Anda di halaman 1dari 2

BAB I.

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah
dapat dipelajari melalui beberapa disimplin ilmu yaitu, ilmu kimia tanah, fisika tanah, biologi
tanah, mineralogy tanah, klasifikasi tanah, mikrobiologi tanah, pedologi dan lain-lain.
Komponen-komponen penyusun tanah sepeti bahan organik, mineral, air, dan udara ini
tersusun satu sama lain sehingga membentuk tubuh tanah. Pada umumnya tanah berbeda-
beda disetiap tempat, hal ini dipengaruhi oleh iklim, topografi, bahan induk, dan kandungan
air dalam tanah.
Kadar lengas atau kandungan air yang tedapat didalam tanah ini terikat oleh berbagai
kakas (matriks, osmosis, dan kapiler). Kakas mengikat sejalan dengan peningkatan
permukaan jenis zarah dan kerapatan muatan elektrostatik zarah tanah. Satuan untuk
menyatakan kadar lengas tanah dapat berupa persen berat atau persen volume. Lengas sangat
berperan penting dalam proses genesa tanah, keberlangsungan hidup tanaman dan renik
tanah. faktor-fakor yang mempengaruhi kadar lengas tanah adalah iklim, kandungan bahan
orgnik, lempung tanah, dan relief keadaan tanah. Adapun faktor-faktor lain yang
mempengaruhi jenis tanah adalah tekstur tanah dan struktur tanah.
Kemasaman tanah adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan
tingkat keasaman yang dimiliki oleh suatu larutan dan didefinisikan sebagai kologaritma
aktivitas ion hydrogen (H+) yang terlarut. Kemasaman pada suatu larutan tanah dikatakan
netral jika mengandung pH=7, tapi jika pHnya kurang dari 7 maka disebut masam atau
sebaliknya jika pH lebih dari 7 maka disebut basa. Skala pH bukanlah skala absolut tapi skala
pH bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pHnya tentukan berdasarkan
persetujun internasional. Kemasaman tanah sangat mempengaruhi status ketersedian dan
kesimbangan unsure hara yang dibutuhkan tanaman karena menentukan mudah tidaknya
unsur- unsur hara diserap tanaman. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pH tanah
antara lain bahan induk, pengendapan, vegetasi alami, pertumbuhan tanah, dan kedalaman
tanah. Tanah yang terlalu masam dapat dinaikan pHnya dengan zat kapur sedangkan tanah
yang terlalu basa dapat turunkan dengan menambahkan zat belarang.
Oleh karena itu penting untuk melakukan praktikum lapangan karena dapat
menuntukan kadar lengas tanah dan pH tanah. Dengan mengetahui semua itu maka tanaman
akan bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Apalagi dibidang pertanian diperlukan
pengetahuan mengenai kadar lengas dan pH tanah, karena akan membantu perkembangan
dan pertumbuhan tanaman dengan baik sehingga dapat meningkatkan hasil produksi
pertanian.

2. TUJUAN
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Agar mahasiswa dapat membandingkan kadar lengas tanah masing-masing contoh
tanah.
2. Agar mahasiswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang menjadi penyebab perbedaan
nilai kadar lengas tanah pada masing-masing contoh tanah.
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui manfaat yang diperoleh dengan mengetahui kadar
lengas tanah.
4. Agar Mahasiswa mengetahui cara mengukur pH.
5. Agar mahasiswa mengetahui fungsi pH tanah dan cara penanggulangannya.

Anda mungkin juga menyukai