Anda di halaman 1dari 2

RESUME PEMBELAJARAN BERBASIS ENTREPRENEURSHIP

A. Konsep Dasar Pembelajaran Entrepreneurship


Pembahasan mengenai pembelajaran berbasis entrepreneur ini kiranya akan lebih
sistematis jika kita memahami terlebih dahulu mengenai konsep pembelajaran dan
entrepreneurship. Menurut Sunhaji (2014: 32) pembelajaran ialah suatu usaha untuk
membuat siswa belajar yang di dalamnya terdapat interaksi antara siswa dengan
lingkungannya sehingga dapat terciptanya sebuah perubahan tingkah laku dari siswa.
Sementara Suprihatiningrum (2013:76) mengemukakan bahwa pembelajaran merupakan
proses yang menggabungkan pekerjaan dengan pengalaman. Pengalaman diyakininya dapat
menambah keterampilan, pengetahuan atau pemahaman yang mencerminkan nilai yang
bermakna. Pembelajaran yang efektif akan mendorong ke arah perubahan, pengembangan,
dan peningkatan pada keinginan untuk belajar. Sehingga pembelajaran tidak hanya
menghasilkan atau membuat sesuatu, tetapi dapat menyesuaikan, memperluas, dan
memperdalam pengetahuan.
Pembelajaran bukan hanya terjemahan dari instruction yang bermakna menyampaikan
informasi dari pendidik kepada peserta didik, melainkan lebih luas dari itu yakni suatu proses
belajar yang di dalamnya terdapat usaha-usaha terencana untuk tercapainya tujuan dan
terjadinya perubahan perilaku pada diri siswa. Sehingga dengan belajar, siswa yang
sebelumnya tidak mampu menjadi mampu melakukan sesuatu atau siswa yang sebelumnya
tidak terampil menjadi terampil. Pembelajaran secara ideal bukanlah kegiatan yang
menyulitkan siswa, melainkan harus mampu mempermudah siswa untuk memperoleh atau
mempelajari sesuatu, baik informasi maupun keterampilan. Posisi guru disini sangat
diperlukan yaitu sebagai pengelola kelas atau dengan kata lain guru berperan sebagai
fasilitator yang mengelola berbagai sumber dan fasilitas dalam pembelajaran yang
berlangsung.
Entrepreneurship atau kewirausahaan dapat diartikan sebagai hal-hal yang
bersangkutan dengan keberanian seseorang untuk melaksanakan sesuatu kegiatan bisnis atau
nonbisnis (cara mandiri). Menurut Edvarson entrepreneurship adalah istilah yang digunakan
untuk menjelaskan perilaku-perilaku pemikiran strategis dan berani mengambil risiko yang
akan memberikan hasil peluang bagi individu dan organisasi (Thobroni dan Mustofa, 2013:
423-424). Kewirausahaan ialah mental dan sikap jiwa yang selalu aktif berusaha
meningkatkan hasil karyanya dalam arti meningkatkan penghasilan. Sementara entrepreneur
atau wirausahawan ialah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai
kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna
mengambil keuntunganan tindakan yang tepat guna memastikan kesuksesan. Seorang
entrepreneur tidak selalu seorang pedagang atau manajer, tetapi ia adalah orang yang unik
yang mampu mengambil resiko dan mampu memperkenalkan produk-produk inovatif.
Seseorang yang ingin menjadi entrepreneur harus mempersiapkan mental dan
menguasai beberapa keterampilan seperti tata boga, tata busana, pemasaran, mengetik,
menulis, komputer, internet, akuntansi, elektronika, rancang bangun, otomotif, pelistrikan,
pertukangan, perbengkelan, dan lain-lain. Semakin banyak keterampilan yang diperoleh dan
dikuasai para pemuda, semakin banyak pula peluang untuk menjadi wirausahawan. Seorang
wirausahawan biasanya memiliki sifat dasar mampu melihat perbedaan, baik antar orang
maupun antar-fenomena kehidupan sebagai peluang dan kesulitan. Wirausaha adalah orang
yang cenderung mudah jenuh terhadap segala kemampuan hidup. Ciri-ciri seorang
entrepreneur menurut Edvardson yaitu memiliki sikap atau ketetapan hati, bersemangat
tinggi, motivasi berprestasi tinggi, dapat memahami perbedaan pendapat, percaya diri, dan
berorientasi tindakan (Thobroni dan Mustofa, 2013: 427-428).
Entrepreneur tidak hanya terbatas pada perusahaan besar saja tetapi juga pada
perusahaan-perusahaan kecil karena pada dasarnya para wirausaha ialah individu yang
mempunyai mental kuat, rasa percaya diri tinggi, efisiensi waktu, kreativitas, ketabahan, ulet,
kesungguhan, mengetahui cara mengambil keputusan dalam pekerjaan, dan bangga terhadap
prestasinya. Selain itu, seorang wirausaha senantiasa berorientasi pada tindakan dan
bermotivasi tinggi yang mengambil resiko dalam mengejar tujuan. Wirausaha adalah orang
yang selalu berubah dan berkembang, mempunyai sikap positif, kreatif, inovatif, dan citra diri
yang sehat.
B. Tujuan dan Ruang Lingkup Entrepreneurship
Tujuan diajarkannya entrepreneurship atau kewirausahaan yaitu untuk meningkatkan
jumlah para wirausaha yang berkualitas, mewujudkan kemampuan dan kemantapan para
wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, membudayakan
semangat sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan di kalangan pelajar dan masyarakat
yang mampu, andal, dan unggul, dan menumbuhkembangkan kesadaran dan orentasi
kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadap para siswa dan masyarakat.
Secara umum kewirausahaan bergerak dalam bidang perekonomian atau bisnis. Secara
rinci, ruang lingkup kewirausahaan terbagi ke dalam beberapa bidang, yakni:
1. lapangan agraris seperti pertanian, perkebunan, dan kehutanan;
2. lapangan perikanan seperti pemeliharaan ikan, penetasan ikan, makanan ikan, dan
pengangkutan ikan;
3. lapangan peternakan seperti burung atau unggas, binatang menyusui;
C. Penerapan Pembelajaran Berbasis Entrepreneurship
Praktik pembelajaran berbasis entrepreneurship menurut Thobroni dan Mustofa (2013:
433-434) dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1. Mengundang tokoh entrepreneur terkemuka sebagai pembicara di seminar tentang
entrepreneurship yang diadakan di sekolah.
2. Berjualan kecil-kecilan sambil bersekolah.
3. Dapat dipercaya saat menjadi bendahara kelas atau sebagai pengatur uang kas kelas.
4. Menggunakan uang jajan dari orang tua dengan bijak dan tepat guna.
5. Selalu disiplin masuk sekolah, mengerjakan tugas atau PR tepat waktu, dan sesuai
perintah.
6. Menghargai pendapat dan hasil orang lain.
7. Memiliki semangat belajar tanpa karena imbalan tertentu.
8. Selalu muncul motivasi baru saat melihat teman berprestasi.
Pada kesempatan ini penulis akan melakukan pembelajaran berbasis kewirausahaan dengan
cara mendatangkan seorang wirausahawan yang akan berbagi pengalaman dan memberikan
pematerian mengenai business plan (rencana bisnis)

Anda mungkin juga menyukai