ulkannya. Pada kasus kedua ini cahava munghin berasal dan’ Matahari Giaye busien, stau api perkemshan. Pemahamen mengensl bagelalana benda momancerban cahaya tidak dicapai sampai tahun 1920-an. Bagaimana cohays dipeninikan dart benda telah dipshami lebih dulu, dan Kita akan membahas hal ini pada Subbab 23.2 Model Berkas ( Banyak bukti yang menunjukkan bahwa cahaya hersalan menempuh garis hurws pada berbagai keadaan. Sebagai contoh, sebuah sumber cahaya titik seperty Matahari menghasilkan bayangan, dan sinar lampu senter tampak merupakan gars lurus. Kenyataannya, kita menentukan posisi benda di lingkungan kita dengan menganggap bahwa cahaya bergerak dari benda tersebut ke mata Ista dengan lintasan garis lurus, Seluruh orientasi kita mengenai dunia fisik berdasarkan atas anggapan ini, Anggapan yang masuk akal ini mengarah ke model berkas dari cahaya Model ini menganggap bahwa cahaya berjalan dalam lintasan yang berbentuk gars lurus yang disebut berkas cahaya. Sebenamya, berkas merupakan idealisasi; dimaksudkan untuk merepresentasikan sinar cahaya yang sangat sempit. Ketika kita melihat sebuah benda, menurut model berkas, cahaya mencapai mata kita dari setiap titik pada benda; walaupun berkas cahaya meninggalkan setiap titik dengan banyak arah, biasanya hanya satu kumpulan kecil dari berkas-berkas ini yang dapat memasuki mata si peneliti, sebagaimana ditunjikkan pada Gambar 23-1. Jika kepala orang tersebut bergerak ke satu sisi, kumpulan berkas pacha yang lain akan memasuki mata dari setiap titik. Kita lihat pada Bab 22 bahwa cahaya dapat dianggap sebagai gelombang elektromagnetik. Walaupun model berkas cahaya tidak menangani aspek cahaya ini (kita Hukum pantulen Normal tethadap permukaan, ‘Nowmal terhadap permakaat ' i 1" Sudut paneat Suan datang | Sudut pantal_ Doe rei Berkas ‘i + erkas oa ‘eahaya datang 4 18, cahaya pantul o @ GAMBAR 23-2 Hukuin pantulan (b) memunjukkan sudut pandang. samp aya datang dipantulkan di atas jukkan berkas cabs Co oni vang biasanya akan kita gunakan ke ag atau “ujung! ternyata berkas sinar datang dan pantul berada pada bidang yang sama dengay ‘garis normal permukaan, dan bahwa sudut datang sama dengan sudut pantul. Ini adalah hukum pantalan dan diperlihatkan pada Gambar 23-2 (paling jelas pada (b) yang merupakan pandangan samping). Hal. a telah diketahui oleh orang Yunani kuno, dan Anda dapat meyakinkannya dengan menyinari sebuah cermin dengan berkas sinar lampu senter yang sempit di dalam kamar yang gelap. eg kak cahaya menimpa permukaan yang kasar, bahkan yang kasar secara mikroskopis seperti halaman kertas ini, pantulan akan memiliki banyak arah, Gambar 23-3. Hal ini disebut pantulan tersebar. Bagaimana pun, hukum pantulan tetap berlaku pada setiap bagian kecil permukaan. Karena pantulan tersebar terjadi ke semua arah, benda biasa dapat dilihat dari berbagai sudut. Ketika Anda menggerakkan GAMBAR 23-3 Paniulan cersebar oar kepala ke samping, berkas pantulan yang berbeda mencapai permukaan yang. kasar, Conmin (pantuian spekular) mata dari setiap titik pada benda (seperti halaman kerias ini), Gambar 23-4a. Mari kita bandingkan pantulan tersebar dengan pantulan dari cermin, yang disebut sebagai pantulan spekular (“specu- lum” adalah bahasa Latin untuk cermin). Ketika cermin disinari berkas sempit cahaya, cahaya tersebut tidak akan mencapai mata kita kecuali jika ditempatkan pada posisi yang benar di mana hukum pantulan terpenuhi, seperti pada Gambar 23-4b. Hal inilah yang menghasilkan sifat-sifat cermin Mata di dua posisi dapat ‘melihat pantulan cahaya z tidak bi a. (Galileo, dengan Meng menunjukkan bahwa Bulan pasti memuiiki px permukaan yang licin mengkilap seperti cermin sebagaimana diperkirakan beberapa orang) kan argumen yang hampir sama, ermukaan yang kasar dan bukan Ketika Anda melihat langsung tampaknya merupakan diri Anda dan di belakang Anda, Gambar » tampak seakan-akan berada saja, tidak demikian hatnya dari benda-benda Pada cermin, Anda melihat apa yang ndiri selain berbagai benda di sekitar >. Wajah Anda dan benda-benda lainnya di depan Anda, di sisi lain cermin; tetapi, tenta Apa yang Anda lihat di cermin adalah bayangan Gambar 6 menunjukkan b: mana bayangan dibentuk oleh cermin yaitu, cermin rata), menurut model berkas. Kita memander samping, pada diagram Gambar gambarkan terpantul dari permukaan depan, (Cermin yang baik biasanya dibuat dengan melapisi satu permukaan potongan kaca yang rata dengan logam pemantul yang baik). Berkas cahaya dari dua titik yang berbeda pada benda ditunjukkan pada Gambar 2 berkas-berkas yang meninggalkan satu titik dari bagian atas botol, dan dari satu titik pada dasarnya. Berkas- berkas cahaya meninggalkan setiap titik pada benda dengan be agai arah, ‘etapi hanya yang melingkupi kumpulan berkas yang mencapai mata yang digambarkan. Berkas-berkas simpangan yang memasuki mata fit datang dori belakang cermin sebagaimana ditunjukkan oleh garis terputus-putus. Arsnya, mata dan otak kita menerjemahkan berkas mana pun yang mem. suki mata sebagai berkas yang telah menempuh lintasan garis lurus, Titik dari mana setiap kumpulan berkas tampaknya berasal adalah satu titik pada bayangan, Untuk setiap titik pada benda, ada satu titik bayangan- nya. Mari kita berkonsentrasi pada dua berkas yang meninggalkan titik A pada benda dan menimpa cermin pada titik B dan B’ Sudut ADB dan CDB membentuk siku-siku; sudut-sudut ABD dan CDB sama (kongruen) berdasarkan hukum pantulan. Dengan demikian, kedua segitiga ABD dan CBD adalah sama, dan panjang, AD = CD. Berarti bayangan muncul di belakang, cermin dengan jarak yang sama seperti jarak benda di depannya: jarak bayangan, d, (jarak dari cermin ke bayangan, Gambar 23-6), sama dengan jarak benda, d,. Berdasarkan geometri, kita juga melihat bahwa tinggi bayangan sama dengan tinggi benda. Berkas-berkas cahaya sebenarnya tidak melewati lokasi bayangan itu sendiri. Hanya tam- paknya seakan-akan cahaya datang dari ba- yangan karena otak kita menerjemahkan semua cahaya yang memasuki mata kita sebagai cahaya Yang datang dengan lintasan lurus dari depan kita. Karena berkas-berkas sebenarnya tidak melewati bayangan, bayangan tersebut tidak akan muneul pada kertas atau film yang di lokasi bayangan. Dengan demikian, bayangan seperti ini disebut cermin, 3-6, dan berkas-berkas cahaya 245 246 GAMBAR 23-6 apd Bayangan nyata dan maya PENERAPAN sik Jia Cennin date bayangan maya. Nama ini diberikan_ untuk membedakannya dari bayangan a ae cahaya memang melewati bayangan dan dengan. demikian dapat muncul pada kertas atau film yang diletakkan pada posisi bayangan. Kab akan hat bahwa cermin dan lensa lengkung dapat membentuk bayangan rnyata. Lensa proyektor film, misalnya, membentuk bayangan nyata di layar. Ped ps Berapa seharusnya tinggi cermin? Seorang wanita dengan tinggi 1,60 m berdiri di depan cermin datar vertikal. Berapa tinggi cermin minimum, dan seberapa tinggi bagian bawahnya dari lantai agar wanita tersebut dapat melihat seluruh tubuhnya? (Anggap matanya berada 10 cm di bawah bagian atas kepalanya). TANGGAPAN Situasi ini digambarkan pada Gambar 23-7. Pertama pertimbangkan berkas cahaya dari kakinya, AB, yang setelah terpantul menjadi BE dan memasuki mata E. Cahaya dari titik A (kakinya) memasuki mata setelah terpantul pada B; schingga cermin tidak perlu diperpanjang ke pawah lebih dari B. Karena sudut Ppantulan sama dengan sudut datang, tingyt BD adalah setengah dari tinggi AE. Karena AE = 1,60 m= 0,10 m = 150m, maka BD = 0,75 m. Dengan cara yang sama, agar wanita tersebut dapat melihat bagian a Nya, sisi atas cermin hanya perlu mencapai titik F, yang berada 5 cm di bawah bagian atas kepala (setengah dari GE = 10 cm). Dengan demikian, DF = 1,55 m, dan cermin hanya perlu memiliki ketinggian vertikal (1,55 m — 0,75 m) = 0,80 m. Dan sisi bawah cermin harus 0,75 m di atas lantai, Pada umumnya, tinggi cermin hanya perlu setengah dari tinggi orang agar orang tersebut bisa melihat seluruh tubuhnya. Apakah hasil ini bergantung pada jarak orang dari cermin? (Qawabannya adalah tidak —coba dan lihat, int akan sangat menyenangkan). coon _,,,.7 Apakan foto itu terbalik? Jika diteliti lebih jelas, akan terlihat bahwa pada bagian atas foto di halaman pertama bab ini, bayangan Matahari tertutup sebagian oleh dahan-dahan pohon. Mengapa bayangan di air bukan merupakan duplikat yang persis sama dengan pemandangan yang sebenarnya? Ilustrasikan jawaban Anda dengan menggambar sketsa situasi ini, dengan menunjukkan Matahari, kamera, dahan, dan dua berkas cahaya yang berasal dari Matahari menuju kamera (satu langsung dan satu pantulan). Apakah sketsa Anda memperlihatkan bahwa foto ini terbalik? TANGGAPAN Keterangan gambar di halaman 242 mengatakan bahwa foto tersebut terbalik. Mari kita coba untuk membuktikannya, dengan demikian menganggap bahwa Matahari yang tertutup oleh pohon sebenarnya me- rupakan pandangan langsung, dan pandangan penuh Matahari merupakan pantulan. Berarti, sebagaimana digambarkan pada Gambar 23-8, berkas sahaya yang terpantul pada air menuju kamera berjalan dengan sudut di bawah dahan, sementara berkas yang langsung menuju kamera lewat melalui eee er co et ae rey ee aa he eek ‘erbalik (dengan demikian menganggap bahwa bayangan Matahari pada pantulan lebih tinggi dari horison dibandingkan pandangan langsung). Tidak akan berhasil. 248 Juga, bagaimana dengan orang-oFang pada foto tersebut? Coba gamba diagram dengan menunjukkan mengape mereka tidak muncul pada pantulan [Petwnjuk: anggap mereka tidak “uduk di sisi kolam, tetapi agak ke belakan, sedikit], Kemudian cobalah menggambar diagram kebalikannya (yaity. menganggap foto tersebut terbalik sehingga orang-orang tampak pag, pantulan tetapi tidak langsung)- Pada garis besarnya, perhatikan bahwa bayangatt Yo terpantul buken merupakan duplikat yang sempurna jike melibatkan bidang (jarak) yang berbeda. Pembentukan Bayangan oleh Cermin Sferis Permukaan-permukaan yang memantulkan tidak harus datar. Cermin gkung yang umum berbentuk sferis, yang berarti cermin tersebut akan membentuk sebagian dari bola. Cermin sferis disebut cembung jika pantulan terjadi pada permukaan luar bentuk sferis schingga pusat permukaan cermin menpgembung ke luar menuju orang yang melihat (Gambar 23-9a). Cermin dikatekan cekung jika permukaan pemantulnya ada pada permukaan dalam bola sehingga pusat cermin melengkung menjauhi orang yang melihat (seperti “gua”) (Gambar 23-9b). Cermin cekung digunakan untuk bercukur atau comin tias (Gambar 23-10a), dan cermin cembung kadang-kadang digunakan pada mobil dan truk (kaca spion) dan di toko-toko (untuk mengawasi Fencuri), Karena cermin ini memperlihatkan medan pandang yang, lus (Gambar 23-10b). Untuk melihat bagaimana cermin sferis membentuk bayangan, pertama kita pertimbangkan sebuah benda yang sangat jauh dari cermin cekung, Untuk benda-benda yang jauh, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 2 cembung dan cekung GAMBAR 23-9 permukaan lengkung cembu cekuny @) Cerin cembang (>) Cenmin ekune GAMBAR 23-10 (a) Cermin sas ccekung menghasilkan bayangan Yang Giperbesar. (b) Cermin cembung i dalam toko memperkecil schinggs Dist tmencakup medan-pandang Jane MS nab 28 Cahaye. Opti Goomct 249 Hanya berkas-bertas inlah yang akan mengenai cermin, dan pas dasarnya mereka paraet rown (atau lensa), berkas-berkas myaris paralet, Blrkay be untuk takhingga adalah =) GAMBAR 23-11 ha jorak pera hesardihansnghan dengan uh ters tersebut paral wntuk tenda yang betas pace jonah wathe 11, berkas cahaya dari setiap titik pada benda yang mencapai cermin akan nyaris paralel. Untuk sebuah benda yang berjarak takhingea (Matahari dan bintang mendekati ini), berkes-berkas cahaya akan tepat paralel, Sekarang pethatikan berkas-berkas paralel yang menimpa cermin cekung seperti pada Gambar 23-12. Hukum pantulan berlaku untuk setiap berkas pada titik jatuhnya pada cermin. Sebagaimana bisa dilihat, berkas-berkas tersebut tidak seluruhnya membentuk satu titik. Untuk membentuk bayangan yang tajam, berkas-berkas itu harus datang ke satu titik. Dengan demikian cermin sferis tidak akan membentuk bayangan setajam cermin datar. Bagaimana pun, jika cermin tersebut kecil dibandingkan dengan radius lengkungannya, sehingga berkas yang terpantul hanya membentuk sudu! kecil pada saat terpantul, maka Pendekatan berkas-berkas tersebut akan saling menyilang pada titik yang hampir sama, Sus Keo atau fokus, seperti pada Gambar 23-13. Pada kasus yang diperlihatkan, berkas-berkas itu paralel dengan sumbu utama, yang didefinisikan sebagai garis lurus yang tegak lurus terhadap permukaan lengkung pada pusatnya (garis CA pada diagram).Titik F, di mana berkas-berkas yang paralel dengan sumbu utama mencapai fokus, disebut titik fokus cermin. Jarak dari F ke ik fokus pusat cermin, panjang FA, disebut panjang fokus, f, dari cermin tersebut, 27/ang fokus Cara lain untuk mendefinisikan titik fokus adalah dengan mengatakan bahwa titik ini merupakan titik bayangan dari suatu benda yang jauh takhingga sepanjang swmbu wtama, Bayangan Matahari, misalnya, akan berada pada F. Sekarang kami akan menunjukkan, untuk cermin yang permukaan pantulnya kecil dibandingkan dengan radius kelengkungannya, bahwa berkas cahaya memang bertemu pada titik yang sama, F, dan kita juga akan menghitung panjang fokus f. Kita bayangkan sebuah berkas yang menimpa Ay cermin pada B di Gambar 23-13. Titik C adalah pusat cermin (pusat bola yang mana cermin merupakan bagiannya). Jadi garis terputus e fan, dan CB merupakan garis a mes wy erkas cahaya datang yang men ae padap normal ini, dan berart CB sama dengan 1 radius WOT terhadap permukaan cerm t cermin pada B membuat sudut 8 teeehaclap normal Pethatikan juga dey a perti digambarkan. Sep dutnya sama. Dengan demikign _ but memiliki lebar atau diameie- CaF adalah segitga sama kali Maer eS stone arr RS dengan radius Kelengkungannys sin Uidatsodut tersebut keel dan paring, = hee a dengan "e FA. Pada pendekatan ini, FA = FC. 108 f panjat ® EAP penta 4p tga da a eenghga, (3.2) Angumen ini hanya menganggap sudut @ kecil, sehingga etl yang sama pediaku untuk semua berkas cahaya yang lain. Dan, kami juga telah menunjukkan bahwa semua berkas melalui titik yang sama, F, Pada pendekatan cermin yang kecil jika dibandingkan dengan radius ngkungannya ini. - nu eeihat bahwa, untuk sebuah benda yang berada pada jarak takhingga, bayangan berada pada titik fokus cermin sferis cekung, di mana f=r/2. Tetapi, di mana bayangan berada untuk benda yang tidak pada jarak takhingga? Pertama, pethatikan benda yang ditunjukkan pada Gambar 23- 14, yang diletakkan pada titik O antara F dan C. Mari kita tentukan di mana letak bayangan untuk titik O” yang telah diketahui pada benda. Untuk melakukan hal ini, kita dapat menggambarkan beberapa berkas dan memastikan bahwa berkas-berkas ini terpantul dari cermin sedemikian sehingga sudut pantul sama dengan sudut datang. Hal ini bisa melibatkan pekerjaan yang banyak dan tugas kita disederhanakan jika kita menangani tiga berkas tertentu yang mudah untuk digambar. Berkas-berkas ini diberi nomor 1, 2, dan 3 pada Gambar 23-14 dan kita menggambarkannya untuk titik benda 0’ sebagai berikut: Berkas 1 ditarik paralel dengan sumbu utama; rare demikian berkas ini harus lewat sepanjang garis yang melalui F setelah pemantulan (sebagaimana kita lihat pada Gambar 23-13; lihat juga Gambar 23-14a). Berkas 2 ditarik melalui F; dengan demikian harus dij i . i jpantulkan sedemi- Kian rupa sehingga paralel dengan sumbu utama (Gambar 23-14b). Berkas 3 dipilih tegak lurus terhadap cermin, dengan demikian ditarik sehingga melalui C, pusat san; berkas ini lewat sepanjang redive pemkaan sen dan Karo te lechacinp tena a saab 23: Gahaya: Optik Goometri 251 (a) Berkas 1 berasal dari O* jaa verhadap sumba tana dan dipan tulkan melalui # (b) Berks 2 melalui F dan kemudian, terpantal paralel dengan sumbu ‘tama, (©) Berkas 3 tegak lurus terhadap cermin dan terpantul pada ditinya sendiri dan melalui C (pusat kelengkungan). GAMBAR 23-14. Beskas-herkas cahaya meninggalkan titik O° pada benda (tanda panah). Di sini ditunjokkan tiga berkas yang paling penting untuk menentukan di ‘mana hayangan M dibentuk. (Pevhatikan habwa tinggi cermin kita tidak kecil jika dibandingkan dengan f,schingga diagram ii tidak akan memberikan posisi bayangan yang tepal sebagaimana ditunjukkan oleh garis terputus-putus. Karena cahaya sebe- narnya melewati bayangan itu sendiri, bayangan ini merupakan bayangan nyala yang akan muncul pada kertas atau film yang diletakkan di situ, Hal jini bisa dibandingkan dengan bayangan maya yang dibentuk oleh cermin sebenarnya tidak melewati bayangan tersebut, Gambar 23-6). 23-14 dapat dilihat oleh mata ketika mata berada is berkas. dari schingga beberapa berkas yang: eee GAMBAR 25-15. Diagrams untuk menurunkan peramaan cermin. Untuk pemorunan ini ig ‘anggap ukuran cermin keciljka dibandingkan dengan radivs Kelengkungannya. bayangan, I, adalah h,, Dua berkas_ digambarkan, O FBI’ (sama seperti berkas 2.di gambar sebelum ini) dan O’AI~ Berkas O’AI’ mengikuti hukum tentunya, sehingga kedua segitiga siku-siku O’AO dan I’AI adalah sama. Dengan demikian, kita dapatkan fy ti i a Untuk berkas yang lain, O’FBI’, segitiga O'FO dan AFB juga sama karena panjang AB ~ h, (pada pendekatan kita mengenai cermin-yang kecil jika dibandingkan dengan radiusnya) dan FA =f, panjang fokus cermin. Dengan demikian, Tapas Apri FA f Ruas kiri kedua persamaan terakhir di atas adalah sama, sehingga kita bisa menyamakan ruas kanannya: Be eo dowm f ie of Sekarang kita bagi kedua ruas dengan d, mendapatkan — rh gk Porsamaan cermin sage ntti setae he date Scenics b ab 28: Chaya: Optik Goometri Agar konsisten, kita harus berhati-hati dalam penggunaan tanda-tanda semua besaran pada Persamaan 23-2 dan 23-3 Perjanjian tanda yang kita gunakan adalah: tinggi h, adalah positif jika bayangan tegak, dan negatifjika terbalik, relatif terhadap benda (/, selalu dianggap positif); d, dan d, positif jika bayangan dan benda ada pada sisi cermin yang memantulkan (seperti pada Gambar 23-15), tetapi jika baik bayangan maupun benda berada di belakang cermin, jarak yang bersangkutan adalah negatif (satu contoh dapat dilihat pada Gambar 23-16, Contoh 23-5), Dengan demikian perbesaran (Persamaan 23-3) adalah positif untuk bayangan tegak dan negatif untuk bayangan terbalik. Kita akan merangkum perjanjian tanda dengan lebih lengkap setelah pembahasan mengenai cermin cembung di bagian berikut dari Subbab ini. oo: > Bayangan pada cermin cekung. Sebuah cincin berlian yang tingginya 1,50 cm diletakkan pada jarak 20,0 cm dari cermin cekung yang radius keleng- kungannya adalah 30,0 cm. Tentukan (a) posisi bayangan, dan (b) besarnya. PENYELESAIAN Jarak fokus f= 1/2 = 15,0 cm. Diagram berkas pada dasarnya sama dengan Gambar 23-14 dan Gambar 23-15, karena benda berada di antara F dan C; diagram berkas yang tepat akan memiliki nilai-nilai (dengan mengacu kepada Gambar 23-14 atau 23-15): CA = 30,0 cm, FA = 15,0 cm, dan OA (jarak benda) = 20,0 cm. (a) Karena d, = 20,0 cm, kita dapat dari Persamaan 23-2 bahwa Lisheplbpadlaycst and lon s, 1 1 = - SOF ? siesta ana ilhcrigsde2 0K horn iy Akibatnya, d, = 1/0,0167 cm? = 60,0 cm. Bayangan terletak 60,0 cm dari cermin di sisi yang sama dengan benda. (b) Dari Persamaan 23-3, perbesaran lateralnya adalah Dengan demikian tinggi bayangan adalah h, = mh, = (-3,00X1,5 cm) = -4,5 cm. Tanda minus memberitahu kita bahwa bayangan terbalik, seperti pada Gambar 23-14 dan 23-15. EE Berkas-berkas dapat balik. Jika benda pada Contoh 23-3 diletakkan di tempat bayangan pada Gambar 23-15, di mana letak bayangan yang baru? TANGGAPAN Persamaan cermin bersifat simetris untuk d, dan d,. _ demikian vongbar akan bra tempt Bed yang ana Ban _ ‘Memang, pada 23-15 kita hanya perlu membalik s untuk situasi yang baru ini. joonned toe PENYELESAIAN MASALAH - Ingatlah untuk mengambit kebalkannya . Benda yang tingginya 1, Benda dekat ke cermin cekung: a 0 aon ang ym dari cermin cekung yang tadius Kelengkimganny, a tberkas untuk mencati (memperkirakan) ‘em. (a) Gambarkan diagram Sarnentaad peice sa pa bayangan. (b) Tentukan posisi = berada di antara cen: IAN (2) Karena f~ 1/2 = 15,0 cm, benda : i Sat As et ita! i ers tiga berkas cae aebagaimana diag sebelumnya (Gambar 23-14) dan ditunjukkan pada Gambar 23-16 Bera meninggalkan puncak benda menuju cermin parale wh ae sub, a terpantul melalui F. Berkas 2 tidak bisa menuju Fkarena al mn i hharus mempunyai arah seakan-akan dimulai dy, cermin; sehingga berkas 2 ; kan di F (garis terputus-putus) dan menuju cermin untuk kemudian dij ‘utama. Berkas 3 tegak lurus terhadap cermin, sepeq, ee yang, dipantulkan dari cermin menyebar ee tidak pernah bertemu pada satu titik. Bagaimana pun, tampaknya berkas. berkas tersebut datang dari satu titik di bagian belakang cermin. Titik ini adalah bayangan yang dengan demikian berada di belakang cermin day bersifat maya. (Mengapa)? : (b) Kita gunakan Persamaan 23-2 untuk mencari d, jika d, = 10,0 cm: ts 1 1 peigtvd 1 @ 50cm 10cm 30,0cm —30,0cn" Dengan demikian, d, = -30,0 cm. Tanda minus berarti bayangan berada di belakang cermin. Perbesaran lateral adalah m = ~d,/d, = -(-30,0 cm)/(100 cm) = +3,00. Jadi, bayangan berukuran 3,00 kali lipat dari benda; tanda plus menunjukkan bahwa bayangan tersebut tegak (yang konsisten dengan dia- gram berkas, Gambar 23-16). Contoh-contoh ini menunjukkan bahwa cermin lengkung dapat meng- hasilkan bayangan yang diperbesar, yang lebih besar dari bendanya. (Adi cerita lama—mungkin lebih baik jika disebut fabel—bahwa Julius Caesar ‘memata-matai tentara Inggris dengan memasang cermin len; di i Peraneis. Apakah hal ini anal abl? a comedy = re i ese ence pi al : z 53: Cahaya: Optik Geometri nab 23: C2 B aga! (a) ) GAMBAR 23-17. Cermin cembung: ¢ ai benda pada O bersifat maya, togak, d 23-61 sin (b) bayangan f ul skala untuk Contoh ik fokus adalah pada F, ci belak bih kecil dari benda. [Tidak 1 Akan berguna jika Gambar 23-14 dan 23-16 dibandingkan. Kita dapat melihat bahwa jika benda berada di sebelah dalam titik fokus, seperti pada Gambar 23-16, bayangan bersifat maya, tegak dan diperbesar. Beginilah cermin cukur atau rias digunakan—Anda harus mengatur kepala Anda di sebelah dalam titik fokus jika Anda ingin melihat diri Anda sendiri seperti sebenarnya (Gambar 23-10a). Jika benda berada dj Juay titik fokus, seperti pada Gambar 23-14, bayangan akan nyata dan terbalik (terbalik—dan sulit untuk digunakan!). Apakah perbesaran lebih besar atau lebih kecil dari 1,0 pada kasus terakhir, bergantung pada posisi benda relatif terhadap pusat kelengkungan, titik C. Analisis yang digunakan untuk cermin cekung dapat diterapkan pada cermin cembung, Bahkan persamaan cermin (Persamaan 23-2) berlaku untuk cermin cembung, walaupun besaran-besaran yang terlibat harus didefinisikan dengan hati-hati. Gambar 23-17a menunjukkan berkas-berkas paralel yang jatuh pada cermin cekung. Kembali akan ada penyimpangan sferis, tetapi kita anggap ukuran cermin kecil jika dibandingkan dengan radius kelengkungannya. Berkas-berkas yang terpantul menyebar, tetapi tampaknya datang dari titik F di belakang cermin. Ini disebut titik fokus, dan jaraknya dari pusat cermin merupakan jarak fokus, f. Adalah mudah untuk menunjukkan kembali bahwa f = r/2. Kita lihat bahwa benda yang berada jauh tak berhingga menghasilkan bayangan maya pada cermin cembung. Dan memang, tidak peduli di mana benda diletakkan di sisi pemantul cermin cembung, bayangan akan bersifat maya dan tegak, seperti ditunjukkan pada Gambar 23-17b. Untuk mendapatkan bayangan kita gambarkan berkas 1 dan 3 menurut aturan yang digunakan sebelumnya untuk cemin cekung, seperti pada Gambar 23-17b. Persamaan cermin, Persamaan 23-2, berlaku untuk. cermin cembung tetapi jarak fokus Maris dianggap negatif, ju i-jari kelengkungan. Pembuktiannya kita sisakan dalam soal-soal, Palen Heerircan tersebut juga akan dikerjakan bahwa Persamaan 23.3 mengenai perbesaran juga berlaku. Kaca ‘combung. Kaca spion mobil yang cembung memiliki: si magnesia 255 PENERAPAN FISIKA = Conmin cukut/ mas Analisa untuk cermin cembung -PENERAPAN Kace spion yang combung ce PENYELESAIAN Diagram benda yang jauh (d, = 10,0 m) ; Gi 23-17 tidak sesu ta memil eaerae! rdasarkan aturan, 7 negatif. Lebih rinei lagi, , 20,0 cm = -0,200 m. Persamaan cermin mem} cembung, sehingga be! 40,0 cm, sehingga f= ~ ~9200m 100m Fi ag, Gambar 23-17, tet kas akan seperti tot Wr menyebabkan penggambaran yang tepay Sulig Setmin aj dengan skala. memiliki 1 __5L0 ~~ 10,0m* Jadi, d, = -10,0 m/51,0 --0,196 m, atau 19,6 cm di belakang cermin, P i I lateral adalah m = id. = -(-0,196 m)/(10,0 m) = 0,0196 atau 1/51, Berar bayangan tegak tersebut lebih Kecil dari benda sebesar faktor 51, Selalu gambarkan diagram berkas wa- Jaupun Anda akan melakukan perhi- tungan analitis—diagram berfungsi untuk memeriksa, walaupun tidak tepat. Gambarkan paling tidak dua, le- bih baik tiga, berkas yang mudah di- ‘gambarkan sebagaimana dideskripsikan pada Gambar 23-14. Umumnya gambarkan berkas dengan memulai dari titik pada benda yang berada di sebelah kiri cermin dan bergerak ke kanan. 2 Gunakan Persamaan 23-2 dan 23 Perjanjian Tanda ee (a) Ketika benda, bayangan, atau fokus berada di sisi pemantul (b) Tinggi b sen inggi bayangan h, po ji bayangan tegak, dan negatifjka Kita lihat pada Bab 22 bahwa laju ca © = 2,99792458 x 10° m/det, Bab 23: Cahaya: Optik Geometri PeREE Soe On date ealiaritarenk at aici dengan laju 3/4 c. Perbandingan laju cahaya di udara ha i : lara hampa dengan laju v pada fe disebut indeks bias, », dari materi . ce gan laju v pada materi tertentu c Soo (234) indoks bias Indeks bias tidak pernah lebih, kecil dari 1 (artinya, 1 > dan nilainya untuk berbagai materi diberitnn ae TABEL 23-1. Indeks Bias? 231. (Sebagaimana akan kita lihat selanjutnya, n sedikit “Medium n= Be et eP Petene\gelombarig catiaya-Lenuall eee di hampa udara—; schingga suatu Panjang gelombang Udara hampa 17,0000 tertentu ditentukan, yaitu untuk cahaye kuning dengan ae poet panjang gelombang 2 y ; i 1333 Alkohol et 136 Kaca Kuarsa lebuc 146 Le ‘Kata korona ee ‘Api cahaya 158 Lalu Cahaya pada berlin. Hitung laju cahaya dalam Lucite atau pleksiglass 151 berlian. Garam dapur (Natrium Klorida) 153 PENVELESAIAN Dari Tabel 23-1, n = 2,42 untuk berlian, Berlian an sehingga laju perambatan cahaya di dalamnya adalah iapgegped ee *2 = 589 nm Cielietd v a 22 0,413¢ atau _ 3,00 x 10° m/det 2,42, v = 1,24 x 108 m/det. Bahwa cahaya merambat lebih lambat pada suatu zat dibandingkan dengan di udara hampa dapat dijelaskan pada tingkat atomik sebagai akibat serapan dan pemancaran kembali cahaya oleh atom-atom dan molekul- molekul pada bahan tersebut. Pembiasan: Hukum Snell Ketika cahaya melintas dari suatu medium ke medium lainnya, sebagian cahaya datang dipantulkan pada perbatasan. Sisanya lewat ke medium. yang baru. Jika seberkas cahaya datang dan membentuk sudut terhadap permukaan (bukan hanya tegak lurus), berkas tersebut dibelokkan pada waktu memasuki medium yang baru. Pembelokan ini disebut pembiasan. Gambar 23-18 menunjukkan sebuah berkas yang merambat dari udara ke air. Sudut 6, adalah sudut datang dan @, adalah sudut bias. Perhatikan bahwa berkas ‘Sudut bias dibelokkan menuju normal ketika memasuki air. Hal ini selalu terjadi ketika berkas cahaya memasuki medium di mana lajunya /ebili kecil. Jika cahaya merambat dari satu medium ke medium kedua di mana lajunya lebih besar, berkas dibelokkan menjauhi normal; hal ini ditunjukkan pada Gambar 23. ‘18b untuk berkas cahaya yang merambat dari air ke udara. PENERAPAN Sebagai contoh, orang yang berdiri di air yang dalamnya sepinggang tampak —/us/ Ook GAMBAR 23-18 Pembuasan, Hukum Snell (Pukum bias) wndek. Sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 23-19, berkas yang meninggalkan telapak kaki orang tersebut dibelokkan d permukaan. Mata (dan otak) pengamat menganggaP berkas cahaya menem- pub lintasan yang lurus, dan dengan demikian telapak kaki tampak lebih tinggi dari yang sebenamya. Dengan cara yang sama, ketika Anda meletakkan sebuah pensil di dalam air, tampak pensil tersebut patah (Gambar 23-20), Sudut bias bergantung pada laju cahaya kedua media dan pada sudut datang. Hubungan analitis antara 8, dan @, ditemukan secara eksperimental pada sekitar tahun 1621 oleh Willebrord Snell (1591-1626). Hubungan ini dikenal sebagai hukum Snell dan dituliskan: memiliki kaki yang lebih pet ny sin @ = 1, sin 8 oH 6, adalah sudut datang dan 0, adalah sudut bias (keduanya diukur terhadap garis yang tegak lurus permukaan antara kedua media, seperti pada Gambar 23-18); m, dan n, adalah indeks-indeks bias materi tersebut. Berkas-berkas datang dan bias berada pada bidang yang sama, yang juga termasuk garis tegak lurus terhadap permukaan. Hukum Snell merupakan dasar hukum elas dari hakum Snell bahwajika 1:25: maka: ; artinya, friyitelbsall medio atcmanatptetth Heee (dane ‘cb ea pares aaa menuju normal. Dan jika n, @,, sehingga berkas dibelokkan menjauhi normal. Hal inilah yang ihat pada Gambar 23-18. mci Sie m4 Berkas cahaya * Bayangan” (¢ dari bende bend tampak berada) °°: Fembiagan melalui kaca datar. Cahaya jatuh pada potongan kaca yang rata dengan sudut datang 60°, seperti pada Gambar 23-21. Jika indeks bias kaca sebesar 1,50, (@) berapa sudut bias @, pada kaca; (#) berapa sudut 4, dari berkas yang muncul dari kaca? GAMBAR 23-21 Canay PENYELESAIAN (2) Kita anggap berkas datang berawal dari udar. a, sehingga nm, = 1,00 dan n, = 1,50. Kemudian, dari P ‘ersamaan 23-5 kita dapatkan 1.00 in 60° = 0,577, sin, = sehingga 9, = 35,2° (b) Karena permukaan-permukaan kaca paralel, sudut datang dalam hal ini adalah @,, sehingga sin @, = 0,577. Kali ini m, = 1,50 dan n, = 1,00. Berarti, 8 (= 6,) adalah sin 6 = iz sin 0, = 0,866, dan 6 = 600°, Arah berkas cahaya tidak berubah dengan melewati potongan Kaca yang datar. Harus jelas bahwa hal ini berlaku untuk sudut datang, apa pun. Bagaimana pun, berkas cahaya sedikit menyimpang ke samping. Anda dapat meneliti hal ini dengan melihat melalui sepotong kaca (dekat sisinya) ke sebuah benda dan kemudian gerakkan kepala Anda ke samping sehingga Anda melihat benda tersebut secara langsung. a Kedalaman kolam. Seorang perenang menjatuhkan kacamata iaieicpach cies Ielewstomdcperd.ceern ieicince anes Fit pay kacamata tersebut tidak tampak sedalam itu, Men, Berapa kedalaman kacamata yang tampak ketika ae melihat langsung ke dalam air? la PENYELESAIAN Diagram berkas pada Gambar menunjukkan mengapa air tampak lebih danghat sebenarnya. Berkas yang merambat ke atas dari Kocamata gj dasar kolam dibiaskan mevjaiii normal pada wakty dari air, Berkas tampak menyebar dari suatu titik yang tinggi di dalam air. Untuk menghitung kedalaman semy ¢ jika diketahui kedalaman sebenarnya d= 1,0 m, kita 1 hhukum Snell dengan 1, = 1 untuk udara dan my = 1,39 ny GAMBAR 23-22 Conioh 23.9, air: sin 0, = 1, sin @, Kita hanya mempertimbangkan sudut kecil, sehingga sin O = tan O~ 0, dengan, @ dalam radian. Akibatnya, hukum Snell akan menjadi 0, = 1,8. Dari Gambar 23-22, kita lihat bahwa % = tana = dan 0, = tan By = 5 Dengan memasukkan persamaan-persamaan ini ke dalam hukuum Snell,» yQy, kita dapatkan atau Pantulan Internal Sempurna; Serat Optik cahaya m¢ materi ke yang lainnya di mana indeks biasnya lebih kecil (katakanlah, dari air We cde) ahok dibelokkan menjauhi normal, seperti berkas J pada Gambar 23-23, Pada sudut datang tertentu, sudut bias akan 90°, dan dalam hal ini berkas bias akan (ber! . Scum nan teeter GAMBAR 23-23 Krone m. 8, Perhatikan bahwa pantulan intemal sempurna hanya terjadi jika cahaya me- re Bette eadahnys memilixt mnie yang lebih SNS Nam nC CE 2 an apa yang akan dilihat orang yang memandang dunia dari bawah permukaan danau atau kolam renang yang sangat tenang TANGGAPAN Untuk batas udara-air, sudut kritis diny atakan dengan sin 8. = Dengan demikian, 0. = 49°. Berarti, orang tersebut akan melihat dunia luar diperkecil menjadi satu lingkaran yang sisinya membuat sudut 49° terhadap vertikal. Di luar sudut ini, orang tersebut akan melihat pantulan dari sisicsigy dan dasar kolam atau danau itu (Gambar 23-24), Banyak peralatan optik, seperti teropong, menggunakan pantulan inter- nal sempurna di dalam sebuah prisma untuk memantulkan cahaya. Keuntungannya ialah bahwa hampir 100 persen cahaya dipantulkan, sementara cermin yang terbaik pun memantulkan kurang dari 100 persen, Dengan demikian bayangan lebih terang. Untuk kaca dengan n = 1,50, 6. = 41,8°. Berarti, prisma 45° akan memantulkan seluruh cahaya secara internal, jika diatur sebagaimana digambarkan untuk teropong pada Gambar 23.25. 261 WARARAMaS, AMD 262 Serat opti PENERAPAN - FISIKA telekomunikasi PENERAPAN Kedokteran— ny GAMBAR 23-25. Panjulan cahay Few GAMBAR 23-26 Jipani semparna pada hagian dalam kac blastik GAMBAR 23-27 Pantulan mpm memungkinkan transmisi cahaya melewat keboooran yang Pantulan internal sempurna adalah prinsip di balik serat optik. Serat kaca dan plastik setipis beberapa mikrometer untuk diameternya sekarang bisa dibuat. Sekumpulan serat-serat kecil seperti itu disebut pipa cahaya atau kabel, dan cahaya dapat ditransmisikan sepanjang kabel tersebut dengan hampir tidak ada kebocoran karena pantulan internal sempurna. Gambar 23-26 menunjukkan bagaimana cahaya yang melintasi serat yang tipis hanya esaat menumbuk dinding sehingga terjadi pantulan internal sempurna. Bahkan jika pipa ringan dibengkokkan menjadi bentuk yang rumit, sudut kritis tetap tidak akan terlampaui, sehingga cahaya ditransmisikan dengan hampir tidak terganggu ke ujung yang lain (lihat Gambar 23-27). Kebocoran yang sangat kecil memang terjadi, terutama karena pantulan di ujung dan penyerapan di dalam serat. Aplikasi penting dari serat optik ad. kedokteran. Serat ini digunakan untuk m. yal video, dan data komputer. Siny: dimodulasikan (berkas cah ditransmisikan dengan k kebocoran yang lebih kecil alah pada telekomunikasi dan ‘entransmisikan percakapan telefon al merupakan betkas cahaya yan aya yang intensitasnya dapat diubah-ubah) 3? ecepatan yang jauh lebih besar dan denge? dan interferensi yang lebih kecil dari sinyallstik Set ene ge. Pengsunaan yang canggih dari serat optik mentransmusikan gambar yang jelas, terut i 23-28. Sebagai contoh, parv-para peter a eezBuna di kedokteran, serat tersebut, Di ujung yang lain, pengamat melihar bagia® yang terang dan gelap, mirip pert layartelevish-yeitu, gore dase ada zen vang lvls’, Ma be crt wea sarin avaurckin an ibang? ripe eaerab drs hanes diaiar: FH soleaney vag pally es 4 SMeberivangen cla ale syphie slo rye aes rirabas. anc ba rosea is os cn EF eealmape nn cobs aE Sty erp Ws ba cal amlubhie abel hetiee! harvrers, aca pccalever. thts] Medcbtera. Lane id= te Feebarniye; ackige ine, tFaLvIp ‘the berisinestnied pada dettl sry Nragpin cena. Cierpebhans paola Cetrbae iP re “Techutiean serise becker peop TOkW A dec terete pada ‘ene *Stheng genes any, ieee alee aad CT 20 aly, sth angmp bare, wv edeey cate na fi Cembang Cembung-datar a GAMBAR 23-29 Meniskus ccembung Meniskus cekung : terbuat dari kaca atau plastik transparan, sehingga indeks biasnya lebih besar dari udara luar, Sumbu lensa merupakan garis lurus yang melewati pusat lensa dan tegak lurus terhadap kedua permukaannya (Gambar 23-31). L hukum Snell, kita dapat melihat bahwa setiap berkas pada Gambar 233ia dibelokkan menuju sumbu pada kedua permukaan lensa (perhatikan garis terputus yang menunjukkan normal untuk setiap permukaan untuk berkas yang, atas). Jika berkas-berkas yang paralel dengan sumbu jatuh pada lenst tipis, mereka akan difokuskan pada satu titik yang disebut titik fokus, F Hal ini tidak tepat benar untuk lensa dengan permukaan sferis. Tetapi akan GAMBAR 23-30 Lensa konvergen (p war? sebelah kanan) dari benda.yang-tenang cl yan Spoken CF besar pads GAMBAR 23°31. Berkas-berkas parale! difokuskan oleh fensa tipis honver hampir benar—yaitu, berkas-berkas paralel akan difokuskan pada satu bagian kecil yang hampir berupa titik—jika diameter lensa kecil dibandingkan dengan radius kelengkungan kedua permukaan lensa. Kriteria ini dipenuhi oleh lensa tipis, yang sangat tipis dibandingkan dengan diameternya, dan kita hanya memperhitungkan lensa tipis di sini 7 Berkas-berkas dari satu titik pada benda yang jauh pada dasarnya paralel—lihat Gambar 23-11. Dengan demikian, Kita juga dapat mengatakan bahwa titik fokus merupakan titik bayangan untuk benda pada jarak takhingga pada sumbu utama. Berarti, titik fokus lensa bisa ditemukan dengan menentukan titik di mana berkas-berkas cahaya Matahari (atau benda jauh lainnya) dibentuk menjadi bayangan yang, tajam, Gambar 23-32. Jarak titik fokus dari pusat lensa disebut jarak fokus, Lensa dapat diputar sehingga cahaya dapat melewatinya dari sisi yang lain. Panjang fokus sama untuk kedua sisi, sebagaimana akan kita lihat kemudian, bahkan jika lengkungan permukaan lensa-lensa tersebut berbeda. Jika berkas sinar paralel jatuh paca lensa dengan suatu sudut, seperti pada Gambar 23-31b, berkas-berkas tersebut akan terfokus pada titik F,. Bidang di mana semua titik seperti F dan F, berada disebut bidang fokus lensa Lensa mana pun" yang lebih tebal di tengah daripada di tepinya akan membuat berkas-berkas paralel berkumpul ke satu titik, dan disebut lensa konvergen (lihat Gambar 23-29a). Lensa yang lebih tipis di tengah daripada di-sisinya (Gambar 23-29b) disebut lensa divergen karena membuat cahaya paralel menyebar, seperti pada Gambar 23-33. Titik fokus, F, dari lensa ey APNE comand gits set varak fokus fensa 265 Arkuwiar sear hs, ; Sesgpe: athe lari Thane ban us, yee Dern ee yarn peas mpi THEAtI ATT SURE aaa The brat ett hu tena Seazu, Jarik Cok. sania aoe 5 ir Teng losin. Bua diioee neti ehh, cn klalican 2r sakn THEh udeinh See eta (ataw trntaki (evens aul dlsebus Saar ney pies a Soaks oer Dera” colada dieprsi (02 er emo baba, poly Metaa Settey ar pour pargy Athy 21 oy Kia reten akan tenga Mreviveacas hava. Lavaisdls peeda Baie 2B. ogy ci berg old pangang Sokoe ey, feign Tar Feet hal eeaebsit, bisa fo atetows gang tatty pend dimgen asnbu bee tay fahue Maca kecyabeecins, ari, rin mereperttestevigkes tgs Bebe yang mene njuicken anche pod Roos ie berg cre bei hE rag Larosa! sar 2 iste Shur kan mati beckon ty akan perebesenn Oly aa Kai’ Resigs be har ada beika Eee alien er Gerke * clgarhros, pois dergies tuarkes atari; dengar cern dittaban oleh bere singge Secale pcpurargy pa kent atk ree o)Cambar SMa fal paaa Univer Geta a Boskes 2 Gurarbercar pole yore ualan i Wi taal open va pts Coanbor 29 ee sauna alana brea, Coiba Beh Teer Tess Tctaribbens bee proce) Leray, atl ab 23; Cahawe: Optik Geometry (a) Betkas 1 berasal dari puncak benda if Kemudian dibiaskan melalui titik fokus. (b) Berkas 2 melewati F’; dengan demikian paralel dengan sumo tutama di tuarlensa. (©) Betkas 3 lurus melalui pusat lensa (dianggap sangattipis). = in ayanigan dengan menclusuri berkas untuk lensa kenvergen, Berka pada benda. Yang digambarkan adalah tiga berkas yang paling berguna, ‘meninggalkan ujung benda, untuk menentakan di mang bayangan titik trsebut terbentuk Dengan cara ini kita dapat menemukan titik bayangan untuk suatu titik pada benda (puncak anak panah pada Gambar 23-34). Titik-titik bayangan. ‘untuk semua titik yang lain pada benda dapat ditemukan dengan cara yang sama untuk menentukan bayangan lengkap benda. Karena berkas-berkas sebenarnya melalui bayangan untuk kasus yang digambarkan pada Gambar 23-34, bayangan tersebut merupakan bayangan nyata (lihat halaman 253). Bayangan dapat dideteksi oleh film, atau dilihat pada permukaan putih yang : diletakkan pada posisi bayangan (Gambar 23-30). Bayangan juga dapat dilihat langsung dengan mata ketika mata berada di belakang bayangan, seperti ditunjukkan pada Gambar 23-34c, ‘beberapa berkas yang menyebar dari setiap titik bayangan 268 GAMBAR 23-35 GAMBAR 23-36 Menc eon penelusuran herkas untuk lensa divergen lensa. Ketiga berkas bias tampak muncul d bayangan, I. Karena berkas-berkas te bayangan ini merupakan bayangan m, membedakan antara bayangan ny, ari satu titik di kiri lensa. Inilah rsebut tidak melewati bayangan, ‘aya. Perhatikan bahwa mata tidak ata dan maya—keduanya bisa tampak. Persamaan Lensa Sekarang kita menurunkar yan, jarak bayangé™ '§ Menghubungkan jarak bay dengan jarak benda dan panjang fokus lensa, Persamaan ini akan men enentuan Posisi bayangan lebih cepat dan lebih akurat dibandingkan denge" iis yh Ditentukan d, Sebagai jarak benda, jarak benda di Pusat lensa, dan d, sebagai jarak bayangan, jarak bayangan dari pusat lens See eta fe dan i, sebagai panjeap barek oa bayangan. Peshaiot ate berkas yang eentiea Pada Gambar 23-37 untuk lensa konverg saheeaP sangat tipis), Sepitiga FI’ liarsi ing Gam! Boa?) some barges ai tg dan FBA (diarsic kuning pada Sama dengan sudut IFT’; sehingga Hie iam in persamaan ab 28: Cohayer Optik Geometrt karena panjang AB = h,, Segitiga OAC’ sama dengan IAL, Dengan demikian, hn yy Kita samakan ruas Kanan Petsamaan-persamaan ini, bagi dengan d, dan susun kembali untuk mendapatkan, ees Gaeeateanid; ee Ini disebut persamaan lensa. Persamaan ini menghubungkan jarak bayangan dengan jarak benda d, dan panjang fokus f- Persamaan ini merupakan Persamaan Yang Paling berguna pada optika ‘geometri, (Menariknya, per- samaan ini tepat sama dengan persamaan cermin, Persamaan 23-2), Perhatikan bahwa jika benda berada Pada jarak takhingga, maka 1/d, = 0, sehingga d, = f. Dengan demikian, Panjang fokus adalah jarak bayangan pada takhingga, sebagaimana telah disebuthan sebelumnya. Kita dapat menurunkan persamaan lensa untuk lense divergen dengan menggunakan Gambar 23-38. Segitiga IAI’ dan OAC’ adalah sama; dan segitiga IFI’ dan AFB sama. Berarti (dengan melihat bahwa panjang AB = /,) ho gw hfe a nategee ie fe Jika kedua persamaan ini disamakan dan disederhanakan, kita dapatkan oe eR s cee hector Persamaan ini menjadi sama seperti Persamaan 23-8 jika kita buat f dan d, “negalif. Yaitu, kita ambil f negatif untuk lensa divergen, dam d, nepatif ketika bayangan berada di sisi lensa yang sama dengan asalnya cahaya, Berarti Persamaan 23-8 akan berlaku untuk lensa konvergen maupun divergen, dan untuk semua situasi, jika kita gunakan perjanjian tanda berikut ini 1. Panjang fokus positif untuk lensa konvergen dan negatif untuk Tens Ce essen : ET 2 Jarak benda positif jika berada di sisi lensa yang sama dengan ._ datangnya cahaya (kasus umumnya seperti ini, walaupun jika lensa * digunakan dengan kombinasi, mungkin tidak demikian); selain ita | PERSAMAAN | LENSA Perbesaran Jateral lensa GAMBAR 23-38 Penurenan persamaan Jens untuk fens divergen. ka berada dit sisi lensa yang berlawang, haya; jika berada di sisi yang sama, q i: bayangan positif untuk bayangan nyata day negatif untuk bayangan maya positif jika bayangan tegak, dan negatfjiky atif terhadap benda. (/, selalu diambil posit 3. Jarak bayangan positif ji dengan arah datangnya cal negatif. Ekivalen, jaral 4. Tinggi bayangan, hy bayangan terbalik rel: Perbesaran lateral, m, sebuah lensa didefinisikan sebagai perbandingan tinggi bayangan dengan tinggi benda, m = h,/,. Dari Gambar 23-37 dan 3. 38 dan aturan yang baru saja diberikan, kita dapatkan m= teh ba Untuk bayangan tegak, perbesaran positif, dan untuk bayangan terbalik m bernilai negatif. ; Dari aturan 1 di atas, berarti daya (Persamaan 23-7) lensa konvergen ae ce positif, sementara daya lensa divergen negatif. Lensa ve jang-kadang disebut sebagai lensa i we meas gal Positif, dan lensa divergen Penyelesaian Masalah untuk Lensa jaaaroenat vyelesaian masalah untuk lensa tipis dapat dideiat iat 29: Caloye Optik Geometry oe maan 23-9). Persamaan lensa (P ” ah 23.8) meliputl kebaliken inne, ‘Kut Perjanfian’ Tanda di ata. kesal umum yaitu hy kebalikanny, pa mieagaratl 5. Periksa bahwa jawaban analitik Anda konsisten dengan diagram berkas Anda. Bayangan yang dibentuk oleh lensa . (a) Di mana posisi, dan (b) berapa ukuran, bayangan bunga besar yang tingginya 7,6 cm yang diletakkan 1,00 m dari lensa kamera dengan panjang fokus +50,0 mm? PENYELESAIAN Gambar 23-29 merupakan diagram kasar, hanya memper- lihatkan berkas 1 dan 2 untuk satu titik pada bunga tersebut. Kita lihat bahwa bayangan pasti berada sedikit di belakang titik fokus, F, di sebelah kanan lensa. (a) Kita temukan posisi bayangan secara analitik dengan meng- gunakan persamaan lensa, Persamaan 23-8. Lensa kamera adalah lensa konvergen, dengan f = +5,00 em, dan ,, = 100 cm, sehingga Persamaan 23- 8 menghasilkan Jadi, atau 52,6 mm di belakang lensa, Perhatikan bahwa bayangan berada 2,6 mm lebih jauh dari lensa dibandingkan dengan bayangan untuk benda yang berada pada jarak takhingga. Ini merupakan contoh fakta bahwa ketika memfokuskan lensa kamera, makin dekat benda dengan kamera, lensa harus makin jauh dari film. () Perbesaran adalah 4, 5,26 cm ic th wiecac peer ON, lersn.Neoe: Paani pola og age BM |W thy = (00526078 cm) = =D, em. hed __ Tinggi bayangan adalah dan terbalik (m <0), seperti pada Gambar Heh wing: th, cscbintaliiy chro iad. geeded Qbow: asc < es lene: cD alas invaegoe) bi sesh 3 PENERAPAN dangan hepa puah benda diletakkan 10 em a konvergen dekat dengan om, Tentukan posisi Benda yang erat panjang fokus 15 6m at bs a ar ae fee) nena nik, dan (#) dengan menggunakan diggry dan ukurannya (@ aa berkas. er = “Etsis GikbaeAd 49-40 Setwah berta yoy siletakkan. li sobelah, dalam, ilk koe, He Ream menghasithan bayangan maya. Conteh 212 PENYELESAIAN (a) Jika diketahui f= 15 em dan d, = 10 em, maka em agile eae aq n l0cm 30m dan d, ~-30 em, Jangan lupa menggunakan kebalikannya!) Karena d negati, bayangan pasti maya dan berada di sisi lensa yang sama dengan benda, Perbesaran, d, ee oe 30 em Sedan Oe 10cm Bayangan berukuran tiga kali lipat benda dan tegak. (Lensa tipis digunakan sebagai kaca pembesar sederhana, yang akan kita bahas lebih rinei pada Subbab 25-3). (©) Diagram berkas ditunjukkan pada Gambar 23-40, dan memperkuat jawaban (@). Untuk titik O' di puncak benda, berkas 1 mudah untuk di gambarkan, Tetapi berkas 2 mungkin memerlukan sedikit pemikiran: jkt Kita menggambarkannya menuju F’ arahnya salah—sehingga kita hans datang dari FP’ pe akeye Opel: Goomern Diagram berkas pada dasarnya sama seperti pada Gambar DNS Karena tensa Kita di sini adalah lensa divergen ekecuea berada Gi depen fons di dalam jarak fokus. (Akan merupakan latihan yang baik jam berkas digambar sesuai skala, dengan tepat, sekarang). Karena P28 om dan 4, = 20 em, maka Persamaan 23-8 menghasilkan im Beret, Ma gn Le %... Saath 2am "Wem 10cm — 100cm™ jadi berda harus berada 100 cm di depan lensa. Diagram Anda harus gremperkuat hasil ini, + 2.0 Penyelesaian Masalah untuk Kombinasi Lensa Sekarang Kita perhatikan dua Contoh yang mengilustrasikan bagaimana menangani lensa yang digunakan secara kombinasi. Pada umumnya, ketika eahaya melewati lebih dari satu Iensa, kita mendapatkan bayangan yang dibentuk oleh lensa pertama seakan-akan lensa tersebut tunggal. Bayangan ini menjadi fonda untuk Tensa kedua, dan kita dapatkan bayangan yang dibentuk oleh lensa kedua ini, yang merupakan bayangan terakhir jika jumlah Jensa ada dua. Perbesaran total akan merupakan hasil kali dari perbesaran terpisah oleh masing-masing lensa sebagaimana akan kita lihat a w_y EE ‘Sistem dua tensa. Dua lensa konvergen, dengan panjang fokus f, = 20,0 cm = 25,0 cm, diletakkan berjarak 80,0 cm, seperti pada Gambar 23-41a. benda diletakkan 60,0 cm di depan lensa pertama seperti pada gambar. Tentukan (@) posisi, dan (b) perbesaran, bayangan akhir yang dibentuk oleh kombinasi dua lensa ini. PENYELESAIAN (2) Benda berada pada jarak d, = +60,0 cm dari lensa ‘ ‘dan lensa ini membentuk bayangan yang posisinya dapat dihitung Mie er tnenigtnabadt pessarann lense Lensa berlapis: bayangan yang dibentuk oleh jensa pertama benda untuk vensa keava 274 Perbesaran total adalah m = 1,1, eis 4 ft do da pada jarak d,, = 30,0 cm di belakay sa croeda untuk lensa kedua, Jaraknya ign d eperti ditunjukkan pada Co, ensa Kedua, Kembali menggunan Berarti bayangan pertama pertama. Bayangan ini menj a cm ~ 30,0 em = 50,0 em di depan Tensa & 23-41b. Bayangan yang dibentuk a 2 persamaan lensa, berada pada jarak dy 1 imrat 1 hota Oe Dengan demikian, d., = 50,0 em di belakang lensa 2, Ini merupakan ba akhir—that Gambar 23-41. ” (b) Lensa pertama memberikan perbesaran (Persamaan 25-9) ari lensa kedua: ee ot ~ 50,0cm —:100,0em 100,0en° dy. -30.0em 2 9,500. rT day» 60,0 em Berarti, bayangan terbalik dan tingginya setengah dari tinggi benda: kembalj Persamaan 23-9, hy = myh, = 0,500 h,,. Lensa kedua menganggap bayangan ini sebagai benda dan mengubah tinggi nya sebesar faktor _50,0cm 50,0em = ~1,000. ‘Tinggi bayangan akhir adalah (ingat bahwa hi. sama dengan hy): hg = Mafigg = Myf = myMyhay, Kita lihat dari persamaan ini bahwa perbesaran total merupakan hasil kali m, dan m,, yang di sini sama dengan (-1,000)(-0,500) = 40,500, atau 4 tinggi asal dan tegak. bed "ae | CONTOH 23-15 Mengukur # untuk lensa divergen. Untuk menguk divergen, sebuah lensa konvergen dietitian te icecbinat it pee saber a eels la titik 28, b len ae 5 cm di pa 28 Cala: Opt Geormets Titi bayangan yang dibuat oleh lense pertama (tik benda untuk tensa kedua) yang dibuat oleb 1a (bayangan akhir) - Sy = 8S cm. 4 GAMBAR 23-42 Menentukan panjang fokus lensa divergen. Contoh 23-15 sebagai bend untuk lensa kedua. Karena benda ini berada di sebelah kanan lensa divergen, ini merupakan situasi di mana d, negatif (lihat perjanjian tanda). Berarti, untuk lensa divergen, benda bersifat maya dan d, = -16,0 cm. Lensa divergen membentuk bayangan benda maya ini pada jarak d, = 28,5 cm (ini diketahui). Dengan demikian, slid pl usitteciedices fi Liasioen 4 ip 4 # % = eves + 25an* 0,0274 cm". Kita ambil kebalikannya untuk mendapatkan f, = ~1/(0,0274 cm") = -36,5 om. Perhatikan bahwa lensa konvergen harus “lebih kuat” dari lensa divergen {artinya, ia harus memiliki panjang fokus yang lebih kecil daripada panjang, fokus untuk lensa divergen) agar teknik ini berhasil. El Persamaan Pembuat Lensa Pada Subbab opsional ini, kita akan membuktikan bahwa berkas-berkas | sapaipemagaya eae ctimtnurchthor Sin ea aapy eo ‘kita juga akan menurunkan persamaan yang menghubungkan panjang fokus sa eng nd elgg So Pray eng ae gs | aeecnten pemcuet oss. _ Pada Gambar 23-43, berkas yang, ne ee ang Gener lnaen pecs EE 4, Coe, ae Poe GAMBAR 23-43. Diagram berkas yang melewati lensa untuk penurunan persamaan pembua leg Untuk pendekatan ini, hukum Snell memberitahu kita bahwa a= nO, = n0, di mana n adalah indeks bias kaca, dan kita anggap bahwa lensa dikelilingi udara (1 = 1), Perhatikan juga pada Gambar 23-43 bahwa a = sino, a=2 La Yang terakhir ini dihasilkan karena jarak dari F ke (danggop so Apis) adalah f Dar agram, sud didefinsian sega y= 4-6, ey a Jika diteliti lebih jauh, Gombor 258 juga menunju aie aes inti stongyEAgstt arickotter gra pe 2 Cateye. Opti 4, Det main = 5 ee ee nn oak By at et ; = iz dan semua h dapat dihilangkan dari semua pembilang ee mengalikan dengan n dan menyusun kembali persamaan menjadi probed 3-19) f ee: Be Persamaan ini disebut persamaan bungkan panjang fokus lensa dengan radius kelengkungan kedua permukaannnya dan indeks bias. Pethatikan bahwa f tidak pada h, atau h,- Dengan demikian, posisi titik F tidak bergantung pada di mana berkas cahaya mengenai lensa. Berarti, semua berkas yang paralel dengan sumbu lensa tipis akan melalui titik yang sama, F, yang ingin kita buktikan. Pada penurunan kita, kedua permukaan berbentak cembung dan R, dan R, dianggap positif.’ Persamaan 23-10 juga berlaku untuk lensa satu atau dua permukaannya merupakan lensa cekung; tetapi untuk Permukaan cekung, radius harus dianggap negatif. Pethatikan pada Persamaan 23-10 bahwa persamaan tersebut simetris dalam R, dan K,- Dengan demikian, jika lensa diputar schingga cahaya mengenai permukaan Iuar, panjang fokus sama bahkan jika kedua lensa berbeda. Perhitungan f untuk lensa konvergen. Lensa meniskus cembung (Gambar 23- 29a dan 23-44) terbuat dari kaca dengan n = 1,50. Radius 46,2 cm. (a) Berapa panjang fokusnya? (b) Di mana lensa ini akan memfokuskan benda yang jauhnya 2,00 m? a : - dan R, = 46,2 cm; yang kedua ini negatif PENYELESAIAN (2) R, = 22,4 cm dan R, i - Page as Poa ag GAMBAR 23°44 Contoh 25.16 Jadi, = ay f= onsen dan lensa tersebut memusatkan cahaya. Perhatikan bahwa jika kita lensa tersebut sehingga R, = 46,2 cm dan R, = +22,4 cm, kita dapatkan has) yang sama. (#) Dari persamaan lensa, dengan f= 0,87 m dan d, = 2,00 m, kita dapatkan a Sepa Stas Vary Srv strani De ad” fd, 087m 2,00m = 065m". sehingga d, = 1/0,65 m7 = 1,53 m, EAS Ae TT Mengukur f untuk lensa divergen. Lensa planokonkaf Lucité permukaan datar dan yang lainnya Pi ‘ucite memiliki satu ee memiliki R = ~18,4 em, Berapa panjang RS hy ORR -airclets shew : pub 24: Cahaya: Optik Geometry Conmin sferis bisa berupa cekuryg atau com bung. Corin sforis cekung memfokuiskat berkes cahaya paralel(cahaya dari benda yang sangot jauh) esate ttik yang disebut tttk fokus.Jarak tithing dari lensa adalah panjang fokus / dari cermin dan di mana r adalah radius kelengkungan corm Berkas-berkas paralel yang rin a nin, cembung terpantul dari cermin 4 tersebar dari satu titik di belakang cermin, Jarak titik ini dari cermin merupakan panjang, fokus dan dianggap negatit untuk cermin combing, Unik suatu benda tertentu, posisi dan ukuran ty yang dibentuk oleh cermin bisa ditemu penelusuran berkas. Secara aljabar, hubungan antara jarak bayangan dan jarak bend, la, d, cla dan panjang fokus f, dinyatakan dengan persamaan cermin: a cermin cakan-akan, in dengan Perbandingan tinggi bayangan dengan ting benda, yang sama dengan perbesaran m, adalah Jika berkas yang terpusat untuk membentuk bayangan benar-benar melewati bayongan tersebut, sehingga bayangan akan muncul pada film atau Jayar yang ditempatkan di situ, bayangan dikatakan merupakan bayangan nyata, Jika berkas-berkas sebenarnya tidak melalui bayangan, bayangan ‘merupakan bayangan maya. Ketika cahaya melintas dari satu medium transparan ke yang lainnya, berkas cahaya tersebut dibelokkan atau dibiaskan. Hukum pembiasan (hukum Snell) menyatakan bahwa ny sin 8 = n, sin B,, an nyata dalam situasi apa pun? Je- ‘an agar lensa ka- yang, tajam dari va bayangan nyata yang diben- tuk oleh lensa tipis selalu terbalik, senontare bayangan maya selalu tegak jika benda nyata, Berkas cahaya dikatakan “dapat balik”. Apa- keah ini konsisten dengan pemamaan lense persamaan lensa? Dapatkah bayangan nyata diproyeksikan pada layar? Bagaimana dengan bayangan maya? Adakeh yang dapat difoto? Bahas dengan tit Sebuah lensa konvergen yang tipis digerakkan mendekati benda di dekatnya. Apakah ba- yangan nyata yang dibentuk akan berubah (a) posisi, (b) ukuran? Jika ya, deskripsikan bagai- mana terjadinya. Bandingkan persamaan cermin dengan per- samaan lensa. Bahas kesamaan dan perbedaan, terutama perjanjian tanda untuk besaran-be- saran yang terlibat. . Sebuah lensa dibuat dari materi dengan indeks bias 1 = 1,30. Di udara, lensa tersebut kon- 29. “30, “31. “32, 38) 734, 81 vergen. Apakah akan tetap sebagai lensa konvergen jika diletakkan di dalam air? Jelas- kan, dengan menggunakan diagram berkas. Seckor anjing berdiri menghadap lensa kon- vergen dengan ekornya berdiri. Jika hidung dan ekor masing-masing terfokus pada layar secara bergantian, yang mana yang akan me- miliki perbesaran lebih besar? Seekor kucing berdiri menghadap lensa kon- vergen dengan ekornya berdiri. Dalam keada- an apa (jika ada) bayangan hidung bersifat maya dan bayangan ekor bersifat nyata? Di mana bayangan bagian tubuh lainnya? Mengapa, pada Contoh 23-15, lensa harus memiliki panjang fokus yang lebih pendek daripada lensa divergen jika panjang fokus lensa divergen akan ditentukan dengan menggabungkan keduanya? Sebuah lensa yang tidak simetris (katakanlah, planokonveks) membentuk bayangan benda di dekatnya. Apakah titik bayangan berubah jika lensa diputar balik? Makin tebal lensa cekung ganda pada pusainya jika dibandingkan dengan sisinya, makin pendek panjang fokusnya untuk suatu diameter lensa tertentu. Jelaskan. ‘Apakah panjang fokus lensa bergantung pada fluida di mana ia dicelupkan? Bagaimana dengan panjang fokus cermin sferis? Jelaskan. SOAL-SOAL ‘SUBBAB 23-2 de 2 () Misalkan Anda ingin mengambil foto Anda sendiri pada waktu melihat bayangan Anda i cermin datar yang jaraknya 1,5 m, Untuk jarak berapa lensa kamera harus difokuskan? Anda melihat diri sendiri di cermin hen ‘tinggi, Anda ‘melihat besar tubuh: ‘baik Anda dekat ke sa dan lihat.) Guna- ak | Asean * re | ke 210 “| GAMBAR 23: Sol 4 Dern 48 cm cari Lantai, Gambar 23-49, Berapa jarak horisontal x ke dasar dinding, yang, imenahan cermin dari titik terdekat di lantai yang dapat terlihat pada cermin? 5. (WH) Dua cermin bertemu pada sudut 135°, Gambar 23-50, Jika berkas eahaya jatuh pada satu cermin dengan sudut 40° seperti Aligambarkan, dengan sudut berapa berkas berkas tersebut meninggalkan cermin keduia 6 40 GAMBAR 23-50 Sol 5 6. (I) Misalkan Anda berada pada jarak 70 cm dari cermin datar. Berapa luas cermin yang digunakan untuk memantulkan berkas-berkas yang memasuki satu mata dari satu titik di puncak hidung Anda jika diameter pupil mata mm? 7. (UD) Tunjukkan bahwa jika dua cermin datar bertemu pada sudut 9, suatu berkas yang dipantulkan berturut-turut dari kedua cermin, dibelokkan melalui sudut 2¢ tanpa bergant pada sudut datang. Anggap ¢<90° dan hanya «lua pantulan, satu dari setiap cermin, yang ¥8, (IID) Misalkan cermin ketiga diletakkan di bawah dua cermin pada Gambar 23-48 sehing- ga ketiganya tegak lurus satu sama lain, (a) Tunjukkan bahwa untuk “pemantul sudut” semacam itu, berkas datang mana pun akan kembali see arah asalnya setelah tiga pantulan, (6) yi terjadi berkas ‘tersebut hanya eet a ae Ns 1 12. 13. 14, 15, 16. Fit ag, Herapa radius permukaan sferig terse? Ser iig 1) Berapa jauh dari cermin cekung Ce ddbeshituede talnig diletaent 2 bayangannya berada pada jarak taj (11) Tunjukkan dengan diagram an, perbesaran cermin cekting lebih bec a ka benda berada di lar pusat elenghin! C dan lebih besar dari jka berada dia dalam titik ini. {il fika Anda melihat diti sendii pads iy pohon Natal yang mengkilat dengan diame, oem ketika wajah Anda berjarak agp darinya, di mana bayangan Anda beraje ‘Apakah bayangan tersebut nyata atau may: ‘Apakah tegak atau terbalik? 7 (1) Sebuah cermin pada taman hiburan me nunjukkan bayangan tegak orang yang bends pada jarak 1,3 m di depannya. Jika bayangas | tersebut tiga kali lipat dari tinggi orang i berapa radius kelengkungannya? (Il) Seorang dokter gigi menginginkan sebuah cermin yang, ketika berjarak 2,20 cm dai sebuah gigi, akan menghasilkan bayangan tegak dengan perbesaran 4,5 x. Cermin jes apa yang harus digunakan dan berapa radius kelengkungannya? (Il) Beberapa kaca spion menghasilkan be yangan mobil di belakang Anda yang sedi lebih kecil dari bayangan jika cermin tersebs! datar. Apakah cermin ini cekung atau bung? Apa jenis dan berapa tinggi bayang yang dihasilkan cermin i sebuah mobil yang tingginya 1,3 m dan berada 150 belakang Anda, dengan kelengkungan cermin sebesar 3,2 ait (1) Sebuah benda tinggi 310 mm dan diletakkan 29cm da 19. 20. ae 2. 24. 2%: Cahaya: Optik Geometri pada cermin lengkung. Ba da 14,0 cm di belakan cermin, dan berap; angan tampak bera- B cermin. Apa jenis @ radius kelengkungannya? {ll} Gunakan persamaan cermin unt ‘ jukkan bahwa nilai perbesaran ace lebih kecil dati 1 jika benda berade pusat kelengkungan C(d, > 7), dan lebi dari 1 jika benda berada di sebelah a (, a are panjang fokus 28,5 cm, fiky °3) Jari kuarsa lebur, berapa radius keiengy@ St permukaan cembung? sek, 72, (1) Lensa planokonkaf kaca (1 = 150) punyai panjang fokus ~25/4 cm. Berapa ne permukaan cekung? +73, (I) Sebuah resep Kacamata menantut 5 dioptri. Pembuat lensa' mengasah lene.) “ahan polos” dengan = 1,56 dan nes bentuk permukaan depan cembung dng radius Kelengkungan 20,0 em. Berapa rain kelengkungan permukaan yang lainnya? *74, (ll) Sebuah benda diletakkan 100 cm dating aca (n= 1,56) dengan satu permukaan cekang dengan radius 21,0 em dan satu permukas, cembung dengan radius 18,5 cm. Di mana ley, bayangan akhir? Berapa perbesarannya? +75, (III) Sebuah lensa kaca (wt = 1,50) di ude memiliki daya +5,2 dioptri. Berapa kekvatan lensanya jika dimasukkan ke air? @ SOAL-SOAL UMUM 76. (Il) Dua cermin datar saling berhadapan dengan jarak 2,0 m seperti pada Gambar 23- 56. Anda berdiri 1,5 m dari salah satu cermin ini dan melihat padanya. Anda akan melihat banyak bayangan Anda sendiri. (a) Berapa jarak Anda dari tiga bayangan pertama pada cermin di depan Anda? (b) Menghadap ke mana ketiga bayangan pertama tersebut, menghadap atau membelakangi Anda? GAMBAR 23-57 Soul 77. 78. Sudut kritis sebuah plastik di udara adalah Se = 37,3°. Berapa sudut kritis plastik yang si jika dibenamkan di air? 2. ea proyektor film, film berfune® la yang bayangannya kan pada layar (Gambar 23-58). Jika let Panjang fokus . 7,50 m, jauh dari lensa evap jdt ere. lebar gambar di layar? GAMBAR 23-59 Soa! go, antaranya adalah bayangan dari b, benda yang diletakkan di antara min tersebut, 81. Slide 35 mm (ukuran gambar yang seb adalah 24 kali 36 mm) akan dipr layar 1.80 kali 2,70 m yang diletakkan 9,00 m dari proyektor. Lensa' dengan panjang fokis berapa yang harus digunakan agar bayangan ‘memenuhi layar? ayangan) cermin-cer- &2. Tunjukkan secara analitis bahwa bayangang yang dibentuk oleh lensa konvergen adalah nyata dan terbalik jika benda berada di sebelah lar titik fokus (d, >), dan maya dan tegak jika benda berada di sebelah dalam titik fokus (@, < f). Deskripsikan bayangan jika benda merupakan bayangan, yang dibentuk oleh len- sa lain, sehingga posisinya ada di sebelah luar lensa, di mana ~d, > f, dan dimana0 <-d, 4f, akan ada dua posisi di mana lensa dapat diletakkan dan sebuah bayangan yang tajam dibentuk pada layar, dan (b) jika dy < 4f, tidak ada posisi lensa yang menghasilkan bayangan tajam. (c) Tentukan jarak antara dua posisi lensa pada bagian (a), dan perbandingan ‘uukuran bayangan-bayangannya. Lensa konvergen dengan panjang fokus 10,0 cm diletakkan bersentuhan dengan lensa divergen dengan panjang fokus 20,0 cm. Berapa panjang fokus kombinasi dan apakah Kombinasi tersebut berupa konvergen atau divergen? . Orang yang tingginya 1,65 m berdiri 3,25 m dari cermin combung dan melihat bahwa tingginya persis setengah dari tingginya di cermin datar yang diletakkan Pada jarak tertentu, Berapa radius kelengkungan cermin cembung tersebut? (Anggap bahwa sin @= @). |. Setiap mahasiswa dalam suatu.praktikum fisika diberi tugas menemukan lokasi di mana sebuah benda yang terang bisa diletakkan agar cermin cekung dengan radius kel ar =40 cm menghasilkan bayangan yang ukuran- nya tiga kali lipat benda, Dua mahasiswa menyelesaikan tugas pada waktu yang ber- beda dengan menggunakan peralatan yang, identik, ea ee mereka membandingkan, temyata jawaban mereka untuk jarak benda berbeda, Jelaskan d

Anda mungkin juga menyukai