ANAMNESIS
Seorang laki-laki berusia 67 tahun datang ke rumah sakit dengan
keluhan nyeri pada lutut kirinya. Keluhan tersebut dirasakan sejak 6 bulan
terakhir, dan semakin memberat sejak ada bengkak dilutut kirinya sejak 2
hari yang lalu. Nyeri dirasakan seperti berdenyut dan ditusuk – tusuk.
Nyeri tidak juga menghilang setelah pasien mengompres lututnya. Nyeri
makin memberat saat pasien melipat lutut dan menggerakkan kakinya,
namun sedikit berkurang dengan istirahat. Pasien mengeluh kakinya susah
digerakkan akibat rasa nyeri tersebut sehingga aktivitasnya sehari-hari
pun terganggu. Pasien masih bisa berjalan namun harus pelan-pelan.
Pasien juga merasakan kaku pada lutut kirinya sejak 2 hari yang lalu.
Biasanya kaku ini muncul pada pagi hari setelah pasien bangun tidur dan
menetap sekitar setengah jam. Kadang-kadang pasien juga merasakan
bunyi “kreyek” ketika mencoba menggerakkan lutut kirinya. Pasien sudah
membeli sendiri obat pereda nyeri di apotek, tapi lupa nama obat
tersebut. Pasien memiliki riwayat nyeri ulu hati yang sering kambuh dan
mengganggu aktivitas sehari-harinya. Sejak masih muda pasien terbiasa
berolahraga, akan tetapi beberapa tahun belakangan jarang berolahraga.
Pasien gemar bersepeda ataupun berjalan kaki.
PEMERIKSAAN FISIK
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien baik,
kesadaran kompos mentis, berat badan 65 kg, tinggi badan 145 cm,
tekanan darah 130/90 mmHg (normal), denyut nadi 80x per menit
(normal), laju respirasi 22x per menit (normal) dan suhu axilla 36,5 °C
(normal). Pada pemeriksaan ekstremitas didapatkan :
- Inspeksi : edema pada genu sinistra, kemerahan (+), tampak massa
Gambar 2. Hasil pemeriksaan radiologi pada lutut kiri yang tidak normal.
A. KLARIFIKASI ISTILAH
1. Pitting edema : pitting = terbentuknya cekungan kecil akibat goresan atau
pelepasan struktur tertentu seperti granular besi dari eritrosit oleh limpa
tanpa pengahnacuran sel tersebut. Pitting edema = edem yg akan tetap
cekung bahkan setelah penekanan ringan pada ujung jari. Jika setelah
dilakukan penekana tetap ada cekungan, pitting edema +
2. Osteofit : tulang yang tumbuh menonjol disekitar persendian /
tempat pertemuan antara dua tulang. Paling sering dialami usia diatas 60
tahun, dapat tumbuh ditulang manapun tp paling sering di leher, bahu,
lutu, punggung bawah, kaki/tumit, jari2
3. Krepitasi : suara/perasaan berderak, gemertak seperti bila kita
menggesekkan ujung2 tulang yg patah
4. Undulasi : gelembung udara
B. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Anatomi, histologi, fisiologi tulang
2. Fisiologi pembentukan tulang dan remodelling tulang
3. Klasifikasi sendi
4. Osteoartritis (definisi,etiologi, faktor resiko, patofisiologi, manifestasi klinis,
tatalaksana)
5. mengapa pada kasus bisa terjadi krepitasi pada OA
6. apakah hubungan antara kebiasaan olahraga pasien dengan penyakit yang
sekarang
7. perbedaan OA dengan reumatid artritis dan artritis got
8. Farmakokinetik dan farmakodinamik paracetamol
C. BRAINSTORMING
1. Anatomi, histologi, fisiologi tulang
Fungsi
- Membentuk rangka, penunjang/penyokong dan pelindung
- Tempat melekatnya otot sebagai penggerak
- Sebagai ruang jaringan untuk hematopoiesis
- Sebagai penyimpan dan pengatur primer dari kalsium fosfat
3. Klasifikasi sendi
a. Berdasarkan struktur
- Ada tidaknya ruang diantara ruang sendi/ cairan synovial
- Jenis jaringan ikat yg mengikat tulang
Junctura fibrosa : tidak ada cavitas synovial, diikat oleh jaringan ikat padat
kaya serat kolagen. Ex : sutura, membrana intraossea, syndesmosis
Junctura kartilaginea : tidak ada cavitas synovial dan dikat kartilago. Ex:
sympisis, sykondrosis
Junctura synovialis : tulang yg membentuk sendi memiliki cavitas synovial,
dan disatukan oleh jarik irregular padat.
b. Berdasarkan struktur fungsional
Synartrosis : sendi yg tidak dpt digerakkan
Ampiartrosis : sendi yg dpt digerakkan tapi sedikit
Diartrosis : sendi yg dapt digerakkan secara bebas/ ex: semua diartrosis
adalah junctura synovialis
PRIMER SEKUNDER
Lokalisasi ( mempengaruhi satu atau dua Trauma (akut/kronik) tapi lebih sering
sendi) secara general bisa 3 atau lebih kronik
sendi
Erosif (ada erosi dan proliferasi di tulang Gangguan sendi yang di dasari oleh
sendi) penyakit metabolik, ex : penyakit hati
wilson, hiperparatiroid, obesitas, DM,
akromegali
Gangguan neuropatik
Penggunaan intrartikular kortikosteoid yang
berlebih
Infeksi/fraktur lokal
Infeksi/fraktur lokal
OA dapat menyerang sendi lutut, panggul, kaki, bahu, dan sendi tangan , tulang
belakang
c. FR
Intrinsik
- Usia , seringnya pada usia >60 tahun
- Jenis kelamin , PR lebih sering di lutut, jika Laki2 pada panggul
- Suku dan ras
- Genetik
Ekstrinsik
- Penyakit metabolik dan sitemik
- Trauma
- Jejas yg timbul di sendi, ex : nekrosis avaskuler
- Kelainan kongenital
- Asupan nutrisi
- OR berat
d. Patofisiologi
Patogenenis OA :
f. Tata laksana
- Non farmakologis
OR : untuk menguatkan otot
Tidak melakukan aktivitas berat
Edukasi
Memodifikasi FR ex : menurunkan BB,
Terapi fisik
- Farmakologis
Topikal : obat anti inflamasi (ibuprofen dan naproksen) , capsaicin
Injeksi lokal : kortikosteroid, glukoortikoid yang di injeksikan secara
intraartikular yang digunakan untuk hilangkan efusi sendi akibat inflamasi
Oral : analgesik, anti depressant, OAINS, disease modifying OA
- Operasi
Dengan intervensi fisik invasif dengan bilas artroskopi , irigasi
Artroplastik dengan osteotomi dan pergantian sendi
Artroskopik debridement, joint debridement, dekompresi tulang, osteotomi
dan artroplastik
Kondroplastik : untuk hilangkan fragmen kartilago
SASARAN BELAJAR
PPT
Ligamen berdasarkan lokasi
2. Struktur yang tidak normal dari sendi sobek apa yg terjadi, pd meniskus apa
yang terjadi, jika fraktur apa yang terjadi
a. Robek ligamen
b. Dislokasi patella
c. Fraktur patella
d. Meniskitir yang terjadi pd atelet/penyakit degeneratif. Biasanya pada awalnya
bisa berjalan tapi lama lama akan bengkak dan kaku, jika ekstensi nanti ke lock,
biasanya disertai dengan robek ligamen
e. Bursitis (penyebab : tekanan yang sering dan berkelanjutan, aktivitas yang
berlebihan, pukulan langsung ke lutut yang sebabkan inflamasi, infeksi,
komplikasi dari OA kadar asam uratyang berlebihan
a. Paracetamol
Efek analgesik sama kuat dg asam salisilat, efek antiinflamasi sangat
lemah
ESO : nefropatik analgesik, nekrosis hati, neksoris tubular renalis
b. Aspirin/asam salisilat
Banyak digunakan, dpt menghilangkan nyeri perifer dengan
menghambat pembentukan prostaglandin di tempat inflamasi
Efek lain : menurunkan suhu secara cepat dan efektif
Efektif untuk mengobati nyeri yang tidak spesifik ex: sakit kepala
c. Fenil butazol
Terdiri dari fenil butazol, dipiron, antipirin, apazone, amino pirin dan
oksifenbutazol
d. Obat anti reumatik dan antiinflamasi
Indometasin : efek toksik tp efektif, kontraindikasi : anak, wanita
hamil, pasien penyakit lambung, pasien gangguan pskiatrik.
Digunakaan untuk OA, spondilitis, gangguan muskuloskeletal akut
Ibuprofen : derivat dari asam fenilpropionat dengan sifat
analgesik, daya anti inflamasi tidak terlalu kuat, indiaksi :
reumatoid artritis, kekauan sendi, mengurangio rasa nyeri,
pembekakan, ESO terhadap sal pencermnaan lebih ringan.
Kontraindikasi : wanita hamil dan menyusui
Turunan asam antalinat : asam mefenamat dan diklonamat
Untuk mengurangi rasa nyeri dari ringan sampai sedang, untuk
sakit gigi,telinga, nyeri optot, nyeri setelah melahirkan dannyeri
trauma. Untuk ibu hamil tidak dianjurkan dlm waktu 7 hari, untuk
usia lanjut dpt sebabkan diare
Turunan oksikam : peroksikam
Untuk reumatoid artritis dan OA, untuk inflamasi sendi
Kontraindikasi : tukak lambung, pasien minum anti koagulan, ibu
hamil
4. Peresepan parasetam
ol