Anda di halaman 1dari 7

PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PERUSAHAAN MULTINASIONAL

TUGAS MATAKULIAH PENGAWASAN DAN EVALUASI KOPERASI


DARI Prof. Dr. Caska, M.Si

KELOMPOK 15 :
1. NIA HERLINA (1705122844)

2. RAFILDO (1705122065)

3. RIAMA SISKA JOHANA (1705122167)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2020
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perusahaan multinasional adalah perusahaan yang selain beroperasi secara


domestik yang mempunyai hubungan afilisi dengan perusahaan-perusahaan dinegara
lain. Perusahaan diberbagai Negara tersebut pada hakekatnya berada dibawah pemilikan
atau penguasaan yang sama dan kurang lebih dikendalikan oleh perusahaan induk di
kantor pusat.
Pengendalian manajemen dan praktiknya pada organisasi multinasional (atau
disebut juga organisasi transnasional). Sebagian besar praktik-praktik untuk
pengendalian operasi di luar negeri memiliki kesamaan dengan pengendalian operasi
domestik. Proses perencanaan dan pengendalian umumnya dapat diterapkan kepada
organisasi multinasional, tetapi harus disesuaikan dengan konteks organisasi ini.
Pada dasarnya, praktik pengendalian operasional perusahaan multinasional sama.
Namun, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dengan cermat terhadap operasi
perusahaan diluar negeri. Pertama, masalah harga transfer dan Kedua, masalah nilai
tukar mata uang.
BAB II PEMBAHASAN

1. Harga Transfer
Pada perusahaan yang beroperasi diluar negeri diperlukan beberapa pertimbangan
penting dalam penentuan harga transfer dimana pertimbangan dalam hal ini menyangkut
tentang:
a. Aturan pajak, sistem harga transfer yang menghasilkan laba pada Negara yang
bertarif pajak rendah bisa mengurangi pajak penghasilan secara keseluruhan.
b. Aturan pemerintah, jika tidak ada aturan pemerintah berkaitan dengan perusahaan
multinasional, perusahaan akan menetapkan harga transfer untuk meminimisasi
pajak penghasilan dinegara negara dengan tarif pajak penghasilan yang tinggi.
Dengan menyadari bahwa ada peluang bagi perusahaan untuk meminimalkan pajak
penghasilannya, maka pemerintah dibeberapa negara telah menetapkan aturan yang
mempengaruhi perhitungan harga transfer.
c. Tarif, biasanya ditetapkan sebesar persentase tertentu dari nilai impor produk.
Makin rendah harganya, maka makin rendah tarifnya.
d. Nilai tukar, harga transfer bisa digunakan untuk mengurangi resiko nilai tukar uang
msialnya dengan memindahkan dana dari Negara yang mata uangnya lemah ke
Negara yang mata uangnya kuat.
e. Pengawasan nilai tukar mata uang, beberapa Negara membatasi jumlah nilai tukar
mata uang asing yang tersedia untuk mengimpor komoditas tertentu. Penentuan
harga transfer bisa digunakan untuk memindahkan dana keluar dari suatu Negara
yang beroperasi secara ketat terhadap pemindahan deviden maupun modalnya.
f. Akumulasi dana, suatu perusahaan mungkin menginginkan akumulasi dananya
pada suatu Negara saja tidak tersebar dibeberapa Negara. Harga transfer merupakan
cara memindahkan dana kedalam atau keluar dari Negara tertentu.
g. Tekanan persaingan, harga transfer bisa digunakan untuk memungkinkan anak
perusahaan menetapkan harga yang lebih rendah dibandingkan pesaing lokal.
h. Joint venture, joint venture bisa menimbulkan masalah kompleksitas pada
penetapan harga transfer. Misalnya suatu perusahaan di Indonesia mengadakan
joint venture di Malaysia dengan perusahaan lokal. Jika induk perusahaan
menetapkan harga yang lebih tinggi untuk komponen yang ditransfer ke Malaysia,
partner Malaysia tersebut mungkin menolak harga transfer tersebut karena akan
menurunkan laba dari partner Malaysia tersebut.

A. Metode Harga Transfer


Pada dasarnya, ada 3 metode harga transfer yang digunakan perusahaan
multinasional untuk barang-barang yang ditransfer antar perusahaan afiliasi diluar
negeri. Metode tersebut adalah :
1).Harga Transfer berdasarkan Harga Pasar. Dengan metode ini,harga
ditetapkan sesuai dengan permintaan dan penawaran pasar. Metode ini
mempunyai 2 manfaat yaitu :
-). Unit usaha yang ada mampu beroperasi sebagai pusat laba
independen dimana manajer masing-masing unit bertanggungjawab
atas kinerjanya sendiri.
-). Metode harga transfer biasanya diuntungkan oleh masalah pajak
maupun bea cukai dari Negara asal sehingga unit usaha mempunyai
kontribusi terhadap laba yang dihasilkan oleh perusahaan secara
keseluruhan.
2).Metode Harga Transfer berdasarkan Harga Pokok. Metode ini menggunakan
harga transfer berdasar harga pokok tanpa memasukkan unsur laba. Metode
harga pokok ini biasanya diterima oleh pihak pajak maupun bea cukai
karena metode ini menyediakan beberapa indikasi dimana harga transfer
memperkirakan harga sesungguhnya dari barang yang ditawarkan sehingga
beban pajak yang dikenakan lebih menggambarkan harga sesungguhnya
dari produk.
3).Metode Negosiasi. Dengan pendekatan ini,unit usaha pembelian maupun
penjualan bebas bernegosiasi agar harga transfer yang ditetapkan saling
menguntungkan. Karena masing-masing unit bertanggungjawab terhadap
hasil kinerjanya sendiri, maka akan terjadi minimisasi biaya dan harga
transfer yang layak bagi kedua belah pihak yang saling bertransaksi.

B. Kendala-Kendala
Ada beberapa kendala yang mungkin timbul yakni :
-). Kendala Internal. Kendala yang timbul dari berbagai kepentingan yang ada
dalam perusahaan multinasional menyangkut desentralisasi dan sentralisasi.
Desentralisasi dan harga yang bebas mungkin mendorong efisiensi biaya dan
meningkatkan laba setelah pajak dari masing-masing unit usaha. Disisi lain,
sentralisasi dan penetapan harga transfer manipulatif mungkin mempunyai efek
negatif bagi anak perusahaan secara sendiri-sendiri karena masalah moral
manajer masing-masing unit usaha tersebut dan disembunyikannya
ketidakefisienan operasi.
-). Kendala Eksternal. Kendala yang timbul biasanya menyangkut kepentingan
perusahaan multinasional tersebut dengan kepentingan publik dari negara yang
bersangkutan. Penetapan laba yang rendah karena adanya harga transfer
manipulasi biasanya merupakan masalah yang timbul antara perusahaan
multinasional dan Negara dimana harga transfer tersebut terjadi.

C. Pertimbangan Umum
Metode penetapan harga transfer dalam perusahaan ditentukan berdasarkan urutan
prioritasnya yaitu :
1).Metode Harga Tak Terkontrol yang Sebanding
Harga bebas ditentukan dari penjualan barang atau jasa yang dapat
diperbandingkan antara perusahaan multinasional dan pelanggan lain atau
antara dua perusahaan yang tidak saling berhubungan. Perbandingan
didasarkan atas persamaan penjualan yang terkontrol dan tidak berkaitan
dengan properti fisik dan keadaan sesungguhnya yang mendasari transaksi
tersebut. Penjualan yang tidak terkontrol ditetapkan dapat diperbandingkan jika
perbedaan seperti itu bisa ditunjukkan dengan melakukan penyesuaian harga
jual. Skema perhitungan harga transfer berdasarkan metode ini dapat dituliskan
dengan :
Harga transfer = Harga yang dibayarkan dalam penjualan tak terkontrol
dapat diperbandingkan + penyesuaian
Pada penjualan terkontrol, transaksi antar dua anggota dalam satu kelompok
yang dapat dikomtrol. Dalam penjualan tak terkontrol,satu dari dua pihak tidak
merupakan anggota kelompok terkontrol.

2).Metode Harga Jual Kembali


Dengan metode ini, pembayar pajak bekerja kembali dari harga jual akhir
dimana barang tersebut dibeli dari perusahaan afiliasinya dijual dengan harga
yang tidak bisa terkontrol. Metode ini hanya dapat digunakan apabila :
- Tidak ada penjualan tak terkontrol yang sebanding.
- Penjualan kembali dilakukan dalam waktu yang bisa diterima sebelum
atau sesudah pembelian antar perusahaan.
- Penjualan kembali tidak menambahkan nilai yang signifikan pada
barang yang bersangkutan dengan mengubahnya secara fisik selain dari
pembungkusan,labeling,dan lain-lain atau penggunaan barang yang tak
berwujud.
Skema perhitungan harga transfer berdasarkan metode ini dapat dituliskan :
Harga Transfer = Harga jual kembali yang dapat diterapkan -
Mark up + Penyesuaian
Keterangan :
- Harga jual kembali yang dapat diterapkan adalah harga pada saat barang
tersebut dibeli dengan harga yang dapat terkontrol dijual oleh pembeli
dengan cara penjualan yang tidak terkontrol.
- Mark-up = harga jual kembali yang dapat diterapkan x persentase mark
up tertentu.
- Persentase Mark-up = persentase laba kotor yang diperoleh dari pembeli
atau oleh pihak lain dalam pembelian tak terkontrol dan penjualan
kembali yang sama dengan penjualan terkontrol.

3).Metode Biaya Tambahan


Metode ini merupakan metode prioritas paling rendah. Titik awal penghitungan
harga bebas ini adalah harga pokok produksi yaitu, harga pokok yang dihitung
menurut praktik akuntansi yang lazim. Harga ini ditambah dengan laba kotor
dalam bentuk persentase tertentu dari harga pokok dan didasarkan atas
penjualan tak terkontrol yang sejenis yang dilakukan oleh penjual, atau penjual
lain, atau tarif yang ditetapkan pada industri tersebut.
Skema perhitungan harga transfer berdasarkan metode ini dapat dituliskan :
Harga transfer = Harga pokok + Mark-up tertentu + penyesuaian
Keterangan :
- Mark-up = harga pokok x persentase laba kotor.
- Persentase laba kotor = persentase laba kotor yang diperoleh oleh
penjual atau pihak lain pada penjualan tak terkontrol sejenis dengan
penjualan terkontrol.
2. Nilai Tukar dan Evaluasi Kinerja
A. Nilai Tukar
Nilai tukar adalah harga dari suatu mata uang jika dibandingkan dengan
mata uang lainnya. Nilai tukar ini bisa disebut dalam jumlah unit mata uang
dalam negeri yang dibutuhkan untuk membeli satu unit mata uang asing lainnya
( biasa disebut direct quote) atau jumlah unit mata uang asing yang dibutuhkan
untuk membeli satu unit mata uang dalam negeri ( disebut indirect quote).

B. Bentuk-Bentuk Lain dari Eksposur Nilai Tukar


Translation exposure adalah pengungkapan neraca dan rugi laba perusahaan
multionasional untuk perubahan nilai tukar nominal. Translation exposure ini
dihasilkan dari fakta bahwa perusahaan multinasional harus mengkonsolidasi
rekening-rekening mereka dalam bentuk tunggal mata uang walaupun aliran
kasnya dihargai dalam berbagai mata uang.

C. Pilihan Metris dalam Penilaian Prestasi


Ada 3 kemungkinan pilihan metris dalam membentuk dan memeriksa
anggaran yaitu: nilai tukar yang berlaku pada saat anggaran tersebut dibuat, nilai
tukar proyeksi pada saat anggaran tersebut dibuat,nilai tukar sesungguhnya yang
berlaku pada saat anggaran tersebut diperiksa.

D. Pengaruh Ekonomi
Nilai tukar hanya berkaitan dengan pengaruh penjabaran. Namun, jika anak
perusahaan mengadakan transaksi dengan pihak luar, maka anak perusahaan
tersebut bertanggungjawab ke pengungkapan ekonomik. Dengan menggunakan
penjabaran ekonomik, maka sistem pengendaliannya cukup hanya dengan
mengevaluasi manajer anak perusahaan atas keputusan-keputusan yang
memungkinkan anak perusahaan merespon perubahan nilai tukar sesungguhnya.

E. Pengaruh transaksi
Pendekatan dasar berkaitan dengan eksposur transaksi adalah dengan
menerapkan strategi pembatasan nilai tukar asing. Hedging adalah setiap
transaksi dimana resiko yang menyatu dengan aliran kas dimasa depan
dikurangi.

F. Pertimbangan Manajemen
Dalam mendesain sistem evaluasi kinerja perusahaan anak,perusahaan bisa
menggunakan pedoman yaitu :
- Manajer perusahaan anak hendaknya tidak bertanggungjawab pada
pengaruh penjabaran mata uang asing.
- Pengaruh transaksi sebaiknya ditangani melalui koordinasi yang
tersentralisasi atas seluruh kebutuhan hedging perusahaan multinasional.
- Manajer suatu pusat pertanggungjawaban hendaknya bertanggungjawab
pada pengaruh ketergantungan dari nilai tukar yang dihasilkan dari
eksposur ekonomi.
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari sudut pandang sistem pengendalian manajemen, 2 masalah yang muncul untuk
perusahaan multinasional adalah harga transfer dan nilai tukar. Untuk mencapai
keselarasan tujuan, pertimbangan lain adalah penting untuk tercapainya harga transfer
pada perusahaan multinasional : perpajakan, aturan pemerintah, tarif, nilai tukar,
pengawasan nilai tukar mata uang, akumulasi dana, tekanan persaingan, dan joint
venture.
Suatu evaluasi kinerja ekonomik dari anak perusahaan seharusnya memasukkan
konsekuensi postif maupun negatif dari pengungkapan(eksposur) penjabaran, transaksi
dan ekonomi. Namun,sambil mengevaluasi kinerja manajer anak perusahaan ,pengaruh
penjabaran dan transaksi seharusnya dipindahkan bahkan manajer anak perusahaan
seharusnya bertanggungjawab atas pengaruh ketergantungan dari nilai tukar yang
dihasilkan dari pengungkapan ekonomik.

Anda mungkin juga menyukai