Anda di halaman 1dari 2

Nama : Angger Pangestu

No : 03
Kelas : XI MM 2

Resensi Film Gundala


GUNDALA JUDUL
RESENSI
Gundala adalah film yang disutradarai dan ditulis oleh Joko Anwar Reputasi
setelah sebelumnya suskes merilis Pengabdi Setan pada 2017.Pada Penulis
perilisannya,Pengabdi Setan masuk dalam nominasi sutradara terbaik
Festival Film Indonesia 2017 dan menjadi salah film terlaris dikala
itu.Banyak film yang sudah disutradarai oleh Joke Anwar lalu pada 2019
Joko Anwar kembali mensutradarai dan menulis sebuah film bertajuk
Gundala.
Gundala adalah sebuah film fiksi ilmiah yang disutradarai dan ditulis oleh Sutradara
Joko Anwar.Film ini adalah produksi bersama Screenplay Films,Legacy
Pictures,Ideasource Entertainment,dengan pemilik hak cipta gundala yaitu
Bumilangit Studios.
Film tersebut dibintangi oleh Abimana Aryasatya Koreografer
(Sancaka/Gundala),Bront Palarae (Pengkor),Rio Dewanto (Ayah
Sancaka),Marissa Anita (Ibu Sancaka),Muzakki Ramdhan (Sancaka
Kecil),Faris Fadjar (Awang),dll
Setelah kematian ayahnya dan ditinggal oleh ibunya,Sancaka pergi Gambaran
meninggalkan rumahnya.Sancaka mengalami kehidupan yang keras dan isi film
mendapat luka pada telinganya.Mayoritas anggota legislatif negara yang
korup dikendalikan oleh seorang mafia dengan cacat fisik yang dikenal
sebagai Pengkor.Pengkor ingin membuat semua anak yang dikandung
pada masa itu terlahir cacat dengan membuat propaganda pada beras yang
dikonsumsi ibu hamil dapat menyebabkan kehilangan moral jabang
bayi.Rakyat panik,lalu anggota legislatif mengusulkan RUU pada semua
ibu hamil untuk disuntik serum amoral.Tetapi,hal itu hanya akal-akalan
pengkor karena perusahaan yang membuat serum tersebut adalah anak
perusahaan Penkor.Sancaka yang mendapatkan kekuatannya saat terkena
petir yang mengenai telinganya yang terluka,mencoba untuk
menghentikan tindakan Pengkor.Hingga akhirnya pengkor tewas dan
penyuntikan serum amoral berhasil dihentikan.
Dari segi bahasa,tokoh menggunakan bahasa sehari-hari yang santai dan Kelebihan
tidak baku.Hal ini dapat membuat penonton menikmati jalan cerita
dengan ringan.Sedangkan dari segi cerita,Gundala memberikan plot-twist
dan kejutan cerita yang mengagetkan penonton.Ini adalah satu hal yang
jarang ditemui dalam film-film lainnya yang sudah tertebak alur
cerinya.Visula efek yang menakjubkan juga memeriahkan dan
memperdalam setiap kejadian.Bisa dibilang dalam film Gundala
merupakan visual efek terbaik di Indonesia pada tahun itu.Banyak pejabat
yang korup dalam film tersebut juga memberikan kita pesan moral untuk
mementingkan kepentingan umum daripada hanya kepentingan individu.
Dari segi bahasa,Tokoh dalam film Gundala banyak menggunakan kata Kelemahan
kasar yang tidak cocok jika ditonton oleh anak-anak atau remaja tanpa
pengawasan orang tua.Lalu,penggambaran pejabat legislatif dalam film
ini sebagai pejabat yang korup sangat ditekankan,hal ini dapat
menurunkan kepercayaan masyarakat kita pada pejabat saat ini.Maka
kedewasaan dalam menonton film ini sangat dibutuhkan
Dari segi cerita,Gundala masih terlalu terpaut pada cerita komik.Alangkah Saran atau
lebih baik saat cerita lebih diimpovisasi dari cerita komik agar rekomendasi
menghasilkan alur film yang segar,baru,dan menarik.

Anda mungkin juga menyukai