Anda di halaman 1dari 6

BAB III

PELAKSANAAN PROGRAM

A. Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Neonatus

Berdasarkan Panduan pelayanan Kesehatan Bayi baru Lahir Berbasis Perlindungan


anak yang dikeluarkan oleh kementrian Kesehatan Republik Indonesia 2010, pelaksanaan
kunjungan neonatus dibagi 3 dan pada intinya, yang diperiksa pada tiap kunjungan adalah
sama yaitu :
1) Berat Badan (kg)
2) Tinggi Badan/Panjang Badan (cm)
3) Suhu (oC)
Tanyakan ibu, bayi sakit apa?
1) Memeriksa kemungkinan penyakit sangat berat atau infeksi bakteri
a) Frekuensi napas (kali/menit)
b) Frekuensi denyut jantung (kali/menit)
2) Memeriksa adanya diare
3) Memeriksa ikterus
4) Memeriksa kemungkinan berat badan rendah/masalah pemberian ASI
5) Memeriksa status pemberian vitamin K
6) Memeriksa status imunisasi
7) Memeriksa keluhan lain
8) Memeriksa masalah/ keluhan ibu Tindakan(Terapi/Rujukan/Umpan
balik) Nama Pemeriksa
B. Kerangka Teori

Faktor Predisposisis :

1. Umur
2. Pekerjaan
3. Pengetahuan
4. Status graviditas
5. Sikap
6. Persepsi

Faktor Pemungkin : Praktik Kunjungan

1. Keterjangkauan fasilitas Neonatus

2. Jarak ke fasilitas (KN)


kesehatan

Faktor Penguat :

1. Sikap petugas
2. Dukungan suami
3. Dukungan tokoh
masayarakat

Bagan 2.1 Kerangka Teori

Sumber: Modifikasi Lawrence Green dalam Notoatmodjo (2003)

Variabel yang diteliti :

1. Pengetahuan

2. Sikap

3. Praktik

C. Waktu Pelaksanaan Kunjungan Neonatus (Kn)

berikut ini merupakan jadwal (waktu) pelaksanaan Kunjungan Neonatus (KN) dan
Kunjungan Nifas (KF)
KN KF
KN 1 (6 jam - 48 jam) KF 1 (6 jam - 48 jam)
KN 2 (3 hari - 7 hari) KF 2 (4 hari - 28 hari)
KN 3 (8 - 28 hari)
KF 3 (29 hari - 42 hari)

Jadi dalam pelaksanaannya, KN1 bersamaan dengan KF1 yaitu antara 6-48 jam,
sementara KN2 dan KN3 bersamaan dengan KF2 yaitu antara 3-28 hari setelah persalinan,
tetapi untuk KF idealnya dari hari ke 4. Sedangkan kunjungan nifas ke 3 (KF3) dilakukan
diantara hari ke 29-42 hari.
Implementasi waktu kunjungan bisa digunakan saat pemberian asuhan kebidanan
komprehensif

Kunjungan Neonatus (KN)


Kunjungan Penatalaksanaan
Kunjungan       Mempertahankan suhu tubuh bayi
Neonatal ke-1 Hindari memandikan bayi hingga sedikitnya enam jam dan
(KN 1) dilakukan hanya setelah itu jika tidak terjadi masalah medis dan jika
dalam kurun suhunya 36.5  Bungkus bayi dengan kain yang kering dan
waktu 6-48 jam hangat, kepala bayi harus tertutup
setelah bayi lahir.      Pemeriksaan fisik bayi
      Dilakukan pemeriksaan fisik
       Gunakan tempat tidur yang hangat dan bersih untuk
pemeriksaan
      Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan lakukan
pemeriksaan
       Telinga : Periksa dalam hubungan letak dengan mata
dan kepala
      Mata :. Tanda-tanda infeksi
       Hidung dan mulut : Bibir dan langitanPeriksa adanya
sumbing Refleks hisap, dilihat pada saat menyusu
      Leher :Pembekakan,Gumpalan
      Dada : Bentuk,Puting,Bunyi nafas,, Bunyi jantung
      Bahu lengan dan tangan :Gerakan Normal, Jumlah Jari
       System syaraf : Adanya reflek moro
       Perut : Bentuk, Penonjolan sekitar tali pusat pada saat
menangis, Pendarahan tali pusat ? tiga pembuluh, Lembek
(pada saat tidak menangis), Tonjolan
      Kelamin laki-laki : Testis berada dalam skrotum, Penis
berlubang pada letak ujung lubang
       Kelamin perempuan :Vagina berlubang,Uretra
berlubang, Labia minor dan labia mayor 
m.    Tungkai dan kaki : Gerak normal, Tampak
normal,  Jumlah jari
      Punggung dan Anus:  Pembekakan atau cekungan, Ada
Kunjungan Penatalaksanaan
anus atau lubang 
      Kulit : Verniks, Warna, Pembekakan atau bercak hitam,
Tanda-Tanda lahir
      Konseling :  Jaga kehangatan, Pemberian ASI,
Perawatan tali pusat, Agar ibu mengawasi tanda-tanda
bahaya 
      Tanda-tanda bahaya yang harus dikenali oleh
ibu :  Pemberian ASI sulit, sulit menghisap atau lemah
hisapan, Kesulitan bernafas yaitu pernafasan cepat > 60
x/m atau menggunakan otot tambahan, Letargi –bayi terus
menerus tidur tanpa bangun untuk makan,Warna kulit
abnormal – kulit biru (sianosis) atau kuning, Suhu-terlalu
panas (febris) atau terlalu dingin (hipotermi), Tanda dan
perilaku abnormal atau tidak biasa, Ganggguan gastro
internal misalnya tidak bertinja selama 3 hari, muntah
terus-menerus, perut membengkak, tinja hijau  tua dan
darah berlendir, Mata bengkak atau mengeluarkan cairan
       Lakukan perawatan tali pusat Pertahankan sisa tali pusat
dalam keadaan terbuka agar terkena udara dan dengan kain
bersih secara longgar, Lipatlah popok di bawah tali
pusat ,Jika tali pusat terkena kotoran tinja, cuci dengan
sabun dan air bersih dan keringkan dengan benar 
      Gunakan tempat yang hangat dan bersih
      Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan
pemeriksaan
      Memberikan  Imunisasi HB-0 
Kunjungan       Menjaga tali pusat  dalam keadaaan bersih dan kering
Neonatal ke-2       Menjaga kebersihan bayi
(KN 2) dilakukan      Pemeriksaan tanda bahaya seperti kemungkinan infeksi
pada kurun waktu bakteri, ikterus, diare, berat badan rendah dan Masalah
hari ke-3 sampai pemberian ASI
dengan hari ke 7       Memberikan ASI Bayi harus disusukan minimal 10-15
setelah bayi lahir. kali dalam 24 jam) dalam 2 minggu pasca persalinan
      Menjaga keamanan bayi
      Menjaga suhu tubuh bayi
      Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk memberikan
ASI ekslutif pencegahan hipotermi dan melaksanakan
perawatan bayi baru lahir dirumah dengan menggunakan
Buku KIA
      Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan
Kunjungan       Pemeriksaan fisik
Neonatal ke-3       Menjaga kebersihan bayi
(KN-3) dilakukan      Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya Bayi baru
pada kurun waktu lahir
hari ke-8 sampai       Memberikan ASIBayi harus disusukan minimal 10-15
dengan hari ke-28 kali dalam 24 jam) dalam 2 minggu pasca persalinan.
setelah lahir.       Menjaga keamanan bayi
Kunjungan Penatalaksanaan
      Menjaga suhu tubuh bayi
      Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk memberikan
ASI ekslutif pencegahan hipotermi dan melaksanakan
perawatan bayi baru lahir dirumah dengan menggunakan
Buku KIA
      Memberitahu ibu tentang Imunisasi BCG
      Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan

D. Tatalaksana Bayi Baru Lahir


Tatalaksana bayi baru lahir meliputi:
1. Asuhan bayi baru lahir pada 0 – 6 jam:
• Asuhan bayi baru lahir normal, dilaksanakan segera setelah lahir, dan diletakkan di dekat
ibunya dalam ruangan yang sama.
• Asuhan bayi baru lahir dengan komplikasi dilaksanakan satu ruangan dengan ibunya atau di
ruangan khusus.
• Pada proses persalinan, ibu dapat didampingi suami.
2. Asuhan bayi baru lahir pada 6 jam sampai 28 hari:
• Pemeriksaan neonatus pada periode ini dapat dilaksanakan di puskesmas/ pustu/ polindes/
poskesdes dan/atau melalui kunjungan rumah oleh tenaga kesehatan.
• Pemeriksaan neonatus dilaksanakan di dekat ibu, bayi didampingi ibu atau keluarga pada
saat diperiksa atau diberikan pelayanan kesehatan.

E. Jenis Pelayanan Kesehatan Neonaus

1. Asuhan bayi baru lahir


Pelaksanaan asuhan bayi baru lahir mengacu pada pedoman Asuhan Persalinan
Normal yang tersedia di puskesmas, pemberi layanan asuhan bayi baru lahir dapat
dilaksanakan oleh dokter, bidan atau perawat. Pelaksanaan asuhan bayi baru lahir
dilaksanakan dalam ruangan yang sama dengan ibunya atau rawat gabung (ibu dan bayi
dirawat dalam satu kamar, bayi berada dalam jangkauan ibu selama 24 jam).
Asuhan bayi baru lahir meliputi:
• Pencegahan infeksi (PI)
• Penilaian awal untuk memutuskan resusitasi pada bayi
• Pemotongan dan perawatan tali pusat
• Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
• Pencegahan kehilangan panas melalui tunda mandi selama 6 jam, kontak kulit bayi dan ibu
serta menyelimuti kepala dan tubuh bayi. 20
• Pencegahan perdarahan melalui penyuntikan vitamin K1 dosis tunggal di paha kiri
• Pemberian imunisasi Hepatitis B (HB 0) dosis tunggal di paha kanan
• Pencegahan infeksi mata melalui pemberian salep mata antibiotika dosis tunggal
• Pemeriksaan bayi baru lahir
• Pemberian ASI eksklusif

Anda mungkin juga menyukai