Anda di halaman 1dari 17

Aktivitas Jantung dan Aliran Darah

Heart Activity and Blood Flow


Fadhila Octavia , Sasmita Yuliza2), Dina Zhoni Susanti3) , Aprimawita4), Sri Hardiyanti5)
1*)

1)
NIM. 1610422030, Kelompok VI, Praktikum Fisiologi Hewan, Biologi, FMIPA, UNAND
2)
NIM. 1610421008, Kelompok VI, Praktikum Fisiologi Hewan, Biologi, FMIPA, UNAND
3)
NIM. 1610422014, Kelompok VI, Praktikum Fisiologi Hewan, Biologi, FMIPA, UNAND
4)
NIM. 1610422048, Kelompok VI, Praktikum Fisiologi Hewan, Biologi, FMIPA, UNAND
5)
NIM. 1610422061, Kelompok VI, Praktikum Fisiologi Hewan, Biologi, FMIPA, UNAND
*Koresponden : fadhilaoctavia97@gmail.com

ABSTRACT
The experiment about Heart Activity and Blood Flow was done from Wednesday, October 10th, 2018 in
the Laboratory of Teaching II, Departement of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Science,
Andalas University. Experiment are carried out to understand the blood pressure measurement method
and human heart beat, to know the relationship between blood pressure and human heart beats with
activities and gender, and to understand the blood flows on animal. The method used experiment of blood
tension, heart beat used a body humans and the experiment of blood flows of Rana sp. used a microscope.
The results shown that the highest blood tension obtained when running at 138/122 mmHg and the fastest
pulse obtained when running at 116.2 beats. The lowest blood tension obtained when sitting at 107/83 and
the lowest pulse obtained when sitting at 72 beats. On observing the tadpole tail Rana sp. observed
arteries and veins. The conclusion are blood pressure and pulse different for each activity also can
influence blood pressure and pulse.

Keywords : Arteries, Blood Flow, Heart Activity, Rana sp., Veins

PENDAHULUAN
Sistem sirkulasi adalah sistem yang bertindak darah dalam jarak yang sangat dekat menuju
sebagai transportasi berbagai zat yang masuk ventrikel. Ventrikel mempunyai dinding yang
dan keluar dalam tubuh. Sistem sirkulasi lebih tebal dan jauh lebih kuat dibandingkan
merupakan salah satu sistem yang vital bagi dengan atrium khususnya ventrikel kiri, yang
keberlangsungan aktivitas-aktivitas fisiologi harus memompa darah keluar menuju seluruh
organisme. Sistem sirkulasi terdiri atas organ tubuh melalui sirkuit sistemik. Empat
saluran-saluran atau ruang-ruang yang saling katub yang terdapat pada jantung berfungsi
berkesinambungan dan terdapat dalam tubuh sebagai organ yang mencegah terjadinya
untuk mengangkut cairan dan bahan padatan aliran balik dalam darah (Campbell, 2000).
yang terlarut ke dalam tubuh. Sistem sirkulasi Gerakan jantung terdiri dari dua jenis
terdiri atas sistem peredaran darah dan sistem yaitu kontraksi (sistolik) dan relaksasi
limfa. Sistem peredaran darah adalah sistem (diastolik). Sistolik merupakan sepertiga dari
organ yang tersusun atas tiga hal utama yaitu siklus jantung. Kontraksi dari ke dua atrium
darah sebagai medium transportasi, jantung terjadi secara serentak yang disebut sistolik
sebagai pemompa darah dan pembuluh darah atrial dan relaksasinya disebut diastolik atrial.
sebagai saluran darah (Soedjono, 2005). Lama kontraksi ventrikel lebih kurang 0,3
Jantung adalah pompa otot beruang detik dan tahap relaksasinya selama 0,5 detik.
empat yang mendorong darah mengelilingi Kontraksi kedua atrium pendek, sedangkan
sirkulasi. Jantung tersusun dari jaringan otot kontraksi ventrikel lebih lama dan lebih kuat.
jantung. Kedua atria mempunyai dinding Daya dorong ventrikel kiri harus lebih kuat
yang relatif tipis dan berfungsi sebagai karena harus mendorong darah keseluruh
ruangan penampungan bagi darah yang tubuh untuk mempertahankan tekanan darah
kembali ke jantung, dan hanya memompa sistemik (Syaifuddin, 2006).
Pada sistem sirkulasi, darah dialirkan dilakukan dengan menggunakan alat
ke seluruh tubuh oleh jantung. Dalam rangka pengukur tekanan darah sfigmomanometer,
menganalisa aktivitas sistem sirkulasi, dapat suatu manset yang dapat dikembungkan
dilakukan perhitungan tekanan darah dan yang dipakai secara eksternal dan
denyut nadi yang karena kemampuan dihubungkan dengan pengukur tekanan
konduktivitasnya dapat dihitung pada nadi di (Sherwood, 2001).
pergelangan tangan. Kecepatan detak nadi Menurut The Joint National
seirama dengan detakan jantung memompa Committee on Detection, Evaluation and
darah yang juga selaras dengan faktor Treatment of High Blood Pressure (JNC-VII)
kebutuhan energi dari respirasi seluler (2003) bahwa pada kategori normal, tekanan
(Abbas dan Santoso, 2009). sistole <20 mmHg dan tekanan diastole <80
Tekanan darah adalah daya dorong mmHg. Pada kategori pre hipertensi, tekanan
darah ke semua arah pada seluruh permukaan sistole 120-139 mmHg dan tekanan diastole
yang tertutup yaitu, pada dinding bagian 80-89 mmHg. Pada kategori hipertensi tahap
dalam jantung dan pembuluh darah. Aksi 1, tekanan sistole 140-159 mmHg dan
pemompaan jantung memberikan tekanan tekanan diastole 90-99 mmHg. Pada kategori
yang mendorong darah melewati pembuluh- hipertensi tahap 2, tekanan sistole ≥160
pembuluh. Darah mengalir melalui sebuah mmHg dan tekanan diastole ≥100 mmHg.
sistem pembuluh tertutup karena ada Pada kategori hipertensi sistol terisolasi,
perbedaan tekanan atau gradien tekanan tekanan sistole ≥140 mmHg dan tekanan
antara ventrikel kiri dan atrium kanan diastole <90 mmHg.
(Sloane, 2004). Tekanan darah dipengaruhi Batas tensi normal pada rentang usia
oleh beberapa faktor internal seperti curah menurut WHO diantaranya dibawah umur 2
jantung, ketegangan arteri, volume, dan laju tahun batas tensi nrmal <104/70 mmHg dan
serta kekuatan (viskositas) darah. Sedangkan kategori hipertensi >112/74 mmHg. Umur 3-
faktor eksternalnya berupa umur, kegiatan 5 Tahun batas tensi normal < 108/70 mmHg,
berfikir, kegiatan (kerja otot), pengaruh kategori hipertensi >116/76 mmHg. Umur 6-
gravitasi, kerja jantung dan ekspirasi serta 9 Tahun batas tensi normal <114 /74 mmHg,
inspirasi. Tekanan darah terjadi akibat kategori hipertensi <122/78 mmHg. Umur
fenomena siklis dimana tekanan puncak 16-20 tahun batas normal <136/84 mmHg
terjadi saat ventrikel berkontraksi sedangkan kategori hipertensi >140/90 mmHg. Diatas
tekanan terendah yang terjadi saat jantung umur 65 tahun batas normal <150 / 85 mmHg
beristirahat (Smeltzer dan Bare, 2002). kategori hipertensi >160/90 mmHg (Martuti,
Bila seseorang mengatakan bahwa 2009).
tekanan dalam pembuluh adalah 100 mmHg Denyut nadi (pulse rate)
hal itu berarti bahwa daya yang dihasilkan menggambarkan frekuensi kontraksi jantung
cukup untuk mendorong kolom air raksa seseorang. Pemeriksaan denyut nadi
melawan gravitasi sampai setinggi 100 mm sederhana, biasanya dilakukan secara palpasi.
(Guyton dan Hall, 2008). Tekanan darah Palpasi adalah cara pemeriksaan dengan
dapat diukur secara langsung maupun meraba, menyentuh, atau merasakan struktur
tidak langsung. Pengukuran langsung dengan ujung-ujung jari. Sedangkan, saat
dilakukan dengan memasukkan alat pemeriksaan dikatakan auskultasi terjadi
pengukur tekanan ke sebuah jarum yang apabila pemeriksaan dilakukan dengan
dimasukkan ke dalam arteri, seperti mendengarkan suara-suara alami yang
contohnya pada pengukuran tekanan darah diproduksi dalam tubuh. Pada umumnya,
hewan. Pengukuran tidak langsung pengukuran denyut nadi dapat dilakukan
pada sembilan titik yaitu arteri radialis, pembuluh darah, yaitu daya yang mendorong
arteri brakhialis, arteri carotis communis, darah melalui pembuluh, yang kedua yaitu
arteri femoralis, arteri dorsalis pedis, arteri rintangan bagi aliran darah melalui pembuluh,
popolitea, arteri temporalis, arteri apical, yang disebut resistensi pembuluh darah
arteri tibialis posterior (Saladin, 2003). (Brotowidjoyo, 1989).
Frekuensi denyut nadi manusia Pembuluh darah adalah pembuluh
bervariasi, tergantung dari banyak faktor terkecil dalam sistem sirkulasi. Fungsinya
yang mempengaruhinya, pada saat aktifitas adalah sebagai tempat terjadinya pertukaran
normal, bayi baru lahir memiliki denyut gas, nutrisi, dan substansi-substansi lainnya
nadi normal 140 kali per menit, di bawah antara darah dan sel. Fungsi tersebut
umur 1 bulan frekuensi normal nadi 110 kali didukung oleh struktur kapiler yang hanya
per menit, 1 – 6 bulan frekuensi normal nadi tersusun atas selapis sel tipis dan luas
130 kali per menit, 2 – 6 tahun frekuensi permukaan total yang sangat besar. Venul
normal nadi 105 kali per menit, 1 – 2 tahun adalah vena kecil yang berhubungan
frekuensi normal nadi 110 kali per menit, 6 – langsung dengan kapiler, sedangkan vena
10 tahun frekuensi normal nadi 95 kali per berperan dalam mengembalikan darah ke
menit, 6 – 10 tahun frekuensi normal nadi 95 jantung. Struktur dindingnya lebih tipis
kali per menit, 10 – 14 tahun frekuensi daripada arteri dan dialiri darah bertekanan
normal nadi 85 kali per menit, 14 – 18 tahun rendah. Vena memiliki katub yang
frekuensi normal nadi 82 kali per menit dan memastikan terjadinya aliran darah satu ara
di atas 18 tahun frekuensi normal nadi 60 – saja kembali ke jantung (Abbas dan Santoso,
100 kali per menit sedangkan pada usia lanjut 2009).
frekuensi normal nadi 60 -70 kali per menit Arteri merupakan aliran darah yang
(Keperawatan Klinis, 2011). berfungsi membawa darah dari jantung ke
Faktor-faktor yang mempengaruhi jaringan, vena berfungsi membawa darah ke
denyut nadi adalah usia, jenis kelamin, jantung, sedangkan kapiler merupakan
keadaan kesehatan, riwayat kesehatan, pembuluh yang berlokasi di jaringan.
intensitas dan lama kerja, sikap kerja, faktor Pembuluh darah arteri berwarna lebih merah
fisik dan kondisi psikis, suhu udara disekitar muda karena mengandung O2 yang tinggi dan
serta obat yang sedang dikonsumsi. Olahraga CO2 yang rendah, pada saat darah
dan aktivitas fisik dapat meningkatkan mengandung O2 tinggi di kapiler jaringan.
jumlah denyut jantung, namun jika Tekanan parsial O2 turun, darah dengan
jumlahnya terlalu berlebihan atau diluar batas mudah melepaskan O2 dan meningkatkan
dapat menimbulkan bahaya (Sloane, 2004). kemampuan membawa O2 sehingga vena
Aliran darah berarti jumlah darah yang mengalir dari jaringan ke jantung
yang mengalir melalui suatu titik tertentu di berwarna merah tua karena mengandung
sirkulasi dalam periode waktu terentu. CO2 tinggi dari O2 yang rendah (Kimball,
Biasanya aliran darah dinyatakan dalam 1993).
milimeter per menit atau liter per menit, Adapun tujuan pada praktikum ini
tetapi dapat juga dinyatakan dalam milimeter yaitu untuk memahami metode pengukuran
per detik atau setiap satuan aliran lainnya. tekanan darah dan detak jantung manusia,
Aliran darah yang melalui pembuluh darah untuk mengetahui hubungan tekanan darah
ditentukan oleh dua faktor, yang pertama dan detak jantung dengan aktivitas dan jenis
yaitu perbedaan tekanan darah di antara kelamin, serta untuk mengidentifikasi jenis
kedua ujung pembuluh, kadang kadang juga pembuluh darah berdasarkan arah aliran
disebut gradien tekanan di sepanjang darah.
METODE PRAKTIKUM kelamin dengan tekanan darah manusia.
Waktu dan Tempat Diinterpretasikan hasil yang diperoleh.
Praktikum nilai darah dilaksanakan pada hari
Rabu, 10 Oktober 2018 pukul 13.30 – selesai Hubungan Denyut Nadi dan Aktivitas
di Laboratorium Teaching II, Jurusan Biologi, Dilakukan penghitungan denyut nadi pada
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan pergelangan tangan untuk masing-masing
Alam, Universitas Andalas. individu pada beberapa keadaan, yaitu duduk
(diam), berjalan dan berlari. Dihitung jumlah
Alat dan Bahan detakan selama 60 detik dengan bantuan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini stethoscope atau dirasakan secara langsung.
adalah stopwatch, sfigmomanometer, alat Dicatat hasil yang diperoleh untuk semua
tulis, stethoscope, mikroskop, cover glass dan individu kelompok praktikum baik laki-laki
object glass. Sementara bahan yang maupun perempuan. Dibuat grafik hubungan
digunakan adalah kecebong Rana sp., batu antara aktivitas, jenis kelamin dan jumlah
es, kertas tisu dan tubuh praktikan. detakan per menit lalu diinterpretasikan hasil
praktikum.
Cara Kerja
Mengukur Tekanan Darah pada Berbagai Aliran Darah pada Kecebong
Aktivitas Diambil kecebong dari wadahnya lalu
Dilakukan pengukuran tekanan darah pada diletakkan di atas batu es beberapa saat
seluruh anggota kelompok praktikum baik hingga pasif (jangan terlalu lama karena
laki-laki maupun perempuan. Pengukuran menyebabkan kematian). Diangkat kecebong
dilakukan dengan menggunakan alat berupa tersebut lalu diletakkan di atas kaca objek
sfigmomanometer. Cara menggunakan alat dan diamati dengan mikroskop dengan
sfigmomanometer ini yaitu di pasangkan memposisikan bagian pinggir ekornya yang
pada tangan sebelah kanan praktikan dengan bening sehingga terlihat jelas pada
berbagai posisi (aktivitas) yaitu duduk (diam), perbesaran minimum. Diperhatikan aliran
jalan, jalan cepat, dan berlari (masing-masing darah pada pembuluh darah dan ditentukan
selama 5 menit). Dicatat hasil pengukuran jenis pembuluh serta arah aliran darah dan
systole dan diastol pada lembar kerja dan dicatat hasil pada lembar pengamatan. Dibuat
dibuat grafik hubungan aktivitas dan jenis sketsa arah aliran darah yang terlihat.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 1. Tekanan Darah Pada Berbagai Aktivitas


Tekanan Darah (mmHg)
No Nama Praktikan L/P
Jalan
Duduk Berdiri Jalan Berlari
Cepat

1 Sasmita Yuliza P 100/85 115/85 120/80 125/100 150/130

2 Dina Zhoni Susanti P 100/85 115/85 115/80 125/100 135/120

3 Sri Hardiyanti P 115/85 120/85 120/85 134/100 135/120


4 Fadhila Octavia P 100/78 100/80 116/85 124/100 140/120

5 Aprimawita P 120/80 116/80 120/80 120/102 130/120

Nilai Rata-Rata 107/83 117/83 118/83 126/100 138/122

Nilai Minimum 100/78 116/80 115/80 124/100 130/120

Nilai Maksimum 115/85 120/85 120/85 134/100 150/130

Berdasarkan hasil data pada tabel 1 diatas, jantung. Hal ini membuat pemompaan darah
dapat diketahui bahwa rata-rata tekanan menjadi terjaga stabilitasnya.
darah saat duduk yaitu sebesar 107/83 mmHg, Pada saat melakukan aktivitas berdiri,
pada saat berdiri sebesar 117/83 mmHg, pada tekanan darah tertinggi diperoleh sebesar
saat berjalan sebesar 118/83 mmHg, pada 120/80 mmHg, sedangkan tekanan darah
saat berjalan dengan cepat sebesar 126/100 terendah diperoleh sebesar 116/80 mmHg.
mmHg dan pada saat berlari sebesar 138/122 Saat perubahan aktivitas dari duduk hingga
mmHg. Saat aktivitas duduk, tekanan darah berdiri, diperoleh hasil bahwasannya terjadi
tertinggi sebesar 115/85 mmHg. Sedangkan, peningkatan tekanan darah dalam keadaan
tekanan darah terendah sebesar 100/78 sistolik sedangkan pada keadaan diastolik
mmHg. Pada kondisi ini, tekanan darah cenderung stabil. Hal ini dikarenakan, pada
tertinggi maupun terendah dalam keadaan saat berdiri, jantung giat dalam memompakan
sistolik dan diastolik berada dalam keadaan darah ke seluruh jaringan tubuh sehingga
normal. Hal ini dikarenakan, pada saat duduk, tekanan darah saat jantung berkontraksi
seluruh bagian jaringan-jaringan yang ada meningkat, sedangkan darah yang kembali ke
pada tubuh cenderung berelaksasi, sehingga, jantung cenderung sedikit dikarenakan pada
sirkulasi darah keluar dan masuk jantung saat berdiri, pembuluh darah vena akan
cenderung stabil. Hal ini sesuai dengan memberikan tekanan pada bagian kaki untuk
pernyataan International Society of dapat memberikan tekananan pemompaan
Hypertension (1999) yang menyebutkan darah terlebih dahulu menuju bagian atas
bahwasannya tekanan darah dalam kondisi tubuh, sehingga darah yang kembali ke
normal saat sistolik sebesar 90-130 mmHg jantung sedikit.
sedangkan tekanan darah normal saat Hal ini sesuai dengan pernyataan
diastolik sebesar 60-90 mmHg. Guyton dan Joint National Comitte (2018) menyatakan
Hall (2002) menambahkan bahwasannya bahwasannya pada tekanan darah normal,
sikap atau posisi duduk membuat tekanan tekanan sistole kecil dari 120 mmHg dan
darah cenderung stabil. Hal ini dikarenakan, pada tekanan diastolik kecil dari 80 mmHg.
pada saat duduk, sistem vasokonstraktor Ganong (2002) menambahkan bahwasannya
simpatis terangsang dan sinyal syaraf pada posisi berdiri, pengumpulan darah di
disalurkan serentak melalui syaraf rangka vena lebih banyak yang menyebabkan
menuju ke otot rangka tubuh, terutama otot volume total dan volume darah yang
abdomen. Keadaan ini akan meningkatkan ditampung dalam vena menjadi lebih kecil
tonus dasar otot tersebut menekan seluruh hingga mengakibatkan volume darah yang
vena cadangan yang terdapat di abdomen kembali ke jantung sedikit dan curah jantung
untuk membantu mengeluarkan darah yang berkurang. Pada saat darah sampai ke kaki,
berasal dari cadangan vaskuler menuju untuk kembali ke jantung, harus ada tekanan
darah yang mengalirkannya, untuk itu perlu tekanan darah pada saat berjalan santai
adanya kontraksi otot untuk mengalirkannya dengan berjalan cepat. Hal ini dikarenakan,
ke atas. Oleh karenanya, jantung akan pada saat berjalan cepat, pemompaan darah
memompakan darah lebih banyak ke seluruh dari jantung akan lebih di tingkatkan agar
tubuh untuk mengaktifkan kerja otot agar dapat teralir menuju seluruh jaringan tubuh
tetap stabil, sedangkan aliran darah ke yang aktif seperti otot pada kaki. Arteri akan
jantung semakin sedikit. membawa darah yang kaya oksigen lebih
Pada saat melakukan aktivitas banyak untuk memberikan pasokan bagi
berjalan santai, tekanan darah tertinggi pembakaran yang berlangsung dalam tubuh
diperoleh sebesar 120/80 mmHg dan tekanan demi menghasilkan energi yang lebih besar.
darah terendah diperoleh sebesar 115/80 Oleh karenanya, tekanan darah akan
mmHg. Saat perubahan aktivitas dari berdiri meningkat seiring dengan pertambahan
hingga berjalan, diperoleh hasil bahwasannya energi yang dibutuhkan.
terjadi peningkatan tekanan darah dalam Hal ini sesuai dengan pernyataan
keadaan sistolik dan diastolik. Hal ini Lucia (2017) bahwasannya saat berjalan
dikarenakan darah dipompa dengan cepat cepat, detak jantung meningkat karena harus
oleh jantung untuk dialirkan ke seluruh memompa lebih banyak darah untuk
jaringan tubuh untuk mengaktifkan kinerja membuat otot lebih kuat. Makin banyak
otot-otot sendi pada anggota gerak atas darah yang dipompa berarti tekanan pada
maupun bawah sehingga tekanan saat jantung dinding pembuluh darah juga lebih kuat dan
berkontraksi cenderung meningkat. tekanan darah pun meningkat, namun
Pembuluh darah cenderung lentur sehingga peningkatan ini hanya berlangsung sementara
penggumpalan darah pada vena dapat hingga jantung kembali berelaksasi menuju
diperkecil, sehingga aliran darah kembali ke keadaan normal. Potter dan Perry (2005)
jantung cenderung stabil. menambahkan bahwasannya faktor –faktor
Hal ini sesuai dengan American yang mempengaruhi tekanan darah yaitu
Heart Association (2018) menyebutkan faktor stress yang dapat memicu suatu
bahwasannya tekanan darah normal berada hormon dalam tubuh yang mengendalikan
pada saat tekanan sistolik kecil dari 130 pikiran seseorang. Jika mengalami stress hal
mmHg dan tekanan diastolik kecil dari 85 tersebut dapat mengakibatkan tekanan darah
mmHg. Kusmiyati (2006) menambahkan semakin tinggi dan meningkat. Ansietas,
bahwasannya melakukan aktivitas seperti takut, nyeri dan stres emosi mengakibatkan
berjalan dapat meningkatkan kinerja aktivitas stimulasi simpatik yang meningkatkan
jantung untuk memompakan darah lebih frekuensi darah, curah jantung, dan tahanan
banyak ke seluruh jaringan tubuh mengikuti perifer, efek stimulasi simpatik dapat
frekuensi gerakan otot yang mengikuti meningkatkan tekanan darah dan kualitas
aktivitas. Jantung memompa darah lebih tidur yang buruk juga dapat berpengaruh
banyak melalui sistem vaskular, berarti lebih terhadap peningkatan risiko tekanan darah
banyak tekanan darah pada dinding tinggi.
pembuluh darah sehingga dapat membuat Pada saat melakukan aktivitas berupa
tekanan darah meningkat sementara. berlari, tekanan darah tertinggi diperoleh
Pada saat melakukan aktivitas berupa sebesar 150/130 mmHg dan tekanan darah
berjalan dengan cepat, tekanan darah terendah sebesar 130/120 mmHg. Pada
tertinggi diperoleh sebesar 134/100 mmHg kondisi ini, tekanan darah meningkat jika
dan tekanan darah terendah sebesar 124 dibandingkan dengan aktivitas-aktivitas yang
mmHg. Pada kondisi ini, terjadi peningkatan telah dilakukan sebelumnya. Hal ini
dikarenakan, pada saat berlari, pembuluh besar. Akibat adanya vasodilatasi pada otot
darah akan melebarkan dinding pembuluhnya, jantung dan otot rangka serta vasokontriksi
sehingga volume darah yang mengalir akan arteriol yang menyebabkan arteriol
meningkat mengakibatkan tekanan darah menyempit dan kerja jantung tiap satuan
menjadi tinggi. Selain itu, pada saat berlari, waktupun bertambah sehingga volume darah
energi yang dibutuhkan untuk melakukan pada arteriol akan meningkat dan tekanannya
aktivitas tersebut meningkat, sehingga pun meningkat. Dapat dikatakan bahwa
jantung akan giat memompakan darah ke volume darah yang masuk dari arteri ke
seluruh jaringan tubuh. jantung meningkat. Pada organ-organ
Hal ini sesuai dengan pernyataan tersebut dan menyebabkan aliran darah ke
Andrajati (2008) bahwa pada saat berlari sel saluran pencernaan dan ginjal berkurang.
tubuh memerlukan pasokan O2 yang banyak Persentase darah yang dialirkan ke organ-
akibat dari metabolisme sel yang bekerja organ tersebut untuk menunjang peningkatan
semakin cepat pula dalam menghasilkan aktivitas metabolik keduanya dan kerja
energi. Sehingga peredaran darah di dalam jantung juga akan semakin cepat dalam
pembuluh darah akan semakin cepat dan memompa darah.
curah darah yang dibutuhkan akan semakin

Grafik 1. Hubungan Tekanan Darah Pada Beberapa Aktivitas

Berdasarkan grafik 1. diatas didapatkan meningkat. Saat melakukan aktivitas ringan


hasil bahwasannya aktivitas mempengaruhi seperti duduk, tekanan darah menurun
tekanan darah. Semakin berat aktivitas yang karena banyak dari jaringan dan organ
dilakukan, maka tekanan darah akan tubuh yang berelaksasi sedangkan saat
melakukan aktivitas berat seperti berlari, mengakibatkan aliran darah meningkat
tekanan darah akan meningkat karena untuk dipompakan keseluruh tubuh.
jaringan dan organ pada tubuh aktif dalam Hal tersebut sesuai dengan
melakukan pergerakan, sehingga darah pernyataan Yudha (2010) bahwa jantung
yang dipompa dari jantung diedarkan dapat mempengaruhi tekanan darah karena
dengan cepat menuju seluruh tubuh untuk berhubungan dengancurah jantung. Curah
memaksimalkan kerja otot. Meningkatnya jantung dapat berubah – ubah bergantung
tekanan darah pada berbagai aktivitas juga pada tingkat aktivitas seseorang, usia,
dapat disebabkan oleh beberapa faktor tingkat metabolisme tubuh dan ukuran
diantaranya faktor internal dan eksternal. tubuh. Ada dua faktor yangmempengaruhi
Penyebab meningkatnya tekanan darah dari curah jantung, yaitu isi sekuncup dan
faktor internal diantaranya seperti jumlah denyut jantung. Frekuensi denyut jantung
darah yang mengalir dalam sistem dipengaruhi oleh rangsang saraf simpatis
peredaran darah. Semakin berat aktivitas dan parasimpatis. Rangsang pada saraf
maka pembuluh darah semakin melebarkan simpatis akan meningkatkan frekuensi
dinding pembuluhnya, sehingga aliran denyut jantung serta meningkatkanm
darah menjadi meningkat dan tekanan darah kontraktilitas miokardium sehingga akan
meningkat. Aktivitas memompa jantung menambah isi sekuncup. Apabila jumlah
pada saat melakukan aktivitas berat juga darah yang mengalir ke jantung meningkat,
meningkat, dikarenakan banyaknya jaringan maka akan menyebabkan dinding ruang
tubuh yang aktif bergerak, sehingga jantung meregang sehingga otot
memerlukan suplai oksigen yang banyak berkontraksi lebih kuat lagi.
untuk tetap mempertahankan stabilitasnya, Saputri (2010) menambahkan
oleh karenanya, jantung akan giat dalam bahwa faktor eksternal yang menyebabkan
memopakan darah ke seluruh tubuh. perubahan tekanan darah diantaranya yaitu
Tahanan dalam aliran darah maksudnya umur dimana tekanan darah seseorang akan
yaitu, semakin berat aktifitas, maka meningkat selaras dengan bersamaan
pembuluh darah akan memperkuat dinding bertambahnya umur, dikarenakan semakin
pembuluhnya untuk dapat menampung berkurangnya distensibilitas dinding
volume aliran darah yang besar, sehingga pembuluh darah seiring pertambahan usia.
semakin kuat dinding pembuluh, maka Hal ini mengakibatkan peningkatan
tekanan darah akan semakin besar. Adapun terhadap tekanan sistolik dan diastolik.
faktor eksternal yang mempengaruhi Posisi tubuh akan mempengaruhi jumlah
peningkatan tekanan darah pada berbagai darah arteri yang pada dasarnya ditentukan
aktivitas ini adalah faktor gravitasi. Dimana, oleh jumlah darah yang terkandung di
pada saat melakukan aktivitas berat, dalam arteri tersebut. Keadaan psikologis
tekanan gravitasi meningkat, sehingga yang terganggu seperti stres akan
banyak darah yang dialirkan ke seluruh meningkatkan tekanan darah. Faktor yang
tubuh sehingga tekanan darah meningkat. mempengaruhi tekanan darah selain faktor
Selanjutnya yaitu nutrisi, semakin berat besar atau jenis aktivitas yang dilakukan,
aktivitas tubuh, maka diperlukan nutrisi besarnya tekanan darah juga dipengaruhi
yang cukup untuk mensuplai darah ke oleh faktor suhu. Hal ini sesuai dengan
seluruh jaringan tubuh. Berikutnya yaitu mekanisme homeostatis tubuh manusia.
berat badan, dimana, semakin berat beban, Saat tubuh manusia berada pada temperatur
maka energi yang diperlukan untuk yang relatif lebih rendah, pembuluh-
melakukan aktivitas semakin besar, hal ini pembuluh darah akan menyempit
(vasokonstriksi), terutama pembuluh darah
perifer.

Tabel 2. Denyut Nadi Pada Beberapa Aktivitas

Detak Nadi Per Menit


No Nama Praktikan L/P Jalan
Duduk Berdiri Jalan Berlari
Cepat
1 Sasmita Yuliza P 84 85 87 91 107
Dina Zhoni
2 P
Susanti 87 88 90 94 112
3 Sri Hardiyanti P 63 83 93 107 134
4 Fadhila Octavia P 74 75 77 85 115
5 Aprimawita P 52 78 80 80 113
Nilai Rata-Rata 72 82 85 91 116
Nilai Minimum 52 75 77 80 107
Nilai Maksimum 87 88 93 107 134

Berdasarkan hasil data pada tabel 2. diatas, meningkat karena adanya peningkatan
dapat diketahui bahwa nilai rata-rata detak aktivitas tubuh. Hal ini sesuai dengan
nadi saat duduk sebesar 72 kali, pada saat Keperawatan Klinis (2011) bahwasannya
berdiri sebesar 82 kali, pada saat berjalan 85 detak nadi normal berada pada kisaran 60
kali, pada saat berjalan cepat 91 kali dan saat sampai dengan 100 kali per menit. Ganong
berlari 116 kali. Pada saat duduk, detak nadi (2008) menambahkan bahwasannya denyut
paling banyak yaitu 87 kali dan paling sedikit nadi akan meningkat saat seseorang berdiri,
sebanyak 52 kali. Pada kondisi ini, detak nadi karena darah yang kembali ke jantung akan
dalam keadaan normal dikarenakan keadaan lebih sedikit. Kondisi ini yang mungkin
tubuh yang berelaksasi, sehingga pemompaan menyebabkan adanya peningkatan denyut
darah keluar jantung tidak berlangsung cepat. nadi mendadak ketika seseorang bergerak
Hal ini sesuai dengan Muffichatum (2006) dari posisi duduk atau berbaring ke posisi
bahwa kecepatan denyut nadi seseorang berdiri. Sebanyak 300-500 ml pada posisi
berbeda-beda. Jantung akan berdetak berdiri, darah pada pembuluh capacitance
sebanyak 60 sampai dengan 90 kali setiap vena anggota tubuh bagian bawah dan isi
menit dalam keadaan normal. Istiqomah sekuncup mengalami penurunan sampai 40%.
(2009) menyatakan bahwa kerja jantung pada Pada saat berjalan santai, denyut nadi
posisi duduk, dalam memompa darah akan terendah sebanyak 77 kali dan denyut nadi
searah dengan gaya gravitasi sehingga tertinggi sebanyak 93 kali. Pada aktivitas ini,
kecepatan denyut jantung stabil. denyut nadi masih berada dalam keadaan
Pada saat berdiri, denyut nadi normal, dan terjadi peningkatan denyut nadi
terendah sebanyak 75 kali dan denyut nadi dari aktivitas berdiri hingga aktivitas berjalan
tertinggi sebanyak 88 kali. Pada aktivitas ini, santai dikarenakan pada saat berjalan santai,
denyut nadi masih berada dalam keadaan terjadi penambahan energi pada bagian otot
normal, dan terjadi peningkatan denyut nadi tubuh, sehingga metabolisme berlangsung
dari aktivitas duduk hingga aktivitas berdiri. cepat dan penghantaran darah keseluruh
Hal ini dikarenakan saat beraktivitas jaringan tubuh berlangsung lebih cepat yang
kebutuhan oksigen dalam tubuh akan mengakibatkan meningkatnya denyut jantung.
Hal ini sesuai dengan American Heart denyut nadi berada dalam keadaan normal,
Association (2016) bahwa denyut nadi dan terjadi peningkatan denyut nadi dari
normal berada pada range 70-100 kali per aktivitas berjalan cepat hingga aktivitas
menit. Asmadi (2008) menambahkan bahwa berlari. Hal ini dikarenakan beberapa faktor
gerakan tubuh seperti berjalan akan seperti suhu tubuh. Ketika berlari, suhu tubuh
merangsang peredaran darah ke otot dan akan meningkat. Meningkatnya suhu tubuh
organ tubuh yang lain. Terjadi peningkatan akan membuat kinerja jantung dalam
tekanan arteri pada saat selama tubuh memompakan darah semakin cepat yang
bergerak. Peningkatan terjadi karena adanya diiringi dengan meningkatnya denyut nadi
pencetusan simpatis dan vasokonstriksi untuk menjaga stabilitas tubuh. Hal ini sesuai
sebagian besar pembuluh darah. Hal ini dengan literatur. Abbas dan Santoso (2009)
menyebabkan peningkatan denyut jantung. menyebutkan bahwa denyut nadi pada
Pada saat berjalan cepat, denyut nadi manusia normal sehat berkisar antara 100
terendah sebanyak 80 kali dan denyut nadi hingga 200 denyut per menit, namun
tertinggi sebanyak 107 kali. Pada aktivitas ini, frekuensi denyut nadi ini tidak bertahan lama.
denyut nadi masih berada dalam keadaan Denyut nadi seseorang akan terus meningkat
normal, dan terjadi peningkatan denyut nadi bila suhu tubuh meningkat kecuali bila
dari aktivitas berjalan santai hingga aktivitas pekerja yang bersangkutan telah
berjalan cepat. Hal ini sesuai dengan beraklimatisasi terhadap suhu udara yang
pendapat Komar (2017) mengatakan bahwa tinggi. Pemaparan panas dapat menyebabkan
pada orang dewasa usia 21-35 tahun yang beban tambahan pada sirkulasi darah. Pada
sehat denyut jantung yang normal adalah waktu melakukan pekerjaan fisik yang berat
sekitar 60-115 denyut per menit (bpm). dilingkungan panas, maka darah akan
Hayens (2003) menambahkan bahwasannya mendapat beban tambahan, karena harus
pada saat kita beraktivitas berat jantung kita membawa oksigen ke bagian otot yang
melakukan kerja yang sangat cepat, sehingga sedang bekerja. Disamping itu darah juga
kerja jantung akan selaras dengan denyut harus membawa panas dari dalam tubuh ke
nadi, semakin banyak pemompaan darah oleh permukaan kulit. Hal demikian itu juga
jantung, maka denyut nadi akan semakin merupakan beban tambahan bagi jantung
meningkat. yang harus memompa darah lebih banyak
Pada saat berlari, denyut nadi lagi. Akibat dari pekerjaan ini, maka
terendah sebanyak 107 kali dan denyut nadi frekuensi denyut nadipun akan meningkat
tertinggi sebanyak 134 kali. Pada aktivitas ini, pula.

Grafik 2. Hubungan Denyut Nadi Terhadap Berbagai Aktivitas

0
Berdasarkan grafik 2. diatas, didapatkan hasil kecepatan denyut jantung, dimana saat
bahwasannya aktivitas mempengaruhi kondisi sehat, semakin berat aktivitas tubuh,
kecepatan denyut nadi. Semakin berat maka denyut jantung akan semakin cepat, hal
aktivitas, maka denyut nadi akan semakin ini dikarenakan, banyaknya proses
cepat. Hal ini diakibatkan beberapa faktor pembakaran yang terjadi pada organ tubuh
diantaranya yaitu faktor internal seperti dan kontraksi jantung yang berlangsung cepat.
aktivitas jantung saat memompa darah. Kondisi psikis dapat mempengaruhi
Bertambahnya beban aktivitas akan membuat frekuensi jantung. Kemarahan dan
jantung giat dalam memompakan darah agar kegembiraan dapat mempercepat frekuensi
darah dapat diedarkan ke seluruh jaringan nadi seseorang. Ketakutan, kecemasan, dan
tubuh. Semakin jantung berkontraksi, maka kesedihan juga dapat memperlambat
denyut jantung juga akan semakin meningkat. frekuensi nadi seseorang. Ukuran tubuh yang
Soewolo (2003) menyebutkan bahwa selama penting adalah berat badan untuk ukuran
aktivitas fisik yang kita lakukan semakin tubuh seseorang. Semakin berat atau gemuk
berat, maka akan terjadi perubahan denyut maka denyut nadi akan lebih cepat.
nadi sebagai respon untuk mengangkut O2 ke Merry (2014) menyebutkan bahwa
otot yang sedang beraktivitas. Berjalan dan frekuensi nadi secara bertahap akan
berlari diperkirakan sama dengan berolahraga menyesuaikan untuk memenuhi kebutuhan
yang dapat meningkatkan denyut nadi dan oksigen selama pertumbuhan. Denyut nadi
membakar kalori. Jantung merupakan organ paling tinggi ada pada bayi, kemudian
yang sangat penting dan mempunyai frekuensi denyut nadi menurun seiring
pengaruh yang sangat besar dalam dengan pertambahan usia. Denyut nadi yang
melakukan aktivitas sehari-hari. Jantung tepat dicapai pada pada wanita lebih tinggi
mempunyai tugas untuk memompakan darah dari pada pria. Laki-laki muda dengan kerja
ke seluruh tubuh yang berfungsi untuk 50% maksimal rata-rata nadi kerja mencapai
mengangkut O2 yang dibutuhkan oleh otot 128 denyut per menit, pada wanita 138
beraktivitas. Sifat jantung pada beberapa hal denyut per menit. Berat badan juga
seperti otot rangka, walaupun terdapat sistem mempengaruhi frekuensi denyut nadi
otonom jantung dengan mekanisme regulasi. seseorang. Pada orang yang tidak sehat,
Semakin besar metabolisme dalam suatu dapat terjadi perubahan irama atau frekuensi
organ, maka makin besar aliran darahnya. jantung secara tidak teratur. Bila seseorang
Hal ini akan dikompensasi jantung dengan baru sembuh dari sakit, maka frekuensi
mempercepat denyutnya dan memperbesar denyut jantungnya cenderung meningkat.
banyaknya aliran darah yang dipompakan Kondisi emosi seseorang dapat
dari jantung ke seluruh tubuh kita. mempengaruhi frekuensi jantung. Emosi
Adapun faktor eksternal yang yang meluap-luap seperti kemarahan dan
menyebabkan peningkatan denyut jantung kegembiraan dapat mempercepat frekuensi
diantaranya yaitu suhu. Ketika melakukan nadi seseorang, sedangkan emosi seperti
banyak aktivitas, suhu tubuh akan meningkat ketakutan, kecemasan, dan kesedihan dapat
karna banyaknya terjadi proses metabolisme. memperlambat frekuensi nadi seseorang.
Peningkatan suhu tubuh ini mencegah Melakukan pekerjaan yang berat dan waktu
terjadinya penggumpalan pada pembuluh yang lama akan mengakibatkan denyut nadi
darah, sehingga aliran darah yang dipompa bertambah sangat cepat dibandingkan dengan
dari jantung akan lancar yang nantinya akan melakukan pekerjaan yang ringan dan dalam
berpengaruh pada kecepatan denyut jantung. waktu singkat.
Keadaan kesehatan juga mempengaruhi
Arteri

Vena

Gambar 1. Aliran Darah Pada Ekor Kecebong Rana sp.

Berdasarkan gambar 1. diatas, diperoleh hasil terdiri atas jaringan ikat ditambah dengan
bahwasannya dari pengamatan aliran darah serat elastis. Menurut Ville (1988), vena
pada ekor kecebong Rana sp. diamati merupakan pembuluh yang membawa darah
terdapatnya pembuluh darah vena dan menuju jantung. Darahnya banyak
pembuluh darah arteri. Namun, pada mengandung karbon dioksida. Umumnya
pembuluh kapiler tidak dapat diamati karna terletak dekat permukaan tubuh dan tampak
ukurannya yang relatif kecil. kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis
Pengidentifikasian ini didasarkan pada aliran dan tidak elastis. jika diraba, denyut
darah yang tampak dibawah mikroskop jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena
ketika mengamati penampang ekor kecebong mempunyai katup sepanjang pembuluhnya.
tersebut. Saat mengamati penampang ekor Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir
kecebong tersebut, tampak aliran darah satu arah. Dengan adanya katup tersebut,
menuju kebawah. Berdasarkan hal tersebut, aliran darah tetap mengalir menuju jantung.
diidentifikasikan bahwa darah mengalir pada Jika vena terluka, darah tidak memancar
pembuluh vena. Sedangkan, aliran darah tetapi merembes.
menuju ke atas, diidentifikasikan sebagai
aliran darah pada pembuluh arteri. KESIMPULAN
Cahya (2013) menyebutkan bahwa 1. Metode yang digunakan untuk pengukuran
pembuluh darah pada kecebong terdiri atas tekanan darah dan denyut jantung adalah
arteri dan vena. Arteri berhubungan langsung pengkuran langsung serta menggunakan alat
dengan vena pada bagian kapiler dan venula sfigmomanometer.
yang dihubungan oleh bagian 2. Aktivitas mempengaruhi tekanan darah
endotheliumnya. Arteri dan vena terletak dan denyut nadi. Semakin berat aktivitas,
bersebelahan. Dinding arteri lebih tebal dari maka tekanan darah dan denyut nadi semakin
pada dinding vena. Dinding arteri dan vena tinggi. Tekanan darah dan denyut nadi
mempunyai tiga lapisan yaitu lapisan bagian tertinggi pada saat berlari dan terendah pada
dalam yang terdiri dari endhotelium, lapisan saat duduk.
tengah yang terdiri atas otot polos dengan 3. Bagian aliran darah yang dapat diamati
serat elastis da lapisan paling luarr yang pada ekor kecebong Rana sp yaitu arteri dan
vena.
DAFTAR PUSTAKA Hypertension. Diakses pada 12
Oktober 2018
Abbas dan Santoso, P. 2009. Buku Ajar
Fisiologi Hewan. Universitas Istiqomah, T. 2009. Pengukuran Tekanan
Andalas. Padang Darah. UB. Malang

American Heart Association. 2016. Heart Joint National Committee. 2018. The
Diesease 2016. American Heart Seventh Report of the Joint National
Association. Texas Committee on Prevention,Detection,
Evaluation, and Treatment of High
American Heart Association. 2018. Classes Blood Pressure (JNC-VII). NIH
of heart failure. NUV. New State publication. Bethesda

Andrajati, Fadjarwati T. 2008. Ikhtisar Keperawatan Klinis. 2011. Pedoman Klinis


Biologi.IPIEMS. Surabaya Keperawatan Pediatrik. EGC. Jakarta

Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Kimball, J. 1993. Biologi. Erlangga. Jakarta


Keperawatan Konsep dan Aplikasi
Kebutuhan Dasar. Salemba Medika. Komar, Sumosardjuno S. 2017. Pengetahuan
Jakarta Praktis Kesehatan dalam Olahraga 2.
EGC. Jakarta
Brotowidjoyo, M. D. 1989. Zoologi Dasar.
Erlangga. Jakarta Kusmiyati, Sustrani L. 2006. Hipertensi. PT
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Cahya, Wiryowidagdo P. 2013. Tanaman
Obat untuk Penyakit Jantung, Darah Lucia, Lamb D.R. 2017. Physiology of
Tinggi, &Kolesterol. Agromedia Exercise Responses an Adaptation.
Pustaka. Jakarta 2th. Ed. Macmillan Publishing
Company
Campbell. 2000. Biologi Edisi Kelima-Jilid
3.Erlangga. Jakarta Martuti, Handayani A. 2009 . Merawat dan
Menyembuhkan Hipertensi, Penyakit
Ganong, William. 2002. Buku Ajar Fisiologi Tekanan Darah Tinggi. Kreasi
Kedokteran. Edisi 20. Jakarta. EGC Wacana. Bantul
Ganong, W. 2008. Buku Ajar Fisiologi
Merry, Sustrani L., 2014. Hipertensi. PT
Kedokteran Edisi 14. Kedoteran
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
EGC. Jakarta

Guyton dan Hall, J.E. 2002. Text Book of Muffichatum. 2006. Hubungan antara
Medical Physiology. W. B. Saunders Tekanan Panas, Denyut Nadi, dan
Co. New York Produktivitas Kerja pada Pekerja
Pandai Besi Paguyuban Wesi Aji.
Guyton dan Hall, J.E. 2008. Buku Ajar Diakses pada tanggal 12 Oktober
Fisiologi Kedokteran Edisi 11. EGC. 2018
Jakarta
Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar
Hayens, B. 2003. Buku Pintar Menaklukkan Fundamental Keperawatan . EGC.
Hipertensi. Ladang Pustaka. Jakarta Jakarta

International Society of Hypertension. 1999. Saladin, Ken. 2003. Anatomy & Physiology:
World Health Organization (WHO)/ The Unity of Form and Function,
International Society of Hypertension Edisi ke 3. Erlangga. Jakarta
(ISH) Statement on Management of
Saputri, Deasy E. 2010. Hubungan Stres
Dengan Hipertensi Pada Penduduk
Di Indonesia Tahun 2007. Tesis.
Program Pasca Sarjana Fakultas
Kesehatan Masyarakat. Universitas
Indonesia

Sherwood , L. 2001. Pembuluh Darah dan


Tekanan Darah. EGC . Jakarta

Sloane, Ethel. 2004. Anatomi dan Fisiologi


untuk Pemula. EGC. Jakarta

Smeltzer, C dan Bare,G. B. 2002. Buku Ajar


Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8.
EGC. Jakarta

Soedjono, Basoeki. 2005. Fisiologi Manusia.


UNM. Malang

Soewolo, D. 2003. Fisiologi Manusia II. UB.


Malang

Syaifuddin, P. 2006. Anatomi dan Fisiologi


Untuk Mahasiswa Keperawatan.
EGC. Jakarta

The Joint National Committee on Detection,


Evaluation, and Treatment of High
Blood Pressure (JNC VII). 2003.
Maternal Mortality. WHO. Geneva

Ville, Kozier, B. 1988. Buku Ajar Praktik


Keperawatan Klinis Kozier Erb.
EGC. Jakarta

Yudha, Wiryowidagdo T .2010. Tanaman


Obat untuk Penyakit Jantung, Darah
Tinggi, &Kolesterol. Agromedia
Pustaka. Jakarta
LAMPIRAN

a) Lampiran Perhitungan

1. Nilai Rata-Rata Tekanan Darah

 Aktivitas Duduk

Tekanan Sistole :

100  100  115  100  120 535


= = = 107 mmHg
5 5

Tekanan Diastole :

85  85  85  78  80 415
= = = 83 mmHg
5 5

 Aktivitas Berdiri

Tekanan Sistole :

115  115  120  100  116 566


= = = 113 mmHg
5 5

Tekanan Diastole :

85  85  80  80  80 410
= = = 83 mmHg
5 5

 Aktivitas Berjalan

Tekanan Sistole :

120  115  120  116  120 591


= = = 118 mmHg
5 5

Tekanan Diastole :

80  80  85  85  80 410
= = = 83 mmHg
5 5

 Aktivitas Berjalan Cepat

Tekanan Sistole :

125  125  134  124  120 528


= = = 126 mmHg
5 5
Tekanan Diastole :

100  100  100  100  102 502


= = = 100 mmHg
5 5

 Aktivitas Berlari

Tekanan Sistole :

150  135  135  140  138 698


= = = 138 mmHg
5 5

Tekanan Diastole :

130  120  120  120  120 610


= = = 122 mmHg
5 5

2. Nilai Rata-Rata Denyut Nadi

 Aktivitas Duduk

84  87  63  74  52 360
= = = 72 kali
5 5

 Aktivitas Berdiri

85  88  83  75  78 409
= = = 81,8 kali
5 5

 Aktivitas Berjalan

87  90  93  77  80 427
= = = 85,4 kali
5 5

 Aktivitas Berjalan Cepat

91  94  107  85  80 457
= = = 91,4 kali
5 5

 Aktivitas Berlari

107  112  134  115  113 581


= = = 116,2 kali
5 5

b) Lampiran Gambar
Pengukuran Tekanan Darah Pengamatan Aliran Darah Ekor
Menggunakan Kecebong Rana sp.
Sfigmamomanometer

Anda mungkin juga menyukai