klp3 - Tugas Perkembangan Keluarga
klp3 - Tugas Perkembangan Keluarga
OLEH :
TINGKAT 3.3
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Simpulan.........................................................................................19
3.2 Saran................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
3
Dalam siklus kehidupan keluarga terdapat tahap-tahap yang dapat diprediksi
seperti halnya individu-individu yang mengalami tahap pertumbuhan dan perkembangan
secara terus menerus. Keluarga sebagai sebuah unit juga mengalami tahap perkembangan
yang terus menerus. Duval (1977) telah membuat formulasi tahap-tahap perkembangan
keluarga dengan menggunakan usia anak yang paling tua sebagai patokannya, kecuali
pada dua tahap akhir ketika anak-anak tidak ada lagi di rumah.
Carter dan Mc Goldrick (1989) membagi keluarga dalam lima tahap perkebangan,
yaitu :
Keluarga baru dimulai saat masing – masing individu laki – laki (suami)
dan wanita (istri) membeentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan
meninggalkan keluarga masing-masing. Karena masih banyak kita temui keluarga
baru yang tinggal dengan orang tua, maka yang dimaksud dengan meninggalkan
keluarga disini bukan secara fisik. Namun secara psikologis keluarga tersebut
sudah memiliki keluarga baru.
Keluarga baru ini merupakan anggota dari tiga keluarga, yaitu : keluarga
suami, istri serta keluarga sendiri. Masing-masing pasangan menghadapi
perpisahan dengan keluarga orangtuanya dan mulai membina hubungan baru
dengan keluarga dan kelompok sosial pasangan masing-masing. Hal ini yang
perlu diputuskan pada tahap ini adalah kapan waktu yang tepat untuk
mendapatkan anak dan jumlah anak yang diharapkan.
Fungsi perawat :
Selain melakukan kegiatan asuhan keperawatan juga melakukan konsultasi,
misalnya : tentang KB, perawatan pre natal dan komunikasi. Kurangnya informasi
tentang berbagai hal tersebut dapat menimbulkan masalah seksual, emosional,
rasa takut atau cemas, rasa bersalah, dan kehamilan yang tidak direncanakan
2.2 Tahap II. Keluarga dengan Kelahiran Anak Pertama (Child-bearing)
5
interaksi, hubungan seksual dan
kegiatan
Mempertahankan hubungan yang
memuaskan dengan pasangan
Membagi peran dan tanggung
jawab.
Menata ruang untuk anak atau
mengembangkan suasana rumah
yang menyenangkan.
Mempersiapkan biaya atau Child
Bearing.
Memfasilitasi role learning
anggota keluarga.
Bertanggung jawab memenuhi
kebutuhan bayi sampai balita.
Mengadakan kebiasaan
keagamaan secara rutin.
Fungsi perawat :
Melakukan perawatan konsultasi terutama bagaimana merawat bayi, mengenali
gangguan kesehatan bayi secara dini dan cara mengatasinya, immunisasi, tumbuh
kembang anak, interaksi keluarga, keluarga berencana, pemenuhan kebutuhan
anak terutama pada ibu yang bekerja.
2.3 Tahap III. Keluarga dengan Anak Prasekolah (Famillies With Preschool)
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama berusia 2.5 tahun dan
berakhir saat anak berusia 5 tahun. Tugas perkembangan pada tahap ini dapat
dinilai pada tabel 3.
7
repot)
Pembagian tanggung jawab
anggota keluarga.
Kegiatan dan waktu untuk
stimulasi tumbuh dan kembang
anak.
Kehidupan keluarga pada tahap ini sangat sibuk dan anak sangat
tergantung pada orangtua. Kedua orangtua harus mengatur waktunya sedemikian
rupa sehingga kebutuhan anak, suami istri dan pekerjaan dapat terpenuhi.
Orangtua menjadi arsitek keluarga dalam merancang dan mengarahkan
perkembangan keluarga agar kehidupan perkawinan tetap utuh dan langgeng
dengn cara menguatkan hubungan kerja sama antar suami istri. Orsngtus
mempunysi persn untuk menstimulasi perkembangan individu anak khususnya
kemandirian anak agar tugas perkembangan anak pada fase ini tercapai.
Sedangkan menurut Carter dan Mc. Goldrik, 1998, Duval dan Miller, 1995 tugas
perkembangan keluarga meliputi :
1. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti : rumah, ruang bermain,
privasi dan keamanan.
2. Mensosialisasikan anak.
3. Mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan anak-
anak yang lain.
4. Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga (hubungan perkawinan
dan hubungan orang tua dan anak) dan diluar keluarga (keluarga besar dan
komunitas).
Fungsi perawat :
Melakukan perawatan dan penyuluhan kepada orang tua tentang penyakit dan
kecelakaan yang biasanya terjadi pada anak-anak. Sibling rivaly tumbuh
kembang anak, keluarga berencana, peningkatan kesehatan dan mensosialisasikan
anak.
8
2.4 Tahap IV. Keluarga dengan Anak Sekolah (Families With School
Children)
Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia 6 tahun dan berakhir
pada usia 12 tahun. Pada fase ini pada umumnya keluarga mencapai jumlah
anggota keluarga maksimal, sehingga keluarga sangat sibuk. Selain aktivitas di
sekolah, masing-masing anak memiliki aktivitas dan minat sendir. Demikian pada
orang tua yang memiliki aktivitas yang berbeda denga anak. Untuk itu keluarga
perlu bekerja sama untuk mencapai tugas perkebangn (tabel 4).
9
Pada tahap ini orang tua perlu belajar berpisah dengan anak, memberi
kesempatan pada anak untuk bersosialisasi baik aktivitas di sekolah maupun di
luar sekolah.
Sedangkan menurut Carter dan Mc. Goldrik, 1998, Duval dan Miller, 1995 tugas
perkembangan keluarga meliputi :
Fungsi perawat :
Melakukan perawatan dan konsultasi baik dalam keluarga maupun disekolah,
misalnya : pada anak yang mengalami gangguan kesehatan. Perawat bekerjasama
dengan guru sekolah dan orang tua anak.
Tahap ini dimulai saat anak pertama berusia 13 tahun dan berakhir dengan
6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan rumah orangtuanya.
Tujuan keluarga ini adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab
serta pada tahap-tahap sebelumnya, pada tahap ini keluarga memiliki tugas
perkembangan yang dapat dilihat pada tabel 5.
Fungsi perawat :
Diarahkan pada peningkatan dan pencegahan penyakit. Pada orang tua penyakit
kardiovaskuler, pada remaja : penyuluhan tentang obat-obatan terlarang, minuman
keras, seks, pencegahan kecelakaan serta membantu terciptanya komunikasi yang
lebih efektif Antara orang tua dan anak remajanya.
2.6 Tahap VI. Keluarga dengan Anak Dewasa atau Pelepasan (Launching
Center Families)
Tahap ini dimulai pada saat terakhir meninggalkan rumah dan berakhir
pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari
11
jumlah anak dalam keluarga atau jika anak yang belum berkeluarga dan tetap
tinggal bersama orangtua. Tujuan utama pada tahap ini adalah ngengorganisasi
kembali keluarga untuk tetap berperan dalam melepas anak untuk hidup sendiri.
Tugas perkembangan yang lebih rinci dapat dilihat pada tabel 6.
12
merawat anak dan merasa “kosong” karena anak-anak sudah tidak tinggal
serumah lagi. Untuk mengatasi keadaan ini orangtua perlu melakukan aktivitas
kerja, meningkatkan peran sebagai pasangan dan tetap memelihara hubungan
dengan baik.
Sedangkan menurut Carter dan Mc. Goldrik, 1998, Duval dan Miller, 1995 tugas
perkembangan keluarga meliputi :
Fungsi perawat :
Memberi konsultasi penyakit-penyakit yang dapat timbul, missal : penyakit kronis
atau faktor-faktor predisposisi misalnya kolesterol tinggi, obesitas, hipertensi,
problem menopause, juga meningkatkan kesehatan serta pola hidup sehat perlu
diperhatikan.
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan
berakhir saat pension atau salah satu pasangan meninggal. Pada beberapa
pasangan fase ini dirasakan sulit karena masalah lanjut usia, perpisahan dengan
anak dan perasaan gagal sebagai orangtua. Untuk mengatasi hal tersebut keluarga
perlu melakukan tugas-tugas perkembangan berikut (tabel 7).
Sedangkan menurut Carter dan Mc. Goldrik, 1998, Duval dan Miller, 1995 tugas
perkembangan keluarga meliputi :
Fungsi perawat :
15
(1993), wanita yang tinggal dengan pasangannya memperlihatkan adaptasi yang
lebih positif dalam memasuki masa Tuanya dibandingkan dengan wanita yang
tinggal dengan teman-teman sebabnya. Orangtua juga melakukan “life review”
dengan mengenang pengalaman hidup dan keberhasilan di masa lalu. Hal ini
berguna agar orangtua merasakan bahwa hidupnya berkualitas dan berarti.
Sedangkan menurut Carter dan Mc. Goldrik, 1998, Duval dan Miller, 1995 tugas
perkembangan keluarga meliputi :
Fungsi perawat :
Melalukan perawatan pada orang tua terutama terhadap penyakit-penyakit kronis
dari fase akut sampai rehabilitasi. Memperhatikan peningkatan kesehatan seperti :
nutrisi, aktifitas, istirahat, pemeriksaan mata, gigi dan pencegahan kecelakaan
dirumah.
16
1. Pemeliharaan fisik
Keluarga bertanggung jawab menyediakan tempat bernaung, pakaian yang sesuai,
dan makanan yang cukup bergizi, serta asuhan kesehatan atau keperawatan yang
memadai.
2. Alokasi sumber
Sumber-sumber meliputi : keuangan, waktu pribadi, energy dan hubungan dengan
orang lain. Kebutuhan-kebutuhan anggota keluarga terpenuhi melalui
penganggaran dan pembagaian kerja untuk menyediakan bahan, ruangan dan
fasilitas melalui hubungan interpersonal untuk saling membagi wewenang dan
perhatian.
3. Pembagian kerja
Anggota keluarga menetapkan siapa yang akan memikul tanggung jawab apa,
seperti memperoleh penghasilan atau income, mengelola tugas-tugas
kerumahtanggan, memlihara rumah dan kendara, memberi asuhan kepada anggota
keluarga yang masih muda, tua, atau yang tidak mampu/tidak berdaya dan tugas-
tugas lain yang telah ditentukan.
4. Sosoalisasi anggota keluarga
Keluarga mempunyai tanggung jawab untuk membimbing berkembangnya secara
matang pola prilaku yang dapat diterima masyarakat, yang menyangkut kebutuhan
makan, eleminasi, istirahat tidur, seksualitas, interaksi dengan orang lain.
5. Reprodukasi, penerimaan dan melepas anggota-anggota keluarga
Melahirkan, adopsi dan membesarkan anak adalah tanggung jawab keluarga,
sejalan dengan masuknya anggota-anggota baru melalui perkawinan. Kebijakan-
kebijakan ditetapkan untuk memasukan orang yang lain ke dalam keluarga
seperti : mertua, sanak saudara, orang tua tiri, tamu dan teman.
6. Pemeliharaan keteraturan
Keteraturan dipelihara melalui interaksi perilaku yang bisa diterima. Bentuk dan
identitas, pola kasih sayang, ungkapan seksual diperkuat melalui perilaku orang
tua untuk menjamin penerimaan dalam masyarakat.
7. Penempatan anggota keluarga dalam masyarakat luas.
Anggota keluarga mengakar di masyarakat melalui hubungan ditempat ibadah,
sekolah, sistem politik dan organisasi-organisasi lain. Keluarga juga memikul
17
tanggung jawab untuk melindungi anggota keluarga dari pengaruh luar yang tidak
diinginkan dan dalam keanggotaan kelompok-kelompok yang tidak diinginkan.
8. Pemeliharaan motivasi dan moral
Anggota keluarga menghargai satu sama lain atas keberhasilan mereka dan
disedakannya suasana keluarga yang mencerminkan hawa setiap individu
diterima, didukung dan diperhatikan. Keluarga mengembangkan suatu falsafah
hidup dan semangat kesatuan dan kesetiaan keluarga, sehingga memungkinkan
anggota-anggota beradaptasi dengan krisis pribadi maupun keluarga.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional dan sosial dari tiap anggota keluarga (Duval, 1972 dalam
Setiadi 2008). Duval (1977) telah membuat formulasi tahap-tahap
perkembangan keluarga dengan menggunakan usia anak yang paling tua
sebagai patokannya, kecuali pada dua tahap akhir ketika anak-anak tidak ada
lagi di rumah. Tahapan tersebut terdiri dari tahap keluarga pemula, tahap
keluarga dengan kelahiran anak pertama, tahap keluarga dengan anak usia pra
sekolah, tahap keluarga sekolah, tahap keluarga anak remaja, tahap keluarga
anak dewasa, tahap keluarga pertengahan, dan tahap keluarga usia lanjut.
Dengan delapan fase perkembangan tersebut E. Duvall mengidentifikasi 8
tugas dasar yang mengarah pada keberhasilan hidup berkeluarga di dalam
18
masyarakat. Tugas-tugas tersebut meningkatkan penyesuaian keluarga dan
adaptasi anggotanya secara individual. Apabila keluarga gagal menyelesaikan
tugas tersebut, keluarga secara kolektif atau anggotanya secara individual akan
mengalami ketidak-bahagiaan, celaan masyarakat dan kesulitas dalam
memperoleh keharmonisan dan aktualisasi diri.
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepanya
kelompok akan menjelaskan makalah yang lebih banyak sumber-sumber
yang dapat dipertanggung jawabkan. Semoga makalah ini dapat di
pergunakan sebagai mana mestinya dan dapat menambah informasi bagi para
pembaca.
19
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, Wahid Iqbal. dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Keperawatan Komunitas 2 :
Teori Aplikasi dalam Praktik dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan
Komunita Gerontik dan Keluarga. Jakarta : CV. Sagung Seto
Susanto, Tantut. 2012. Buku Ajar Keperawatan Keluarga : Aplikasi Teori pada
Praktik Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : Trans Info Media
20