Anda di halaman 1dari 23

TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA (DUVALL)

OLEH :

TINGKAT 3.3

1. NI PUTU GITA SURYANI P07120017082


2. I GUSTI AYU KADE CINTYA PURNAMI P07120017101
3. NI PUTU ERMA LESTARI P07120017109

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
PRODI D III JURUSAN KEPERAWATAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi


Wasa/Tuhan Yang Esa, karena atas berkat rahmat-Nyalah makalah ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan makalah yang berjudal “Tugas
Perkembangan Keluarga (Duvall)”. Makalah ini dapat penulis selesaikan berkat
adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan


terima kasih kepada semua pihak, terutama rekan-rekan kelompok yang telah
memberikan masukan demi kelancaran dan kelengkapan makalah ini. Harapan
kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca.

Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan-


kekurangan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan
yang penulis miliki. Oleh karena itu, semua kritik dan saran pembaca yang bersifat
membangun sangatlah kami harapkan demi perbaikan makalah yang lebih lanjut.

Denpasar, 28 Agustus 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................i

KATA PENGANTAR..........................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.............................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................3
1.4 Manfaat Penulisan ............................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Tahap I. Pasangan Baru atau Keluarga Baru....................................4


2.2 Tahap II. Keluarga Dengan Kelahiran Anak Pertama .....................5
2.3 Tahap III. Keluarga dengan Anak Prasekolah .................................7
2.4 Tahap IV. Keluarga Dengan Anak Sekolah .....................................9
2.5 Tahap V. Keluarga dengan Anak Remaja.......................................10
2.6 Tahap VI. Keluarga dengan Anak Dewasa atau Pelepasan ...........12
2.7 Tahap VII. Keluarga Usia Pertengahan..........................................14
2.8 Tahap VIII. Tahap Usia Lanjut.......................................................15

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan.........................................................................................19

3.2 Saran................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang secara terus


menerus mengakibatkan tingkat pendidikan dan teknologi semakin maju. Orang
dengan mudah berobat dan tidak takut dengan penyakit berbahaya. Tapi hal ini
dipengaruhi oleh peningkatan biaya pengobatan sementara, masyarakat masih
banyak yang hidup dibawah garis kemiskinan. Masyarakat Indonesia harus sudah
mengenal kesehatan keluarga dari sekarang agar masyarakat mengenal arti
pentingnya kesehatan.
Oleh sebab itu disini akan dibahas tentang konsep keperawatan keluarga
dalam keperawatan di Indonesia. Agar masyarakat Indonesia hidup sehat
keperawatan keluarga merupakan salah satu area spesalis dalam keperawatan yang
berfokus kepada keluarga sebagai target pelayanan. Tujuan dari keperawatan
keluarga adalah untuk meningkatkan kesehatan keluarga secara menyeluruh dan
setiap anggota keluarga.
Keluarga adalah bagian dari masyarakat yang perannya sangat penting
untuk membentuk kebudayaan yang sehat. Dari keluarga inilah pendidikan kepada
individu dimulai dan dari keluarga inilah akan tercipta tantanan masyarakat yang
baik, sehingga untuk membangun suatu kebudayaan maka seyogyanya dimulai
dari keluarga. Dalam paradigma keperawatan komunitas, manusia sebagai klien
meliputi individu, keluarga, kelompok, dan komunitas. Salah satu aspek penting
dari keperawatan tersebut penekanannya pada keluarga sebagai suatu unit
pelayanan keperawatan.
Secara empiric kesehatan dan kualitas anggota keluarga memiliki
hubungan yang erat sehingga mempengaruhi dan membentuk kesehatan kelompok
dan komunitas secara keseluruhan. Saat ini perhatian pada keluarga sudah mulai
berkembang baik menyangkut program pendidikan maupun program pemerintah
yang berorientasi pada keluarga. Pengertian keluarga sangat variatif sesuai dengan
orientasi teori yang menjadi dasar pendefinisiannya. Keluarga berasal dari bahasa
sansekerta (kula dan warga) kulawarga yang berarti anggota kelompok kerabat.
1
Pendapat yang menganut teori interaksional, memandang keluarga sebagai
suatu arena berlangsungnya interaksi kepribadian. Sedangkan mereka yang
berorientasi pada perspektif system sosial memandang keluarga sebagai bagian
sosial terkecil yang terdiri dari seperangkat komponen yang sangat tergantung dan
dipengaruhi oleh struktur internal dan sistem-sistem lain. Keluarga merupakan
lembaga pertama dalam kehidupan anak tempat anak belajar dan mengatakan
sebagai makhluk sosial. Dalam keluarga umumnya anak melakukan interaksi yang
intim.
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan
budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan
sosial dari tiap anggota keluarga (Duval, 1972 dalam Setiadi 2008). Depkes RI
(1988) mendefinisikan keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri
atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu
tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Keluarga terdiri dari individu- individu yang disatukan oleh ikatan
perkawinan darah dan adopsi. Keluarga juga merupakan sistem terbuka sehingga
dipengaruhi oleh supra sistemnya yaitu lingkungannya, lingkungannya disini
adalah masyarakat dan sebaliknya sebagai subsistem dari lingkungan
(masyarakat). Oleh karena itu betapa pentingnya peran dan fungsi keluarga
membentuk manusia sebagai anggota masyarakat yang sehat biopsikososial
spiritual.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana tugas perkembangan keluarga pada tahap keluarga pemula?


2. Bagaimana tugas perkembangan keluarga pada tahap keluarga dengan
kelahiran anak pertama?
3. Bagaimana tugas perkembangan keluarga pada tahap keluarga dengan anak
pra sekolah?
4. Bagaimana tugas perkembangan keluarga pada tahap keluarga sekolah?
5. Bagaimana tugas perkembangan keluarga pada tahap keluarga anak remaja?
6. Bagaimana tugas perkembangan keluarga pada tahap keluarga anak dewasa?
2
7. Bagaimana tugas perkembangan keluarga pada tahap keluarga tahap usia
pertengahan?
8. Bagaimana tugas perkembangan keluarga pada tahap keluarga usia lanjut?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui tugas perkembangan keluarga pada tahap keluarga


pemula
2. Untuk mengetahui tugas perkembangan keluarga pada tahap keluarga
dengan kelahiran anak pertama
3. Untuk mengetahui tugas perkembangan keluarga pada tahap keluarga
dengan anak pra sekolah
4. Untuk mengetahui tugas perkembangan keluarga pada tahap keluarga
sekolah
5. Untuk mengetahui tugas perkembangan keluarga pada tahap keluarga anak
remaja
6. Untuk mengetahui tugas perkembangan keluarga pada tahap keluarga anak
dewasa
7. Untuk mengetahui tugas perkembangan keluarga pada tahap keluarga tahap
usia pertengahan
8. Untuk mengetahui tugas perkembangan keluarga pada tahap keluarga usia
lanjut

1.4 Manfaat Penulisan


Selain tujuan, adapun manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Makalah ini secara praktis diharapkan dapat menyumbangkan pemikiran
terhadap pemecahan masalah yang berkaitan dengan keperawatan keluarga.
2. Hasil makalah ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran dalam memperkaya wawasan dalam konsep tahap perkembangan
keluarga.
BAB II

PEMBAHASAN

3
Dalam siklus kehidupan keluarga terdapat tahap-tahap yang dapat diprediksi
seperti halnya individu-individu yang mengalami tahap pertumbuhan dan perkembangan
secara terus menerus. Keluarga sebagai sebuah unit juga mengalami tahap perkembangan
yang terus menerus. Duval (1977) telah membuat formulasi tahap-tahap perkembangan
keluarga dengan menggunakan usia anak yang paling tua sebagai patokannya, kecuali
pada dua tahap akhir ketika anak-anak tidak ada lagi di rumah.

Carter dan Mc Goldrick (1989) membagi keluarga dalam lima tahap perkebangan,
yaitu :

1. Keluarga Antara (masa bebas/pacaran) dengan usia dewasa muda


2. Terbentuknya keluarga baru melalui suatu perkawinan
3. Keluarga dengan memiliki anak usia muda (anak usia bayi sampai anak
usia sekolah
4. Keluarga yang memiliki anak dewasa
5. Keluarga yang mulai melepas anaknya untuk keluar rumah
6. Keluarga lansia

2.1 Tahap I. Pasangan Baru atau Keluarga Baru (Beginning family)

Keluarga baru dimulai saat masing – masing individu laki – laki (suami)
dan wanita (istri) membeentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan
meninggalkan keluarga masing-masing. Karena masih banyak kita temui keluarga
baru yang tinggal dengan orang tua, maka yang dimaksud dengan meninggalkan
keluarga disini bukan secara fisik. Namun secara psikologis keluarga tersebut
sudah memiliki keluarga baru.

Dua orang yang membentuk keluarga perlu mempersiapakan kehidupan


keluarga yang baru karena keduanya membutuhkan penyesuaian peran dan fungsi
dalam kehidupan sehari-hari. Masing-masing belajar hidup bersama serta
beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan pasangannya, Tugas perkembangan
selengkapnya dapat dilihat pada tabel 1.

Tahap Perkembangan Tugas Perkembangan


I. Pasangan Baru (Keluarga  Membina hubungan intim yang
Baru) memuaskan
4
 Membina hubungan dengan
keluarga lain, teman, kelompok
social
 Mendiskusikan rencana memiliki
anak dan KB
 Menetapkan tujuan bersama
 Mnyesuaikan diri dengan
kehamilan dan mempersiapkan
diri untuk menjadi orang tua

Keluarga baru ini merupakan anggota dari tiga keluarga, yaitu : keluarga
suami, istri serta keluarga sendiri. Masing-masing pasangan menghadapi
perpisahan dengan keluarga orangtuanya dan mulai membina hubungan baru
dengan keluarga dan kelompok sosial pasangan masing-masing. Hal ini yang
perlu diputuskan pada tahap ini adalah kapan waktu yang tepat untuk
mendapatkan anak dan jumlah anak yang diharapkan.

Fungsi perawat :
Selain melakukan kegiatan asuhan keperawatan juga melakukan konsultasi,
misalnya : tentang KB, perawatan pre natal dan komunikasi. Kurangnya informasi
tentang berbagai hal tersebut dapat menimbulkan masalah seksual, emosional,
rasa takut atau cemas, rasa bersalah, dan kehamilan yang tidak direncanakan
2.2 Tahap II. Keluarga dengan Kelahiran Anak Pertama (Child-bearing)

Keluarga yang menantikan kelahiran dimulai dari kehamilan sampai


kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan.
Kehamilan dan kelahiran perlu dipersiapakan oleh suami istri melalui beberapa
tugas perkembangan yang penting (tabel 2).

Tahap Perkembangan Tugas Perkembangan


II. Keluarga “Child-bearing”  Persiapan menjadi orang tua
(Kelahiran Anak Pertama)  Adaptasi dengan perubahan
anggota keluarga : peran,

5
interaksi, hubungan seksual dan
kegiatan
 Mempertahankan hubungan yang
memuaskan dengan pasangan
 Membagi peran dan tanggung
jawab.
 Menata ruang untuk anak atau
mengembangkan suasana rumah
yang menyenangkan.
 Mempersiapkan biaya atau Child
Bearing.
 Memfasilitasi role learning
anggota keluarga.
 Bertanggung jawab memenuhi
kebutuhan bayi sampai balita.
 Mengadakan kebiasaan
keagamaan secara rutin.

Kelahiran bayi pertamamemberi perubahan yang besar dalam keluarga,


sehingga pasangan harus beradaptasi dengan perannya untuk memenuhi
kebutuhan bayi. Sering terjadi dengan kelahiran bati, pasangan merasa diabaikan
karena focus perhatian kedua pasangan tertuju pada bayi. Peran utama Ners
keluarga adalah mengkaji peran orangtua; bagaimana orang tua berinteraksi dan
merawat bayi serta bagaimana bayi berespon. Ners perlu memfasilitasi hubungan
orangtua bayi yang positif dan hangan sehingga jalinan kasih saying antara
orangtua dan bayi dapat tercapai.
Sedangkan menurut Carter dan Mc. Goldrik, 1998, Duval dan Miller, 1995 tugas
perkembangan keluarga meliputi :
1. Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap
(mengintegrasikan bayi baru ke dalam keluarga).
2. Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan
anggota keluarga.
6
3. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.
4. Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan
peran-peran orang tua, kakek dan nenek.

Fungsi perawat :
Melakukan perawatan konsultasi terutama bagaimana merawat bayi, mengenali
gangguan kesehatan bayi secara dini dan cara mengatasinya, immunisasi, tumbuh
kembang anak, interaksi keluarga, keluarga berencana, pemenuhan kebutuhan
anak terutama pada ibu yang bekerja.

2.3 Tahap III. Keluarga dengan Anak Prasekolah (Famillies With Preschool)

Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama berusia 2.5 tahun dan
berakhir saat anak berusia 5 tahun. Tugas perkembangan pada tahap ini dapat
dinilai pada tabel 3.

Tahap Perkembangan Tugas Perkembangan


Keluarga dengan Anak Prasekolah  Memenuhi kebutuhan anggota
keluarga seperti kebutuhan tempat
tinggal, privasi dan rasa aman
 Membantu anak untuk
bersosialisasi
 Beradaptasi dengan anak yang
baru lahir, sementara kebutuhan
anak yang lain juga harus
terpenuhi.
 Mempertahankan hubungan yang
sehat baik di luar maupun di
dalam keluarga (kelurga lain dan
lingkungan sekitar)
 Pembagian waktu untuk individu,
pasangan dan anak (tahap paling

7
repot)
 Pembagian tanggung jawab
anggota keluarga.
 Kegiatan dan waktu untuk
stimulasi tumbuh dan kembang
anak.

Kehidupan keluarga pada tahap ini sangat sibuk dan anak sangat
tergantung pada orangtua. Kedua orangtua harus mengatur waktunya sedemikian
rupa sehingga kebutuhan anak, suami istri dan pekerjaan dapat terpenuhi.
Orangtua menjadi arsitek keluarga dalam merancang dan mengarahkan
perkembangan keluarga agar kehidupan perkawinan tetap utuh dan langgeng
dengn cara menguatkan hubungan kerja sama antar suami istri. Orsngtus
mempunysi persn untuk menstimulasi perkembangan individu anak khususnya
kemandirian anak agar tugas perkembangan anak pada fase ini tercapai.
Sedangkan menurut Carter dan Mc. Goldrik, 1998, Duval dan Miller, 1995 tugas
perkembangan keluarga meliputi :
1. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti : rumah, ruang bermain,
privasi dan keamanan.
2. Mensosialisasikan anak.
3. Mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan anak-
anak yang lain.
4. Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga (hubungan perkawinan
dan hubungan orang tua dan anak) dan diluar keluarga (keluarga besar dan
komunitas).

Fungsi perawat :
Melakukan perawatan dan penyuluhan kepada orang tua tentang penyakit dan
kecelakaan yang biasanya terjadi pada anak-anak. Sibling rivaly tumbuh
kembang anak, keluarga berencana, peningkatan kesehatan dan mensosialisasikan
anak.

8
2.4 Tahap IV. Keluarga dengan Anak Sekolah (Families With School
Children)

Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia 6 tahun dan berakhir
pada usia 12 tahun. Pada fase ini pada umumnya keluarga mencapai jumlah
anggota keluarga maksimal, sehingga keluarga sangat sibuk. Selain aktivitas di
sekolah, masing-masing anak memiliki aktivitas dan minat sendir. Demikian pada
orang tua yang memiliki aktivitas yang berbeda denga anak. Untuk itu keluarga
perlu bekerja sama untuk mencapai tugas perkebangn (tabel 4).

Tahap Perkembangan Tugas Perkembangan


Kelurga dengan Anak Sekolah  Membantu sosialisasi anak:
tetangga, sekolah dan lingkungan
 Mempertahankan keintiman
pasangan
 Memenuhi kebutuhan dan biaya
kehidupan yang semakin
meningkat termasuk kebutuhan
untuk meningkatkan kesehatan
anggota keluarga
 Memberikan perhatian tentang
kegiatan social anak, pendidikan,
semangat belajar.
 Tetap mempertahankan hubungan
yang harmonis dalam perkawinan.
 Mendorong anak untuk mencapai
pengembangan daya intelektual.
 Menyediakan aktifitas untuk
anak.
 Menyesuaikan pada aktifitas
komuniti dengan
mengikutsertakan anak.

9
Pada tahap ini orang tua perlu belajar berpisah dengan anak, memberi
kesempatan pada anak untuk bersosialisasi baik aktivitas di sekolah maupun di
luar sekolah.

Sedangkan menurut Carter dan Mc. Goldrik, 1998, Duval dan Miller, 1995 tugas
perkembangan keluarga meliputi :

1. Mensosialisasikan anak-anak termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan


mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sehat.
2. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.
3. Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga.

Fungsi perawat :
Melakukan perawatan dan konsultasi baik dalam keluarga maupun disekolah,
misalnya : pada anak yang mengalami gangguan kesehatan. Perawat bekerjasama
dengan guru sekolah dan orang tua anak.

2.5 Tahap V. Keluarga dengan Anak Remaja (Families With Teenagers)

Tahap ini dimulai saat anak pertama berusia 13 tahun dan berakhir dengan
6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan rumah orangtuanya.
Tujuan keluarga ini adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab
serta pada tahap-tahap sebelumnya, pada tahap ini keluarga memiliki tugas
perkembangan yang dapat dilihat pada tabel 5.

Tahap Perkembangan Tugas Perkembangan


Keluarga dengan Anak Remaja  Memberikan kebebasan yang
seimbang dengan tanggung jawab
mengingat remaja yang sudah
bertambah dewasa dan meningkat
otonominya
 Mempertahankan hubungan yang
intim dalam keluarga
 Mempertahankan komunikasi
10
terbuka antara anak dan
orangtua.Hindari perdebatan,
permusuhan dan kecurugaan.
 Perubahan sistem peran dan
peraturan untuk tumbuh kembang
keluarga.

Ini merupakan tahapan yang paling sulit, karena orangtua melepas


otoritasnya dan membimbing anak untuk bertanggung jawab (mempunyai otoritas
tehadap dirinya sendiri yang berkaitan dengan peran dan fungsinya). Seringkali
muncul konflik antara orangtua dan remaja karena anak menginginkan kebebasan
untuk melakukan aktivitasnya sementara orangtua mempunyai hak untuk
mengontrol aktivitas anak. Dalam hal ini orang tua perlu menciptakan komunikasi
yang terbuka, menghindari kecurigaan dan permusuhan sehingga hubungan
orangtua dan remaja tetap harmonis.
Sedangkan menurut Carter dan Mc. Goldrik, 1998, Duval dan Miller, 1995 tugas
perkembangan keluarga meliputi :
1. Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja menjadi
dewasa dan semakin mandiri.
2. Memfokuskan kembali hubunagan perkawinan.
3. Berkomunikasi secara terbuka Antara orang tua dan anak-anak.

Fungsi perawat :
Diarahkan pada peningkatan dan pencegahan penyakit. Pada orang tua penyakit
kardiovaskuler, pada remaja : penyuluhan tentang obat-obatan terlarang, minuman
keras, seks, pencegahan kecelakaan serta membantu terciptanya komunikasi yang
lebih efektif Antara orang tua dan anak remajanya.

2.6 Tahap VI. Keluarga dengan Anak Dewasa atau Pelepasan (Launching
Center Families)

Tahap ini dimulai pada saat terakhir meninggalkan rumah dan berakhir
pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari

11
jumlah anak dalam keluarga atau jika anak yang belum berkeluarga dan tetap
tinggal bersama orangtua. Tujuan utama pada tahap ini adalah ngengorganisasi
kembali keluarga untuk tetap berperan dalam melepas anak untuk hidup sendiri.
Tugas perkembangan yang lebih rinci dapat dilihat pada tabel 6.

Tahap Perkembangan Tugas Perkembangan


Keluarga dengan anak dewasa  Memperluas keluarga inti menjadi
(pelepasan) keluarga besar
 Mempertahankan keintiman
pasangan
 Membantu orangtua suami/istri
yang sedang sakit dan memasuki
masa tua
 Membantu anak untuk mandiri di
masyarakat
 Penataan kembali peran dan
kegiatan rumah tangga
 Mempersiapkan anak untuk hidup
mandiri dan menerima kepergian
anaknya.
 Menata kembali fasilitas dan
sumber yang ada pada keluarga.
 Berperan suami-isteri kakek dan
nenek.
 Menciptakan lingkungan rumah
yang dapat menjadi contoh bagi
anak-anaknya.

Keluarga mempersiapkan anaknya yang tertua untuk membentuk keluarga


sendiri dan tetap membantu anak terakhir untuk lebih mandiri. Pada saat semua
anak meninggalkan rumah, pasangan perlu menata ulang dan membina hubungan
suami istri seperti fase awal. Orangtua akan merasa kehilangan peran dalam

12
merawat anak dan merasa “kosong” karena anak-anak sudah tidak tinggal
serumah lagi. Untuk mengatasi keadaan ini orangtua perlu melakukan aktivitas
kerja, meningkatkan peran sebagai pasangan dan tetap memelihara hubungan
dengan baik.

Sedangkan menurut Carter dan Mc. Goldrik, 1998, Duval dan Miller, 1995 tugas
perkembangan keluarga meliputi :

1. Memperluas siklus keluarga dengan memasukan anggota keluarga baru yang


didapatkan melalui perkawinan anak-anaknya.
2. Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali hubungan
perkawinan.
3. Membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami maupun siteri.

Fungsi perawat :
Memberi konsultasi penyakit-penyakit yang dapat timbul, missal : penyakit kronis
atau faktor-faktor predisposisi misalnya kolesterol tinggi, obesitas, hipertensi,
problem menopause, juga meningkatkan kesehatan serta pola hidup sehat perlu
diperhatikan.

2.7 Tahap VII. Keluarga Usia Pertengahan (Middle Age Families)

Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan
berakhir saat pension atau salah satu pasangan meninggal. Pada beberapa
pasangan fase ini dirasakan sulit karena masalah lanjut usia, perpisahan dengan
anak dan perasaan gagal sebagai orangtua. Untuk mengatasi hal tersebut keluarga
perlu melakukan tugas-tugas perkembangan berikut (tabel 7).

Tahap Perkembangan Tugas Perkembangan


Keluarga usia pertengahan  Mempertahankan kesehatan
 Mempertahankan hubungan yang
memuaskan dengan teman sebaya
dan anak-anak
 Meningkatkan keakraban
pasangan
13
 Mempunyai lebih banyak waktu
dan kebebasan dalam arti
mengolah minat social dan waktu
santai.
 Memulihkan hubungan antara
generasi muda tua.
 Keakraban dengan pasangan.
 Memelihara hubungan/kontak
dengan anak dan keluarga.
 Persiapan masa tua atau pension
dan meningkat keakraban
pasangan.

Setelah semua anak meninggalkan rumah, maka pasangan berfokus untuk


mempertahankan kesehatan dengan berbagai aktivitas: pola hidup yang sehat, diet
seimbang, olahraga rutin, menikmati hidup pekerjaan dan sebagainya. Pasangan
juga mempertahankan hubungan dengan teman sebaya dan keluarga anaknya
dengan cara mengadakan pertemuan keluarga antar generasi (anak dan cucu)
sehingga pasangan dapat merasakan kebahagiaan sebagai kakek nenek. Hubungan
antar pasangan perlu semakin dieratkan dengan memperhatikan ketergantungan
dan kemandirian masing-masing pasangan.

Sedangkan menurut Carter dan Mc. Goldrik, 1998, Duval dan Miller, 1995 tugas
perkembangan keluarga meliputi :

1. Menyediakan lingkungan yang meningkat kesehatan.


2. Mempertahankan hubungan-hubungan yang memuaskan dan penuh arti
dengan para orang tua lansia dan anak-anak.
3. Memperkokoh hubungan perkawinan.

Fungsi perawat :

Yaitu melaksanakan perawatan dan konsultasi yang terkait dengan upaya


peningkatan kesehatan seperti : kebutuhan istirahat yang cukup, aktifitas ringan
14
sesuai kemampuan, nutrisi yang baik, berat badan yang sesuai dan lain
sebagainya.

2.8 Tahap VIII. Keluarga Usia Lanjut

Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai saat salah satu


pasangan meninggal sampai keduanya meninggal.proses lanjut usia dan pensiun
merupakan realitas yang tidak dapat dihindari karena berbagai stressor dan
kehilangan yang harus dialami keluarga. Stressor tersebut adalah berkurangnya
pendapat, hilangnya berbagai hubungan sosial, kehilangan pekerjaan serta
perasaan menurunnya produktivitas dan fungsi kesehatan. Dengan memenuhi
tugas-tugas perkembangan pada fase ini diharapkan orangtua mampu beradaptasi
menghadapi stressor tersebut (tabel 8).

Tahap Perkembangan Tugas Perkembangan


Tahap Keluarga usia lanjut  Mempertahankan suasana rumah
yang menyenangkan
 Adaptasi dengan perubahan
kehilangan pasangan, teman,
kekuatan fisik dan pendapatan
 Mempertahankan keakraban
suami istri dan saling merawat
 Mempertahankan hubungan
dengan anak dan sosial
masyarakat
 Melakukan life review
 Menerima kematian pasangan,
kawan dan mempersiapkan
kematian.

Mempertahankan penataan yang memuaskan merupakan tugas utama


keluarga pada tahap ini. Lanjut usia umumnya lebih dapat beradaptasi tinggal
dirumah sendiri dari pada tinggal bersama anaknya. Menurut Riset Day and Day

15
(1993), wanita yang tinggal dengan pasangannya memperlihatkan adaptasi yang
lebih positif dalam memasuki masa Tuanya dibandingkan dengan wanita yang
tinggal dengan teman-teman sebabnya. Orangtua juga melakukan “life review”
dengan mengenang pengalaman hidup dan keberhasilan di masa lalu. Hal ini
berguna agar orangtua merasakan bahwa hidupnya berkualitas dan berarti.

Sedangkan menurut Carter dan Mc. Goldrik, 1998, Duval dan Miller, 1995 tugas
perkembangan keluarga meliputi :

1. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan.


2. Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun.
3. Mempertahankan hubungan perkawinan.
4. Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan.
5. Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi.
6. Meneruskan untuk memahami ekstensi mereka (penelaahan dan integrasi
hidup).

Fungsi perawat :
Melalukan perawatan pada orang tua terutama terhadap penyakit-penyakit kronis
dari fase akut sampai rehabilitasi. Memperhatikan peningkatan kesehatan seperti :
nutrisi, aktifitas, istirahat, pemeriksaan mata, gigi dan pencegahan kecelakaan
dirumah.

Dengan delapan fase perkembangan tersebut E. Duvall mengidentifikasi 8 tugas dasar


yang mengarah pada keberhasilan hidup berkeluarga di dalam masyarakat. Tugas-tugas
tersebut meningkatkan penyesuaian keluarga dan adaptasi anggotanya secara individual.
Apabila keluarga gagal menyelesaikan tugas tersebut, keluarga secara kolektif atau
anggotanya secara individual akan mengalami ketidak-bahagiaan, celaan masyarakat dan
kesulitas dalam memperoleh keharmonisan dan aktualisasi diri. Kerangka kerja menurut
Duvall ini merupakan pedoman yang banyak digunakan perawat dalam mengkaji,
menganalisa dan merencanakan proses keperawatan keluarga. Tugas keluarga meliputi
tanggung jawab untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan biologic, kultural dan pribadi
serta aspirasi para anggota pada setiap tingkat perkembangan keluarga. 8 (delapan) tugas
dasar tersebut meliputi :

16
1. Pemeliharaan fisik
Keluarga bertanggung jawab menyediakan tempat bernaung, pakaian yang sesuai,
dan makanan yang cukup bergizi, serta asuhan kesehatan atau keperawatan yang
memadai.
2. Alokasi sumber
Sumber-sumber meliputi : keuangan, waktu pribadi, energy dan hubungan dengan
orang lain. Kebutuhan-kebutuhan anggota keluarga terpenuhi melalui
penganggaran dan pembagaian kerja untuk menyediakan bahan, ruangan dan
fasilitas melalui hubungan interpersonal untuk saling membagi wewenang dan
perhatian.
3. Pembagian kerja
Anggota keluarga menetapkan siapa yang akan memikul tanggung jawab apa,
seperti memperoleh penghasilan atau income, mengelola tugas-tugas
kerumahtanggan, memlihara rumah dan kendara, memberi asuhan kepada anggota
keluarga yang masih muda, tua, atau yang tidak mampu/tidak berdaya dan tugas-
tugas lain yang telah ditentukan.
4. Sosoalisasi anggota keluarga
Keluarga mempunyai tanggung jawab untuk membimbing berkembangnya secara
matang pola prilaku yang dapat diterima masyarakat, yang menyangkut kebutuhan
makan, eleminasi, istirahat tidur, seksualitas, interaksi dengan orang lain.
5. Reprodukasi, penerimaan dan melepas anggota-anggota keluarga
Melahirkan, adopsi dan membesarkan anak adalah tanggung jawab keluarga,
sejalan dengan masuknya anggota-anggota baru melalui perkawinan. Kebijakan-
kebijakan ditetapkan untuk memasukan orang yang lain ke dalam keluarga
seperti : mertua, sanak saudara, orang tua tiri, tamu dan teman.
6. Pemeliharaan keteraturan
Keteraturan dipelihara melalui interaksi perilaku yang bisa diterima. Bentuk dan
identitas, pola kasih sayang, ungkapan seksual diperkuat melalui perilaku orang
tua untuk menjamin penerimaan dalam masyarakat.
7. Penempatan anggota keluarga dalam masyarakat luas.
Anggota keluarga mengakar di masyarakat melalui hubungan ditempat ibadah,
sekolah, sistem politik dan organisasi-organisasi lain. Keluarga juga memikul

17
tanggung jawab untuk melindungi anggota keluarga dari pengaruh luar yang tidak
diinginkan dan dalam keanggotaan kelompok-kelompok yang tidak diinginkan.
8. Pemeliharaan motivasi dan moral
Anggota keluarga menghargai satu sama lain atas keberhasilan mereka dan
disedakannya suasana keluarga yang mencerminkan hawa setiap individu
diterima, didukung dan diperhatikan. Keluarga mengembangkan suatu falsafah
hidup dan semangat kesatuan dan kesetiaan keluarga, sehingga memungkinkan
anggota-anggota beradaptasi dengan krisis pribadi maupun keluarga.

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional dan sosial dari tiap anggota keluarga (Duval, 1972 dalam
Setiadi 2008). Duval (1977) telah membuat formulasi tahap-tahap
perkembangan keluarga dengan menggunakan usia anak yang paling tua
sebagai patokannya, kecuali pada dua tahap akhir ketika anak-anak tidak ada
lagi di rumah. Tahapan tersebut terdiri dari tahap keluarga pemula, tahap
keluarga dengan kelahiran anak pertama, tahap keluarga dengan anak usia pra
sekolah, tahap keluarga sekolah, tahap keluarga anak remaja, tahap keluarga
anak dewasa, tahap keluarga pertengahan, dan tahap keluarga usia lanjut.
Dengan delapan fase perkembangan tersebut E. Duvall mengidentifikasi 8
tugas dasar yang mengarah pada keberhasilan hidup berkeluarga di dalam
18
masyarakat. Tugas-tugas tersebut meningkatkan penyesuaian keluarga dan
adaptasi anggotanya secara individual. Apabila keluarga gagal menyelesaikan
tugas tersebut, keluarga secara kolektif atau anggotanya secara individual akan
mengalami ketidak-bahagiaan, celaan masyarakat dan kesulitas dalam
memperoleh keharmonisan dan aktualisasi diri.

3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepanya
kelompok akan menjelaskan makalah yang lebih banyak sumber-sumber
yang dapat dipertanggung jawabkan. Semoga makalah ini dapat di
pergunakan sebagai mana mestinya dan dapat menambah informasi bagi para
pembaca.

19
DAFTAR PUSTAKA

Friedman, Marilyn M. 1998. Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik edisi 3.


Diterjemahkan oleh : Ina Debora R.L & Drs. Yoakim Asy. Jakarta : EGC

Mubarak, Wahid Iqbal. dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Keperawatan Komunitas 2 :
Teori Aplikasi dalam Praktik dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan
Komunita Gerontik dan Keluarga. Jakarta : CV. Sagung Seto

Padila. 2012. Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Nuha Medika

Setiadi. 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Graha


Ilmu

Susanto, Tantut. 2012. Buku Ajar Keperawatan Keluarga : Aplikasi Teori pada
Praktik Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : Trans Info Media

20

Anda mungkin juga menyukai