Anda di halaman 1dari 9

Skenario Kasus PBL 2

ANAMNESIS
Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun, datang ke Puskesmas diantar oleh ibunya dengan keluhan
gatal di kepalanya sejak + 2 minggu. Pasien mengeluh rambutnya mudah patah, kulit kepala
menjadi bersisik, dan di bagian yang gatal kepalanya menjadi botak. Menurut keterangan ibunya
adek pasien yang berusia 5 tahun juga mengalami keluhan yang sama. Pasien adalah anak ke-3 dari
5 bersaudara, tinggal bersama kedua orangtuanya di daerah perkampungan yang padat penduduk,
ventilasi dan jendela rumah jarang dibuka. Pekerjaan orangtua pasien adalah buruh lepas dengan
penghasilan yang tidak menentu.
Pemeriksaan Fisik
KU/Kes : baik/compos mentis
Vital Sign : TD :110/70 mmHg, Nadi : 80x/menit, RR : 20 x/menit, S : 36,7 0C
BB = 20 kg TB = 135 cm
 Status Generalis :
Kepala : pada bagian yang gatal rambut rontok, mudah dicabut, warna rambut menjadi abu-abu,
tidak berkilau
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Thorak dan Abdomen : dbn
Ekstrimitas : dbn
 Status Lokalis : Regio capitis bagian parietal
UKK : tampak alopesia bentuk bulat diameter 7-8 cm, batas tegas, dg skuama pada permukaannya,
sebagian tampak papul eritem kecil disekitar rambut, papul melebar dan membentuk bercak yang
menjadi pucat dan bersisik (skuama)

Pemeriksaan Penunjang :
 Lampu wood : tampak flouresensi kekuning-kuningan pada rambut yang sakit melalui batas
“Gray patch”
 Pemeriksaan KOH 10-20% :

Makroskopis : Koloni bagian tengah seperti kulit sepatu terbalik dengan bulu di bagian tepi.
Warna putih hingga kuning atau maroon

Gambaran mikroskopik: sejumlah konidia beraneka bentuk dan kadang makrokonidia berbentuk
cerutu
 Pemeriksaan Kultur : Trichophyton tonsurans

Dokter mendiagnosis pasien Tinea capitis tipe gray patch dan memberikan obat anti jamur
griseofulvin selama 4 minggu dengan dosis 2 x ½ tab. (dosis griseofulvin 10-15 mg/kgBB/hari,
sediaan tablet 250 mg)
A. KLARIFIKASI ISTILAH
 Alopesia=kebotakan, hilang atau tdk tumbuhnya rambut kepala pd pria
wanita, bisa sebabkan stress.. disebabkan : genetik, lingkungan, kimia,
obat2an, kurgnya nutrisi. Jenis : scarring= bersifat permanen, non
scarring= tdk permanen
adalah jumlah rambut yg rontok lbh banyak dr pd jmlh rambut yg tumbuh
jenih:
1. Allopesia areata= hnya pd ttk ttt
2. totalis= merata di kulit kpl
3. universalis= di seluruh tubuh
 Skuama= lap. Tanduk epidermis(stratum korneum) matiyg menumpuk
pd kulit yg dpt berkembang sbg akbt perubahan inflamasi
 Papul= benjolan di atas kulit yg trdr dr infiltrat
Adlh penonjolan berbaatas tegasd, d<0,5 cm, penonjolan di atas
permukaan kulit, infiltrat padat
 Flouresensi= perpancaran sinar oleh zat pemancar sinar atau radiasi
elektromagnet lain
 Tinea capitis= kelainan pd kulit dan rambut kepala disebbkan spesies
dermatofilia
B. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Anatomi, histo, fisio kulit
2. tinea capitis(pengertian, klasifikasi, tanda gejala,etio, patofis, faktor resiko)
3. farmakokinetik dan farmakodinamik gliseovulfin
4. macam2 ukk
5. pemeriksaan penunjang dan fisik dan interpretasi
6. taksonomi trichophyton tonsurans
C. BRAINSTORMING
1. Anatomi, histo, fisio kulit

Fungsi :
a. Proteksi
b. Reseptor sensorik
c. Termoregulasi= vasodilatasi PD dan vasokontriksi
2. macam2 ukk
primer:
a. makula= bercak kulit berbatas tegas, tanpa penonjolan atau cekungan. Jenis
: 1. Eritema= krn vasodilatasi pd
1. purpura= kemerahan= krn ektravasasi sel drh ke jar
2. hiperpigmentasi= kecoklatan atau kehitaman krn timbunan melanin
3. hipo[pigmentasi= putih atau lbh terang krn melano rusak atau mati
4. vivid= kebiruan, dicari lagi!
b. papul
c. plak= papul datar, ukuran >1cm
d. urtika= penonjolan krn edema setempat
e. nodul= tonjolan masa padat di cutan atau subcutan
f. nodulus= nodul kecil
g. kista= ruangan berdinding
h. vesikel= gelembung isi cairan serum
i. bulla= vesikel >1cm
j. pustul= vesikel atau bula isi nanah
k. kanalikuli= terowongan epideris biasanya pd scabies
sekunder(sblmny sdh ada kelainan kulit)
a. skuama= sisim yg terlepas dr lap.kulit
b. krusta= kerak atau keropeng(koreng) yg menunjukkan cairan tbh yg
mengering
c. erosi= lecet kulit krbn kehilangan jaringan, oleh vesikel atau bulla pecah
d. ekskoriasi = lecet kulit, ditandai keluar darah
e. ulkus= tukak atau borok, krn hilangnya jar. Lbh dalam
f. fisura= retakan kulit sempit dalam
g. likenifikasi= penebalan kulit disertai relif kulit yg jelas
h. scars= formasi jarik fibrosa sbg hsl pentyembuhan luka
3. tinea capitis(pengertian, klasifikasi, tanda gejala,etio, patofis, faktor resiko)
definisi : infeksi dermatofit pada kepala, alis dan bulu mata karena spesies
microsporum dan trychophyta, sering terjadi pada anak anak yang berumur 3-
12 tahun
klasifikasi
 gray patch ring worm
merupakan tinea capitis yang biasanya disebabkan genus microsporum dan
biasanya pad anak-anak, papul merah yang kecil disekitar rambut, papul ini
melebar membentuk bercak yang menjadi pucat dan bersisik. Keluhan
penderita gatal, warna rambut menjadi abu abu dan tidak berkilat lagi ,
rambut mudah patah dan terlepas dari akarnya sehingga mudah dicabut
tanpa rasa nyeri, kerontokan tersering karena jamur sehingga dapat
terbentuk alopesia
 black dot ring worm
disebabkan karena jamur endotrik antropofilik yaitu
T.tonsurans/T.violaceum. rontok rambut dapat ada atau tidak. Bila ada
kerontokan rambut maka rambut-rambut patah pada permukaan kepala
hingga membentuk gambaran kelompok black dot. Biasanya disetai skuama
yang difus, tetapi keradangannya bervariasi dari minimal sampai folikulitis
pustula atau lesi seperti furunkel sampai kerion. Daerah yang terkena
biasanya banyak/poligonal dengan batas yang tidak bagus
 kerion
dimulai dengan ruam erimatosa, skuama, papul, disertai rambut mudah
putus juga dpt disertai peradangan akut berupa indurasi yang
mengeluarkan pus, keadaaan ini disebut dengan kerion selsi. Penyembuhan
akan menimbulkan jaringan parut yang menetap
 tinea favosa
kelainan pada rambut yang juga disetai dengan tinea korporis. Penyakit
biasnaya dimulai dikepala sebagai titik kecil dibawah kulit yang berwarna
merah kekuningan dan berkembang menjadi krusta berbentuk cawan
dengan berbagai ukuran
etiologi : trichophyton tonsurans
patofisiologi :
 dermatofita
untuk menimbulkan suatu penyakit, trichophyton tonsurans harus bisa
menempel pada kulit dan mukosa host serta mampu untuk menembus
jaringan host dan mampu bertahan dalam lingkunga host.
Dermatofita menempel pada kulit mukosa  meulai menginvasi
perifolikuler stratum korneum  berubah membentuk hifa dan tumbuh
kedalam folikel dan membentuk rantai spora, lalu rantai spora akan
berhenti di pertemuan antar sel yang disebut adamson’s fringe  sebaian
luar intrapiramid membentuk spora ektotrik  menyebar dengan pola
lingkaran antigen masuk ke folikel rambut  lalu ke korteks 
meninggalkan korteks tanpa kelainan  menggantikan keratin intrapylori
 patah diluar scalp di dinding folikular  rambut mudah patah 
alopesia  selain itu pergantian keratin intrapylori juga dapat
menyebabkan  menyebabkan hiperkeratin (karena untuk nutrisi
dermatofita dengan memakan keratin)  gatal (karena proses inflamasi)

 Tinea capitis
a. Lesi non inflamasi (disebabkan karena M.audouini, biasanya penularan
melalui alat cukur rambut, penggunaaan sisir rambut dan topi yang sama
b. Lesi inflamasi (T.tonsurans, M.canis, spora masuk melalui celah batang
rambut melalui kulit kepala sehingga menyebabkan infeksi klinis)

 Endotrik : menginvasi merusak batang rambut tetapi tidak merusak kutikula,


contoh : trichophyton spp

 Ektotrik : mengiveksi diluar batang rambut dan terjadi kerusakan kutikula,


disebabkan oleh microsporum

Why terjadi pustula ?

Pustula adalah masa padat tanpa terjadi pus, disebabkan karena ada
metabolisme dari jamur, sisa metabolisme dikeluarkan stratum korneum
sehingga menyebabkan pustula

4. taksonomi trichophyton tonsurans


kingdom : Fungi
Divisio : Ascomycota
Kelas : Eurotipmycetes
Ordo : Onygenales
Family : Arthrodermataceae
Genus : Tricophyton
Spesies : T. tonsurans

5. pemeriksaan penunjang dan fisik dan interpretasi


 Gejala :
- Anak-anak
- Alopesia, berskuama
- Kireon
- Limfadenopati servikal posterior
- Limfadenopati aurikuler
 Lampu wood :
Lampu wood menghasilkan sinar uv 460 nm yang dapat digunakan untuk
membantu evaluasi penyakit penyakit kulit dan rambut tertentu, sinar
wood diarahkan ke lesi akan dipantulkan berdasarkan berat molekul
metabolit organisme penyebab, sehingga menimbulkan indeks bias berbeda
dan menghasilkan pendaran warna tertentu
Jika + : hijau kekuning-kuningan. Utamanya disebabkan M.ferrygineum,
M.capitis, M. audouini
 KOH
Sediaan diambil dari kulit kepala dengan cara kerokan pada lesi yang
diambil dengan sikat lalu diamati dengan mikroskop. Diambil dari rambut
sampai akar rambut dan skuama

sejumlah konidia beraneka bentuk dan kadang makrokonidia berbentuk cerutu


 Kultur
Media : SDA
Antibiotik seperti kloramfenikol dan cycloh eximide ditambahkan untuk
mencegah pertumbuhan bakteri atau jamur kontaminan. Kerokan yang
diambil pada lesi dengan sikat
morfologi : warna putih abu abu, pigmen gelap, permukaan datar/benjol,
bentuknya bubuk sampai beludru

6. farmakokinetik dan farmakodinamik gliseovulfin


GRISEOFULVIN
Famakodinamik
- menghambat mitosis sel jamur pada metafase
- obat ini berikatan dengan keratin sehingga resistensi dengan infeksi
jamur.
- Kulit yang sakit memiliki afinitias yang tinggi terhadap obat.
- Obat ini akan dihimpun dalm sel pembentuk keratin lalu muncul
bersama sel yang baru berdiferensiasi terikat kuat dengan keratin
sehingga sel yang baru ini resisten terhadap serangan jamur, keratin
yang mengandung jamur akan terkelupas dan diganti oleh sel yang
normal.
- Paling efektif mengobati infeksi tinea kepala dan kulit glabrosa (tidak
berambut). Infeksi kulit kepala berespons terhadap pengobatan 4-6
minggu dan kulit glabrosa dalam 3-4 minggu
- Efek samping : nyeri kepalam mual, muntah, diare, fotosensitivitas,
neuritis perifer
- Kontraindikasi : gagal hati, riwayat reaksi hipersentivitas

Farmakokinetik

- Obat ini tidak larut dalam air, oleh karena itu penyerapan lebih mudah
bila diberikan bersama makanan berlemak
- Metabolisme dihati dan metabolit utamanya adalah 6-metilgriseofulvin
- Dosis oral 0,5 gr hanya akan menghasilkan kadar puncak dalam plasma
kira-kira 1 mikro gram/mL setelah 4 jam
- Waktu paruh obat ini 24 jam
- Eksresi : 50% dari dosis oral yang akan diberikan dikeluarkan bersama
urin dalam bentuk metabolit selama 5 hari

Anda mungkin juga menyukai