MAKALAH Retardasi Mental

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

KEPERAWATAN ANAK II

Di susun oleh kelompok 5 :

Kelas 2C keperawatan

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKes MEDISTRA INDONESIA
TA. 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah swt. Atas berkat rahmatnya kami bisa
menyelesaikan makalah Keperawatan Anak. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi kita semua.

Dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhirnya kami berharap semoga Allah swt. Memberikan imbalan yang setimpal pada mereka
yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, aamiin
ya rabalalamin.

Bekasi, 19 Maret 2020

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Retardasi mental adalah suatu gangguan yang heterogen yang terdiri dari fungsi intelektual
yang dibawah rata-rata dan gangguan dalam keterampilan adaptif yang ditemukan sebelum orang
berusia 18 tahun (Kaplan & Sadock, 2010). Menurut King seperti dikutip dalam Videbeck
(2008) gambaran penting retardasi mental adalah fungsi intelektualdi bawah rata-rata (IQ di
bawah 70) yang disertai keterbatasan yang penting dalam area fungsi adaptif, seperti
ketrampilan, komunikasi, perawatan diri, tinggal di rumah, ketrampilan interpersonal atau sosial,
penggunaan sumber masyarakat, penunjukan diri, ketrampilan akademik, pekerjaan, waktu
senggang, dan kesehatan serta keamanan. Di Indonesia belum ada angka-angka yang pasti
tentang angka kejadian retardasi mental pada anak, tetapi berdasarkan kejadian-kejadian yang
muncul didunia menurut data WHO maka di Indonesia diperkirakan angka kejadian Retardasi
Mental mencapai angka 3% dari penduduk Indonesia. Dari 3% tersebut 75% merupakan
retardasi mental ringan dan 25% retardasi mental sedang-berat. Kebanyakan retardasi mental
baru diketahui pada masa sekolah dan frekwensi terbanyak memang didapatkan pada golongan
retardasi mental taraf perbatasan (subnormal), kemudian urutan ringan (debil) sedangkan
golongan taraf berat dan sangat berat paling sulit didapatkan (Warsiki,1987).
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi rendahnya prestasi belajar anak retardasi mental
diantaranya lingkungan, motivasi orang tua, motivasi belajar anak, sarana belajar dan media
pembelajaran yang digunakan. Berhubungan dengan media pembelajaran, ketidaktepatan media
yang digunakan mengakibatkan anak sulit menerima pelajaran, dan selanjutnya berakibat pada
prestasi belajar yang rendah hingga tidak naik kelas. Pada zaman dahulu orang tidak begitu
membedakan antara deformitas fisik bawaan seperti kerdil dan lain-lain dengan retardasi mental.
Penderita epilepsi, psikosis, tuna rungu-wicara sering dicampuradukkan dengan mereka yang
terganggu intelektualnya. Pada kenyataannya memang keadaan-keadaan tersebut sering
menyertai penderita retardasi mental, sehingga menyulitkan untuk membuat diagnosis klinis.
1.2 Rumusan Masalah
1.
2.
3.
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II
LANDASAN TEOERI

2.1 Pengertian Retardasi Mental


Retardasi mental merupakan suatu kelainan mental seumur hidup, diperkirakan lebih dari
120 juta orang di seluruh dunia menderita kelainan ini.1 Oleh karena itu retardasi mental
merupakan masalah di bidang kesehatan masyarakat, kesejahteraan sosial dan pendidikan baik
pada anak yang mengalami retardasi mental tersebut maupun keluarga dan masyarakat. Retardasi
mental merupakan suatu keadaan penyimpangan tumbuh kembang seorang anak sedangkan
peristiwa tumbuh kembang itu sendiri merupakan proses utama, hakiki, dan khas pada anak serta
merupakan sesuatu yang terpenting pada anak tersebut. Terjadinya retardasi mental dapat
disebabkan adanya gangguan pada fase pranatal, perinatal maupun postnatal. Mengingat
beratnya beban keluarga maupun masyarakat yang harus ditanggung dalam penatalaksanaan
retardasi mental, maka pencegahan yang efektif merupakan pilihan terbaik.
American Association on Mental Deficiency (AAMD) membuat definisi retardasi mental
yang kemudian direvisi oleh Rick Heber (1961) sebagai suatu penurunan fungsi intelektual
secara menyeluruh yang terjadi pada masa perkembangan dan dihubungkan dengan gangguan
adaptasi sosial. Ada 3 hal penting yang merupakan kata kunci dalam definisi ini yaitu penurunan
fungsi intelektual, adaptasi sosial, dan masa perkembangan. Penurunan fungsi intelektual secara
umum menurut definisi Rick Heber diukur berdasarkan tes intelegensia standar paling sedikit
satu deviasi standar (1 SD) di bawah rata-rata. Periode perkembangan mental menurut definisi
ini adalah mulai dari lahir sampai umur 16 tahun. Gangguan adaptasi sosial dalam definisi ini
dihubungkan dengan adanya penurunan fungsi intelektual. Menurut definisi ini tidak ada kriteria
bahwa retardasi mental tidak dapat diperbaiki seperti definisi retardasi mental sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai