Anda di halaman 1dari 15

UCEJ, Vol. 2 No. 1, Desember 2017, Hal.

199-213 Untirta Civic Education Journal


ISSN : 2541-6693 e-ISSN : 2581-0391

PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


TERHADAP KOMPETENSI WARGA NEGARA MAHASISWA FKIP
UNTIRTA

(Diterima 20 November 2017; direvisi 11 Desember 2017; disetujui 18 Desember 2017)

Reza Mauldy Raharja1, Wika Hardika Legiani 2, Dinar Sugiana. F 3,


Ria Yuni Lestari 4
1,2,3,4
Dosen Program Studi PPKn FKIP ,Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

email : reza.mauldy@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini membahas tentang peran pembelajaran pendidikan Kewarganegaraan terhadap
konmpetensi warga negara mahasiiswa FKIP Untirta. Tujuan penelitian ini untuk
memperoleh gambaran seberapa besar pengaruh pembelajaran pendidikan Kewarganegaraan
terhadap konmpetensi warga negara mahasiswa FKIP Untirta. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode survey. Pengumpulan data dengan
teknik sampel di delapan belas jurusan FKIP dan pemberian angket. Temuan penelitian
bahwa pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan sakat berperan bagus dalam menumbukan
kompetensi warganegara mahasisiwa FKIP.

Kata Kunci : Pembelajaran PKn, Kompetensi Warganegara

199
200

PENDAHULUAN Pendidikan Kewarganegaraan


merupakan salah satu mata kuliah
Undang-undang Nomor 20
diperguruan tinggi yang tergabung
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
kedalam Mata Kuliah Pengembangan
Nasional dan SK Dirjen Dikti Nomor
Kepribadian (MPK). MPK adalah
43/DIKTI/Kep/2006 yang menyatakan
suatu program pendidikan nilai yang
bahwa Pendidikan Agama, Pendidikan
dilaksnaakan melalui proses
Kewarganegaran dan Bahasa
pembelajaran di Perguruan Tinggi dan
Indonesia menjadi mata kuliah yang
berfungsi sebagai model
wajib ada dalam kurikulum setiap
pengembangan jati diri dan
jenjang pendidikan baik itu pendidikan
kepribadian para mahasiswa, bertujuan
dasar, pendidikan menengah, dan
membangun manusia Indonesia yang
pendidikan tinggi. Tujuan Pendidikan
beriman dan bertakwa terhadap Tuhan
Kewargane-garaan di perguruan tinggi
Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,
adalah untuk mendidik mahasiswa
berkepribadian mantap dan mandiri,
menjadi manusia yang memiliki rasa
serta mempunyai rasa tanggung jawab
kebangsaan dan cinta tanah air sesuai
kemasyarakatan dan kebangsaan.
dengan Pancasila dn Undang-Undang
Kompetensi dasar mata kuliah
Dasar 1945. Hal ini dijelaskan dalam
Pendidikan Kewarganegaraan adalah
Pasal 35 ayat 3 Undang-undang No. 12
untuk menjadi ilmuwan profesional
Tahun 2012 bahwa “Pendidikan
yang memiliki rasa kebangsaan dan
Kewarganegaraan yang dimaksud
cinta tanah air; demokratis dan
adalah pendidikan yang mencakup
berkeadaban; menjadi warga negara
Pancasila, Undang-Undang Dasar
yang memiliki daya saing; berdisiplin;
Negara Republik Indonesia Tahun
dan bepartisipasi aktif dalam
1945, Negara Kesatuan Republik
membangun kehidupan yang damai
Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika
berdasarkan sisten nilai Pancasila.
untuk membentuk Mahasiswa menjadi
Sejalan dengan itu tujuan dari
warga negara yang memiliki rasa
Pendidikan Kewarganegaraan menurut
kebangsaan dan cinta tanah air.

UCEJ, Vol. 2 No. 1, Desember 2017, Hal. 199-213 Raharja, dkk.


ISSN : 2541-6693 e-ISSN : 2581-0391
201

Maftuh dan Sapriya (2005:320) adalah Centre for Civic Education pada tahun
sebagai berikut: 1999 dalam National Standard for
… menjadi warga negara yang Civics and Government. Ketiga
baik (to be good citizenship),
komponen tersebut, yaitu civic
yaitu warga negara yang
memiliki kecerdasan (civic knowledge (pengetahuan kewargane-
intelligence), baik intelektual,
garaan), civic skills (keterampilan
emosional, sosial maupun
spiritual; memiliki rasa bangga kewarganegaraan), dan civic
dan tangung jawab (civic
disposition (karakter kewargane-
responsibility); dan mampu
berpartisipasi dalam kehidupan garaan) (Branson, 1999: 8-25).
bermasyarakat dan bernegara
Dimensi pengetahuan kewargane-
(civic participation) agar
tumbuh rasa kebangsaan dan garaan (civic knowledge) mencakup
cinta tanah air
bidang politik, hukum, dan moral.
Pendidikan Kewarganegaraan Secara lebih terperinci, materi
dirancang secara teoretik untuk pengetahuan kewarganegaraan
mengembangkan aspek kognitif, meliputi pengetahuan tentang prinsip-
afektif dan psikomotorik (civic prinsip dan proses demokrasi, lembaga
knowledge, civic disposition, dan civic pemerintah dan non pemerintah,
skills) yang bersifat konfluen atau identitas nasional, pemerintah berdasar
saling berpenetrasi dan terintegrasi hukum (rule of law) dan peradilan
dalam konteks substansi ide, nilai, bebas yang tidak memihak, konstitusi,
konsep, dan moral Pancasila, sejarah nasional, hak dan
kewarganegaraan yang demokratis, tanggungjawab warganegara, hak asasi
dan bela negara. manusia, hak sipil, dan hak politik
Pendidikan kewarganegaraan (Depdiknas, 2002:10). Dimensi
yang dikembangkan dalam kurikulum keterampilan kewarganegaraan (civic
tingkat satuan pendidikan adalah skills).
pendidikan kewaganegaraan dengan Visi pendidikan kewargane-
paradigma baru (new paradigm). Hal garaan paradigma baru memberikan
ini sejalan dengan konsep pendidikan penekanan yang lebih kuat pada nation
kewarganegaraan yang diajukan oleh and character, pemberdayaan

UCEJ, Vol. 2 No. 1, Desember 2017, Hal. 199-213 Raharja, dkk.


ISSN : 2541-6693 e-ISSN : 2581-0391
202

warganegara (citizen empowerment), about the social world in which they


dan memperkuat berkembangnya live and how it got that way; to learn
masyarakat kewargaan (civil society). to cope with social realities; and to
Sedangkan misi pendidikan develop the knowledge, attitudes, and
kewarganegaraan paradigma baru skills needed to help shape an
adalah pembentukan warganegara enlightened humanity”
yang baik (good citizen), yang Tujuan dan misi social studies
memiliki ciri-ciri: aktif 4 berpartisipasi tersebut juga merupakan tujuan dari
dalam kehidupan berbangsa dan PKn, yaitu membentuk warganegara
bernegara, berbudaya politik yang baik (good citizens). Chapin
kewarganegaraan (civil culture), dan (1989: 126) menyatakan bahwa “good
berpikir kritis dan kreatif (Cholisin, citizens in our local communities are
2003: 1) those who perform acts of conserving
Pendidikan kewarganegaraan public property, coming to the aid of
sebagai bagian dari IPS (social studies) someone in distress, and so on”. Lebih
memiliki tujuan yang berdekatan. lanjut Chapin menyatakan bahwa
Menurut The National Council for the pendidikan kewarganegaraan bertujuan
Social Studies (Sunal, 1993: 5) tujuan menyiapkan peserta didik untuk
social studies adalah “the purpose of menjadi warganegara yang
social studies is to prepare young partisipatorik, memahami tentang
people to be humane, rational, sistem pemerintahan dan cara
participating citizens in a world that is kerjanya, peran warganegara,
becoming increasingly interdepen- memahami hak dan kewajiban, dan
dent”. Tujuan ini merupakan sudut membiasakan untuk membuat pilihan
pandang yang paling dominan dalam dan keputusan dengan pertimbangan
social studies. Sedangkan Jarolimek yang baik.
(1986:4) menyatakan misi utama Menurut Martorella (1994: 8)
social studies sebagai berikut “The warga negara yang baik sebagai tujuan
major mission of social studies dari PKn adalah warganegara yang
education is to help children learn efektif (effective citizen), yaitu warga

UCEJ, Vol. 2 No. 1, Desember 2017, Hal. 199-213 Raharja, dkk.


ISSN : 2541-6693 e-ISSN : 2581-0391
203

negara bersifat reflektif, cakap, dan sosial dan demokrasi politik (M.
memiliki kepedulian. Lebih lanjut Numan Somantri, 2001: 275-276).
Martorella (1994:10) menggambarkan PKn bukan semata-mata hanya
warganegara yang efektif sebagai mengajarkan pasal-pasal Undang-
berikut “Reflective individuals are Undang Dasar (UUD). Tapi lebih jauh
critical thinkers who make decisions PKn mengkaji perilaku warga negara
and solve problems on the basis of the dalam hubungannya dengan warga
best evidence available. Competent negara lain dan alam sekitarnya. Objek
citizens posses a repertoire of skills to studi PKn adalah warga negara dalam
aid them in decision making and hubungannya dengan organisasi
problem solving. Concerned citizens kemasyarakatan, sosial, ekonomi,
investigate their social world, address agama, kebudayaan dan negara.
issues they identify as significant, Menurut M. Numan Somantri (2001:
exercise their rights, and carry out 276) termasuk dalam objek studi civics
their responsibilities as members of a ialah: tingkah laku, tipe pertumbuhan
social community”. PKn pada dasarnya pikir, potensi yang ada dalam setiap
mengambil bagian dari isi ilmu politik diri warga negara, hak dan kewajiban,
yaitu bagian demokrasi politiknya. cita-cita dan aspirasi, kesadaran
Secara terperinci, demokrasi politik (patriotisme, nasionalisme, pengertian
terdiri dari: konteks ide demokrasi, internasional, moral Pancasila), usaha
konstitusi negara, inputs system atau kegiatan dan partisipasi serta
politik, partai politik dan kelompok tanggungjawab.
penekan (pressure group), pemilihan Pengetahuan Kewarganegaraan
umum, lembaga-lembaga pengambil (Civic Knowledge) berkaitan dengan
keputusan, presiden sebagai kepala materi substansi yang seharusnya
negara/ administrasi negara, lembaga diketahui oleh warga negara berkaitan
yudikatif, output dari sistem demokrasi dengan hak dan kewajibannya sebagai
politik, kesejahteraan umum dan warga negara. Pengetahuan ini bersifat
pertahanan negara, dan perubahan mendasar tentang struktur dan sistem
politik, pemerintah dan sistem sosial

UCEJ, Vol. 2 No. 1, Desember 2017, Hal. 199-213 Raharja, dkk.


ISSN : 2541-6693 e-ISSN : 2581-0391
204

yang ideal sebagaimana terdoku- kependidikan di masa yang akan


mentasi dalam kehidupan berbangsa datang, sehingga mereka menjadi
dan bernegara serta nilai-nilai garda terdepan dalam pembentukan
universal dalam masyarakat karakter dan kompetensi warga negara
demokratis serta cara-cara kerjasama agar menjadi smart and good citizen.
untuk mewujudkan kemajuan bersama Oleh karena itu, keberhasilan
dan hidup berdampingan secara damai Pendidikan Kewarganega-raan sebagai
dalam masyarakat global. Kecakapan mata kuliah pengembangan
Kewarganegaraan (civic skills) kepribadian berkontribusi terhdap
merupakan keterampilan yang tercapainya tujuan pendidikan
dikembangkan dari pengetahuan nasional. Berdasarkan hal itu mka
kewarganegaraan, agar pengetahuan peneliti tertarik untuk mengambil judul
yang diperoleh menjadi sesuatu yang “PENGARUH PEMBELAJARAN
bermakna, karena dapat dimanfaatkan PENDIDIKAN KEWARGANEGA-
dalam menghadapi masalah-masalah RAAN TERHADAP KOMPETENSI
kehidupan berbangsa dan bernegara. WARGA NEGARA MAHASISWA
Sedangkan Watak Kewarganegaraan FKIP UNTIRTA”
(civic disposition) mengisyaratkan
pada karakter publik maupun privat METODE
yang penting bagi pemeliharaan dan Pendekatan dalam penelitian
pengembangan demokrasi konstitusi- ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian
onal. Watak-watak kewarganegaraan, yang datanya berupa angka-angka.
berkembang secara perlahan sebagai Adapun metode yang digunakan dalam
akibat dari apa yang telah dipelajari penelitian ini adalah metode deskriptif
dan dialami oleh seseorang di rumah, analitis dengan teknik survey. Metode
sekolah, komunitas, dan organisasi- deskriptif analitis dalam penelitian ini
organisasi civil society. dilakukan dengan menggunakan teknik
Mahasiswa Fakultas Keguruan survey, karena mengambil sampel dari
dan ilmu Pendidikan (FKIP) Untirta suatu populasi dengan menggunakan
merupakan calon pendidik dan tenaga angket sebagai alat pengukur data

UCEJ, Vol. 2 No. 1, Desember 2017, Hal. 199-213 Raharja, dkk.


ISSN : 2541-6693 e-ISSN : 2581-0391
205

pokok. Variabel dalam penelitian ini deskriptif. Perhitungan angka


dijabarkan variabel bebas (X) dalam presentasi dari setiap variabel
penelitian ini adalah Pembelajaran bertujuan untuk mengetahui
Pendidikan Kewarganegaraan. kecendrungan umum jawaban
Variabel terikat (Y) dalam penelitian responden yang terdapat pada masing-
ini meliputi pengetahuan kewargane- masing variabel yaitu Civic
garaan (Y1), kecakapan kewargane- Knowledge (X1), Civic Skill (X2),
garaan (Y2) dan watak kewargane- Civic Disposition (X3) dan
garaan (Y3). Pembelajaran PKN (Y). Angka
presentasi dari setiap variabel yang
diujikan ini dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut.
Gambaran umum setiap variabel
digambarkan oleh skor rata – rata yang
diperoleh dari rumus sebagai berikut :

Gambar 1 Hubungan Antar Variabel


Penelitian
Keterangan :
HASIL PENELITIAN
1. Deskripsi Variabel Penelitian X = Nilai rata – rata yang dicari
Kegiatan ini merupakan X = Jumlah Skor gabungan
pemberian skor pada setiap alternatif (frekuensi jawaban dikali
jawaban yang diberikan oleh bobot untuk setiap alternatif
responden sesuai dengan bobot yang kategori)
telah ditetapkan. Setiap pernyataan N = Jumlah Responden
dalam ketiga varibel memiliki 4 Untuk menentukan kriteria
kriteria jawaban dengan pemberian pengelompokan WMS dengan Skor rata -
skor dimulai 4,3,2,dan 1 dengan rata setiap kemungkinan jawaban dengan

ketentuan untuk penyataan yang kriteria sebagai berikut :

dihitung dengan hasil perhitungan

UCEJ, Vol. 2 No. 1, Desember 2017, Hal. 199-213 Raharja, dkk.


ISSN : 2541-6693 e-ISSN : 2581-0391
206

Tabel 1 Daftar Konsultasi WMS Knowledge secara keseluruhan berada

Penafsiran pada kategori sangat tinggi.


Rentang Kriteria Variabel X1,
Nilai X2, X3 dan Y b. Kecenderungan Umum Skor
Sangat Responden Variabel X2
3,01-4,00 SL (Selalu)
Tinggi
2,01-3,00 Tinggi S (Sering) Berdasarkan hasil perhitungan
1,01-2,00 Rendah JR (Jarang) rata-rata kecenderungan umum
Sangat TS (Tidak jawaban responden untuk variabel X2
0,01-1,00
Rendah Selalu)
Civic Skill (lihat tabel 3)
Untuk memperoleh gambaran Dari hasil perhitungan dapat
mengenai kecendrungan umum skor diketahui bahwa rata-rata
responden pada Civic Knowledge kecenderungan umum jawaban
(X1), Civic Skill (X2), Civic responden terhadap variabel X1 (Civic
Disposition (X3) dan Pembelajaran Skill) sebesar 3,60. Nilai tersebut
PKN (Y), maka hasil perhitungannya apabila dikonsultasikan dengan tabel
diuraikan sebagai berikut : WMS, maka Civic Skill secara
keseluruhan berada pada kategori
a. Kecendrungan Umum Skor sangat tinggi.
Responden Variabel X1
Berdasarkan hasil perhitungan c. Kecendrungan Umum Skor
rata-rata kecenderungan umum Responden Variabel X3
jawaban responden untuk variabel X1 Berdasarkan hasil perhitungan
Civic Knowledge (lihat tabel 2) rata-rata kecenderungan umum
Dari hasil perhitungan dapat jawaban responden untuk variabel X3
diketahui bahwa rata-rata kecenderu- Civic Disposition (lihat tabel 4)
ngan umum jawaban responden Dari hasil perhitungan dapat
terhadap variabel X1 (Civic diketahui bahwa rata-rata kecenderu-
Knowledge) sebesar 3,70. Nilai ngan umum jawaban responden
tersebut apabila dikonsultasikan terhadap variabel X3 (Civic
dengan tabel WMS, maka Civic Disposition) sebesar 3,60. Nilai

UCEJ, Vol. 2 No. 1, Desember 2017, Hal. 199-213 Raharja, dkk.


ISSN : 2541-6693 e-ISSN : 2581-0391
207

tersebut apabila dikonsultasikan analisis regresi linier berganda


dengan tabel WMS, maka Civic (Danang Sunyoto, 2007: 9).
Disposition secara keseluruhan berada a. Analisis Regresi Linear
pada kategori sangat tinggi. Berganda
Analisis regresi linear berganda
d. Kecendrungan Umum Skor digunakan untuk mengetahui pengaruh
Resonden Variabel Y secara simultan antara variabel bebas
Berdasarkan hasil perhitungan (X1 dan X2) terhadap variabel terikat
rata-rata kecenderungan umum (Y). Nilai analisis data dari hasil
jawaban responden untuk variabel Y perhitungan tersebut sudah diketahui,
Pembelajaran PKn (lihat tabel 5) maka langkah selanjutnya adalah
Dari hasil perhitungan dapat mencocokkan nilai Fhitung dengan Ftabel,
diketahui bahwa rata-rata kecenderu- atau bisa juga dengan memperhatikan
ngan umum jawaban responden signifikansi F lebih kecil atau sama
terhadap variabel Y (Pembelajaran dengan 0,05 atau signifikansi F lebih
Pkn) sebesar 3,70. Nilai tersebut besar 0,05. Berdasarkan keterangan
apabila dikonsultasikan dengan tabel tersebut dapat ditarik kesimpulan
WMS, maka Pembeljaran PKn secara apakah hipotesis nol (H0) atau
keseluruhan berada pada kategori hipotesis alternatif (Ha) tersebut
sangat tinggi. ditolak atau diterima. Persamaan
analisis regresi linear berganda adalah
2. Uji Hipotesis sebagai berikut.
Pengujian hipotesis dilakukan Y = α + β1X1 + β2X2
dengan menggunakan analisis regresi Keterangan :
Y = Subjek variabel terikat
dan mencari koefisien determinasi.
yang diproyeksikan
Regresi merupakan suatu analisis yang a = Konstanta
X = Variabel bebas yang
mengukur pengaruh antara variabel
memiliki nilai tertentu
bebas terhadap variabel terikat. untuk diprekdisikan
β = koefisien penjelas masing-
Analisis regresi yang digunakan yaitu
masing input nilai
analisis regresi linier sederhana dan parameter

UCEJ, Vol. 2 No. 1, Desember 2017, Hal. 199-213 Raharja, dkk.


ISSN : 2541-6693 e-ISSN : 2581-0391
208

No Indikator No Item Mean Kategori


1 3,97 Sangat Tinggi
2 3,77 Sangat Tinggi
3 3,71 Sangat Tinggi
4 3,75 Sangat Tinggi
5 3,74 Sangat Tinggi
6 3,77 Sangat Tinggi
7 3,75 Sangat Tinggi
Civic 8 3,72 Sangat Tinggi
1
Knowledge 9 3,74 Sangat Tinggi
10 3,51 Sangat Tinggi
11 3,10 Sangat Tinggi
12 3,73 Sangat Tinggi
13 3,70 Sangat Tinggi
14 3,74 Sangat Tinggi
15 3,64 Sangat Tinggi
16 3,89 Sangat Tinggi
Rata – rata Variable X1 3,70 Sangat Tinggi

Tabel 2 Kecendrungan Umum Skor Responden Variabel X1

Tabel 3 Kecendrungan Umum Skor Responden Variabel X2


No Indikator No Item Mean Kategori
1 3,86 Sangat Tinggi
2 3,59 Sangat Tinggi
3 3,60 Sangat Tinggi
4 3,57 Sangat Tinggi
5 3,43 Sangat Tinggi
1 Civic Skills
6 3,62 Sangat Tinggi
7 3,57 Sangat Tinggi
8 3,43 Sangat Tinggi
9 3,62 Sangat Tinggi
10 3,73 Sangat Tinggi
Rata – rata Variable X2 3,60 Sangat Tinggi

UCEJ, Vol. 2 No. 1, Desember 2017, Hal. 199-213 Raharja, dkk.


ISSN : 2541-6693 e-ISSN : 2581-0391
209

Tabel 4 Kecendrungan Umum Skor Responden Variabel X3

No Indikator No Item Mean Kategori


1 3,89 Sangat Tinggi
2 3,68 Sangat Tinggi
3 3,57 Sangat Tinggi
4 3,81 Sangat Tinggi
Civic 5 3,65 Sangat Tinggi
1
Disposition 6 3,50 Sangat Tinggi
7 3,55 Sangat Tinggi
8 3,56 Sangat Tinggi
9 3,54 Sangat Tinggi
10 3,68 Sangat Tinggi
Rata – rata Variable X3 3,64 Sangat Tinggi

Tabel 5 Kecendrungan Umum Skor Resonden Variabel Y


No Indikator No Item Mean Kategori
1 3,71 Sangat Tinggi
2 3,75 Sangat Tinggi
3 3,74 Sangat Tinggi
4 3,77 Sangat Tinggi
Pembelajaran 5 3,82 Sangat Tinggi
1
Pkn 6 3,75 Sangat Tinggi
7 3,74 Sangat Tinggi
8 3,43 Sangat Tinggi
9 3,51 Sangat Tinggi
10 3,73 Sangat Tinggi
Rata – rata Variable Y 3,70 Sangat Tinggi

UCEJ, Vol. 2 No. 1, Desember 2017, Hal. 199-213 Raharja, dkk.


ISSN : 2541-6693 e-ISSN : 2581-0391
210

Analisis regresi linear berganda dalam yang tidak diteliti. Hal ini menunjukan
penelitian ini menggunakan software bahwa pembelajaran Pkn memberikan

statistik SPSS versi 16. Kriteria pengaruh terhadap kompetensi


kewarganegaraan yang terbagi dalam civic
penerimaan dan penolakan hipotesis
Knowledge, civic skill dan civic
menurut Danang Sunyoto (2007: 125)
disposition.
adalah jika:
1) Nilai Fhitung > Ftabel, atau signifikan
F ≤ 0,05, maka hipotesis nol (H0)
ditolak dan hipotesis alternatif (Ha)
diterima.
2) Nilai Fhitung ≤ Ftabel, atau signifikan Apabila ditulis dalam bentuk
F > 0,05, maka hipotesis nol (H0) persamaan regresi berganda hasilnya
diterima dan hipotesis alternatif adalah sebagai berikut :
(Ha) ditolak. Y = -0,94 + 0,66X1 + -0,94X2 + 0,04 X3 + e
Dari persamaan regresi diatas dapat dilihat
Di bawah ini akan disajikan
bahwa harga koefisisen regresi X1, X2
hasil pengujian secara serentak antara
dan X3 tidak konsisten namun hal tersebut
variabel civic knowledge, civic skill
tidak merubah makna. Dimana
dan civic disposition terhadap
pembelajaran Pkn Memberikan Pengaruh
Pembelajaran PKn. Hasil yang pada Civic Competence yang diukur
diperoleh dari pengujian tersebut dengan tiga variable lain yaitu civic
adalah sebagai berikut : knowledge, civic skill, dan civic
disposition.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian
Hal ini menunjukan bahwa yang dilakukan oleh peneliti dapat
secara bersama – sama civic knowledge,
disimpulkan sebagai berikut.
civic skill, dan civic disposition
1. Mahasiswa FKIP Untirta memiliki
terpengaruh oleh pembelajaran sebesar
pengetahuan kewarganega-raan
78,8% sedangan sisanya variable lain
(civic knowledge) yang baik.

UCEJ, Vol. 2 No. 1, Desember 2017, Hal. 199-213 Raharja, dkk.


ISSN : 2541-6693 e-ISSN : 2581-0391
211

2. Terdapat korelasi antara


pembelajaran Pendidikan Kewar-
ganegaraan terhadap pengetahuan
kewarga-negaraan (civic know-
ledge) mahasiswa FKIP Untirta
3. Terdapat korelasi antara
pembelajaran Pendidikan
Kewargane-garaan kecakapan
kewarganegaraan (civic skill)
mahasiswa FKIP Untirta
4. Terdapat korelasi antara
pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dengan watak
kewarganegaraan (civic dispos-
ition) mahasiswa FKIP Untirta

UCEJ, Vol. 2 No. 1, Desember 2017, Hal. 199-213 Raharja, dkk.


ISSN : 2541-6693 e-ISSN : 2581-0391
212

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (1987). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktis.


Jakarta: Rineka Cipta
Branson. M.S, (1999). Belajar Civic education dari Amerika. Yogyakarta: Kerjasama
LKIS dan The Asian Foundation.
Budimansyah, Dasim dan Syam, Syaifullah (Ed). (2006). Pendidikan Nilai Moral
Dalam Dimensi Pendidikan Kewarganegaraan. Laboratorium Pendidikan
Kewarganegaraan: Bandung
Budimansyah, Dasim dan Suryadi Karim. (2008). PKN dan Masyarakat Multikultur.
Bandung: Sekolah PAscasarjana Progran Studi Pendidikan Kewarganegaraaan
Budimansyah, Dasim (2008a). Pendidikan Demokrasi Sebagai Konteks Civic
Education Di Negara Berkembang. Jurnal Akta Civicus
Budimansyah, Dasim (2008a). Revitalisasi Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan Melalui Praktik Belajar Kewarganegaraan. Jurnal Akta
Civicus
Djahiri, Kosasih. (1985). Strategi Pengajaran Afektif-Nilai-Moral VCT & Games
Dalam VCT. Bandung: Jurusan PMPKN FPIPS UPI.

Djahiri, Kosasih. (2006). Esensi Pendidikan Nilai Moral dan PKn di Era Globalisasi.
Bandung: Jurusan PMPKN FPIPS UPI.
Djahiri, Kosasih. (1996). Landasan Operasional Kurikulum PKn 1994. Bandung: :
Jurusan PMPKN FPIPS UPI.
Djamarah, S.B dan Zain, A. (2002) Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Hadi. S. (2004). Statistik. Yogyakarta : Andi
Kalijernih. F. K. (2009). Puspa Ragam Konsep dan Isu Kewarganegaraan. Bandung :
Widya Aksara Press.
Kerlinger. F.N (2000). Asas-Asas Penelitian Behavioral. Penterjemah Landung. R.
Simatupang. Yogyakarta: Universitas Gajahmada Pers
Millan. J.H dan Scumacher. S. Research In Education: A Conceptual Introduction.
New York: Longman
Mohammad, Ali (1987). Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi, Bandung :
Angkasa
Nazir, Mohammad. (2005). Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia
Prabawati, Ari. (2010) Mengolah data Statistik Hasil Penelitian dengan SPSS 17.
Yogyakarta: Andi Offset.
Quigley, C.N., Buchanan, Jr. H., Bachmuller, C.F (1991) Civitas : A Framework for
Civic Education, Calabasas : Center for Civic Education.
Sapriya & Winataputra (2003). Pendidikan Kewarganegaraan Model Pengembangan
Materi Dan Pembelajaran. UPI-Bandung : Laboratorium Pendidikan
Kewarganegaraan
Somantri. M.N. (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Somantri, Nu’man. (1976). Metode Mengajar Civics. Jakarta: Erlangga.
UCEJ, Vol. 2 No. 1, Desember 2017, Hal. 199-213 Raharja, dkk.
ISSN : 2541-6693 e-ISSN : 2581-0391
213

Sugiyono. (2007) Statistika Untik Penelitian. Bandung : Alfabeta


Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bndung : Alfabeta
Sukardi. (2004). Metodelogi Penelitian Pendidikan (Kompetensi dan Praktiknya).
Jakarta : Bumi Aksara
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Wahab, Abdul Azis. Teori dan Landasan Pendidikan Kewarganegaraan. UPI Press
SPS UPI. Bandung 2008
Wahab, Aziz. (2006). “Pengembangan Konsep dan Paradigma Pendidikan
Kewarganegaraan Baru Indonesia Demi Terbinanya Warga Negara
Multidimensional Indonesia” dalam Pendidikan Nilai Moral Dalam Dimensi
Pendidikan Kewarganegaraan. Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan:
Bandung
Winataputra. U. S dan Budimansyah. D. (2007). Civic Education: Konteks,
Landasan,Bahan Ajar dan Kultur Kelas. Bandung: Prdi PKn SPs UPI

UCEJ, Vol. 2 No. 1, Desember 2017, Hal. 199-213 Raharja, dkk.


ISSN : 2541-6693 e-ISSN : 2581-0391

Anda mungkin juga menyukai