Anda di halaman 1dari 7

Doa setelah wudhu

ُ‫ْك لَهُ َوأَ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُد هللاِ َو َرسُولُه‬


َ ‫أَ ْشهَ ُد أَ ْن اَل إِلَهَ إِاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِري‬
“Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, tidak ada
sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah” (HR.
Muslim)
Dalam riwayat lain, ditambahkan dengan doa:

َ ‫ َواجْ َع ْلنِي ِم َن ال ُمتَطَه ِِّر‬،‫ين‬


‫ين‬ َ ِ‫اللَّهُ َّم اجْ َع ْلنِي ِم َن التَّ َّواب‬
“Ya Allah jadikanlah aku termasuk hamba-hambaMu yang rajin bertaubat dan menyucikan
diri” (HR. At Tirmidzi dan dishahihkan Al Albani)

ِ َ‫ان هللاِ بُ ْك َرةً َوأ‬


‫صياًل‬ َ ‫ َو ُسب َْح‬،‫ َو ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َكثِ ْيرًا‬،‫هللاُ أَ ْكبَ ُر َكبِ ْيرًا‬
“Allah Maha Agung lagi Maha Besar, segala puji yang begitu banyak hanya milik Allah,
Maha Suci Allah pada pagi hari dan sore hari” (HR. Muslim)

َ ‫ك َواَل إِلَهَ َغ ْير‬


‫ُك‬ َ ‫ك َوتَ َعالَى َج ُّد‬
َ ‫ك ا ْس ُم‬
َ ‫ار‬ َ ‫ك اللَّهُ َّم َوبِ َح ْم ِد‬
َ َ‫ك َوتَب‬ َ َ‫ُسب َْحان‬
“Maha Suci Engkau ya Allah, aku memuji-Mu, Maha Berkah akan nama-Mu, Maha Tinggi
kekayaan dan kebesaran-Mu, tiada Ilah yang berhak disembah selain Engkau” (HR. At
Tirmidzi dan dishahihkan Al Albani)

ِ ‫ق َو ْال َم ْغ ِر‬
‫ اَللَّهُ َّم نَقِّنِ ْي ِم ْن‬،‫ب‬ ِ ‫ت بَي َْن ْال َم ْش ِر‬ ِ َ‫اَللَّهُ َّم ب‬
َ َ‫اع ْد بَ ْينِ ْي َوبَي َْن َخطَاي‬
َ ‫اي َك َما بَا َع ْد‬
ِ ‫ي بِ ْال َما ِء َوالثَّ ْل‬
‫ج‬ َ ‫ اَللَّهُ َّم ا ْغ ِس ْلنِ ْي ِم ْن َخطَايَا‬،‫اي َك َما يُنَقَّى الثَّ ْوبُ ااَل ْبيَضُ ِم َن ال َّد َن‬َ َ‫َخطَاي‬
‫َو ْالبَ َر ِد‬
“Ya Allah, jauhkan antara aku dan kesalahan-kesalahanku, sebagaimana Engkau menjauhkan
antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dan kesalahan-kesalahanku, sebagaimana
baju putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, cucilah aku dari kesalahan-kesalahanku,
dengan es, air dan salju” (HR. Bukhari dan Muslim)

‫بِس ِْم هللاِ الرَّحْ مٰ ِن ال َّر ِحي ِْم‬

َ ‫ك نَ ْعبُ ُد َوإِيَّا‬
‫ك‬ َ ‫ك يَ ْو ِم ال ِّد ْي ِن ۞ إِيَّا‬ ِ ‫ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِمي َْن ۞ الرَّحْ مٰ ِن الر‬
ِ ِ‫َّحي ِْم ۞ مٰ ل‬
‫ت َعلَ ْي ِه ْم ۞ َغي ِْر‬َ ‫ص َراطَ الَّ ِذي َْن أَ ْن َع ْم‬
ِ ۞ ‫نَ ْستَ ِعي ُْن ۞ ا ْه ِدنَا الصِّ راَطَ ْال ُم ْستَقِ ْي َم‬
ِ ‫۞ ْال َم ْغض ُْو‬
‫ب َعلَ ْي ِه ْم َواَل الضَّآلِّي َْن‬
1. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam
2. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
3. Yang menguasai Hari Pembalasan
4. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami meminta
pertolongan
5. Tunjukilah Kami jalan yang lurus
6. (Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka
7. Bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan pula (jalan) mereka yang sesat.

3‫ان َرب َِّي ْال َع ِظ ِيم‬


َ ‫ُسب َْح‬
“Maha Suci Tuhanku yang Maha Agung” (HR. At Tirmidzi dishahihkan oleh Al Albani)

‫ اللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لِي‬،‫ك‬


َ ‫ك اللَّهُ َّم َربَّنَا َوبِ َح ْم ِد‬
َ َ‫ُسب َْحان‬
“Maha Suci Engkau, ya Allah
Tuhanku, dan dengan pujianku pada-Mu. Ya Allah, Ampunilah dosaku” (HR. Bukhari dan
Muslim)

3× ‫ان َرب َِّي ْال َع ِظ ِيم َوبِ َح ْم ِد ِه‬


َ ‫ُسب َْح‬
“Maha Suci Tuhanku yang Maha Agung  dan segala puji bagi-Nya” (HR. Abu Dawud,
Daruquthni, Ahmad, Thabrani, dan Al Baihaqi. Syaikh Al Albani menshahihkannya dalam
Misykaatul Mashaabih)

ِ ‫ُسب ُّْو ٌح قُ ُّد ْوسٌ َربُّ ْال َماَل ئِ َك ِة َوالرُّ ْو‬


‫ح‬
“Engkau, Tuhan Yang Maha Suci (dari kekurangan dan hal yang tidak layak bagi kebesaran-
Mu), Maha Agung, Tuhan para malaikat dan Jibril” (HR. Muslim)

ُ‫َس ِم َع هللاُ لِ َم ْن َح ِم َده‬


“Semoga Allah mendengar pujian orang yang memuji-Nya” (HR. Bukhari)

‫ك ْال َح ْم ُد‬
َ َ‫َربَّنَا َول‬
“Wahai Tuhan kami, dan  segala puji adalah milik-Mu” (HR. Bukhari dan Muslim)

3× ‫ان َرب َِّي ااَل ْعلَى‬


َ ‫ُسب َْح‬
“Maha Suci Tuhanku yang Maha Tinggi” (HR. At Tirmidzi dishahihkan Al Albani)

ِ ‫ُسب ُّْو ٌح قُ ُّد ْوسٌ َربُّ ْال َماَل ئِ َك ِة َوالرُّ ْو‬


‫ح‬
“Engkau, Tuhan Yang Maha Suci (dari kekurangan dan hal yang tidak layak bagi kebesaran-
Mu), Maha Agung, Tuhan para malaikat dan Jibril” (HR. Muslim)

‫ك اللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لِي‬


َ ‫ك اللَّهُ َّم َربَّنَا َوبِ َح ْم ِد‬
َ َ‫ُسب َْحان‬
“Maha Suci Engkau, ya Allah! Tuhan-ku, dan dengan pujianku pada-Mu. Ya Allah!
Ampunilah dosaku” (HR. Bukhari dan Muslim)

‫اللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لِي َوارْ َح ْمنِ ْي َوا ْه ِدنِ ْي َواجْ بُرْ نِ ْي َو َعافِنِ ْي َوارْ ُز ْقنِ ْي َوارْ فَ ْعنِي‬
“Ya Allah! ampunilah dosaku, berilah rahmat kepadaku, tunjukilah aku (ke jalan yang benar),
cukupkanlah aku, selamatkan aku (tubuh sehat dan keluarga terhindar dari musibah), berilah
aku rizki (yang halal) dan angkatlah derajatku” (HR. At Tirmidzi dishahihkan Al Albani)

‫َربِّ ا ْغفِرْ لِي َربِّ ا ْغفِرْ لِي‬


“Wahai Tuhanku! ampunilah aku, wahai Tuhanku! ampunilah aku” (HR. Ibnu Majah
dishahihkan Al Albani)

،ُ‫ْك أَيُّهَا النَّبِ ُّي َو َرحْ َمةُ هللاِ َوبَ َر َكاتُه‬


َ ‫ ال َّساَل ُم َعلَي‬،‫ات‬ ُ َ‫ات َوالطَّيِّب‬ َّ ‫ َوال‬،ِ ‫َّات هَّلِل‬
ُ ‫صلَ َو‬ ُ ‫التَّ ِحي‬
َ‫ أَ ْشهَ ُد أَ ْن اَل إِلَه‬،‫ين‬
َ ‫ال َّساَل ُم َعلَ ْينَا َو َعلَى ِعبَا ِد هللاِ الصَّالِ ِح‬
ُ ‫ش َه ُد أَنَّ ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َر‬
ُ‫سولُه‬ ْ َ‫إِاَّل هللاُ َوأ‬
“Segala ucapan penghormatan, pengagungan dan pujian hanyalah milik Allah. Semoga
kesejahteraan terlimpahkan kepadamu, wahai Nabi, begitu juga rahmat dan berkah-Nya.
Kesejahteraan semoga terlimpahkan kepada kita dan hamba-hamba Allah yang shalih. Aku
bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan aku bersaksi bahwa
Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya” (HR. Bukhari Muslim)

MENJAGA HAK ALLAH

َ‫ اِ ْحفَ ِظ هللاَ ت َِج ْدهُ ت َُجاهَك‬، َ‫اِ ْحفَ ِظ هللاَ يَ ْحفَ ْظك‬

(‫)رواه الترمذي وقال حديث حسن صحيح‬


“Jagalah Allah, niscaya Allah menjagamu, jagalah Allah, niscaya engkau mendapati-Nya di
hadapanmu” (HR. At Tirmizi, ia berkata Hadits hasan shohih)
MEMINTA DAN MEMOHON PERTOLONGAN HANYA KEADA ALLAH

ْ ‫سأ َ ِل هللاَ َوإِ َذا ا‬


ْ ‫ستَ َع ْنتَ فَا‬
ِ‫ست َِعنْ بِاهلل‬ ْ َ‫سأ َ ْلتَ ف‬
َ ‫ِإ َذا‬

(‫)رواه الترمذي وقال حديث حسن صحيح‬


“Jika kamu meminta, maka mintalah kepada Allah dan bila kamu memohon pertolongan,
maka mohonlah kepada Allah” (HR. At Tirmidzi, ia berkata Hadits hasan shohih)
PERINTAH BERTAQWA

َ‫ق هللاَ َح ْيثُ َما ُك ْنت‬


ِ َّ‫ِات‬
(‫)رواه الترمذي وقال حديث حسن صحيح‬
“Bertakwalah kamu kepada Allah dimanapun kamu berada” (HR. At Tirmidzi, ia berkata
Hadits asan shohih)
KEBAIKAN AKAN MENGHAPUS KEJAHATAN
‫سنَةَ تَ ْم ُح َها‬ َّ ‫َوأَ ْتبِ ِع ال‬
َ ‫سيِّئَةَ ا ْل َح‬
(‫)رواه الترمذي وقال حديث حسن صحيح‬
“Dan ikutilah olehmu kejahatan dengan kebaikan niscaya ia akan menghapuskannya
(kejahatan tersebut)” (HR. At Tirmizi, ia berkata Hadits hasan shahih)
BERAKHLAK BAIK

‫س ٍن‬ ٍ ُ‫اس بِ ُخل‬


َ ‫ق َح‬ َ َّ‫ق الن‬
ِ ِ‫َو َخال‬
(‫)رواه الترمذي وقال حديث حسن صحيح‬
“Serta pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik” (HR. At Tirmidzi, ia berkata Hadits
hasan shahih)
Jaminan allah bagi orang yang tidak berbuat baik
َ‫ش ْيئًا د ََخ َل ا ْل َجنَّة‬ ْ ُ‫َمنْ َماتَ اَل ي‬
َ ِ‫ش ِر ُك بِاهلل‬

(‫)رواه مسلم‬
“Barangsiapa yang mati dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatupun, ia
masuk Surga” (HR. Muslim)
KETEGUHAN DALAM IMAN
َ‫َمنْ َماتَ َوه َُو يَ ْعلَ ُم أَنَّهُ اَل إِلَهَ إِاَّل هللاُ د ََخ َل ا ْل َجنَّة‬

(‫)رواه مسلم‬
“Barangsiapa yang mati dan ia mengetahui bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi
dengan benar melainkan Allah, maka ia masuk Surga” (HR. Muslim)
TIDAK MENCELA MAKANAN

ُ‫شتَ َهاهُ أَ َكلَهُ َوإِنْ َك ِر َههُ ت ََر َكه‬ ُّ َ‫ط َعا ًما ق‬
ْ ‫ط ِإ ِن ا‬ َ ‫سلَّ َم‬
َ ‫صلَّى هللاُ علَ ْي ِه َو‬
َ ‫َاب النَّبِ ُّي‬
َ ‫َما ع‬

(‫)متفق عليه‬
“Nabi ‫ﷺ‬ tidak pernah mencela makanan, apabila ia menyukainya maka beliau
memakannya, dan apabila membencinya, maka beliau meninggalkannya” (Muttafaq ‘alaih)
LARANGAN MAKAN DENGAN TANGAN KIRI

‫ال‬ ِّ ‫ش ْيطَانَ يَأْ ُك ُل بِال‬


ِ ‫ش َم‬ َّ ‫ال فَإِنَّ ال‬ ِّ ‫اَل تَأْ ُكلُوا بِال‬
ِ ‫ش َم‬

(‫)رواه مسلم‬
“Janganlah kalian makan denga tangan kiri, karena sesungguhnya syaitan itu makan dengan
tangan kiri” (HR. Muslim)
KEBERSIHAN SEBAGIAN DARI IMAN
ِ ‫ش ْط ُر ْا ِإل ْي َم‬
‫ان‬ ُّ ‫ال‬
َ ‫ط ُه ْو ُر‬

(‫)رواه مسلم‬
“Bersuci adalah bagian dari iman” (HR. Muslim)
PERINTAH MENGUCAPKAN SALAM

‫سلَ ُموا‬ َّ ‫اَ ْفش ُْوا ال‬


ْ َ‫ساَل َم ت‬
(‫)رواه البخاري‬
“Ucapkanlah salam maka kalian (akan) selamat” (HR. Bukhori)
HUKUMAN BAGI YANG MEMUTUS SILATURAHIM

ِ َ‫اَل يَد ُْخ ُل ا ْل َجنَّةَ ق‬


‫اط ُع َر ِح ٍم‬

(‫)رواه البخاري ومسلم‬


“Tidak masuk Surga orang yang memutuskan kekerabatan” (HR. Bukhori dan Muslim)

TAK DISAYANG SIAPA YANG MENYAYANGI

َ َّ‫اَل يَ ْر َح ُم هَّللا ُ َمنْ اَل يَ ْر َح ُم الن‬


‫اس‬

(‫)رواه البخاري‬
“Allah tidak akan menyayangi orang yang tidak menyayangi manusia” (HR. Bukhori)

SEBAIK-BAIK KALIAN ADALAH YANG BELAJAR AL QURAN

ُ‫َخ ْي ُر ُك ْم َمنْ تَ َعلَّ َم القُ ْرآنَ َو َعلَّ َمه‬

(‫)رواه البخاري‬
“Sebaik-baik manusia di antara kalian adalah orang yang mempelajari Al Qur’an dan
mengajarkannya” (HR. Bukhori)

KEWAJIBAN MENUNTUT ILMU

ْ ‫ضةٌ َعلَى ُك ِّل ُم‬


‫سلِ ٍم‬ َ ‫ب ا ْل ِع ْل ِم فَ ِر ْي‬ َ
ُ َ‫طل‬

(‫)رواه مسلم‬
“Menuntut Ilmu itu wajib bagi setiap muslim”
(HR. Muslim)
[KA1] QURAN – 3. Baghdadiyah
Metode Baghdadiyah merupakan metode yang paling sering digunakan oleh muslimin dalam
mempelajari cara membaca Al-Qur’an. Metode ini disebut juga dengan metode “Eja”, yang
berasal dari masa pemerintahan Khalifah Bani Abbasiyah. Tidak diketahui dengan pasti siapa
penyusunnya. Namun inilah buah dari keikhlasan penulis sehingga telah seabad lebih metode
ini berkembang di tanah air. Tak terhitung banyaknya alim ulama, hafidz Al-Qur’an, Mufti,
ahli hadits di seluruh dunia telah belajar melalui metode ini pada masa kanak-kanak. Metode
ini bersifat universal. Artinya siapa saja berhak menggunakan dan mempelajarinya.
Dalam pengajarannya pun juga tidak ada metode khusus namun di Kuttab Al-Fatih anak-anak
akan belajar kaidah Baghdadiyah dengan mengeja secara talaqqi  yang di pandu oleh seorang
ustadz/ah. Pembahasannya yang mudah diurutkan. Dari yang kongkrit ke abstrak dari yang
mudah ke yang sukar dan dari yang umum sifatnya kepada materi yang terinci (khusus).
Buku yang dijadikan panduan dalam mengajarkan metode Baghdadiyah di Kuttab Al-Fatih
ini menggunakan buku yang telah disusun oleh Tim Tahsin Markaz Al-Qur’an dengan
editornya Ust H.A. Muzammil MF, Al Hafizh Rahimahullahu.
Buku ini membahas 13 materi dalam membaca Al-Qur’an, diantaranya adalah :

1. Makhorijul Huruf (Alif Hingga Dhod)


2. Makhorijul Huruf (Tho Hingga Ya)
3. Huruf berbaris fathah, kasrah, dhomah
4. Huruf Sambung
5. Pertemuan dengan Alif, wawu dan Ya
6. Pertemuan dengan kalimat Lain
7. Huruf Berbaris Fathatain, Kasrotain, Dhomatain (Tanwin)
8. Bacaan Fathatain ketika Washol dan Waqof
9. Huruf Mati
10. Bacaan Dhomatain, Kasrotain, ketika Washol dan Waqof
11. Mad Aridh
12. Huruf Lam Alif yang bertasydid
13. Huruf Nun dan Mim yang bertasydid.
14. Ta’awudz dan Basmalah
15. Mad Lazim Mutsaqol Kalimi

Untuk capaian kuttab Awal 1 materi yang dibahas adalah dari makhorijul huruf (alif hingga
dhod) sampai bacaan Fathatain ketika Washol dan Waqof (materi 1-7). Sisanya akan
diselesaikan pada program kuttab awal 2.
Mempelajari Al-Qur’an membutuhkan kesabaran yang besar dan juga keistiqomahan yang
mendalam. Tidak ada yang instant. Sebab begitulah ilmu diajarkan oleh Allah kepada Rasul-
nya. Bertahap dan berurut. Luruskan hati kita. Agar niat kita mempelajari Al-Qur’an menjadi
amal sholeh dan bermanfaat bagi kehidupan kita sehari-hari.
Semoga Allah senantiasa memberikan kita kemudahan dalam mendidik dan memahami Al-
Qur’an. Aamiin.
Walaqod yassarnal Qur’aana lidz dzikri fa hal mim muddakir (Al-Qomar ayat 23)
DISKUSI

Sujono

2 TAHUN AGO  

bagaimanakah saya bisa dapat buku dengan metode baghdadiya ini?


REPLY

iKuttab

2 TAHUN AGO  

silahkan hubungi Bazaar Al Fatih dengan Hendra di nomor 0856 8080 049

Anda mungkin juga menyukai