GUNDALA JUDUL RESENSI Gundala adalah film yang disutradarai dan ditulis oleh Joko Anwar Reputasi setelah sebelumnya suskes merilis Pengabdi Setan pada 2017.Pada Penulis perilisannya,Pengabdi Setan masuk dalam nominasi sutradara terbaik Festival Film Indonesia 2017 dan menjadi salah film terlaris dikala itu.Banyak film yang sudah disutradarai oleh Joke Anwar lalu pada 2019 Joko Anwar kembali mensutradarai dan menulis sebuah film bertajuk Gundala. Gundala adalah sebuah film fiksi ilmiah yang disutradarai dan ditulis oleh Sutradara Joko Anwar.Film ini adalah produksi bersama Screenplay Films,Legacy Pictures,Ideasource Entertainment,dengan pemilik hak cipta gundala yaitu Bumilangit Studios. Film tersebut dibintangi oleh Abimana Aryasatya Koreografer (Sancaka/Gundala),Bront Palarae (Pengkor),Rio Dewanto (Ayah Sancaka),Marissa Anita (Ibu Sancaka),Muzakki Ramdhan (Sancaka Kecil),Faris Fadjar (Awang),dll Setelah kematian ayahnya dan ditinggal oleh ibunya,Sancaka pergi Gambaran meninggalkan rumahnya.Sancaka mengalami kehidupan yang keras dan isi film mendapat luka pada telinganya.Mayoritas anggota legislatif negara yang korup dikendalikan oleh seorang mafia dengan cacat fisik yang dikenal sebagai Pengkor.Pengkor ingin membuat semua anak yang dikandung pada masa itu terlahir cacat dengan membuat propaganda pada beras yang dikonsumsi ibu hamil dapat menyebabkan kehilangan moral jabang bayi.Rakyat panik,lalu anggota legislatif mengusulkan RUU pada semua ibu hamil untuk disuntik serum amoral.Tetapi,hal itu hanya akal-akalan pengkor karena perusahaan yang membuat serum tersebut adalah anak perusahaan Penkor.Sancaka yang mendapatkan kekuatannya saat terkena petir yang mengenai telinganya yang terluka,mencoba untuk menghentikan tindakan Pengkor.Hingga akhirnya pengkor tewas dan penyuntikan serum amoral berhasil dihentikan. Dari segi bahasa,tokoh menggunakan bahasa sehari-hari yang santai dan Kelebihan tidak baku.Hal ini dapat membuat penonton menikmati jalan cerita dengan ringan.Sedangkan dari segi cerita,Gundala memberikan plot-twist dan kejutan cerita yang mengagetkan penonton.Ini adalah satu hal yang jarang ditemui dalam film-film lainnya yang sudah tertebak alur cerinya.Visula efek yang menakjubkan juga memeriahkan dan memperdalam setiap kejadian.Bisa dibilang dalam film Gundala merupakan visual efek terbaik di Indonesia pada tahun itu.Banyak pejabat yang korup dalam film tersebut juga memberikan kita pesan moral untuk mementingkan kepentingan umum daripada hanya kepentingan individu. Dari segi bahasa,Tokoh dalam film Gundala banyak menggunakan kata Kelemahan kasar yang tidak cocok jika ditonton oleh anak-anak atau remaja tanpa pengawasan orang tua.Lalu,penggambaran pejabat legislatif dalam film ini sebagai pejabat yang korup sangat ditekankan,hal ini dapat menurunkan kepercayaan masyarakat kita pada pejabat saat ini.Maka kedewasaan dalam menonton film ini sangat dibutuhkan Dari segi cerita,Gundala masih terlalu terpaut pada cerita komik.Alangkah Saran atau lebih baik saat cerita lebih diimpovisasi dari cerita komik agar rekomendasi menghasilkan alur film yang segar,baru,dan menarik.