Anda di halaman 1dari 13

Praktikum Elektronika Industri 2 2019

Praktikum Elektronika Industri 2 ACC:


Laboratorium : Lab. Elektronika Industri (D206)
Hari/Tanggal : Kamis, 23 April 2020
Anggota Kelompok:
1. Vita Kusuma Ningsih (1110181057)

PRAKTIKUM 2
DASAR SISTEM PNEUMATIK

A. TUJUAN
Setelah dilaksanakan praktikum, praktikan diharapkan:
1. Dapat menjelaskan bagian-bagian serta komponen pendukung dari sistem
pneumatik
2. Dapat menjelaskan prinsip kerja sistem pneumatik dengan mengobservasi
beberapa contoh rangkaian dasar sistem pneumatik
3. Dapat menggunakan software FluidSim untuk men-simulasikan dasar
sistem pneumatik

B. KEBUTUHAN ALAT DAN BAHAN


1. Komputer yang telah terinstalasi software FluidSim 1
2. Modul trainer dasar pneumatik 1

Program Studi Teknik Elektronika 1


Praktikum Elektronika Industri 2 2019
C. GAMBAR RANGKAIAN
1. Percobaan 1: Direct Single Acting Cylinder (SAC)

1 3

Jelaskan cara kerja rangkaian tersebut:


Pada keadaan normal, udara mengalir dari Compressor ke Air Service Unit
dengan tujuan agar udara yang masuk ke sistem pneumatic terbebas dari
debu/kotoran. Setelah melalui Air Service Unit, udara tidak bisa dialirkan
dengan Valve 3/2 way karena valve tersebut dalam kondisi NC. Sehingga pada
Single Acting Cylinder (SAC) tidak terdapat tekanan udara (Manometer
menunjukkan nilai 0 Psi).
Jika Valve ditekan, maka udara yang berasal dari Compressor akan masuk
melalui Valve dan mendorong maju piston pada SAC sehingga Manometer
menunjukkan nilai 88.2 Psi. Namun, ketika Valve tidak ditekan, Valve akan
kembali menutup dan piston pada SAC akan kembali ke posisi semula
(mundur) sehingga tidak terdapat tekanan udara yang masuk pada SAC
(Manometer kembali menunjukkan nilai 0 Psi). Hal ini terjadi karena pada
Valve terdapat pegas.

Catatan : udara yang dimaksud adalah udara yang dimampatkan dengan


tekanan tertentu

Program Studi Teknik Elektronika 2


Praktikum Elektronika Industri 2 2019

1 3

Jelaskan cara kerja rangkaian tersebut:


Pada keadaan normal, udara mengalir dari Compressor ke Air Service Unit
dengan tujuan agar udara yang masuk ke sistem pneumatic terbebas dari
debu/kotoran. Setelah melalui Air Service Unit, udara tidak bisa dialirkan
dengan Valve 3/2 way karena valve tersebut dalam kondisi NC. Sehingga pada
Single Acting Cylinder (SAC) tidak terdapat tekanan udara (Manometer
menunjukkan nilai 0 Psi).
Jika Valve ditekan, maka udara yang berasal dari Compressor akan masuk
melalui Valve dan mendorong maju piston pada SAC sehingga Manometer
menunjukkan nilai 88.2 Psi. Meskipun Valve sudah tidak ditekan, udara tetap
mengalir sampai ke SAC. Hal ini terjadi karena valve mengalami keadaan latch
(mempertahankan kondisi sebelumnya). Tetapi jika push button pada valve
ditekan kembali, maka valve akan berada pada posisi menutup.

Catatan : udara yang dimaksud adalah udara yang dimampatkan dengan


tekanan tertentu

Program Studi Teknik Elektronika 3


Praktikum Elektronika Industri 2 2019
2. Percobaan 2: Indirect Single Acting Cylinder (SAC)

2 1 3

1 3

Jelaskan cara kerja rangkaian tersebut!


Pada rangkaian ini digunakan dua buah Valve 3/2 way yakni Valve
sebelah kiri (dengan pengaturan manual) yang terhubung dengan Valve
sebelah kanan (denga pengaturan pneumatically). Pada kondisi awal, udara
yang keluar dari Air Service Unit tidak bisa masuk melalui kedua valve karena
semua valve bersifat NC.
Jika Valve manual ditekan, maka udara akan masuk ke valve manual dan
akan membuat pneumatically valve juga membuka. Setelah pneumatically
valve membuka, maka udara akan dialirkan menuju Single Acting Cylinder
(SAC). Sehingga udara tersebut akan mendorong piston untuk maju.
Bersamaan dengan ini, manometer menunjukkan angka 88.2 Psi.
Sedangkan jika valve manual tidak ditekan, maka valve manual akan
menutup dan menyebabkan pneumatically valve juga menutup. Efek yang
ditimbulkan adalah piston pada SAC akan bergerak mundur karena tidak
terdapat udara untuk melakukan kerja. Bersamaan dengan ini, manometer
menunjukkan 0 Psi. Hal ini disebabkan karena pada valve manual terdapat
pegas. Serta dengan ini bisa dikatakam bahwa SAC dikendalikan secara tidak
langsung.

Catatan : udara yang dimaksud adalah udara yang dimampatkan dengan


tekanan tertentu

Program Studi Teknik Elektronika 4


Praktikum Elektronika Industri 2 2019

1 3
2

1 3

Jelaskan cara kerja rangkaian tersebut!


Pada rangkaian ini digunakan dua buah Valve 3/2 way yakni Valve
sebelah kiri (dengan pengaturan manual) yang terhubung dengan Valve
sebelah kanan (denga pengaturan pneumatically). Pada kondisi awal, udara
yang keluar dari Air Service Unit tidak bisa masuk melalui kedua valve karena
semua valve bersifat NC.
Jika Valve manual ditekan, maka udara akan masuk ke valve manual dan
akan membuat pneumatically valve juga membuka. Setelah pneumatically
valve membuka, maka udara akan dialirkan menuju Single Acting Cylinder
(SAC). Sehingga udara tersebut akan mendorong piston untuk maju.
Bersamaan dengan ini, manometer menunjukkan angka 88.2 Psi.
Sedangkan jika valve manual tidak ditekan, maka valve manual tetap
terbuka dan pneumatically valve juga membuka. Hal ini terjadi karena pada
valve manual terjadi latch (kemampuan untuk mempertahankan kondisi
sebelumnya).

Catatan : udara yang dimaksud adalah udara yang dimampatkan dengan


tekanan tertentu

Program Studi Teknik Elektronika 5


Praktikum Elektronika Industri 2 2019
3. Percobaan 3: Direct Double Acting Cylinder (DAC)

4 2

1 3

Jelaskan cara kerja rangkaian tersebut!


Pada rangkaian ini digunakan sebuah Double Acting Cylinder (DAC) yang
mana untuk mengembalikan piston ke posisi semula dibutuhkan tekanan
udara. Berbeda dengan Single Acting Cylinder (SAC) yang menggunakan
pegas untuk mengembalikan piston ke posisi semula. Untuk menjalankan DAC
maka dibutuhkan Valve 4/2 way karena pada valve jenis ini terdapat 2 lubang
keluaran.
Rangkaian ini menggunakan sebuah valve 4/2 way dengan pengaturan
manual (dengan 2 push button yang tersambung pegas).
Apabila valve bekerja dengan posisi menyilang (ruang 2), maka akan
menyebabkan piston pada DAC bergerak mundur. Bersamaan dengan ini
manometer sebelah kanan akan menunjukkan nilai 88.2 Psi dan manometer
sebelah kiri menunjukkan 0 Psi. Sedangkan apabila valve bekerja dengan
posisi lurus (ruang 1), maka akan menyebabkan piston pada DAC bergerak
maju. Bersamaan dengan ini manometer sebelah kanan akan menunjukkan
nilai 0 Psi dan manometer sebelah kiri menunjukkan 88.2 Psi. Cara kerja
valve ini dikendalikan oleh kedua push button yang bersifat latch, sehingga
ketika push button dilepas, valve tidak akan mengalami perubahan posisi
kerja.

Program Studi Teknik Elektronika 6


Praktikum Elektronika Industri 2 2019

4 2

1 3

Jelaskan cara kerja rangkaian tersebut!


Pada rangkaian ini digunakan sebuah Double Acting Cylinder (DAC) yang
mana untuk mengembalikan piston ke posisi semula dibutuhkan tekanan
udara. Berbeda dengan Single Acting Cylinder (SAC) yang menggunakan
pegas untuk mengembalikan piston ke posisi semula. Untuk menjalankan DAC
maka dibutuhkan Valve 4/2 way karena pada valve jenis ini terdapat 2 lubang
keluaran.
Rangkaian ini menggunakan sebuah valve 4/2 way dengan pengaturan
manual (dengan penekanan biasa dan sebuah pegas). Pada keadaan normal,
saat push button belum ditekan maka valve berada dalam posisi menyilang
(ruang 2 aktif) sehingga menyebabkan udara masuk ke DAC dan mendorong
piston mundur. Bersamaan dengan ini manometer sebelah kanan akan
menunjukkan nilai 88.2 Psi dan manometer sebelah kiri menunjukkan 0 Psi.
Jika push button ditekan, maka valve akan bekerja pada posisi lurus
(ruang 1 aktif) dan udara akan masuk ke DAC sehingga mendorong piston
untuk maju. Bersamaan dengan ini manometer sebelah kanan akan
menunjukkan nilai 0 Psi dan manometer sebelah kiri menunjukkan 88.2 Psi.
Apabila push button sudah tidak ditekan lagi, maka posisi rangkaian akan
kembali seperti awal. Hal terjadi karena pada valve 4/2 way terdapat pegas
pengembali.

Catatan : udara yang dimaksud adalah udara yang dimampatkan dengan


tekanan tertentu

Program Studi Teknik Elektronika 7


Praktikum Elektronika Industri 2 2019

4 2

1 3

Jelaskan cara kerja rangkaian tersebut!


Pada rangkaian ini digunakan sebuah Double Acting Cylinder (DAC) yang
mana untuk mengembalikan piston ke posisi semula dibutuhkan tekanan
udara. Berbeda dengan Single Acting Cylinder (SAC) yang menggunakan
pegas untuk mengembalikan piston ke posisi semula. Untuk menjalankan DAC
maka dibutuhkan Valve 4/2 way karena pada valve jenis ini terdapat 2 lubang
keluaran.
Rangkaian ini menggunakan sebuah valve 4/2 way dengan pengaturan
manual (dengan penekanan biasa, 1 push button, dan 1 pegas).
Apabila valve bekerja dengan posisi menyilang (ruang 2), maka akan
menyebabkan piston pada DAC bergerak mundur. Bersamaan dengan ini
manometer sebelah kanan akan menunjukkan nilai 88.2 Psi dan manometer
sebelah kiri menunjukkan 0 Psi. Sedangkan apabila valve bekerja dengan
posisi lurus (ruang 1), maka akan menyebabkan piston pada DAC bergerak
maju. Bersamaan dengan ini manometer sebelah kanan akan menunjukkan
nilai 0 Psi dan manometer sebelah kiri menunjukkan 88.2 Psi. Cara kerja
valve ini dikendalikan oleh komponen pengendali valve yang terpasang pada
ruang 1 dan ruang 2 yang menghasilkan sifat latch, sehingga ketika push
button dilepas, valve tidak akan mengalami perubahan posisi kerja. Cara kerja
rangkaian ini sama dengan cara kerja rangkaian no 3a. Yang membedakan
hanyalah komponen pengendali valve-nya saja.

Program Studi Teknik Elektronika 8


Praktikum Elektronika Industri 2 2019
4. Percobaan 4: Indirect Double Acting Cylinder (DAC)

4 2

5 3 2
2
1

1 3
1 3

Jelaskan cara kerja rangkaian tersebut!


Pada rangkaian ini digunakan sebuah Double Acting Cylinder (DAC) yang
mana untuk mengembalikan piston ke posisi semula dibutuhkan tekanan
udara. Berbeda dengan Single Acting Cylinder (SAC) yang menggunakan
pegas untuk mengembalikan piston ke posisi semula. Konfigurasi rangkaian
ini menggunakan 2 buah valve 3/2 way yang masing- masing outputnya
dihubungkan dengan valve 5/2 way.
Pada kondisi awal, udara akan mengalir dari compressor → air service
unit → valve 5/2 way ruang 2 → saluran sebelah kanan DAC. Sehingga udara
akan mendorong piston untuk mundur. Udara tidak masuk melewati kedua
valve 3/2 way karena valve tersebut dalam kondisi NC. Bersamaan dengan
ini, manometer sebelah kanan menunjukkan nilai 88.2 Psi dan manometer
sebelah kiri menunjukkan nilai 0 Psi.
Apabila valve 3/2 way sebelah kiri diberikan tekanan, maka udara akan
mengalir dari compressor → air service unit → valve 5/2 way ruang 1 →
saluran sebelah kiri DAC. Sehingga udara akan mendorong piston untuk maju.
Udara tidak masuk melewati kedua valve 3/2 way karena valve tersebut
dalam kondisi NC. Bersamaan dengan ini, manometer sebelah kanan
menunjukkan nilai 0 Psi dan manometer sebelah kiri menunjukkan nilai 88.2
Psi. Apabila ingin mengembalikan seperti kondisi awal, maka valve 3/2 way
sebelah kanan diberikan tekanan. Catatan : udara yang dimaksud adalah
udara yang dimampatkan dengan tekanan tertentu.

Program Studi Teknik Elektronika 9


Praktikum Elektronika Industri 2 2019
5. Logical Circuit: AND

1 3
2

1 3
2

1 3

Jelaskan cara kerja rangkaian tersebut!


Pada rangkaian ini digunakan 3 buah valve 3/2 way (2 valve menggunakan
pengaturan secara manual yang mana keduanya terpasang secara seri dan 1
valve menggunakan pengaturan pneumatically serta terdapat pegas). Pada
kondisi awal, udara yang dihasilkan oleh compressor tidak dapat melewati
valve karena semua valve pada kondisi NC. Sehingga tidak terdapat udara
untuk mendorong piston pada Single Acting Cylinder (SAC).
Ketika valve manual 1 saja yang ditekan, udara yang di supply dari
compressor akan mengalir ke air service unit → valve manual 1. Sehingga
udara tidak mengalir sampai pada SAC, dan piston akan tetap diam.
Ketika valve manual 2 saja yang ditekan, maka akan menghasilkan kondisi
seperti di awal yakni udara tidak dapat melewati semua valve.
Ketika valve manual 1 dan valve manual 2 ditekan maka udara yang
disupply dari compressor akan mengalir ke air service unit → valve manual 1
→ valve manual 2 → pneumatically valve → SAC. Sehingga terdapat udara
untuk mendorong piston bergerak maju. Valve manual 1 dan 2 bersifat
mengunci (latch).

Catatan : udara yang dimaksud adalah udara yang dimampatkan dengan


tekanan tertentu.

Program Studi Teknik Elektronika 10


Praktikum Elektronika Industri 2 2019

2 1 3
1 1

2 2

1 3 1 3

Jelaskan cara kerja rangkaian tersebut!


Pada rangkaian ini digunakan 3 buah valve 3/2 way (2 valve menggunakan
pengaturan secara manual yang mana keduanya terpasang secara paralel dan
1 valve menggunakan pengaturan pneumaticallynserta terdapat pegas) dan
digunakan 1 buah valve dua tekanan.
Pada kondisi awal, udara yang dihasilkan oleh compressor tidak dapat
melewati valve karena semua valve pada kondisi NC. Sehingga tidak terdapat
udara untuk mendorong piston pada Single Acting Cylinder (SAC).
Ketika valve manual 1 saja yang ditekan, udara yang di supply dari
compressor akan mengalir ke air service unit → valve manual 1. Sehingga
udara tidak mengalir sampai pada SAC, dan piston akan tetap diam.
Ketika valve manual 2 saja yang ditekan, udara yang di supply dari
compressor akan mengalir ke air service unit → valve manual 2. Sehingga
udara tidak mengalir sampai pada SAC, dan piston akan tetap diam.
Ketika valve manual 1 dan valve manual 2 ditekan maka udara yang
disupply dari compressor akan mengalir ke air service unit → valve manual 1
→ valve manual 2 → valve dua tekanan → pneumatically valve → SAC.
Sehingga terdapat udara untuk mendorong piston bergerak maju. Valve
manual 1 dan 2 bersifat mengunci (latch).

Catatan : udara yang dimaksud adalah udara yang dimampatkan dengan


tekanan tertentu.

Program Studi Teknik Elektronika 11


Praktikum Elektronika Industri 2 2019
6. Logical Circuit: OR

1 3
2
1 1

2 2

1 3 1 3

Jelaskan cara kerja rangkaian tersebut!


Pada rangkaian ini digunakan 3 buah valve 3/2 way (2 valve
menggunakan pengaturan secara manual yang mana keduanya terpasang
secara paralel dan 1 valve menggunakan pengaturan pneumatically serta
terdapat pegas) dan digunakan 1 buah shuttle valve. Pada kondisi awal
(kedua valve manual tidak ditekan), udara yang dihasilkan oleh compressor
tidak dapat melewati valve karena semua valve pada kondisi NC. Sehingga
tidak terdapat udara untuk mendorong piston pada Single Acting Cylinder
(SAC).
Ketika valve manual 1 saja yang ditekan maka udara yang disupply dari
compressor akan mengalir ke air servise unit → valve manual 1 → shuttle
valve → pneumatically valve ruang 1 → SAC dan mendorong piston untuk
maju. Udara tidak bisa melewati valve manual 2 karena tidak terjadi
penekanan.
Ketika valve manual 2 saja yang ditekan maka udara yang disupply dari
compressor akan mengalir ke air servise unit → valve manual 2 → shuttle
valve → pneumatically valve ruang 1 → SAC dan mendorong piston untuk
maju. Udara tidak bisa melewati valve manual 1 karena tidak terjadi
penekanan.
Ketika valve manual 1 dan vale manual 2 di tekan maka udara yang
disupply dari compressor akan mengalir ke air service unit → valve manual 1
dan valve manual 2 → shuttle valve → pneumatically valve ruang 1 → SAC dan
mendorong piston untuk maju. Dapat disimpulkan bahwa piston akan
Program Studi Teknik Elektronika 12
Praktikum Elektronika Industri 2 2019
bergerak maju apabila salah satu atau kedua valve manual di tekan. Valve
manual 1 dan 2 memiliki sifat latch.

Program Studi Teknik Elektronika 13

Anda mungkin juga menyukai