Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL KEGIATAN

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) BERBAGI PENGALAMAN


TERKAIT HIPERTENSI
DI RW 006 RT 06 & 07 DI KELURAHAN RAPPOKALLINNG

Oleh :
KELOMPOK 3

ABD. GANY BASS

AYU ASRIYANI

FILDA AWLIYAH ALGAZALI

DEBI SAMBAK

ANDI UMI SARI

ANDI MASNAENI

NURWANTI MAULINDA SARI

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN GERONTIK


PROGRAM STUDI PROFESI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2019
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK: LIFE REVIEW TERAPI

Kelompok merupakan individu yang mempunyai hubungan satu dengan yang


lain saling ketergantungan dan mempunyai norma yang sama (Stuart & Sundeen,
1998) Aktivitas kelompok adalah kumpulan individu yang mempunyai relasi atau
hubungan satu dengan yang lain saling terkait dan dapat bersama-sama mengikuti
norma yang sama.Therapy Aktivitas Kelompok (TAK) merupakan kegiatan yang
diberikan kelompok klien dengan maksud memberi therapy bagi anggotanya.
Dimana berkesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup dan meningkatkan
respon social.
Therapy Aktivitas Kelompok Sosialisasi adalah upaya memfasilitasi sejumlah
klien dalam membina hubungan sosial yang bertujuan untuk menolong klien
dalam berhubungan dengan orang lain seperti kegiatan mengajukan pertanyaan,
berdiskusi, bercerita tentang diri sendiri pada kelompok, menyapa teman dalam
kelompok. Terapi Aktivitas Kelompok Oientasi Realita (TAK): orientasi realita
adalah upaya untuk mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri
sendiri, orang lain, lingkungan/ tempat, dan waktu.
Terapi aktivitas kelompok adalah metode pengobatan ketika klien ditemui
dalam rancangan waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi persyaratan
tertentu fokus terapi adalah membuat sadar diri (self-awareness). Peningkatan
hubungan interpersonal, membuat perubahan, atau ketiganya. TAK stimulasi
adalah TAK dengan fokus memberikan stimulasi kepada pasien agar mampu
memberikan respon yang adekuat. TAK stimulasi sensori diindikasikan untuk
pasien isolasi sosial, harga diri rendah, dan kurang komunikasi verbal (Keliat &
Akemat, 2005).
Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori adalah upaya menstimulasi semua
panca indra (sensori) agar memberi respons yang asdekuat. TAK stimulasi sensori
adalah TAK yang diadakan dengan memberikan stimulus tertentu kepada klien
sehingga terjadi perubahan perilaku (Keliat & Akemat, 2005).
TOPIK : TAK berbagi pengalaman terkait Hipertensi

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk merangsang peserta mengungkapkan apa yang diketahui tentang
hipertensi
2. Tujuan Khusus
1. Mengembangkan stimulasi peserta untuk mengungkapkan tanda dan
gejala hipertensi
2. Menstimulasi peserta untuk mengungkapkan pengetahuan tentang
penyebab hipertensi
3. Menstimulasi peserta untuk berbagi pengalaman terkait penanganan
hipertensi
4. Mengetahui pemahaman peserta terkait bahaya hipertensi

B. KRITERIA KLIEN

1.  Klien yang berusia lanjut (60 tahun ke atas) dengan hipertensi


2.  Klien yang kooperatif

C. PROGRAM SELEKSI
Klien yang dapat mengikuti TAK didapatkan dari :
1. Berdasarkan pasien kelolaan mahasiswa (kelompok)
2. Berdasarkan seleksi kelompok

D. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN

1. Tempat : RW 06 RT 06 & 07 Kelurahan Rappokalling, Kota


Makassar
2. Hari/tanggal : Kamis 21 November 2019
3. Waktu : 09.00-10.00
E. PENGORGANISASIAN
1. Leader : Abdul Gany Bas
Tugas: Sebagai pembuka acara, mengontrol TAK dan sebagai pembawa
acara selama kegiatan TAK
2. Co leader : Filda Awliyah Al Gazali
Tugas: Membantu leader mengarahkan dan mengontrol jalannya TAK
3. Fasilitator : Debi Sambak, Andi Umi Sari & Andi Masnaeni
Tugasnya: Mempersiapkan alat, tempat, dan klien
4. Observer : Ayu Asriyani & Nurwanti Maulinda Sari
Tugasnya: Memantau dan mengevaluasi hasil selama TAK berlangsung,
dari awal kegiatan sampai proses TAK selesai

F. SETTING TEMPAT 
Terapis dan klien duduk bersama setengah lingkaran di ruangan yang
nyaman dan tenang.

Keterangan :

Leader :
Co Leader :

Fasilitator :

Observer :

Klien :

G. ALAT

1. Speaker
2. Musik
3. Balon

I. METODE

1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab

J. LANGKAH KEGIATAN
Tahap Kegiatan
Persiapan a. Membuat kontrak dengan klien yang sesuai dengan
indikasi: usia 60 tahun ke atas
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
Orientasi a. Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu
mengungkapkan apa yang diketahui tentang
hipertensi
a) Klien mampu mengenali tanda dan gejala
hipertensi
b) Klien mampu menyebutkan penyebab
hipertensi
c) Klien mampu menceritakan pengalaman
terkait penanganan hipertensi
d) Klien mampu menceritakan perasaannya
setelah mengikuti kegiatan TAK

2. Waktu
3. Terapis membacakan tata tertib TAK
Tahap Kerja a. Terapis mengajak klien untuk saling
memperkenalkan diri (nama dan nama panggilan)
dimulai dari terapis secara berurutan searah jarum
jam.
b. Setiap kali seorang klien selesai memperkenalkan
diri, terapis mengajak semua klien untuk bertepuk
tangan.
c. Terapis dan klien memakai papan nama.
d. Terapis menjelaskan bahwa akan diputar lagu, klien
boleh tepuk tangan atau berjoget sesuai dengan
irama lagu. Setelah lagu selesai klien akan diminta
menyebutkan tanda dan gejala hipertensi, penyebab,
penanganan serta bahaya yang diketahui tentang
hipertensi
e. Secara bergiliran, klien diminta menceritakan
pengalamannya sejak mengalami hipertensi
f. Terapis memberikan pujian, setiap klien selesai
menceritakan perasaannya, dan mengajak klien lain
bertepuk tangan.
Terminasi a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah
mengikuti TAK
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan
kelompok.
b. Tindak Lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk menerapkan
penanganan terkait hipertensi.

K. Tata Tertib
Tata tertib untuk kegiatan TAK, antara lain:
1. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK.
2. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara dimulai.
3. Peserta berpakaian rapi, bersih dan sudah mandi.
4. Tidak diperkenankan makan, minum dan merokok selama kegiatan
TAK berlangsung.
5. Jika ingin mengajukan atau menjawab pertanyaan peserta mengangkat
tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin.
6. Peserta yang mengacau jalannya acara akan dikeluarkan.
7. Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai.
8. Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis namun TAK
belum selesai makan pemimpin akan meminta persetujuan anggota
untuk memperpanjang waktu TAK pada anggota.
L. EVALUASI dan DOKUMENTASI
1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemapuan klien sesuai
dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulus sensori mendengar musik,
meberi pendapat tentang musik yang didengar, dan perasaan saat
mendengar musik. Hal-hal yang perlu dievaluasi, antara lain:

a. Evaluasi struktur
1) Tim berjumlah 5 orang, terdiri atas 1 leader, 1 co-leader, 2
orang fasilitator dan 1 observer
2) Lingkungan tenang
3) Peralatan
b. Evaluasi proses
1) Minimal 75% dapat mengikuti permainan dan dapat mengkuti
kegiatan dari awal sampai selesai.
2) Minimal 75% klien aktif mengikuti kegiatan.
c. Evaluasi akhir
1) Minimal 75% mampu memahami musik yang didengar.
2) Minimal 75% mampu memberi respon terhadap musik yang
didengar.
3) Minimal 75% mampu memberi pendapat tentang musik yang
didengar.
4) Minimal 75% mampu menceritakan perasaannya setelah
mendengar musik.
5) Minimal 75% mampu mengikuti peraturan kegiatan.
6) Minimal 75% mampu menyebutkan manfaat dari TAK.

2. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat mengikuti TAK
pada catatan proses keperawatan tiap klien.
TAK : Pemahaman tentang Hipertensi

NAMA KLIEN
NO ASPEK YANG DINILAI
1. Menyebutkan tanda dan gejala
hipertensi
2. Menyebutkan penyebab hipertensi
3. Menyebutkan penanganan yang
dilakukan
4. Mengungkapkan perasaan setalah
melakukan penanganan
5. Menyebutkan bahaya hipertensi
6. Menceritakan pengalaman terkait
hipertensi
Jumlah

Anda mungkin juga menyukai