III. Materi
Berisi garis besar materi yang diberikan dalam kegiatan pembelajaran / penyuluhan
IV. Metode
Ceramah, tanya jawab
V. Media
1. Laptop
2. Infocus
3. Power point
4. Leaflet
(POSYANDU) LANSIA
I. Landasan Teori
1. Definisi Posbindu
Posbindu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan terhadap lansia di tingkat
desa dalam wilayah kerja puskesmas. Posbindu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dibentuk oleh masyarakat berdasarkan inisiatif dan
kebutuhan masyarakat itu sendiri, khususnya penduduk usia lanjut (Kemenkes, RI, 2011).
Posbindu merupakan suatu pelayanan kesehatan di kelompok Usia Lanjut ini meliputi
pemeriksaan kesehatan fisik dan mental emosional. Kartu Menuju Sehat (KMS) Usia Lanjut
sebagai alat pencatat dan pemantau untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita
(deteksi dini) atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi dan mencatat perkembangannya
dalam Buku Pedoman Pemeliharaan Kesehatan (BPPK) Usia Lanjut atau catatan kondisi
2. Manfaat Posbindu
b. Memberikan keringanan biaya pelayanan kesehatan bagi keluarga yang tidak mampu
3. Tujuan Posbindu
Tujuan diadakannya Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) adalah untuk meningkatkan derajat
kesehatan dan mutu kehidupan untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berguna dalam
kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan eksistensinya dalam strata kemasyarakatan.
Jadi dengan adanya Posbindu diharapkan adanya kesadaran dari lanjut usia untuk membina
kesehatannya serta meningkatkan peran serta masyarakat termasuk keluarganya dalam mengatasi
kesehatan lanjut usia (Kemenkes RI, 2011), yang kemudian dijabarkan sebagai berikut:
g. Meningkatkan peran serta usia lanjut, keluarga, kader, organisasi sosial dan lembaga
Fungsi dan tugas pokok Posbindu yaitu membina lanjut usia supaya tetap bisa beraktivitas,
namun sesuai kondisi usianya agar tetap sehat, produktif dan mandiri selama mungkin serta
melakukan upaya rujukan bagi yang membutuhkan (Kementerian Kesehatan RI, 2011). Pada
prinsipnya pembentukan posbindu didasarkan atas kebutuhan masyarakat usia lanjut tersebut.
Ada beberapa pendekatan yang digunakan dalam pembentukan Posbindu dimasyarakat sesuai
kelompok yang sudah ada seperti pengajian, kelompok jemaat gereja, kelompok arisan lanjut
pendekatan yang sudah umum dilaksanakan dan merupakan pendekatan pilihan yang dianjurkan
d) Pelatihan kader
Salah satu kegiatan Posbindu yang dilaksanakan adalah Posbindu PTM. Posbindu Penyakit
Tidak Menular (PTM) adalah Pos Pembinaan Terpadu terhadap faktor risiko penyakit tidak
kepikunan, aktivitas fisik, risiko jatuh dan merokok berupa bentuk peran serta aktif kelompok
penyakit. Kegiatan ini dikembangkan sebagai bentuk kewaspadaan dini mengingat hampir semua
faktor risiko PTM tidak menunjukkan gejala pada yang mengalaminya. Didaerah tertentu
Posbindu PTM disebut juga posyandu lansia dan Karang Werdha (Kementerian Kesehatan,
2011).
5. Strategi Pembinaan
c. Melakukan kegiatan pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan usia lanjut sesuai
6. Sasaran Posbindu
a. Sasaran langsung kelompok pra usia lanjut (45-59 tahun) kelompok usia lanjut (60 tahun ke
atas) kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi (70 tahun ke atas)
b. Sasaran tidak langsung, yang meliputi keluarga dimana usia lanjut berada, masyarakat di
lingkungan usia lanjut, organisasi sosial yang peduli terhadap pembinaan kesehatan usia
lanjut, petugas lain yang menangani Kelompok Usia Lanjut dan masyarakat luas.
7. Langkah –langkah
Langkah-langkah yang ditempuh dalam pembinaan kesehatan usia lanjut sebagai berikut:
a. Perencanaan
6) Melakukan survei mawas diri bersama tenaga kecamatan dan desa setempat untuk
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan mencakup secara umum kegiatan pelaksanaan promotif dan preventif:
1) Kegiatan Promotif
Kegiatan yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan gairah hidup para usia lanjut agar
merasa tetap dihargai dan tetap berguna . upaya promotif juga ditunjukan kepada keluarga dan
masyarakat di lingkungan usia lanjut. Kegiatan ini berperan upaya penyuluhan mengenai
perilaku hidup sehat, pengetahuan tentang gizi usia lanjut, pengetahuan tentang proses
denegeratif yang akan terjadi pada usia lanjut, upaya meningkatkan kesegaran jasmani serta
upaya lain yang dapat memelihara kemandirian serta produktifitas usia lanjut.
2) Kegiatan preventif
Upaya yang dilakukan bertujuan untuk mencegah sedini mungkin terjadinya penyakit dan
komplikasi yang di akibatkan oleh proses degeneratif. Kegiatan yang di lakukan berupa deteksi
Penyelenggaraan posyandu lansia dilaksanakan oleh kader kesehatan yang terlatih, tokoh
dari PKK dan tokoh masyarakat dibantu oleh tenaga kesehatan dari puskesmas. Posyandu lansia
di selenggarakan berdasarkan mekanisme dan kebijakan pelayanan kesehatan suatu wilayah. Ada
Pencatatan kegiatan sehari-hari yang dilakukan usia lanjut, serta penimbangan berat badan dan
a. Pemeriksaan aktifitas, seperti mandi, makandan minum, mencuci baju, berpakaian, berjalan.
berbagai media mengenai usia lanjut. Upaya ini di lakukan terhadap berbagai kelompok
b. Melakukan penjaringan usia lanjut resiko tinggi , pemeriksaan berkala, memberi petunjuk
upaya pencegahan penyakit, gangguan psikososial dan bahaya kecelakaan yang dapat
kelompaok, ikut serta dalam kegiatan rekreasi, ketrampilan, pengembangan hobi dll.
b. Menjalani pemeriksaan secara berkala, mengisi catatan pribadi secara teratur, makan
c. Berperan serta terhadap penyuluhan mengenai kesehatan usia lanjut secara berkelompok