Literatur KTI OKTA RR1
Literatur KTI OKTA RR1
Oleh:
i
Visi:
Pada tahun 2025 menghasilkan Ahli Madya Keperawatan yang unggul
dalam penguasaan asuhan keperawatan dengan masalah neurosain melalui
pendekatan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan
OLEH:
OKTA DIANTI SUKMA
NIM :P3.73.20.1.17.146
i
PERNYATAAN PERSETUJUAN
“Penerapan Prosedur Teknik Relaksasi Napas Dalam pada Pasien dengan Gangguan
Rasa Nyaman Nyeri akibat Post Operasi”
NIM : P3.73.20.1.17.146
Telah diperiksa dan disetujui serta layak untuk dipertahankan di hadapan Penguji
Karya Tulis Ilmiah Program Studi DIII Keperawatan Jurusan Keperawatan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Jakarta III.
ii
SURAT PERNYATAAN
NIM : P3.73.20.1.17.146
Materai
6000
iii
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : P3.73.20.1.17.146
Telah diujikan dihadapan Penguji Karya Tulis Ilmiah Program Studi DIII
Keperawatan Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta III di
Bekasi pada Mei 2020.
Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Keperawatan
Menyetujui,
Ketua Jurusan Keperawatan
iv
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Allah Swt atas nikmat dan karunianya penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan jurnal “Penerapan Prosedur Teknik
Relaksasi Napas Dalam pada Pasien dengan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri akibat
Post Operasi”. Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis banyak
mengalami hambatan dan kesulitan, namun berkat dukungan, bantuan, bimbingan
dan pengarahan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan karya
tulis ilmiah ini. Untuk itu pada kesempatan ini penulis akan mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Yupi Supartini, SKp, MSc., selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kementrian
Kesehatan Jakarta III.
2. Ns.Ulty Desmarnita, S.Kp.,M.Kes.,Sp.Mat., selaku Ketua Jurusan
Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Jakarta III.
3. Santun Setiawati, M.Kep., Ns. Sp.Kep.An., selaku Ketua Program Studi DIII
Keperawatan beserta seluruh dosen dan staf yang telah mendidik dan
memfasilitasi penulis dalam penyusun karya tulis ilmiah ini.
4. Suratun, SKM., M.Kep., selaku Pembimbing Akademik dan pembimbing
utama dalam penyusunan KTI, yang telah memberi dukungan, arahan serta
motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
5. Ace Sudrajat, S.Kp., M.Kes., selaku Pembimbing Pendamping dalam
penyusunan KTI, yang telah memberi arahan untuk menyelesaikan karya tulis
ilmiah ini.
6. Ns. Paula Krisanty, S.Kep., MA., selaku Penguji Ketua KTI
7. Ns. Dewi Lusiani, S.Kp, MM., selaku Penguji Anggota KTI
8. Bapak serta ibu dosen prodi DIII Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jakarta III
yang telah banyak memberikan ilmu dan bimbingan selama masa pendidikan.
9. Kedua responden beserta keluarga yang telah bersedia membantu penulis
dalam mengumpulkan data-data yang dibutuhkan penulis.
10. Orang tua beserta kakak-kakak yang menjadi sumber koping utama bagi
penulis, yang senantiasa memberikan motivasi dan doa, dukungan moral
maupun material sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
v
11. Sahabat terkasih Raka, Hani, Mega, Oca. Terima kasih karena selalu ada dan
tidak pernah meninggalkan penulis dalam keadaan apapun.
12. Kakak dan adik tingkat tersayang, Aninda Nur Fitriani, Ade Nuriah Amin, dan
Dea Noela, yang selalu siap sedia memberikan bantuan apapun ketika
diperlukan.
13. Keluarga besar 3 Reguler D yang menjadi partner perjuangan penulis dalam
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam proses penulisan karya tulis ilmiah ini.
Penulis menyadari karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan KTI ini, serta dapat memberikan manfaat bagi penulis maupun
pembaca.
Penulis
vi
ABSTRAK
Latar Belakang: Operasi atau pembedahan adalah suatu penanganan medis secara
invasive yang dilakukan untuk mendiagnosa atau mengobati penyakit, injuri, atau
deformitas tubuh. Tindakan operasi di Indonesia sendiri pada tahun 2014 mencapai
1,2 juta pasien. Pembedahan atau operasi merupakan tindakan pengobatan dengan
cara membuka bagian tubuh yang akan ditangani. Tindakan ini pada umumnya
dengan membuat sayatan dan diakhiri dengan penjahitan, sehingga pada pasca operasi
pasien akan merasakan nyeri hebat. Tujuan: Studi literatur ini bertujuan memperoleh
gambaran kajian literatur tentang penerapan prosedur teknik relaksasi napas dalam
pada pasien dengan gangguan rasa nyaman nyeri akibat post operasi. Metode: Studi
literature ini menggunakan metode studi literature dengan jenis review/kajian
literature pada integrative review. Hasil: Analisis pada kedua jurnal menunjukkan
bahwa prosedur teknik relaksasi napas dalam mampu menurunkan intensitas nyeri
pada pasien post operasi dengan menerapkan teknik rileksasi napas dalam yang baik
dan benar, hal ini didukung beberapa literature buku terkait dengan gangguan rasa
nyaman nyeri dan penerapan prosedur teknik relaksasi napas dalam Kesimpulan:
Berdasarkan jurnal penelitian yang penulis kaji bahwa teknik relaksasi napas dalam
berpengaruh terhadap gangguan rasa nyaman nyeri pada pasien post operasi.
vii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Fokus Kajian.................................................................................. 2
C. Tujuan ........................................................................................................... 2
D. Manfaat Kajian Literatur................................................................................ 3
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 30
LAMPIRAN.............................................................................................................. 31
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Operasi atau pembedahan adalah suatu penanganan medis secara invasive
yang dilakukan untuk mendiagnosa atau mengobati penyakit, injuri, atau
deformitas tubuh (Nainggolan, 2013). Rampengan et.al (2015) menyatakan bahwa
pembedahan atau operasi merupakan tindakan pengobatan dengan cara membuka
bagian tubuh yang akan ditangani. Tindakan ini pada umumnya dengan membuat
sayatan dan diakhiri dengan penjahitan.
World Health Organization menyatakan tindakan operasi mayor pada tahun
2015 tercatat sebanyak 1.569 kasus, pada tahun 2016 sebanyak 1.722 kasus dan
pada tahun 2017 sebanyak 1.554 kasus. Sedangkan tahun 2018 pada periode
Januari sampai dengan Maret sebanyak 428 kasus. Tindakan operasi kategori
sedang pada tahun 2015 tercatat sebanyak 866 kasus, pada tahun 2016 sebanyak
555 kasus dan pada tahun 2017 sebanyak 421 kasus. Sedangkan tahun 2018 pada
periode Januari sampai dengan Maret sebanyak 118 kasus. Tindakan operasi
kategori minor pada tahun 2015 tercatat sebanyak 225 kasus, pada tahun 2016
sebanyak 435 kasus dan pada tahun 2017 sebanyak 362 kasus. Sedangkan tahun
2018 pada periode Januari sampai dengan Maret sebanyak 105 kasus. Budikasi
et.al (2015) tindakan operasi di Indonesia sendiri pada tahun 2014 mencapai 1,2
juta pasien. Tindakan operasi tersebut berada di salah satu rumah sakit terbesar di
Indonesia bagian Timur.
Penelitian yang dilakukan oleh Aprina et.al (2017) menyatakan bahwa pada
pasca operasi pasien akan merasakan nyeri hebat dan sebanyak 75% pasien
mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan akibat pengelolaan nyeri yang
tidak adekuat, hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Nurhayati et.al
(2015) menunjukkan bahwa 64% pasien mengalami nyeri pada luka post operasi
dengan rentang respon 4-6 (nyeri sedang). Setelah dilakukan pemberian relaksasi
terdapat pengaruh yang signifikan antara relaksasi dengan penurunan respon
nyeri. International for Study of Pain (IASP) 2012, mendefinisikan nyeri sebagai
situasi tidak menyenangkan yang bersumber dari area tertentu, yang disebabkan
oleh kerusakan jaringan dan yang berkaitan dengan pengalaman masa lalu dari
1
2
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memperoleh gambaran kajian literatur tentang penerapan prosedur teknik
relaksasi napas dalam pada pasien dengan gangguan rasa nyaman nyeri akibat
post operasi
2. Tujuan Khusus
Memperoleh gambaran tentang:
a. Gangguan nyaman nyeri pada pasien post operasi,
b. Lingkup/pengertian prosedur keperawatan teknik relaksasi napas dalam,
c. Prinsip – prinsip penerapan prosedur keperawatan teknik relaksasi napas
dalam,
3
2. Bagi Institusi
Memperluas ilmu dan teknologi terapan di bidang keperawatan medikal
bedah terkait prosedur teknik relaksasi napas dalam.
3. Bagi Penulis
a. Memperoleh pengalaman menyusun studi literatur tentang penerapan
prosedur teknik relaksasi napas dalam pada pasien dengan gangguan rasa
nyaman nyeri post operasi.
b. Memperluas wawasan mengenai penerapan prosedur teknik relaksasi
napas dalam pada pasien dengan gangguan rasa nyaman nyeri post
operasi.
4
BAB II
METODE REVIEW/KAJIAN LITERATUR
4
5
Kajian ini sewaktu – waktu dapat diterbitkan untuk kepentingan umum. Kedua
untuk kepentingan proyek penelitian sendiri, khususnya bagi mahasiswa yang
akan menulis karya ilmiah terakhir sesuai jenjang pendidikannya.
Okoli & Schabram, 2010 dalam ( Rahayu T, Syafril S, Wekke IS, Erlinda R,
2019) menjelaskan tujuan lebih rinci review/kajian literatur yaitu (1) menyediakan
latar/basis teori untuk penelitian yang akan dilakukan, (2) mempelajari kedalaman
atau keluasan penelitian yang sudah ada terkait topik yang akan diteliti dan (3)
menjawab pertanyaan-pertanyaan praktis dengan pemahaman terhadap apa yang
sudah dihasilkan oleh peneliti terdahulu. Review/kajian literatur juga mempunyai
tujuan membangun dan mengkonstruksi konsep secara mendalam, lebih kuat
berbasis penelitian – penelitian empiris yang pernah dilakukan.
Dari beberapa tujuan diatas, untuk review/kajian literatur bagi tugas akhir
(KTI) mahasiswa D3 Keperawatan adalah bertujuan untuk membuat analisis dan
sintesis terhadap pengetahuan yang telah ada tentang penerapan prosedur teknik
relaksasi napas dalam pada pasien dengan gangguan rasa nyaman nyeri akibat
post operasi yang akan diteliti dengan menemukan perbedaan dan persamaan
serta gap dari sumber – sumber literatur yang di pilih.
D. PETA LITERATUR
Peta Literature adalah sebuah ringkasan visual dari penelitian – penelitian
yang telah dilakukan oleh orang lain Peta ini khasnya dibuatkan dalam bentuk
figure (Creswell, 2003 dalam Marzali A, 2016). Setelah yakin dengan tema/fokus
penelitian yaitu: Penerapan Prosedur Teknik Relaksasi Napas Dalam pada Pasien
dengan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri Akibat Post Operasi, selanjutnya mulai
mengidentifikasi sumber literatur terkait yaitu 2 buah jurnal dan 6 buku teks. Dari
sumber – sumber literatur ini akan dipelajari artikel – artikel yang terkait dengan
judul penelitian, selanjutnya menyusun peta literatur. Skema peta literature dapat
dilihat pada bab.3.
6
empiris dari sumber literatur jurnal dan buku – buku yang telah dipilih (lihat peta
literatur) relevan dengan studi yang akan dilakukan. Melakukan sintesis
merupakan proses mengintegrasikan hasil analisis terhadap artikel – artikel
berdasarkan kesamaan dan perbedaan masing - masing artikel dan membuat
kesimpulan berdasarkan kesamaan dan perbedaan setiap artikel tersebut dalam
bentuk simpulan kolektif dari beberapa artikel yang dianalisis (Ramdhani, et al
2014 dalam Rahayu T, Syafri S, Wekke IS, Erlinda R, 2019 ). salah satu tehnik
yang digunakan dalam sintesis adalah mempergunakan matriks sintesis (synthesis
matrix) yang dikelola berdasarkan key studies pada topik tertentu (Ramdhani et all
2014 mengadop pendapat Cronin et all, 2008 dan Sally 2013).
Matriks sintesis adalah sebuah tabel/diagram yang memungkinkan peneliti
untuk mengelompokkan dan mengklasifikasi argumen – argumen yang berbeda
dari beberapa artikel dan mengombinasikan berbagai elemen yang berbeda untuk
mendapatkan kesan/simpulan terhadap keseluruhan artikel secara umum (Murniati
et all, 2018 dalam Rahayu T, Syafri S, Wekke IS, Erlinda R, 2019 ). Matriks
sintesis dipergunakan untuk mengelola sumber – sumber literatur dan
mengintegrasikannya dengan interpretasi yang unik. Terdapat beberapa bentuk
matriks sintesis baik berupa tabel atau diagram. Tabel secara vertikal (kolom atas
ke bawah), horizontal (kolom dari kiri ke kanan). Peneliti dapat menetapkan isi
kolom vertical dan horizontal dengan isi sumber- sumber literatur jurnal atau buku
– buku yang telah di pilih dan akan di review tentang isu atau ide – ide pokok
(lihat peta literatur). Jika kolom vertikal diisi dengan sumber literatur maka kolom
horizontal diisi dengan ide – ide pokok dan jika kolom vertical diisi dengan ide –
ide pokok maka kolom horizontal diisi dengan sumber – sumber. Lihat format
matriks sintesis di lampiran. Bentuk – bentuk matrik sintesis akan dipergunakan
pada bab 3 tentang hasil review/kajian literatur dan pembahasan.
Dapat disimpulkan untuk melakukan sintesis terhadap topik yang terpilih
penerapan prosedur teknik relaksasi napas dalam pada pasien gangguan rasa
nyaman nyeri akibat post operasi, kita perlu membaca,memahami dan
menganalisa informasi , ambil point – point atau kata – kata kunci yang
disampaikan oleh penulis dari setiap sumber literatur yang kita pilih. Dalam
melakukan penelitian ilmiah, sebenarnya yang kita kutip itu adalah “IDE” bukan
mengulang semua penulisan yang ditulis oleh penulis sebelum kita. ( Rahayu T,
Syafril S, Wekke IS, Erlinda R, 2019 )
8
9
10
11
Tabel 3.1
Review Literatur tentang penerapan prosedur teknik relaksasi napas dalam
pada pasien dengan gangguan rasa nyaman nyeri akibat post operasi berdasarkan Sumber Jurnal Penelitian
3. Matriks Sintesis Review Sumber Literatur Buku Tentang Kebutuhan Rasa Nyaman Nyeri
Tabel 3.2
Review/Kajian Literatur Buku-Buku Tentang Kebutuhan Rasa Nyaman Nyeri
Isu 1
Judul buku Isu 2 Isu 3 Isu 4
No Lingkup kebutuhan
dan Penulis Patofisiologi Tanda dan Gejala Profil Klien
dasar/diagnose kebutuhan
1. Buku Ajar Nyeri Nyeri adalah rasa indrawi dan Antara suatu rangsangan noksius sampai Tidak ditemukan pada Pasien
Suryono. B, Meliala. L pengalaman emosional yang tidak dirasakan nyeri terdapat 5 peristiwa literatur dengan
dan Sudadi, 2017 menyenangkan akibat adanya kerusakan elektrofisiologik yang jelas yakni gangguan
jaringan nyata atau berpotensi rusak atau transduksi, konduksi, modulasi, transmisi rasa nyaman
tergambarkan seperti adanya kerusakan dan persepsi. nyeri akibat
jaringan. post operasi
2. Kebutuhan Dasar Kenyamanan/ rasa nyaman adalah suatu Terjadinya nyeri berkaitan erat dengan Tidak ditemukan pada Pasien
Manusia I keadaan telah terpenuhinya kebutuhan reseptor dan adanya rangsangan. Reseptor literatur dengan
Rosmalawati dan dasar manusia yaitu kebutuhan akan nyeri yang dimaksud adalah nociceptor, gangguan
Kasiati, 2016 ketentraman (suatu kepuasan yang merupakan ujung-ujung saraf sangat bebas rasa nyaman
meningkatkan penampilan sehari-hari), yang memiliki sedikit atau bahkan tidak nyeri
kelegaan (kebutuhan telah terpenuhi), memiliki myelin, yang tersebar pad akulit
dan transeden (keadaan tentang sesuatu dan mukosa, khususnya pada vicera,
yang melebihi masalah atau nyeri). persendian, dinding arteri, hati dan kadung
empedu. Reseptor nyeri dapat memberikan
Nyeri merupakan suatu kondisi yang respon akibat adanya stimulasi atau
lebih dari sekedar sensasi tunggal yang rangsangan. Stimulasi tersebut dapat
disebabkan oleh stimulus tertentu. Nyeri berupa zat kimiawi seperti bradikinin,
merupakan kondisi berupa perasaan histamin, prostaglandin, dan macam-
tidak menyenangkan bersifat sangat macam asam yang dilepas apabila terdapat
subyektif karena perasaan nyeri berbeda kerusakan pada jaringan akibat
pada setiap orang dalam hal skala atau kekurangan oksigenasi. Stimulasi yang
tingkatannya, dan hanya orang lain dapat berupa termal, listrik atau
14
Isu 1
Judul buku Isu 2 Isu 3 Isu 4
No Lingkup kebutuhan
dan Penulis Patofisiologi Tanda dan Gejala Profil Klien
dasar/diagnose kebutuhan
tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mekanis.
mengevaluasi rasa nyeri yang
dialaminya.
3. Fundamentals of Nyeri adalah pengalaman universal Empat proses mendasar yang terlibat Tidak ditemukan pada Pasien
Nursing Standards & manusia; itu didefinisikan sebagai dalam nosisepsi, proses yang membuat literatur dengan
Practice "keadaan di mana seseorang mengalami seseorang secara sadar menyadari rasa gangguan
DeLaune, S. C., & dan melaporkan adanya sakit, adalah sebagai berikut: • Transduksi- rasa nyaman
Ladner, P. K. (2011 ketidaknyamanan parah atau sensasi perubahan rangsangan berbahaya di ujung nyeri
tidak nyaman" (Carpenito-Moyet, 2008, saraf sensorik menjadi impuls energi •
hal. 126). Nyeri adalah pengalaman Transmisi-pergerakan impuls dari situs
subjektif yang sepuluh sulit bagi klien asal ke otak • Persepsi-mengembangkan
untuk menggambarkan dan perawat kesadaran sadar nyeri • Modulasi-
untuk memahami, namun itu adalah perubahan impuls nyeri
salah satu keluhan paling umum yang
menyebabkan individu mencari
perawatan kesehatan.
4. Standar Diagnosa Gangguan rasa nyaman merupakan suatu Tidak ditemukan pada literatur Gejala dan Tanda Mayor Pasien
Keperawatan Indonesia gangguan dimana perasaan kurang Subjektif : mengeluh nyeri dengan
Tim Pokja SDKI DPP senang, kurang lega, dan kurang Objektif : tampak meringis, gangguan
PPNI, 2016 sempurna dalam dimensi fisik , bersikap protektif (mis. rasa nyaman
psikospiritual, lingkungan serta sosial waspada, posisi menghindari nyeri
pada diri yang biasanya mempunyai nyeri), gelisah, frekuensi
gejala dan tanda minor mengeluh mual. nadi meningkat, dan sulit
tidur.
Nyeri merupakan pengalaman sensorik Gejala dan Tanda Minor
atau emosional yang berkaitan dengan Subjektif : tidak tersedia
kerusakan jaringan aktual atau Objektif : tekanan darah
fungsional, dengan onset mendadak atau meningkat, pola napas
lambat dan berintensitas ringan hingga berubah, nafsu makan
berat yang berlangsung kurang dari 3 berubah,
15
Isu 1
Judul buku Isu 2 Isu 3 Isu 4
No Lingkup kebutuhan
dan Penulis Patofisiologi Tanda dan Gejala Profil Klien
dasar/diagnose kebutuhan
bulan. proses berfikir terganggu,
menarik diri, berfokus pada
diri sendiri, dan
diaphoresis.
16
4. Matrik Sintesis Review Sumber Literatur Buku Tentang Penerapan Prosedur Teknik Relaksasi Napas Dalam
Tabel 3.3
Review/Kajian Literatur Beberapa Buku Tentang Penerapan Prosedur Teknik Relaksasi Nafas Dalam
2. Fundamentals of Bantu klien ke posisi fowler 1. Minta klien meletakkan telapak tangan ke Catat prosedur yang Tidak ditemukan pada
Nursing: Human atau duduk bawah, dengan jari tengah bersentuhan, di sudah dilakukan dan literatur
Health and Function sepanjang batas bawah tulang rusuk catat hasil respon
Craven. R.F and 2. Minta klien untuk menarik napas perlahan klien
Hirnle. C. J, 2011 melalui hidung, merasakan jari tengah
terpisah. Tahan napas selama 2 atau 3
detik.
3. Minta klien menghembuskan napas
perlahan melalui mulut. Ulangi tiga
sampai lima kali.
4. Instruksikan, perkuat, dan awasi latihan
pernapasan dalam dan batuk setiap 2
hingga 3 jam pasca operasi.
18
5. Matriks Sintesis Review Sumber Literatur Buku Tentang Prinsip – Prinsip Penerapan prosedur
Tabel 3.4
Review/Kajian Literatur Buku-Buku tentang Penerapan Prinsip dalam Penerapan Prosedur Klien
Berdasarkan sumber beberapa buku literatur
Prinsip-Prinsip
Judul Buku
No Teknik
dan Penulis Standar Etis Keselamatan Pasien Tumbuh Kembang
Skill/Prosedur
1. Praktikum 1. Atur posisi pasien yang Pada saat menerapkan 1. Monitor mimik 1. Menggunakan 1. Atur pasien pada
Kebutuhan Dasar nyaman latihan teknik relaksasi wajah apakah nyeri bahasa yang mudah posisi duduk yang
Manusia 2 2. Teknik relaksasi nafas nafas dalam, perawat semakin parah atau dimengerti nyaman
Rahayu. S dan dalam harus di ulangi dapat menerapkan tidak 2. Saat menjelaskan, 2. Menarik nafas dari
Harnato. A. M, 2016 sampai 3-4 kali beberapa prinsip etis 2. Perhatikan respon gunakan nada yang hidung lalu
3. Teknik relaksasi nafas sebagai berikut: pasien terhadap agak tinggi namun hembuskan
dalam dilakukan perlahan 1. Otonomi, yaitu ketidaknyamanan tidak teriak seacara perlahan
dan hati-hati sehinga sebelum perawat 3. Menjelaskan secara melauli mulut
mendapatkan hasil yang melakukan intervensi perlahan dan tidak
efekti dan maksimal latihan teknik terburu-buru
4. Teknik relaksasi nafas relaksasi nafas dalam
dalam sering di pada pasien, perawat
programkan dan harus mengajukan
dikerjakan oleh perawat kontrak terlebih
5. Teknik relakasi nafas dahulu kepada
dalam dapat dilakukan pasien terkait dengan
pada semua kalangan. persetujuan pasien
6. Teknik relaksasi nafas untuk menerima
dalam bisa dilakukan intervensi yang akan
kapan saja dan di mana dilakukan. Perawat
saja harus menghormati
pasien dalam
keputusannya untuk
19
Prinsip-Prinsip
Judul Buku
No Teknik
dan Penulis Standar Etis Keselamatan Pasien Tumbuh Kembang
Skill/Prosedur
menjaga
kenyamanan pasien
2. Fundamentals of 1. Bantu klien pada posisi Tidak ditemukan pada Awasi pasien dalam 1. Pada saat 1. Bantu klien ke
Nursing: Human yang nyaman literatur melakukan prosedur menjelaskan posisi fowler atau
Health and Function 2. Teknik Relaksasi Napas teknik relaksasi napas menggunakan duduk
Craven. R.F and Dalam dilakukan 3-5 kali. dalam bahasa yang mudah 2. Menarik nafas
Hirnle. C. J, 2010 dimengerti oleh dari hidung lalu
klien tahan dan
2. Menjelaskan dengan hembuskan
perlahan dan penuh seacara perlahan
perhatian melauli mulut
B. PEMBAHASAN HASIL REVIEW
1. Peta literatur
Fokus penelitian yang akan dibahas dalam peta literature yaitu
penerapan prosedur Teknik Relaksasi Napas Dalam pada pasien dengan
gangguan rasa nyaman nyeri akibat post operasi. Selanjutnya mulai
mengidentifikasi sumber literatur terkait yaitu 2 jurnal dan 6 buku teks.
Peta literatur menggambarkan tentang literatur-literatur yang
mendukung keberhasilan dari penelitian yang dilakukan sebelumnya, yang
terbagi menjadi dua yaitu konsep gangguan rasa nyaman nyeri yang mencakup
pengertian, patofisiologi serta tanda gejala dan konsep prosedur teknik
relaksasi napas dalam yang membahas pengertian, prosedur pelaksanaan serta
prinsip-prinsip penerapan prosedur. Dibuat secara singkat dalam bentuk skema
bagan literatur dengan mencantumkan sumber literaturnya.
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya penulis akan menyimpulkan bahwa
gangguan rasa nyaman merupakan suatu gangguan dimana perasaan kurang
senang, kurang lega, dan kurang sempurna dalam dimensi fisik, psikospiritual,
lingkungan serta sosial pada diri yang biasanya mempunyai gejala dan tanda
minor mengeluh mual. Sedangkan nyeri adalah pengalaman sensorik atau
emosional dan fenomena yang subyektif dimana respon yang dialami setiap
individu akan berbeda untuk menunjukkan adanya masalah atau perasaan yang
tidak nyaman.
Untuk mengatasi gangguan rasa nyaman nyeri dilakukan upaya non
farmakologis yaitu dengan cara teknik relaksasi napas dalam yaitu bernapas
(inhalasi dan ekshalasi) untuk mengambil oksigen maksimal yang bertujuan untuk
meningkatkan kapasitas paru dan mencegah atelektasis. Teknik relaksasi napas
dalam dilakukan dengan menarik nafas dari hidung lalu tahan dan hembuskan
secara perlahan melalui mulut, prosedur itu dilakukan minimal 3 kali perhari pada
pasien post operasi ketika pasien mengalami nyeri hebat. Ketika dilakukan
prosedur, perawat juga memperhatikan prinsip standar, etis, safety, tumbuh
kembang pada setiap tindakan yang dilakukan agar keselamatan pasien tetap
terjaga.
Berdasarkan jurnal penelitian yang penulis kaji bahwa teknik relaksasi napas
dalam berpengaruh terhadap gangguan rasa nyaman nyeri pada pasien post
operasi, hal ini disebabkan dengan teknik relaksasi nafas dalam mampu
merangsang tubuh untuk melepaskan opoid endogen yaitu endorphin dan
enkafalin. Hormon endorphin merupakan substansi sejenis morfin yang berfungsi
sebagai penghambat transmisi impuls nyeri ke otak. Sehingga pada saat neuron
nyeri mengirimkan sinyal ke otak, terjadi sinapsis antara neuron perifer dan
neuron yang menuju otak tempat seharusnya subtansi p akan menghasilkan
impuls. Pada saat tersebut endorphin akan memblokir lepasnya substansi p dari
neuron sensorik, sehingga sensasi nyeri menjadi berkurang. Selain itu, teknik
relaksasi napas dalam mudah untuk dilakukan dan tidak memerlukan alat-alat
tertentu yang sulit.
B. SARAN
Bagi rumah sakit hendaknya membuat standar operasional prosedur (SOP)
teknik relaksasi napas dalam dan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
perawat melalui pelatihan.
Perawat hendaknya meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam
manajemen nyeri non farmakologi dengan menggunakan pendekatan kontrol nyeri
yang terbaik bagi masing-masing pasien, khususnya pada pasien pasca operasi.
Untuk peneliti selanjutnya agar menjelaskan langkah-langkah prosedur yang
dilakukan pada saat penelitian sehingga dapat diketahui oleh pembaca apakah
prosedur yang dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) atau
tidak.
DAFTAR PUSTAKA
NIM : P3.73.20.1.17.146
Judul KTI : Penerapan Prosedur Teknik Relaksasi Napas Dalam Pada Pasien
Dengan Gangguan Rasa Nyama Nyeri Akibat Post Operasi
Materi Rekomendasi
No. Hari/Tanggal Paraf Pembimbing
Bimbingan Bimbingan
9
10
11
12
Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Keperawatan
NIM : P3.73.20.1.17.146
Judul KTI : Penerapan Prosedur Teknik Relaksasi Napas Dalam Pada Pasien
Dengan Gangguan Rasa Nyama Nyeri Akibat Post Operasi
Materi Rekomendasi
No. Hari/Tanggal Paraf Pembimbing
Bimbingan Bimbingan
8
9
10
11
12
Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Keperawatan
Riwayat Pendidikan
1. SDN Duren Sawit 08 Pagi 2005-2011
2. SMPN 27 Jakarta 2011-2014
3. SMAN 61 Jakarta 2014-2017
4. Poltekkes Jakarta III 2017-2020