Jurnal
Jurnal
email : reza.mauldy@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini membahas tentang peran pembelajaran pendidikan Kewarganegaraan terhadap
konmpetensi warga negara mahasiiswa FKIP Untirta. Tujuan penelitian ini untuk
memperoleh gambaran seberapa besar pengaruh pembelajaran pendidikan Kewarganegaraan
terhadap konmpetensi warga negara mahasiswa FKIP Untirta. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode survey. Pengumpulan data dengan
teknik sampel di delapan belas jurusan FKIP dan pemberian angket. Temuan penelitian
bahwa pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan sakat berperan bagus dalam menumbukan
kompetensi warganegara mahasisiwa FKIP.
199
200
Maftuh dan Sapriya (2005:320) adalah Centre for Civic Education pada tahun
sebagai berikut: 1999 dalam National Standard for
… menjadi warga negara yang Civics and Government. Ketiga
baik (to be good citizenship),
komponen tersebut, yaitu civic
yaitu warga negara yang
memiliki kecerdasan (civic knowledge (pengetahuan kewargane-
intelligence), baik intelektual,
garaan), civic skills (keterampilan
emosional, sosial maupun
spiritual; memiliki rasa bangga kewarganegaraan), dan civic
dan tangung jawab (civic
disposition (karakter kewargane-
responsibility); dan mampu
berpartisipasi dalam kehidupan garaan) (Branson, 1999: 8-25).
bermasyarakat dan bernegara
Dimensi pengetahuan kewargane-
(civic participation) agar
tumbuh rasa kebangsaan dan garaan (civic knowledge) mencakup
cinta tanah air
bidang politik, hukum, dan moral.
Pendidikan Kewarganegaraan Secara lebih terperinci, materi
dirancang secara teoretik untuk pengetahuan kewarganegaraan
mengembangkan aspek kognitif, meliputi pengetahuan tentang prinsip-
afektif dan psikomotorik (civic prinsip dan proses demokrasi, lembaga
knowledge, civic disposition, dan civic pemerintah dan non pemerintah,
skills) yang bersifat konfluen atau identitas nasional, pemerintah berdasar
saling berpenetrasi dan terintegrasi hukum (rule of law) dan peradilan
dalam konteks substansi ide, nilai, bebas yang tidak memihak, konstitusi,
konsep, dan moral Pancasila, sejarah nasional, hak dan
kewarganegaraan yang demokratis, tanggungjawab warganegara, hak asasi
dan bela negara. manusia, hak sipil, dan hak politik
Pendidikan kewarganegaraan (Depdiknas, 2002:10). Dimensi
yang dikembangkan dalam kurikulum keterampilan kewarganegaraan (civic
tingkat satuan pendidikan adalah skills).
pendidikan kewaganegaraan dengan Visi pendidikan kewargane-
paradigma baru (new paradigm). Hal garaan paradigma baru memberikan
ini sejalan dengan konsep pendidikan penekanan yang lebih kuat pada nation
kewarganegaraan yang diajukan oleh and character, pemberdayaan
negara bersifat reflektif, cakap, dan sosial dan demokrasi politik (M.
memiliki kepedulian. Lebih lanjut Numan Somantri, 2001: 275-276).
Martorella (1994:10) menggambarkan PKn bukan semata-mata hanya
warganegara yang efektif sebagai mengajarkan pasal-pasal Undang-
berikut “Reflective individuals are Undang Dasar (UUD). Tapi lebih jauh
critical thinkers who make decisions PKn mengkaji perilaku warga negara
and solve problems on the basis of the dalam hubungannya dengan warga
best evidence available. Competent negara lain dan alam sekitarnya. Objek
citizens posses a repertoire of skills to studi PKn adalah warga negara dalam
aid them in decision making and hubungannya dengan organisasi
problem solving. Concerned citizens kemasyarakatan, sosial, ekonomi,
investigate their social world, address agama, kebudayaan dan negara.
issues they identify as significant, Menurut M. Numan Somantri (2001:
exercise their rights, and carry out 276) termasuk dalam objek studi civics
their responsibilities as members of a ialah: tingkah laku, tipe pertumbuhan
social community”. PKn pada dasarnya pikir, potensi yang ada dalam setiap
mengambil bagian dari isi ilmu politik diri warga negara, hak dan kewajiban,
yaitu bagian demokrasi politiknya. cita-cita dan aspirasi, kesadaran
Secara terperinci, demokrasi politik (patriotisme, nasionalisme, pengertian
terdiri dari: konteks ide demokrasi, internasional, moral Pancasila), usaha
konstitusi negara, inputs system atau kegiatan dan partisipasi serta
politik, partai politik dan kelompok tanggungjawab.
penekan (pressure group), pemilihan Pengetahuan Kewarganegaraan
umum, lembaga-lembaga pengambil (Civic Knowledge) berkaitan dengan
keputusan, presiden sebagai kepala materi substansi yang seharusnya
negara/ administrasi negara, lembaga diketahui oleh warga negara berkaitan
yudikatif, output dari sistem demokrasi dengan hak dan kewajibannya sebagai
politik, kesejahteraan umum dan warga negara. Pengetahuan ini bersifat
pertahanan negara, dan perubahan mendasar tentang struktur dan sistem
politik, pemerintah dan sistem sosial
Analisis regresi linear berganda dalam yang tidak diteliti. Hal ini menunjukan
penelitian ini menggunakan software bahwa pembelajaran Pkn memberikan
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian
Hal ini menunjukan bahwa yang dilakukan oleh peneliti dapat
secara bersama – sama civic knowledge,
disimpulkan sebagai berikut.
civic skill, dan civic disposition
1. Mahasiswa FKIP Untirta memiliki
terpengaruh oleh pembelajaran sebesar
pengetahuan kewarganega-raan
78,8% sedangan sisanya variable lain
(civic knowledge) yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Djahiri, Kosasih. (2006). Esensi Pendidikan Nilai Moral dan PKn di Era Globalisasi.
Bandung: Jurusan PMPKN FPIPS UPI.
Djahiri, Kosasih. (1996). Landasan Operasional Kurikulum PKn 1994. Bandung: :
Jurusan PMPKN FPIPS UPI.
Djamarah, S.B dan Zain, A. (2002) Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Hadi. S. (2004). Statistik. Yogyakarta : Andi
Kalijernih. F. K. (2009). Puspa Ragam Konsep dan Isu Kewarganegaraan. Bandung :
Widya Aksara Press.
Kerlinger. F.N (2000). Asas-Asas Penelitian Behavioral. Penterjemah Landung. R.
Simatupang. Yogyakarta: Universitas Gajahmada Pers
Millan. J.H dan Scumacher. S. Research In Education: A Conceptual Introduction.
New York: Longman
Mohammad, Ali (1987). Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi, Bandung :
Angkasa
Nazir, Mohammad. (2005). Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia
Prabawati, Ari. (2010) Mengolah data Statistik Hasil Penelitian dengan SPSS 17.
Yogyakarta: Andi Offset.
Quigley, C.N., Buchanan, Jr. H., Bachmuller, C.F (1991) Civitas : A Framework for
Civic Education, Calabasas : Center for Civic Education.
Sapriya & Winataputra (2003). Pendidikan Kewarganegaraan Model Pengembangan
Materi Dan Pembelajaran. UPI-Bandung : Laboratorium Pendidikan
Kewarganegaraan
Somantri. M.N. (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Somantri, Nu’man. (1976). Metode Mengajar Civics. Jakarta: Erlangga.
UCEJ, Vol. 2 No. 1, Desember 2017, Hal. 199-213 Raharja, dkk.
ISSN : 2541-6693 e-ISSN : 2581-0391
213