Anda di halaman 1dari 22

PPH PASAL 22

Pajak Impor

https://news.ddtc.co.id/contoh-soal-perhitungan-pph-pasal-22-8218,
Peraturan Meneteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 34 / PMK.010 /
2017
Pada tanggal 1 Januari 2018, PT Lantabura Internasional mengimpor barang
dari Jerman dengan harga faktur US$110.000. Barang yang diimpor adalah
jenis barang yang tidak termasuk dalam barang-barang tertentu yang
ditentukan dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 16/PMK.010/2016. Biaya
asuransi yang dibayar di luar negeri sebesar 5% dari harga faktur dan biaya
angkut sebesar 10% dari harga faktur. Bea masuk dan bea masuk tambahan
masing-masing sebesar 20% dan 10%. Kurs yang ditetapkan Menteri
Keuangan pada saat itu sebesar US$1= Rp14.000. Hitunglah PPh Pasal 22
yang dipungut oleh Ditjen Bea Cukai jika PT Lantabura Internasional memiliki
API (Angka Pengenal Impor) ?
 Harga Faktur (Cost) : = US$110.000
5
Biaya Asuransi (Insurance): x US$110.00 = US$ 5.500
100
10
Biaya Angkut (Freight) : x US$110.000 = US$ 11.000 +
100
CIF : = US$126.500
 CIF (dalam rupiah) : US$126.500 x 14.000 = Rp 1.771.000.000
20
Bea Masuk : x 1.771.000.000 = Rp 354.200.000
100
10
Bea Masuk Tambahan : x 1.771.000.000 = Rp 177.100.000 +
100
 Nilai Impor = Rp 2.302.300.000
2,5
 PPh pasal 22 (2,5%) : x 2.302.300.000 = Rp 57.557.500
100


Atas impor:
 yang menggunakan Angka Pengenal Importir (API) = 2,5% x nilai
impor;
 non-API = 7,5% x nilai impor;
yang tidak dikuasai = 7,5% x harga jual lelang.

Sumber : https://googleweblight.com/i?u=https://www.online-
Pada tanggal 1 Mei 2018, PT Karunia mengimpor barang dari Amerika dengan harga US$
40.000. Barang yang di impor adalah alat alat music Premi asuransi yang dibayar di luar
negerisebesar US$ 2.000 dan biaya angkut kapal kepelabuhan tujuan(freight) sebesar
US$ 4.000. Bea masuk dan bea masuk tambahan masing masing sebesar 7% dan
10%.Kurs yang ditetapkan Menteri Keuangan sebesar US$ Rp 14.000.
HitunglahPPhpasal 22 yang dipungut oleh Dirjen Bea Cukaijika PT Karunia memiliki API
(Angka Pengenal Impor) dan jika tidak memiliki API?

Jawab :

Cost : 40.000 x Rp 14.000 = Rp 560.000.000


Insurance : 2.000 x R p 14.000 = Rp 28.000.000
Freight : 4.000 x Rp 14.000 = Rp 56.000.000

Cost, Insurance, and Freight (CIF) = Rp 644.000.000


Bea Masuk 7% = Rp 45.080.000
Bea MasukTambahan 10% = Rp 64.400.000

NilaiImpor = Rp 753.480.000
 PPhPasal 22 yang dipungut Dirjen Bea Cuka jika PT Karunia memiliki API

2,5% x Nilai Impor

= 2,5% x Rp 753.480.000 = Rp 18.837.000

 PPhPasal 22 yang dipungut Dirjen Bea Cukai jika PT Karunia tidak memiliki API

7,5% x NilaiImpor

=7,5% x 753.480.000 = Rp 56.511.000

https://www.online-pajak.com/pph-pajak-penghasilan-pasal-22

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 90/PMK.03/2016, lihat lampiran berikut ini
mengenai objek PPh Pasal 22 berupa impor barang-barang mewah tertentu adalah sebesar 2,5%
(Mengunakan API).

1. PT. PAGI PAGI adalah importir Kendaraan Bermotor yang berasal dari Jepang yang telah
memiliki API. Pada bulan Desember 2017 memasukkan barang dengan cost
US$50.000,00. Premi asuransi yang dibayar di luar negeri (insurance) sebesar
US$2.000,00 dan biaya angkut kapal ke pelabuhan tujuan (freight) sebesar US$4.000,00
Bea masuk yang harus dibayarkan 6% dari CIF dan Bea Masuk Tambahan 15%. Kurs
yang ditetapkan Menteri Keuangan US$= 14.000,00.

Jawab:

Cost: 50.000 × 14.000 = Rp 700.000.000,00


Insurance: 2.000 × 14.000 = Rp 28.000.000,00
Freight: 4.000 ×14.000 = Rp 56.000.000,00

CIF: Rp 784.000.000,00

Bea Masuk 6% = Rp 47.040.000,00

Bea Masuk Tambahan 15% = Rp 117.600.000,00

Nilai Impor = Rp 984.000.000,00

PPh Pasal 22: 2,5% × 984.000.000= Rp 24.616.000,00

https://www.online-pajak.com/pph-pajak-penghasilan-pasal-22
Atas impor:
yang menggunakan Angka Pengenal Importir (API) = 2,5% x nilai impor;
non-API = 7,5% x nilai impor;
yang tidak dikuasai = 7,5% x harga jual lelang.

1. PT. Niken Shoes adalah perusahaan importir sepatu dari Amerika. PT. Niken Shoes
memasukkan barang dengan cost US$ 45.000,00 premi asuransi yang dibayar di luar
negeri (insurance) sebesar US$ 700,00 dan biaya angkut kapal ke pelabuhan tujuan
(freight) sebesar US$ 900,00. Bea Masuk yang harus dibayarkan 5% dari CIF dan Bea
Masuk Tambahan 20%. Kurs yang ditetapkan menteri keuangan US$ 1 = Rp
14.000,00. Tetap PT. Niken Shoes tidak memiliki Angka Pengenal Impor.

Jawaban :

Pajak yang dipungut oleh Dirjen Bea Cukai dihitung sebagai berikut :

Cost : US$ 45.000 × 14.000 = Rp 630.000.000

Insurance : US$ 700 × 14.000 = Rp 9.800.000

Freight : US$ 900 × 14.000 =Rp 12.600.000 +

= Rp 652.400.000
Cost, Insurance and Freight (CIF) = Rp 652.400.000

Bea Masuk (5%) = Rp 32.620.000

Bea Masuk Tambahan =Rp130.480.000 +


Rp 815.500.000

Nilai Impor = Rp 815.500.000

75
PPh Pasal 22 = × 815.500.000 = Rp 61.162.500
1.000

Sumber : https://armuhammad.wordpress.com/2012/06/21/pph-pasal-22-im

Tarif PPh Pasal 22 Impor

Untuk impor yang menggunakan Angka Pengenal Impor (API), tarif PPh Pasal 22 yang
dikenakan adalah 2,5%.  Tetapi khusus untuk impor kedelai, gandum dan tepung terigu,
dikenakan tarif 0,5%. Sedangkan untuk impor yang tidak menggunakan API dan impor
yang tidak dikuasai dikenakan PPh Pasal 22 dengan tarif lebih tinggi, yaitu 7,5%.

PT Traktor Dunia, perusahaan penyewaan alat berat yang memiliki API (Angka Pengenal
Impor), mengimpor alat berat dari Jerman dengan harga faktur US$ 100.000 dan ongkos
angkut sebesar US$ 5.000. Biaya asuransi yang dibayar di luar negeri sebesar 3% dari
harga faktur. Tarif bea masuk adalah 25%. Pungutan lainnya sesuai dengan pabean
adalah Rp 10.000.000. Kurs pajak saat itu adalah US$ 1= Rp 13.000. Hitunglah PPh 22
terutang!

Jawab :

No Diketahui Perhitungan Nominal


1 Harga faktur (cost) US$ 100.000
2 Biaya asuransi 6% × US$ 100.000 US$ 6.000
(insurance)
3 Biaya angkut US$ 5.000
(freight)
CIF (Cost Insurance US$ 111.000
Freight)
4 CIF (dalam rupiah) US $ 111.000 × Rp 13.000 Rp 1.443.000.000
Ditambah
5 Bea Masuk 25 % × 1.443.000 .000 Rp 360.750.000
6 Pungutan lainnya Rp 10.000.000
Nilai Impor Rp 1.813.750.000
PPh pasal 22
terutang adalah Rp
2,5% × Rp 1.813.750.000 45.343.750.000

CV Global Internusa adalah importir peralatan dapur yang mempunyai Api. Pada bualan
Maret CV Global Internusa melakukan impor peralatan dapur yang berasal dari Jepang
dengan Harga Faktur US$20.000.000 Biaya asuransi yang dibayarkan diluar negeri sebesar
2% dan biaya angkut pengapaian barang dari Jepang ke dalam daerah pabean (Indonesia)
yaitu 5% dari harga faktur. Tarif bea masuk tambahan masing-masing sebesar 20% dan10%
dari CIF. Kurs yang ditetapkan oleh Mentri Keuangan saat ini adalah $1= Rp14.000,00.
Hitunglah PPh pasal 22

A. Menghitung nilai impor

 Harga faktur (cost) = US$20.000.000

 Biaya asuransi ( insurance) x US$20.000.000 = US$400.000


Objek bea masuk berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 132/0.10/2015 plus
persentase bea masuk yang terbaru menurut peraturan baru : Perangkat makan, perangkat
dapur, peralatan
Biaya angkut (freight)
rumah x US$20.000.000
tangga lainnya = dariUS$1.000.000
dan peraiatan toilet, (+)
plastik : 20%.
(https://m.cnnindonesia.com/ekonomi/20150723105615-78-67723/pemerintah-naikkan-bea-masuk-
1151-barang-impor)
CIF (cost, insurance, Freight) US$21.400.000

CIF (dalam rupiah) US$21.400.000 x Rp14.000,00 = Rp299.600.000.000,00

Selanjutnya

 CIF (dalam rupiah) US$21.400.000 x Rp. 14.000,00 = Rp. 299.600.000.000,00

 Bea masuk x Rp299.600.000.000,00 = Rp. 59.920.000.000,00


 Bea masuk tambahan x Rp299.600.000.000,00 = Rp. 29.960.000.000,00(+)

Nilai Impor Rp. 389.480.000.000,00

B. Menghitung PPh pasal 22 impor

 Jika memiliki api x Rp389.480.000.000,00 = Rp9.737.000,00

 Sumber: https://news.ddtc.co.id/contoh-soal-perhitungan-pph -pasal-22-8218


 Materi: Besarnya tarif pemungutan pajak penghasilan pasal 22 sebagaimana
diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan No: 450/KMK.04/1997 tanggal 26
Agustus 1997 dan Surat Edaran No. 16/PJ.43/1998 tanggal 4 Juni 1998 adalah:
2,5% dari Nilai Impor jika impor menggunakan Angka Pengenal Impor (API) dan
7,5% dari Nilai Impor jika impor tidak menggunakan Angka Pengenal Impor (API)
 Soal: PT. Yorozuya adalah impotir Pen Tab dari Jepang yang telah memiliki API .
pada tahun 2017 memasuki barang dengan cost US$ 50.00o; biaya asuransi yang
dibayar di luar negeri (Insurance) dan biaya angkut (Freight) yang berkaitan
dengan impor tersebut masing-masing adalah 2% dan 4%. Bea masuk yang harus
dibayarkan 5% dari CIF dan Bea Masuk Tambahan 20%. Kurs yang ditetapkan
Menteri Keuangan US$1= Rp 14.107.
 Hitunglah pajak yang dipungut oleh Birjen Bea Cukai!
 Jawab:
 Cost: 50.000 x Rp. 14.107 = Rp. 70.535.000
 Isurance: 2% x 50.000 x Rp14.107= Rp. 1.410.700
 Freight: 4% x 50.000.000 x Rp 14.107= Rp. 2.821.400
 CIF: Rp. 74.767.100
 Bea Masuk 5% Rp. 3.738.355
 Bea Masuk Tambahan 20% Rp. 14.953.420
 Nilai Impor Rp. 93.458.875
 PPh ps 22: 2,5% x Rp. 93.458.875 Rp. 2.336.471

Tarif pph ps 22 atas impor :


o yang menggunakan Angka Pengenal Importir (API) = 2,5% x nilai impor;
o non-API = 7,5% x nilai impor;
o yang tidak dikuasai = 7,5% x harga jual lelang.
Sumber : https://www.online-pajak.com/pph-pajak-penghasilan-pasal-22

Soal

PT Media Asa adalah importir barang salah satunya dari Inggris yang belum
mempunyai API (Angka Pengenal Impor ). Pada bulan Maret 2018 memasukan
barang dengan cost (biaya) US$ 25.000 ; premi asuransi yang dibayar di luar
negeri sebesar US$ 1.700 dan biaya angkut kapal ke pelabuhan tujuan sebesar
US$4.500. Bea masuk yang harus dibayarkan 10 % dari CIF dan bea masuk
tambahan 20 %. Kurs yang ditetapkan menteri keuangan US$1 = Rp 14.000.

Pertanyaan : Hitunglah PPh ps 22 impor


Jawab :
Cost (biaya) = 25.000 × Rp 14.000=Rp 350.000.000
Premi asuransi = 1.700 × Rp 14.000=Rp 23.800.000
Biaya angkut = 4.500 × Rp 14.000=Rp 63.000 .000

CIF Rp 436.800.000
Bea masuk 10 % × Rp 436.800.000=Rp 43.680.000
Bea masuk tambahan 20 % × 436.800 .000=Rp 87.360 .000

Nilai impor Rp 567.840.000

Pph ps 22 (tanpa punya API)


7,5
× Rp 567.840.000=Rp 42.588 .000
100

Pph ps 22 (jika punya API)


2,5
× Rp 567.840.000=Rp 14.196.000
100

https://www.online-pajak.com/pph-pajak-penghasilan-pasal-22
Atas impor:
yang menggunakan Angka Pengenal Importir (API) = 2,5% x nilai impor;
non-API = 7,5% x nilai impor;
yang tidak dikuasai = 7,5% x harga jual lelang.
Pada tanggal 2 Mei 2018 PT. LION yang telah memiliki API mengimpor pesawat
dari USA dengan cost US$ 500.000. Biaya asuransi sebesar US$ 35.000. Adapula
bea masuk yang harus dibayarkan 5% dari CIF dan bea masuk tambahan sebesar
20%. Asumsi US$1 = Rp.14.000. tentukan pajak yang dipungut oleh Dirjen Bea
Cukai
Jawab:
Cost : 500.000 x Rp 14.000 = Rp. 7.000.000.000
Insurance : 35.000 x Rp. 14.000 = Rp. 490.000.000
Cost, insurance and freight (CIF) = Rp. 7.490.000.000
Bea masuk 5% = Rp. 374.500.000
Bea masuk tambahan 20% = Rp. 1. 498.000.000
Nilai impor = Rp. 9.362.500.000

PPH Pasal 22 = 2,5% x Rp. 9.362.500.000 = Rp. 234.062.500

https://www.online-pajak.com/pph-pajak-penghasilan-pasal-22
Atas impor:
yang menggunakan Angka Pengenal Importir (API) = 2,5% x nilai impor;
non-API = 7,5% x nilai impor;
yang tidak dikuasai = 7,5% x harga jual lelang.

 IMPOR
https://m.cnnindonesia.com/ekonomi/20150723105615-78-67723/pemerintah-naikkan-
bea-masuk-1151-barang-impor
Objek bea masuk berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 132/0.10/2015
plus persentase bea masuk yang terbaru menurut peraturan baru : Perangkat makan,
perangkat dapur, peralatan rumah tangga lainnya dan peraiatan toilet, dari plastik :
20%

1. Pada tanggal 1 Januari 2016, PT Galaxy mengimpor barang dari Kanada dengan harga
US$60.000. Barang yang diimpor adalah alat rumah tangga. Premis asuransi yang
dibayar di luar negeri sebesar US$3000 dan biaya angkut kapal ke pelabuhan tujuan
(freight) sebesar US$5000.

Bea masuk dan bea masuk tambahan masing-masing sebesar 10% dan 15%. Kurs
yang ditetapkan Menteri Keuangan pada saat itu sebesar US$1= Rp14.000. Hitunglah
PPh Pasal 22 yang dipungut oleh Ditjen Bea Cukai jika PT Galaxy memiliki API dan jika
tidak memiliki API (Angka Pengenal Impor) ?

Jawaban:

Cost : 60.000 x Rp 14.000 = Rp840.000.000


Insurance : 3000 x Rp 14.000 = Rp42.000.000
freight : 5000 x Rp 14.000 = Rp70.000.000
____________ +

CIF Rp952.000.000

Bea Masuk 10% = Rp95.200.000

Bea Masuk Tambahan 15% = Rp142.800.000

______________ +

Nilai Import = Rp1.119.000.0000

PPh Pasal 22 yang dipungut oleh DJBC jika PT Galaxy tidak memiliki API

(7,5% x Nilai Impor): 7,5% x Rp1.119.000.0000 = Rp89.250.000

PPh Pasal 22 yang dipungut oleh DJBC jika PT Galaxy memiliki API?

(2,5% x Nilai Impor): 2,5% x Rp1.119.000.0000 = Rp29.750.000

Sumber : https://www.online-pajak.com/pph-pajak-penghasilan-pasal-22
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 90/PMK.03/2016, Atas impor: yang menggunakan
Angka Pengenal Importir (API) = 2,5% x nilai impor, non-API = 7,5% x nilai impor, yang tidak
dikuasai = 7,5% x harga jual lelang.
PT Bumi Central Hasanah adalah importir alat-alat elektronik dari Korea yang tidak
memiliki API. Pada Bulan Mei 2016 memasukkan barang dengan cost
US$10.000,00. Premi asuransi yang dibayar di luar negeri (insurance) sebesar
US$800,00 dan biaya angkut (freight) sebesar US$2.000,00. Bea masuk yang harus
dibayarkan sebesar 5% dari CIF dan bea tambahan sebesar 20% . kurs dolar US
yang terbaru Rp14.249,00. Berapa besar PPh pasal 22 yang dapat dipungut
berdasarkan ilustrasi diatas?

Jawab:

Cost : US$10.000 x Rp14.249 = Rp142.490.000


Insurance : US$800 x Rp14.249 = Rp 11.399.200
Freight : US$2.000 x Rp14.249 = Rp 28.498.000
CIF = Rp182.387.200
Bea Masuk 5% = Rp 9.119.360
Bea Tambahan 20% = Rp 36.477.440
Nilai Impor = Rp227.984.000
PPh Pasal 22 yang perlu dibayar:
7.5
x Rp227.984.000 = Rp17.098.800
100

Sumber : https://engine.ddtc.co.id/peraturan-pajak/read/peraturan-menteri-
keuangan-34pmk-0102017

Berdasarkan sumber tersebut, menurut PERATURAN MENTERI KEUANGAN


REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34/PMK.010/2017 yaitu barang yang menggunakan
Angka Pengenal Impor (API), sebesar 2,5% (dua koma lima persen) dari nilai impor;
barang yang tidak menggunakan Angka Pengenal Impor (API), sebesar 7,5% (tujuh
koma lima persen) dari nilai impor.

PT Malaya adalah perusahaan importir perlatan rumah tangga dari Swedia. Pada
bulan Januari 2016 memasukkan barang dengan harga US$15.000; premi asuransi
sebesar US$1.250; dan biaya angkut kapal ke pelaabuhan tujuan sebesar US$2.500.
Bea Masuk yang harus dibayarkan 5% dari CIF dan Bea Masuk Tambahan 20%.
Dengan kurs yang ditetapkan Menteri Keuangan US$1=Rp14.000,00. Berapakah
besar pajak yang dipungut oleh Dirjen Bea Cukai?

Jawab
Cost/harga barang :US$15.000XRp14.000,00 = Rp210.000.000,00
Insurance/asuransi :US$ 1.250XRp14.000,00 = Rp 17.500.000,00
Freight/biaya angkut :US$ 2.500XRp14.000,00 = Rp 35.000.000,00
Total CIF = Rp262.500.000,00
5
Bea Masuk 5% : X Rp262.500.000,00 = Rp 13.125.000,00
100
Bea Masuk Tambahan 20%
20
: X Rp262.500.000,00 = Rp 52.500.000,00
100
Nilai impor = Rp328.125.000,00

(telah memiliki API)


2,5
PPh pasal 22, 2,5% : X Rp328.125.000,00 = Rp 8.203.125,00
100
Menjadi = Rp 8.203.000,00

(belum memiliki API)


7,5
PPh pasal 22, 7,5% : X Rp328.125.000,00 = Rp 24.609.375,00
100
Menjadi = Rp 24.609.000,00

IMPOR

Keterangan:

Apabila tidak ada data Biaya Kirim (Freight) dan Asuransi maka:

a. Untuk pengangkutan melalui laut maka Freight-nya:

- 5% dari FOB (Free on Board) untuk barang yang dikirim dari negara ASEAN

- 10% dari FOB untuk Asia-Non Asean atau Australia

- 15% untuk negara selain dari keduanya

b. Sedangkan untuk pengangkutan udara ditentukan berdasarkan Tariff International


Air Transport Association (IATA).
c. Asuransi  ditetapkan 0,5% dari nilai Cost and Freight (CFR).

Di Indonesia pengenaan bea masuk tambahan diatur dengan Peraturan


Pemerintah Nomor 34 Tahun 2011 tentang Tindakan Anti Dumping, Tindakan
Imbalan, dan Tindakan Pengamanan Perdagangan. Khusus untuk produk Polyester
Staple Fiber (bahan dasar untuk membuat benang dan berbentuk seperti kapas) dari
India, Tiongkok, dan Taiwan sesuai dengan PMK 73/PMK.010/2016 dikenakan bea
masuk tambahan bervariasi mulai dari 5,82% sampai dengan 28,47% tergantung
Negara dan nama produsen atau eksportirnya.

Sumber :
- http://bctemas.beacukai.go.id/yuk-belajar-menghitung-bea-masuk-bm-dan-pajak-
dalam-rangka-impor-pdri/
- https://www.online-pajak.com/peraturan-menteri-keuangan-196pmk0112010

Soal:
1. tanggal 5 Mei 2018 PT. Alienware mengimpor barang dari China dengan harga
faktur US$ 2.500, biaya asuransi sebesar 3% dari nilai faktur, biaya angkut
sebesar 10% dari nilai faktur. Ada pula bea masuk sebesar 15% dan bea
masuk tambahan sebesar 10% serta asumsi kurs jual US$1 sebesar Rp
14.000. Berapa pajak yang dibayarkan oleh PT. Alienware kepada Ditjen bea
cukai jika memiliki API?

Jawab :
Diketahui :
 Cost US $ 2.500
 Insurance 3 % dari faktur
 Freight 10 % dari faktur
 Bea Masuk 15 %
 Bea Tambahan 10 %
 US $ 1=Rp14.000

Ditanyakan : PPh pasal 22 ?

Penyelesaian :

1. Menghitung CIF

C US $ 2.500 US $ 2.500

I 3 % × US $ 2.500 US $ 75
F 10 % × US $ 2.500 US $ 250+ ¿

Total CIF US $ 2.825

2. CIF dalam rupiah


US $ 2.825 × Rp 14.000 Rp 39.550.000

3. Bea Masuk
15 % × Rp 39.550 .000 Rp 5.932.500

4. Bea Tambahan
10 % × Rp 39.550 .000 Rp 3.955.000 +¿ Nilai
Impor Rp 49.437 .000

5. PPh Pasal 22 kena API


2,5 % × 49.437 .000=Rp 1.235 .000(dibulatkan)

2. PT ABC adalah perusahaan importir skincare dari Amerika. PT ABC ini belum
memiliki API. Pada bulan Januari 2017 memasukkan barang dengan harga
US$ 13.000 ; premi asuransi sebesar US$ 74,75 (0,5% dari jumlah harga
barang dan biaya angkut); dan biaya angkut kapal ke pelabuhan tujuan
sebesar US$ 1950 (15% dari harga barang). Bea Masuk yang harus
dibayarkan 10% dari CIF dan Bea Masuk Tambahan 20%. Dengan kurs jual
yang ditetapkan Menteri Keuangan US$1= Rp14.000,00. Berapakah besar
pajak yang dipungut oleh Dirjen Bea Cukai?
Jawab

(Non memiliki API)

Cost / harga barang : $13.000 X Rp14.000 = Rp 182.000.000

Freight/biaya angkut : $1950 x Rp14.000 = Rp 27.300.000

Insurance /asuransi : $ 74,75 X Rp14.000 = Rp 1.046.500 +

Total CIF = Rp 210.346.500

10
Bea Masuk : X Rp 210.346.500 = Rp 21.034.650
100
Bea Masuk
20
Tambahan : X Rp 210.346.500 = Rp 42.069.300 +
100
Nilai impor = Rp 273.450.450
7,5
Pasal 22 : × Rp 273.450.450 = Rp 20.508.783,8
100
Menjadi = Rp 20.508.000

3. PT. Maju Jaya adalah importir barang-barang branded dari Amerika yang telah
memiliki API. Pada bulan Mei 2018, PT. Maju Jaya memasukkan barangnya
senilai US$ 120.000 dengan premi asuransi yang dibayar di luar negeri dan
biaya angkut masing-masing sebesar 0,5% dan 10% dari cost. Bea masuk
yang harus dibayarkan 15% dari CIF dan bea masuk tambahan 10%. Kurs
yang ditetapkan oleh menteri keuangan sebesar US$ 1 = Rp 14.000,-.
4. Jawab:

Cost US$ 120.000


Freight 10% x US$ 120.000 US$ 12.000
Insurance 0,5% x US$ 132.000 US$ 660
US$ 132.660
CIF US$ 132.660 x Rp. 14.000,- Rp 1.857.240.000,-
Bea Masuk 15% x CIF Rp 278.586.000,-
Bea Masuk Tambahan 10% x CIF Rp 185.724.000,-
Nilai Impor Rp 2.321.550.000,-
PPh Pasal 22 2,5% x Rp 2.415.000.000,- Rp 60.375.000,-

4.Pada tanggal 1 Januari 2018, PT Zifani Aldisa mengimpor baju dari Thailand
dengan harga faktur USD$100.000. Barang yang diimpor adalah jenis barang
yang tidak termasuk dalam barang-barang tertentu yang ditentukan dalam
Peraturan Menteri Keuangan No. 16/PMK.010/2016 Biaya asuransi yang
dibayar sebesar 0,5% dari harga faktur ditambah biaya angkut dan biaya
angkut sebesar 10% dari harga faktur.
Bea masuk dan bea masuk tambahan masing-masing sebesar 15% dan 10%. Kurs
yang ditetapkan Menteri Keuangan pada saat itu sebesar kurs jual USD $1= Rp14.237
dan kurs belin USD $1= Rp 14.095.

Pertanyaan:
Hitunglah PPh Pasal 22 yang dipungut oleh Ditjen Bea Cukai jika PT Zifani
Aldisa jika tidak memiliki API?
Jawab:
No Diketahui Perhitungan Nilai (USD $)

a. Harga faktur (cost) - USD $ 100.000

b Biaya asuransi (0,5 % x USD $ 100.000+USD $ 5.000) USD $ 525


(insurance)
c Biaya angkut (freight) (5 % x USD $ 100.000) USD $ 5.000

  CIF a+ b+c USD $105.525

d. CIF (dalam rupiah) (USD $ 105.525 x Rp 14.237) Rp 1.502.359 .425

e. Bea masuk (15 % x Rp 1.502 .359.425) Rp 225353.913

f Bea masuk tambahan (10 % x Rp 1.502 .359.425) Rp 150.235.942

  Nilai Impor (d +e + f ) Rp 1.877.949 .280

Jadi, PPh Pasal 22 yang dipungut oleh DJBC, jika PT Zifani Aldisa tidak
memiliki API:
7,5 % × Nilai Impor

7,5 % × Rp 1.877 .949 .280=Rp 140.846.196


Dibulatkan menjadi → Rp 140.846 .000
5. PT. maju jaya adalah sebuah perusahaan yang melakukan impotir peralatan
dan perlengkapan rumah tangga dari swedia yanng telah memiliki API. Pada
bulan mei 2018 memasukkan barang ke wilayah paean indonesia dengan cost
sebesar US$ 25.000. Untuk premi asuransi yang dibayar diluar negeri
(insurance) sebesar US$ 2.500, dan biaya angkut dari luar negeri ke
pelabuhan tujuan (freight) sebesar US$ 3.750 (15% dari US$ 25.000). Bea
masuk yang harus dibayar 10% dari CIF dan bea masuk dari CIF dan biaya
masuk tambahan 20%. Kurs ditetapkan menteri keuangan US$ 1 = Rp. 14.000.

Jawaban :

Diketahui :

 Cost US$ 25.000


 Insurance US$ 2.500
 Freight US$ 3.750
 Bea Masuk 10 % (10 %−15 %) keterangan
 Bea Tambahan 20 % (5,82 %−28,47 %) keterangan
 US $ 1=Rp14.000

Cost = 25.000 X Rp. 14.000 = 350.000.000


Insurance = 2.500 X Rp. 14.000 = 35.000.000
Freight = 3.750 X Rp. 14.000 = 52.500.000
+
CIF = Rp.437.500.000
Bea Masuk 10 % = 43.750.000
Bea Tambahan 20 % = 87.500.000
+
Nilai Impor = Rp.568.750.000

Jadi untuk PPh pasal 22 impor


2,5
x Rp. 568.750.000
100
= Rp. 14.218.000 (dibulatkan)

6. PT. Beauty Forever adalah importir kosmetik dari Korea Selatan. Pada bulan. Pada
bulan Mei 2018 memasukan produknya dengan cost US$ 30.000,00; premi asuransi
yang dibayar di luar negeri (insurance) sebesar US$ 1.000,00; dan freight atau biaya
angkut kapal sebesar US$4.000,00. Bea Masuk yang harus dibayarkan 5% dari CIF dan
Bea Masuk Tambahan 20%. Kurs yang ditetapkan adalah Rp. 14.107,00

Ditanyakan:
1. Berapa PPh pasal 22 impor yang harus dibayar PT. Beauty Forever apabila sudah memiliki
API?
2. Berapa PPh pasal 22 impor yang harus dibayar PT. Beauty Forever apabila belum memiliki
API?

Jawab:
Sudah memiliki API
Cost $ 30,000.00 x Rp 14,107.00 = Rp 423,210,000.00
Insurance $ 1,000.00 x Rp 14,107.00 = Rp 14,107,000.00
Freight $ 4,000.00 x Rp 14,107.00 = Rp 56,428,000.00

Cost, Insurance, and Freight (CIF) = Rp 493,745,000.00


Bea Masuk 5% = Rp 24,687,250.00
Bea Masuk Tambahan 20% = Rp 98,749,000.00

Nilai Impor = Rp 617,181,250.00


PPh pasal 22: 2,5% x Rp. 617.181.250 = Rp 15,429,531.25

Belum memiliki API


Cost $ 30,000.00 x Rp 14,107.00 = Rp 423,210,000.00
Insurance $ 1,000.00 x Rp 14,107.00 = Rp 14,107,000.00
Freight $ 4,000.00 x Rp 14,107.00 = Rp 56,428,000.00

Cost, Insurance, and Freight (CIF) = Rp 493,745,000.00


Bea Masuk 5% = Rp 24,687,250.00
Bea Masuk Tambahan 20% = Rp 98,749,000.00

Nilai Impor = Rp 617,181,250.00


PPh pasal 22 = 7,5% x Rp. 617.181.250 = Rp 46,288,593.75

7. PT Muda Berkarya adalah importir karpet dari PT Al Karim Turki yang telah
memiliki API. Pada bulan Januari 2017 memasukkan barang dengan cost
US $ 15.000 biaya asuransi (insurance) sebesar US $ 82,5 dan biaya angkut
(freight) sebesar 10 % dari nilai faktur. Ada pula bea masuk sebesar 15% dan
bea masuk tambahan sebesar 10% serta asumsi kurs jual US $ 1 sebesar Rp
14.000. Berapa pajak yang dibayarkan oleh PT Muda Berkarya kepada Dirjen
Bea Cukai yang memiliki API?
Diketahui :
 Cost US $ 15.000
 Insurance (0,5 % dari cost+ freight )
 Freight 10 % dari faktur (10%x US $ 15.000 ¿ (5% ASEAN, 10%
Asia selain ASEAN dan 15% luar Asia)
 Bea Masuk 15 % ? (10 %−15 %) keterangan
 Bea Tambahan 10 % ? (5,82 %−28,47 %) keterangan
 US $ 1=Rp14.000

Ditanyakan : PPh pasal 22 ?

 Cost US $ 15.000 x Rp 14.000 = Rp 210.000.000


 Insurance US $ 82,5 x Rp 14.000 = Rp 1.155.000
 Freight US $ 1.500 x Rp 14.000 = Rp 21.000.000
+
CIF Rp 232.155.000
 Bea masuk
15% x Rp 232.155.000 Rp 34.823.250
 Bea masuk tambahan
10% x Rp 232.155.000 Rp 23.215.500
+
Nilai Impor Rp290.193.750
(dibulatkan) Rp290.193.000
 PPh Pasal 22
Tarif x Nilai Impor
7,5% x Rp 290.193.000 = Rp 21.764.475
= Rp 21.764.000 (dibulatkan)
Memiliki API,tetapi tarif 7,5% karena sesuai dengan PMK No. 34/PMK.
010/2017

8. Pada tanggal 2 mei 2018 PT.Sunshine mengimpor sejumlah barang jenis tas
merk ternama dari Prancis dengan jumlah harga faktur $5200, biaya asuransi
sebesar 3% dari nilai faktur, biaya angkut sebesar 10% dari nilai faktur. Ada
pula bea masuk sebesar 15% dan bea masuk tambahan sebesar 10% serta
asumsi $1= Rp.14.000. berapa pajak yang dibayarkan oleh PT.Sunshine
kepada Ditjen bea cukai jika PT.Sunshine memiliki API?

JAWAB :

 CIF

C US$ 5200 US$ 5200

I 0,5 % × (US$5.200 US$520) US$28,6


+
F US$520 +
10 % × US$5.200
Total CIF 𝐔𝐒$ 𝟓. 𝟕𝟒𝟖, 𝟔

 CIF dalam rupiah


US$ 5.748,6 × Rp 14.000 Rp 80.480.400
Bea Masuk
15 % × 𝑅𝑝 80.480.400 Rp 12.072.060

 Bea Tambahan
10 % × 𝑅𝑝 80.480.400 𝑅𝑝 8.048.040 +
Nilai Impor 𝐑𝐩 𝟏𝟎𝟎. 𝟔𝟎𝟎. 𝟓𝟎𝟎

 PPh Pasal 22 kena API

2,5 % × 100.600.500 = Rp 2.515.000

9. Pada tanggal 1 Januari 2018, PT CHANIAGO mengimpor barang-barang


peralatan rumah tangga dari Perancis dengan harga faktur US$100.000. Biaya
asuransi yang dibayar di luar negeri sebesar US$575 (0.5% dari jumlah harga
barang dan biaya angkut) dari harga faktur dan biaya angkut sebesar US$15.000
(15% dari harga faktur).

Bea masuk dan bea masuk tambahan masing-masing sebesar 20% dan 20%. Kurs yang
ditetapkan Menteri Keuangan pada saat itu sebesar US$1 = Rp 14.000. Hitunglah PPh Pasal
22 yang dipungut oleh Ditjen Bea Cukai jika PT CHANIAGO memiliki API (Angka
Pengenal Impor)?

Jawab :

Objek bea masuk berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan


Nomor 132/0.10/2015 plus persentase bea masuk yang terbaru
menurut peraturan baru : Perangkat makan, perangkat dapur,
peralatan rumah tangga lainnya dan peraiatan toilet, dari plastik :
20% (https://m.cnnindonesia.com/ekonomi/20150723105615-78-
67723/pemerintah-naikkan-bea-masuk-115arang-impor)
Diketahui Perhitungan Nilai Rupiah
Harga faktur (cost) US$100.000 x Rp 14.000  Rp 1.400.000.000
Biaya asuransi (insurance) US$575 x Rp 14.000 Rp 8.050.000
Biaya angkut (freight) US$15.000 x Rp 14.000 Rp 210.000.000
CIF (cost, insurance & freight) Rp 1.618.050.000
Bea masuk (20% x Rp1.618.050.000) Rp 323.610.000
Bea masuk tambahan (20% x Rp1.618.050.000) Rp 323.610.000
Nilai Impor Rp 2.265.270.000

Jadi, PPh Pasal 22 yang dipungut oleh DJBC, jika PT CHANIAGO memiliki API adalah

(2,5% x Nilai Impor) : 2,5% x Rp 2.265.270.000 = Rp 56.631.750

10. PT CBA adalah importer mesin-mesin otomotif dari jepang yang telah
memiliki API. Pada bulan April 2018 memasukan barang ke wilayah
pabean Indonesia dengan cost sebesar US$ 120.000. Biaya asuransi
yang dibayar diluar negeri (Insurance) adalah 0,5% dari nilai cost and
freight, dan biaya angkut dari luar negeri ke pelabuhan tujuan (freight)
sebesar 10% dari nilai cost. Bea masuk yang harus dibayarkan 15% dari
CIF dan bea masuk tambahan 10%. Kurs yang ditetapkan menteri
keuangan US$ 1 = Rp 14.000. Hitunglah PPh pasal 22!

Jawab :

Diketahui :

Cost = US$ 120.000

Freight = 10 % × US $ 120.000=US $ 12.000

Insurance = 0,5% x (US$ 120.000 + US $ 12.000) = US$ 660

Pajak yang dipungut oleh direktur jendral Bea Cukai dihitung sebagai berikut :
Cost = 120.000 × Rp 14.000 ¿ Rp1.680 .000 .000

Insurance =660 × Rp 14.000 ¿ Rp 9.240.000

Freight =12.000 × Rp 14.000 ¿ Rp168.000 .000

CIF ¿ Rp 1.857.240.000

Bea Masuk 15% ¿ Rp 278.586.000

Bea Masuk Tambahan 10% ¿ Rp185.724 .000 +

Nilai Impor ¿ Rp 2.321.550 .000

Jadi, PPh pasal 22 = 2,5 % × Rp 2.321 .550 .000

¿ Rp58.039 .000

11. PT Asia Roma adalah importir parfum dari Arab yang telah memiliki API.
Pada bulan Mei 2018 memasukan barang dengan cost US$ 10.000,00.
Premi asuransi yang dibayar luar negeri ( insurance ) sebesar US$
1.000,00 dan biaya angkut kapal ke pelabuhan tujuan ( freight ) sebesar
US$ 2.500,00. Bea masuk yang dibayarkan 15% dari CIF dan Bea masuk
tambahan 20%. Kurs yang ditetapkan menteri keuangan US$ 1 = Rp
14.000,00. Berapa besarnya pungutan pajak penghasilan pasal 22 ?

DIKETAHUI

Cost US $ 10.000
Insurance US $ 1.000
Freight US $ 2.500
Bea Masuk 15 %
Bea Tambahan 20 %

JAWAB

Cost 10.000 X Rp14.000 Rp 140.000.000


Insurance 1.000 X Rp14.000 Rp 14.000.000

Freight 2.500 X Rp14.000 Rp 35.000.000


+
CIF Rp 189.000.000
Bea Masuk 15 % X Rp 189.000.000 Rp 28.350.000
Bea Tambahan 20 % X Rp 189.000.000 Rp 37.800.000
+

Nilai Impor Rp 255.150.000

PPh Pasal 22 2,5∧X Rp 255.150 .000 Rp 6.378.750


Dibulatkan
Rp 6.378.000

Anda mungkin juga menyukai