Kehidupan Sosial Masyarakat Indonesia
Kehidupan Sosial Masyarakat Indonesia
Zaman ini ditandai munculnya waktu peralihan kehidupan dari air ke darat. Tumbuhan dan hewan mulai
muncul dan berkembang pertama kalinya termasuk tumbuhan paku, hewan amfibi, serangga dan reptile.
Zaman paleozoikum disebut juga sebagai zaman primer (zaman pertama) yang berarti telah muncul bentuk
kehidupan awal.
Kala Plestosen mulai sekitar tahun 600.000 tahun yang lalu. Pada Kala
Plestosen paling sedikit terjadi 5 kali zaman es (zaman glacial). Pada zaman glacial sebagian besar Eropa
bagian utara, Amerika bagian utara dan asia bagian utara ditutupi es, begitu pula pegunungan Alpen dan
Pegunungan Himalaya. Keadaan flora dan fauna hidup pada Kala Plestosen sangat mirip dengan flora dan
fauna yang hidup zaman sekarang. Dalam kehidupan manusia purba, pada kala ini muncul manusia purba
Pithecantrhopus Erectus.
Kala Holosen, mulai sekitar 200.000 tahun yang lalu. Manusia modern seperti manusia sekarang yang
mempunyai peradapan mulai muncul.
Periode Prasejarah berdasarkan Arkeologi
Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari artefak kuno. Pembabakan Prasejarah menurut kajian Arkeologi
didasarkan pada alat-alat yang dipegunakan manusia, mulai dari tingkat yang paling sederhana hingga yang
paling maju. Berdasarkan arkeologi masa prasejarah dibagi menjadi 2 masa yakni:
Zaman batu
Zaman batu adalah masa kehidupan awal manusia yang ditandai dengan alat-alat batu sebagai peralatan hidup
manusia. Zaman batu terbagi menjadi:
Manusia yang hidup adalah bangsa Melanesoid yang merupakan nenek moyang orang Papua,
Semang, Aeta, Sakai, dan Aborigin
Mengumpulkan makanan (Food gathering)
Tinggal di gua di bawah bukit karang (abris souche roche)
Munculnya kesenian pada dinding gua, yaitu gua leang-leang di Sulawesi Selatan oleh Ny. Heeren
Palm pada tahun 1950.
Peralatan yang digunakan adalah Kapak sumatera (pebble culture) alat-alat dari tulang hewan (bone
culture) dan alat serpih (flakes culture). Van Stein Callenfels menemukan alat-alat berupa mata
panah, flakes, batu penggiling di gua lawa dekat sampung, Ponorogo.
Ditemukan kjokenmonddinger (sampah dapur)
(3) Zaman Neolitikum
Zaman Neolitikum artinya zaman batu baru (muda). Di Indonesia zaman neolitikum diperkirakan dimulai
sekitar tahun 1500 SM. Cirri dari zaman Neolitikum:
Food producing (menghasilkan makanan), yaitu dengan bercocok tanam dan memelihara ternak.
Kehidupan menetap di rumah panggung untuk menghindari binantang buas
Adanya perubahan pola hidup (Revolusi kebudayaan)
Peralatan hidup yang digunakan adalah: beliung persegi dan kapak lonjong. Kepak persegi menyebar
di indoneisa bagian barat diperkirakan budaya ini berasal dari yunan di Cina Selatan. Kapak lonjong
tersebang di Indonesia bagian timur yang didatangkan dari Jepang.
(4) Zaman Megalitikum
Zaman megalitikum artinya zaman batu besar. Pada zaman ini manusia sudah mengenal kepercayaan
dinamisme yaitu kepercayaan terhadap roh nenek moyang. Penignggalan megalitikum ditemukan di Nias,
sumba< Flores, sumatera selatan, Sulawesi tenggara dan Kalimantan dalam bentuk:
Menhir (tugu batu sebagai tempat pemujaan)
Dolmen (meja batu untuk menaruh sesajen)
Sarkofagus (bangunan berbentuk lesung yang menyerupai peti mati)
Kubur batu (lempeng batu yang disusun untuk mengubur mayat)
Punden berundak (bangunan bertingkat-tingkat untuk pemujaan)
Arca (perwujudan subjek pemujaan berupa manusia atau hewan)
Zaman logam (zaman perundagian).
Bidang Kepercayaan
Sebelum masuknya pengaruh Hindu-budha, bangsa Indonesia sudah memiliki system kepercayaan tersendiri,
yaitu Animisme (percaya pada roh nenek moyang) dan dinamisme (percaya pada benda). Masuknya agama
Hindu-Budha mendorong masyarakat Indonesia memeluk agama Hindu-Budha. Terjadi adanya sinkritisme
yaitu penyatuan paham-paham antara animisme dinamisme dengan Hindu-Budha.
Bidang Politik
System pemerintahan Indonesia sebelum masuknya agama Hindu-Budha berbetuk kesukuan. Ketika pengaruh
agama Hindu-Budha masuk, maka berdiri kerajaan yang bercorak hindu-Budha yang berkuasa secara turun
temurun.
Bidang Pendidikan
Masuknya Hindu-Budha berpengaruh dalam bidang pendidikan. Sebelum masuknya Hindu-budha, bangsa
Indonesia belum mengenal tulisan. Dengan masuknya agama Hindu-Budha mengenal tulisan yaitu huruf
pallawa dan bahasa Sansekerta. Turunan dari bahasa sansekerta adalah bahasa Kawi, bahasa Jawa kuno dan
Bali kuno.
Saluran perdagangan
Saluran perkawinan
Saluran tasawuf (aliran ketuhanan dengan mistik)
Saluran Pendidikan (Pondok Pesantren)
Saluran Seni Budaya contoh melalui Wayang
Saluran Dakwah
Proses islamisasi di Pulau Jawa tidak dapat dilepaskan dari peranan Walisongo.
Para walisongo yaitu, Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik), Raden Rahmat (Sunan Ampel), Syarifudin
(Sunan Drajat), Maulana Makdum Ibrahim (Sunan Bonang), Raden Paku (Sunan Giri), Raden Mas Syahid
(Sunan Kalijaga), Raden Umar Said (Sunan Muria), Ja’far Sodiq (Sunan Kudus) dan Fatahillah (Sunan
Gunung Jati). Sementara di luar Jawa, penyebar agama islam antara lain Datuk Ribandang dan Datuk
Sulaeman di Sulawesi Selatan, Tuan Tunggang Parangan di Kalimantan, Penghulu Demak di Kalimantan
Selatan, Kiai Gede Ing Suro di Palembang.
Proses penyebaran Islam berjalan dengan lancar dan cepat. Beberapa factor yang mepengaruhi penyebaran
Ismam mudah diterima oleh masyarakat Indonesia adalah:
Bidang politik
Digunakan aturan-aturan islam dalam bidang pemerintahan. Selain itu juga banyak raja yang menggunakan
gelar dari Arab, misalnya Sultan, Penembahan, Maulana dan Susuhunan/Sunan.
Bidang pendidikan
Salah satu wujud dari pengaruh Islam dalam bidang pendidikan adalah dikenalnya pendidikan di pondok
pesantren. Pesantren adalah asrama bagi siswa yang menuntut ilmu islam. Pondok pesantren terbagi menjadi
dau yaitu pesantren yang hanya mengajarkan ilmu agama, dan pesantren yang mengajarkan ilmu agama dan
umum.