Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN KEGIATAN PENYULUHAN

“ H I P E R T E N S I“
DI POSYANDU MAWAR INDAH

Disusun Guna Memenuhi Persyaratan Ketuntasan Praktik Kebidanan Komunitas

DISUSUN OLEH :

1. Afrinita Khoyiriyah PO.71.24.2.17.001


2. Alya Gustirinanda PO.71.24.2.17.002
3. Apria Sandia Marish PO.71.24.2.17.008
4. Cindy Melinda Putri PO.71.24.2.17.010
5. Mala Rispa PO.71.24.2.17.021
6. Nabila Vista PO.71.24.2.17.024

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN KEBIDANAN
2020

Laporan Penyuluhan – HIPERTENSI


HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN KEGIATAN PENYULUHAN


“ H I P E R T E N S I“
DI POSYANDU MAWAR INDAH
TAHUN 2019

DISUSUN OLEH :

1. Afrinita Khoyiriyah PO.71.24.2.17.001


2. Alya Gustirinanda PO.71.24.2.17.002
3. Apria Sandia Marish PO.71.24.2.17.008
4. Cindy Melinda Putri PO.71.24.2.17.010
5. Mala Rispa PO.71.24.2.17.021
6. Nabila Vista PO.71.24.2.17.024

KELAS : SARJANA TERAPAN KEBIDANAN T III

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan : 09 Maret 2020

Disetujui:

Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan

Aprilina, SST, M.Keb Atika, Am. Keb


NIP. 198004162002122002 NIP. 196510201988032004

Ketua Program Studi

Elita Vasra SST, M.Keb


NIP.197305191993012001

Laporan Penyuluhan – HIPERTENSI


SATUAN ACARA PENYULUHAN

I. Tujuan
Tujuan umum :

Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta penyuluhan dapat


mengetahui dan mengerti tentang pernikahan usia dini.
Tujuan Khusus :
1. Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai Hipertensi.

II. Bentuk Kegiatan


Kegiatan ini berbentuk penyuluhan berjudul “Hipertensi”, yang dilakukan
dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab langsung kepada Ibu –
ibu yang hadir di Posyandu Mawar Indah dengan media yang digunakan
berupa Poster.

III. Jenis Kegiatan


Kegiatan ini berupa penyuluhan didaktik.

IV. Peserta Kegiatan


Peserta dalam kegiatan ini adalah Ibu – ibu yang hadir di Posyandu Mawar
Indah.

V. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Penyuluhan dilakukan pada :
Hari : Senin
Tanggal : 09 Maret 2020
Tempat : Posyandu Mawar Indah

VI. Materi Penyuluhan


Terlampir

Laporan Penyuluhan – HIPERTENSI


VII. Dokumentasi kegiatan
Terlampir

VIII. Absensi Peserta


Terlampir

Laporan Penyuluhan – HIPERTENSI


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tekanan darah tinggi/hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi
peningkatan tekanan darah secara kronis (jangka waktu lama). Penyakit ini adalah
salah stu jenis penyakit yang sangat berbahaya.
Penderita hipertensi di dunia saat ini diperkirakan mencapai lebih dari 800
juta orang. Sebanyak 10-30 % dari jumlah penduduk dewasa hampir di setiap
Negara. Berdasarkan data Lancet (dalam McMarthy, 2010), jumlah penderita
hipertensi di seluruh dunia terus meningkat. Di India, penderita hipertensi
mencapai 60,4 juta orang pada tahun 2002 dan diperkirakan 107,3 juta orang pada
tahun 2025. Di China, 98,5 juta orang dan bakal jadi 151,7 juta orang pada tahun
2025. Di bagian lain di Asia, tercatat 38,4 juta penderita hipertensi pada tahun
2000 dan diperkirakan menjadi 67,4 juta orang tahun 2025. Di Indonesia,
mencapai 17-21% dari populasi penduduk dan kebanyakan tidak terdeteksi.(wir-
nursing.blogspot.com/2011/04/antara-kopi-rokok-dan-tekanan-darah.html)  Di
Indonesia banyaknya penderita Hipertensi diperkirakan 15 juta orang tetapi hanya
4% yang merupakan hipertensi terkontrol. Prevalensi 6-15% pada orang dewasa,
50% diantaranya tidak menyadari sebagai penderita hipertensi sehingga
mereka  cenderung untuk menjadi hipertensi berat karena tidak menghindari dan
tidak mengetahui factor risikonya, dan 90% merupakan hipertensi esensial.
Hari hipertensi di dunia diperingati setiap tanggal 17 Mei. Tanggal ini
ditetapkan oleh WHO sejak 2005.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian hipertensi ?
2.  Apa saja gejala hipertensi ?
3.  Apa penyebab hipertensi ?
4.  Bagaimana pengobatan hipertensi ?
5.  Bagaimana pencegahan hipertensi ?

Laporan Penyuluhan – HIPERTENSI


C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian hipertensi
2. Untuk mengetahui gejala hipertensi
3. Untuk mengetahui penyebab hipertensi
4. Untuk mengetahui pengobatan hipertensi
5. Untuk mengetahui pencegahan hipertensi

Laporan Penyuluhan – HIPERTENSI


BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI HIPERTENSI
Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah peningkatan tekanan darah
didalam arteri. Arteri adalah pembuluh darah yang mengangkut darah dari jantung
dan dialirkan ke seluruh jaringan dan organ tubuh. Tekanan darah tinggi
(hipertensi) bukan berarti emosi yang berlebihan, walaupun emosi dan stres dapat
meningkatkan tekanan darah untuk sementara waktu.
Seseorang dikatakan terkena hipertensi mempunyai tekanan dara sistolik
≥140mmHg dan tekanan darah diastoltik ≥90mmHg. Seseorang dikatakan terkena
hipertensi tidak hanya dengan 1 kali pengukuran, tetapi 2 kali atau lebih pada
waktu yang berbeda. Waktu yang paling baik saat melakukan tekanan darah
adalah saat istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring. Klasifikasi tekanan
darah menurut WHO                                                                                        
Klasifikasi Sistolik Diastolik (mmHg)
(mmHg)
Normotensi <140 <90
Hipertensi ringan 140-180 90-105
Hipertensi perbatasan 140-160 90-95
Hipertensi sedang dan >180 >105
berat
Hipertensi sistolik >140 <90
terisolasi
Hipertensi sistolik 140-160 <90
perbatasan

sedangkan berdasarkan The Sixth Report Of the Joint National Committee


on Preventation,Detection,Evaluation and Treatment of High Bload Pressure,1997
klafisikasi hipertensi yaitu
Kategori Sistolik Diastolik Rekomendasi
(mmHg) (mmHg)
Normal <130 <85 Periksa ulang dalam 2
tahun
Perbatasan 130-139 85-89 Periksa ulang dalam 1

Laporan Penyuluhan – HIPERTENSI


tahun
Hipertensi 140-159 90-99 Konfirmasi dalam 1/2
tingkat 1 bulan.
Anjurkan modifikasi gaya
hidup
Hipertensi 160-179 100-109 Evaluasi/rujuk dalam 1
tingkat 2 bulan
Hipertensi ≥180 ≥110 Evaluasi/rujuk segera
tingkat 3 dalam 1 minggu
berdasarkan kondisi medis

                Hipertensi adalah salah satu faktor resiko untuk terjadinya stroke,
serangan jantung,gagal jantung, dan merupakan penyebab utama terjadinya gagal
jantung kronis.
                Sejalan dengan bertambahnya usia hampir setiap orang mengalami
kenaikan tekanan darah. Tekanan darah sistolik terus meningkat sampai usia 80
tahun, sedangkan tekanan darah diastolic terus meningkat sampai usia 55-60
tahun,kemudian berkurang secara perlahan/bahkan menurun drastis.

B. GEJALA HIPERTENSI
    Pada sebagian besar penderita hipertensi tidak menimbulkan gejala.
Meskipun demikian secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan
dipercaya berhubungan dengan hipertensi (padahal sebenarnya tidak). Gejala yang
di maksud adalah sakit kepala,pendarahan dari hidung,pusing,wajah kemerahan
dan kelelahan .
    Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati bisa timbul
gejala berikut :
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Mual
- Muntah
- Sesak nafas
- Gelisah

Laporan Penyuluhan – HIPERTENSI


- Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada
otak,mata,jantung dan ginjal
Kadang penderita hipertensi berat penurunan kesadaran dan bahkan koma karena
terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopoti hipertensif yang
memerlukan penanganan segera.

C. PENYEBAB HIPERTENSI
              Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Hipertensi primer/esensial adalah hipertensi yang tidak atau belum di ketahui
penyebabnya, disebut juga hipertensi idiopaik. Tedapat 95% kasus. Banyak faktor
yang mempengaruhi seperti genetik,lingkungan,hiperativitis susunan
simpatis,system renin-angiotensis,defek dalam ekskresi Na,peningkatan Na dan
Ca intraselular,dan factor-faktor yang meningkatkan risiko,seperti obesitas,
alcohol,merokok serta polisitemia.
2. Hipertensi sekunder . Terdapat sekitar 5% kasus. Penyebab spesifiknya
diketahui seperti penggunaan estrogen,penyakit ginjal,hipertensi vascular
renal,hiperaldosteronisme primer,dan sindrom
cushing,feokromositomo,koarktasio aorta, hipertensi yang berhubung dengan
kehamilan, dan lain-lain.

D. PENGOBATAN HIPERTENSI
Olah raga lebih banyak dihubungkan dengan pengobatan hipertensi,
karena olah raga isotonik (spt bersepeda, jogging, aerobic) yang teratur dapat
memperlancar peredaran darah sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Olah
raga juga dapat digunakan untuk mengurangi/ mencegah obesitas dan mengurangi
asupan garam ke dalam tubuh (tubuh yang berkeringat akan mengeluarkan garam
lewat kulit).
Pengobatan hipertensi secara garis besar dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
1. Pengobatan non obat (non farmakologis)
2. Pengobatan dengan obat-obatan (farmakologis)
a. Pengobatan non obat (non farmakologis)

Laporan Penyuluhan – HIPERTENSI


Pengobatan non farmakologis kadang-kadang dapat mengontrol tekanan
darah sehingga pengobatan farmakologis menjadi tidak diperlukan atau sekurang-
kurangnya ditunda. Sedangkan pada keadaan dimana obat anti hipertensi
diperlukan, pengobatan non farmakologis dapat dipakai sebagai pelengkap untuk
mendapatkan efek pengobatan yang lebih baik.
Pengobatan non farmakologis diantaranya adalah :
1. Diet rendah garam/kolesterol/lemak jenuh
2. Mengurangi asupan garam ke dalam tubuh.
Nasehat pengurangan garam, harus memperhatikan kebiasaan makan penderita.
Pengurangan asupan garam secara drastis akan sulit dilaksanakan. Cara
pengobatan ini hendaknya tidak dipakai sebagai pengobatan tunggal, tetapi lebih
baik digunakan sebagai pelengkap pada pengobatan farmakologis.
3. Ciptakan keadaan rileks Berbagai cara relaksasi seperti meditasi, yoga atau
hipnosis dapat
mengontrol sistem saraf yang akhirnya dapat menurunkan tekanan darah.
4. Melakukan olah raga seperti senam aerobik atau jalan cepat selama 30-45
menit sebanyak 3-4 kali seminggu.
5. Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alcohol
6. Perbanyak maknan yg mengandung kalsium,kalium dan magnesium
7. Perbanyak makanan yg mengandung serat
8. Menjaga berat badan
9. Hindari kebiasaan minum kopi berlebihan

b. Pengobatan dengan obat-obatan (farmakologis)


Obat-obatan antihipertensi. Terdapat banyak jenis obat antihipertensi yang beredar
saat ini.
Untuk pemilihan obat yang tepat diharapkan menghubungi dokter.
- Diuretik
Obat-obatan jenis diuretik bekerja dengan cara mengeluarkan cairan tubuh (lewat
kencing) sehingga volume cairan ditubuh berkurang yang mengakibatkan daya
pompa jantung menjadi lebih ringan.
Contoh obatannya adalah Hidroklorotiazid.

Laporan Penyuluhan – HIPERTENSI


- Penghambat Simpatetik
Golongan obat ini bekerja dengan menghambat aktivitas saraf simpatis (saraf
yang bekerja pada saat kita beraktivitas ).
Contoh obatnya adalah : Metildopa, Klonidin dan Reserpin.
- Betabloker
Mekanisme kerja anti-hipertensi obat ini adalah melalui penurunan daya pompa
jantung. Jenis betabloker tidak dianjurkan pada penderita yang telah diketahui
mengidap gangguan pernapasan seperti asma bronkial.
Contoh obatnya adalah : Metoprolol, Propranolol dan Atenolol.
Pada penderita diabetes melitus harus hati-hati, karena dapat menutupi gejala
hipoglikemia (kondisi dimana kadar gula dalam darah turun menjadi sangat
rendah yang bisa berakibat bahaya bagi penderitanya). Pada orang tua terdapat
gejala bronkospasme (penyempitan saluran pernapasan) sehingga pemberian obat
harus hati-hati.
- Vasodilator
Obat golongan ini bekerja langsung pada pembuluh darah dengan relaksasi otot
polos (otot pembuluh darah). Yang termasuk dalam golongan ini adalah :
Prasosin, Hidralasin. Efek samping yang kemungkinan akan terjadi dari
pemberian obat ini adalah : sakit kepala dan pusing.
- Penghambat ensim konversi Angiotensin
Cara kerja obat golongan ini adalah menghambat pembentukan zat Angiotensin II
(zat yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah).
Contoh obat yang termasuk golongan ini adalah Kaptopril. Efek samping yang
mungkin timbul adalah : batuk kering, pusing, sakit kepala dan lemas.
- Antagonis kalsium
Golongan obat ini menurunkan daya pompa jantung dengan cara menghambat
kontraksi jantung (kontraktilitas). Yang termasuk golongan obat ini adalah :
Nifedipin, Diltiasem dan Verapamil. Efek samping yang mungkin timbul adalah :
sembelit, pusing, sakit kepala dan muntah.
- Penghambat Reseptor Angiotensin II
Cara kerja obat ini adalah dengan menghalangi penempelan zat Angiotensin II
pada reseptornya yang mengakibatkan ringannya daya pompa jantung. Obat-

Laporan Penyuluhan – HIPERTENSI


obatan yang termasuk dalam golongan ini adalah Valsartan (Diovan). Efek
samping yang mungkin timbul adalah : sakit kepala, pusing, lemas dan mual.
Dengan pengobatan dan kontrol yang teratur, serta menghindari faktor resiko
terjadinya hipertensi, maka angka kematian akibat penyakit ini bisa ditekan.

Berikut adalah 13 cara alami tanpa obat yang jitu untuk menurunkan
tekanan darah seperti:

1. Biasakan berjalan kaki


Pasien hipertensi yang membiasakan diri berjalan dapat menurunkan tekanan
darahnya dengan cepat sebanyak sekitar 6 mmHg sampai 8 mmHg. Berjalan akan
membuat jantung lebih banyak menggunakan oksigen dengan lebih efisien,
sehingga tidak berupaya keras memompa darah. 
Lakukan latihan kardio sedikitnya 30 menit setiap hari dalam seminggu.
Cobalah tingkatkan kecepatan atau jaraknya sehingga membuat badan tetap
langsing.

2. Tarik napas panjang


Pernapasan yang lambat dan melakukan meditasi seperti qigong, yoga dan tai
chi akan menurunkan hormon stres kortisol yang dapat mengangkat renin, enzim
dari ginjal yang meningkatkan tekanan darah. 
Lakukan latihan pernapasan selama 5 menit di pagi dan malam hari. Tarik
napas dalam-dalam dan perluas perut. Buang napas dan lepaskan semua
ketegangan.

3. Pilih produk kaya kalium 


Kandungan kalium yang banyak terdapat dalam buah dan sayuran
merupakan bagian penting dalam program penurunan tekanan darah. Usahakan
untuk mendapatkan asupan kalium dari 2.000 sampai 4.000 mg per hari," kata
Linda Van Horn, PhD, RD, profesor kedokteran preventif di Northwestern
University Feinberg School of Medical.

Laporan Penyuluhan – HIPERTENSI


Sumber makanan yang kaya kalium antara lain ubi jalar, tomat, jus jeruk,
kentang, pisang, kacang merah, kacang polong, melon, semangka dan buah-
buahan kering seperti kismis.

4. Batasi konsumsi garam


Orang yang memiliki riwayat keluarga dengan tekanan darah tinggi lebih
besar kemungkinannya memiliki tekanan darah tinggi, terutama yang sensitif
terhadap garam atau sodium. Tapi karena tidak ada cara untuk mengetahui apakah
seseorang sensitif terhadap sodium, maka setiap orang harus mengurangi asupan
sodiumnya," kata Eva Obarzanek, PhD, ahli gizi penelitian di National Heart,
Lung, dan Darah Institute.
Batasi penggunaan garam adalah 1.500 mg per hari. Sedangkan setengah
sendok teh garam mengandung sekitar 1.200 mg sodium. Perhatikan juga kadar
garam atau sodium dalam makanan olahan, sebab di situlah sebagian besar asal
muasal sodium dalam makanan. Bumbui makanan dengan rempah-rempah, jamu,
lemon, dan jangan ditambahi garam.

5. Makan cokelat hitam


Coklat hitam mengandung flavanol yang membuat pembuluh darah
menjadi lebih elastis. Dalam sebuah penelitian, 18% pasien yang makan cokelat
hitam setiap hari mengalami penurunan tekanan darah. Ada baiknya memakan 1/2
ons cokelat hitam setiap hari-hari. Pastikan coklat hitam yang dimakan
mengandung setidaknya 70% kakao.

6. Minum suplemen
Dalam kajian dari 12 penelitian, para peneliti menemukan bahwa koenzim
Q10 mengurangi tekanan darah hingga 10 mmHg sampai 17 mmHg. Antioksidan
diperlukan untuk memproduksi energi dan melebarkan pembuluh darah.
Konsultasikan dengan dokter tentang pemakaian suplemen 60 mg sampai 100 mg
untuk 3 kali sehari.
7. Minum sedikit saja alkohol

Laporan Penyuluhan – HIPERTENSI


Menurut kajian dari 15 penelitian, semakin sedikit minum alkohol,
semakin sedikit tekanan darah yang dapat diturunkan. Sebuah penelitian di rumah
sakit Boston's Brigham and Women menemukan bahwa minum alkohol dalam
taraf ringan, yaitu seperempat sampai setengah minuman per hari untuk wanita,
dapat mengurangi tekanan darah lebih banyak daripada yang tidak minum setiap
hari.
Yang dimaksud satu minuman adalah 12 ons bir, atau 5 ons anggur atau
1,5 ons alkohol. Penelitian lain juga menemukan bahwa minum satu gelas sehari
pada wanita dan dua gelas sehari untuk pria dapat menurunkan risiko penyakit
jantung.
"Dalam jumlah tinggi, alkohol jelas merugikan. Tapi konsumsi alkohol
dalam taraf sedang adalah pelindung jantung, jika diminum dalam porsi yang
cukup," kata Obarzanek.

8. Minum kopi tanpa kafein


Para ilmuwan telah lama memperdebatkan efek kafein terhadap tekanan
darah. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa kafein tidak mempengaruhi
tekanan darah, tapi suatu penelitian dari Duke University Medical Center
menemukan bahwa konsumsi kafein 500 mg atau sekitar tiga 8 ons cangkir kopi,
dapat meningkatkan tekanan darah sebesar 4 mmHg. Efeknya berlangsung hingga
menjelang tidur.
"Kafein dapat meningkatkan tekanan darah dengan mengencangkan
pembuluh darah dan mempembesar efek stres. Ketika sedang stres, jantung
memompa darah lebih banyak dan meningkatkan tekanan darah. Dan kafein akan
memperkuat efek itu," kata sang peneliti Jim Lane, PhD, profesor riset di Duke
University.
Lane kemudian merekomendasikan untuk mengganti kopi biasa dengan
kopi tanpa kafein untuk melindungi jantung. Sebagai perbandingan, 8 ons kopi
biasa mengandung 100 sampai 125 mg. Dalam jumlah yang sama, teh
mengandung 50 mg kafein dan cola sekitar 40 mg kafein.

10. Minum teh herbal

Laporan Penyuluhan – HIPERTENSI


Dalam sebuah penelitian oleh Tufts University, peserta yang meminum 3
cangkir teh hibiscus setiap hari dapat menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 7
poin dalam rata-rata 6 minggu. Hasil ini setara dengan obat resep. Peserta yang
meminum minuman plasebo hanya mengalami penurunan tekanan darah sebesar
satu poin.
Bahan fitokimia dalam hibiscus atau kembang sepatu nampaknya dapat
banyak mengurangi tekanan darah tinggi. Dalam teh herbal, banyak terkandung
kembang sepatu. Lihatlah campuran bahan-bahan yang terkandung dalam produk
teh, dan pilihlah produk yang banyak mengandung kembang sepatu dalam setiap
porsinya.

11. Kurangi lembur


Bekerja lebih dari 41 jam setiap minggu di kantor akan meningkatkan
risiko hipertensi sebesar 15%, demikian menurut penelitian oleh University of
California, Irvine terhadap 24.205 orang warga California. 
Sebabnya, kerja lembur membuat tubuh jarang berolahraga dan makan
sehat. Usahakan menyelesaikan pekerjaan pada jam yang tepat sehingga dapat
mengunjungi pusat kebugaran atau lebih sering memasak makanan sehat.

12. Bersantai dengan musik


Untuk menurunkan tekanan darah, disamping dibantu oleh obat, juga bisa
dibantu dengan merubah gaya hidup. Menurut para peneliti di University of
Florence di Italia, lagu-lagu yang tepat dapat membantu menurunkan tekanan
darah. 
Peneliti meminta 28 orang dewasa yang sudah mengggunakan pil
hipertensi mendengarkan musik klasik, Celtic, atau musik India selama 30 menit
setiap hari sambil bernapas perlahan-lahan. Setelah seminggu, para peserta rata-
rata mengalami penurunan tekanan darah sistolik sebesar 3,2 poin. Sebulan
kemudian, angkanya turun sebanyak 4,4 poin.

12. Mengatasi ngorok saat tidur

Laporan Penyuluhan – HIPERTENSI


Dengkuran yang kencang adalah salah satu gejala utama sleep apnea
obstruktif (OSA). Peneliti dari Universitas Alabama menemukan bahwa penderita
apnea tidur banyak memiliki kadar aldosteron yang tinggi, hormon yang dapat
meningkatkan tekanan darah. Bahkan, diperkirakan bahwa separuh dari semua
orang yang mengalami sleep apnea memiliki tekanan darah tinggi.
Penderita apnea tidur biasanya mengalami banyak gangguan tidur yang
berpotensi mengganggu pernapasan dan mengancam nyawa saat tertidur. Selain
mendengkur dengan keras, kelelahan yang berlebihan di siang hari dan sakit
kepala pada pagi hari juga adalah pertanda apnea tidur. 
Jika memiliki tekanan darah tinggi, tanyakan kepada dokter apakah apnea
tidurnya dapat disembuhkan. Mengobati apnea tidur dapat menurunkan kadar
aldosteron dan memperbaiki tekanan darah tinggi.

13. Banyak makan kedelai


penelitian yang dimuat Journal of American Heart
Association menemukan untuk pertama kalinya bahwa mengganti karbohidrat
olahan dengan makanan kaya protein kedelai atau susu, seperti susu rendah lemak,
dapat menurunkan tekanan darah sistolik penderita hipertensi atau prehipertensi

E. CARA MENCEGAH HIPERTENSI


                Sebelum penyakit hipertensi menyerang kita akan lebih baik jika kita
mencegahnya terlebih dahulu. Cara yang tepat untuk mencegah hipertensi yaitu :
1.Tidak merokok karena nikotin dalam rokok dapat mengakibatkan jantung
berdenyut
lebih cepat dan menyempitkan pembuluh darah kecil yang menyebabkan
jantung
terpaksa memompa lebih kuat untuk memenuhi keprluan tubuh kita
2. Kurangi konsumsi garam karena garam berlebih dalam darah dapat
menyebabkan
lebih banyak air yang disimpan dan ini mengakibatkan tekanan darah menjadi
tinggi

Laporan Penyuluhan – HIPERTENSI


3. Kurangi lemak, lemak yang berlebih akan terkumpul di sekeliling pembuluh
darah
dan menjadikannya tebal dan kaku
4.Pertahankan berat badan ideal
5.Olahraga secara teratur
6.Hindari konsumsi alkohol
7.Konsumsi makanan sehat,rendah lemak,kaya vitamin dan mineral alami

Laporan Penyuluhan – HIPERTENSI


BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
        Seseorang dikatakan terkena hipertensi mempunyai tekanan dara sistolik
≥140mmHg dan tekanan darah diastoltik ≥90mmHg. Penyakit in adalah penyakit
yang berbahaya karena merupakan salah satu faktor resiko terjadinya stroke.
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2, yaitu hipertensi primer
atau merupakan hipertensi dengan penyebab yang tidak diketahui secara pasti.
Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyebab spesifik
tertentu, misalnya penyakit ginjal, penyakit endokrin atau karena penyakit
koartasio aorta.

B. SARAN
- Selalu menjaga kesehatan. Kesehatan merupakan anugrah yang tak ternilai
harganya. Karena di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.
- Selalu memperhatikan asupan makanan yang masuk dalam tubuh kita. Makanlah
makanan yang bergizi tinggi yang dapat memenuhi semua kebutuhan tubuh kita
- Rajin berolahraga

Laporan Penyuluhan – HIPERTENSI


DAFTAR PUSTAKA

Epidemiologi Penyakit Menular Jakarta : Rineka CiptaDedy. 2010.


Hipertensi dan Faktor Resiko dalam Kajian Epidemiologi. Makassar :FKM
Unhas.Bustan, M.N. 2007.
Makalah Hipertensi www.scribd.comTohaga, Edwin. Tanpa tahun.Hipertensi,
Gejala dan Komplikasi. Wordpress.comhttp://id.wikipedia.org
Mansjoer Arif,Triyanti Kuspuji,Savitri Rakmi,Wardani Wahyu
Ika,Setiowulan,Editor,Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 Edissi III,Media
Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,2001
Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi). Sidenreng.comSitorus, Sampe. 2009.
Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi). Wordpress.comSurya, Andari. Tanpa tahun.

Laporan Penyuluhan – HIPERTENSI


LAMPIRAN

DOKUMENTASI KEGIATAN

Laporan Penyuluhan – HIPERTENSI


Laporan Penyuluhan – HIPERTENSI
Laporan Penyuluhan – HIPERTENSI
Laporan Penyuluhan – HIPERTENSI
Laporan Penyuluhan – HIPERTENSI

Anda mungkin juga menyukai