Anda di halaman 1dari 18

SUMUT MENGHADAPI NEW NORMAL

Analisis Kesiapan Provinsi Sumatera Utara Dalam Antisipasi Berakhirnya Masa


Tanggap Darurat Bencana dan penerapan Skenario “New Normal” di Tengah
Pandemi Covid-19
NEW NORMAL SEBAGAI PENDEKATAN BARU PENANGANAN COVID-19
1. 16 April 2020. WHO menerbitkan panduan interim yang memberikan anjuran tentang penyesuaian langkah-langkah kesehatan
masyarakat dan sosial (LKMS), dengan tetap mengelola risiko peningkatan kembali jumlah kasus. Namun terlebih dahulu
memastikan : https://www.who.int/publications-detail/considerations-in-adjusting-public-health-and-social-measures-in-the-
context-of-covid-19-interim-guidance
• Bukti itu menunjukkan bahwa transmisi COVID-19 dikendalikan;
• Bahwa kapasitas sistem kesehatan dan kesehatan masyarakat termasuk rumah sakit tersedia untuk menguji, mengisolasi,
melacak kontak, dan mengkarantina pasien COVID-19;
• Risiko penularan wabah sudah terkendali terutama di tempat dengan kerentanan tinggi;
• Langkah pencegahan di lingkungan kerja telah ditetapkan, seperti menjaga jarak, cuci tangan dan etika saat batuk;
• Risiko impor dapat dikendalikan; dan
• Keterlibatan masyarakat dalam masa transisi
2. 15 Mei 2020. Istilah new normal muncul di Indonesia setelah Presiden Joko Widodo menegaskan masyarakat harus bisa
berkompromi, hidup berdampingan, dan berdamai dengan Covid-19 agar tetap produktif;
3. 20 Mei 2020. Pemerintah Pusat melalui Kemenkes mengeluarkan ; Kepmenkes No. HK.01.07/Menkes/328/2020 tentang Panduan
Pencegahan Dan Covid-19 Di Tempat Kerja Perkantoran Dan Industri Dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha Pada Situasi
Pandemi; Surat edaran Surat Edaran Nomor HK.02.01/MENKES/335/2020 Tentang Protokol Pencegahan Penularan Covid-19 Di
Tempat Kerja Sektor Jasa Dan Perdagangan (Area Publik) Dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha hingga Surat Edaran
HK.02.01/MENKES/334/2020 tentang Protokol Pencegahan Penularan Covid-19 bagi Aparat yang Melaksanakan Tugas
Pengamanan dan Penertiban Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19;
4. 26 Mei 2020. Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa Indonesia akan segera menerapkan Kebijakan New Normal di 4
Provinsi dan 25 Kabupaten/Kota dengan melibatkan TNI/Polri TNI dan Polri untuk mendisiplinkan masyarakat.
APA ITU NEW NORMAL ?
1. “New Normal” adalah perubahan pola hidup pada situasi COVID-19 (KepmenkesHK.01.07/MENKES/328/2020). New Normal adalah kebijakan membuka
kembali aktifitas ekonomi, sosial dan kegiatan publik secara terbatas. Dengan menggunakan standar (protokol) kesehatan yang ditetapkan oleh
Pemerintah;

2. Pada Situasi New Normal Tempat Kerja Perkantoran, Industri, Tempat Kerja Sektor Jasa dan Perdagangan (Area Publik) akan dibuka untuk mendukung
Keberlangsungan Usaha perekonomian. Dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh Pemerintah, yang diawasi oleh aparat
TNI/Polri

Protokol pencegahan untuk semua tempat Kerja Langkah-langkah khusus untuk tempat kerja dan pekerjaan berisiko sedang
(perkantoran, industri, sektor jasa dan
perdagangan) dalam implementasi New Normal : • Pembersihan dan disinfeksi lebih untuk benda-benda dan permukaan-permukaan yang sering disentuh;
• penjagaan jarak fisik minimal 1 meter;
1. Memastikan kebersihan tangan; • Tingkatkan kegiatan menjaga kebersihan tangan – mencuci tangan secara berkala;
2. Memastikan kebersihan pernapasan • Berikan alat pelindung diri dan pelatihan tentang penggunaannya yang tepat;
(penggunaan masker, etiket batuk dan • Tingkatkan laju ventilasi melalui udara alami atau ventilasi buatan
bersin);
3. Memastikan Penjagaan jarak fisik;
4. Memastikan pengurangan dan pengelolaan Langkah-langkah khusus untuk tempat kerja dan pekerjaan berisiko Tinggi
perjalanan dinas • Kaji kemungkinan menangguhkan kegiatan;
5. Memastikan pembersihan dan disinfeksi • Kepatuhan dalam kegiatan menjaga kebersihan sebelum dan sesudah kontak dengan orang yang diketahui
lingkungan kerja secara berkala; atau dicurigai mengidap COVID-19
6. Memastikan komunikasi, pelatihan, dan • Penggunaan masker medis, jubah sekali pakai, sarung tangan, dan perlindungan mata untuk pekerja yang
edukasi risiko; harus bekerja di rumah orang yang diketahui atau dicurigai mengidap COVID-19;
7. Memastikan tatalaksana orang-orang dengan • Melatih pekerja dalam praktik-praktik pencegahan dan pengendalian infeksi serta penggunaan alat
COVID-19 atau kontak-kontaknya pelindung diri
• Tidak menugaskan pekerja yang memiliki gangguan kesehatan yang sudah ada, mengandung, atau berusia
Sumber : https://www.who.int/docs/default-
lebih dari 60 tahun
source/searo/indonesia/covid19/who---pertimbangan-langkah-langkah-
kesehatan-masyarakat-dan-sosial-di-tempat-kerja-dalam-konteks-covid- • untuk menjalankan tugas-tugas berisiko tinggi.
19.pdf?sfvrsn=b8a19986_2
TAHAPAN MENUJU TATANAN NEW NORMAL
ANALISIS KESIAPAN SUMUT UNTUK MENGIMPLEMENTASIKAN NEW NORMAL

Analisis akan mempertimbangkan 3 (tiga) syarat pemberlakuan New Normal (Menurut Ketua Tim Pakar Gugus Tugas
Covid-19 Nasional). Yaitu Aspek epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat, dan kesiapan layanan kesehatan
masyarakat. Serta mempertimbangkan Aspek Sosial dan Ekonomi

“SYARAT” PEMBERLAKUAN NEW NORMAL

ASPEK EPIDEMIOLOGI

SURVEILANS KESEHATAN MASYARAKAT


NEW
KESIAPAN LAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT
NORMAL

SOSIAL DAN EKONOMI


INDIKATOR SYARAT PENGIMPLEMENTASIAN NEW NORMAL

KONDISI EPIDEMIOLOGI
• Penurunan Jumlah Kasus Positif selama dua minggu dari puncak terakhir (≤50%)
• Penurunan jumlah kasus probable (ODP+PDP) selama dua minggu sejak puncak terakhir (≤ 50%)
• Penurunan jumlah meninggal dari kasus positif.
• Penurunan jumlah meninggal dari kasus probable.
• Penurunan jumlah kasus positif yang dirawat di RS.
• Penurunan jumlah kasus probable yang dirawat di RS
• Kenaikan jumlah sembuh dari kasus positif.
• Kenaikan jumlah selesai pemantauan dari probable.

SURVEILANS KESEHATAN MASYARAKAT


• Jumlah pemeriksaan spesimen meningkat selama dua minggu.
• Positivity rate kurang dari 5% (dari seluruh sampel yang positif hanya 5%)
• Penurunan mobilitas penduduk
• Pelaksanaan Contact Tracing dari setiap kasus positif

KESIAPAN LAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT


• Ketersediaan ruang isolasi untuk setiap kasus di RS.
• Jumlah APD terpenuhi untuk tenaga kesehatan di RS
• Ketersediaan/kecukupan ventilator di RS untuk menangani kasus Covid-19 berat (asumsi 1% kasus positif).

Sumber : Wiku Adisasmito. Ketua Tim pakar Gugus Tugas Covid-19 Nasional
KONDISI KASUS COVID-19 SUMUT (27 MEI 2020)

• Secara umum, kasus Covid-19 di


Sumut mengalami peningkatan;
• Penyebaran Kasus Covid-19 terpusat di
Medan, Deli Serdang, Simalungun,
Siantar dan Langkat;
• Terdapat 15 daerah Kabupaten/Kota
dengan status 0 kasus dan 13 daerah
Kabupaten/Kota dengan 1 – 5 Kasus
ANALISIS EPIDEMIOLOGI (KONDISI 13 s.d 27 MEI 2020)

NO INDIKATOR SYARAT SUMUT KETERANGAN


1 Penurunan Jumlah Kasus Positif selama dua ≤50% NAIK 39,8% • KASUS POSITIF COVID-19 DI
PROVINSI SUMUT PERIODE 13
minggu dari puncak terakhir SAMPAI 27 MEI 2020
2 Penurunan jumlah kasus probable ≤50% TURUN 9,9% MENGALAMI KENAIKAN YANG
CUKUP SIGNIFIKAN, YAITU 132
(ODP+PDP) selama dua minggu sejak ORG/2 MINGGU (+/- 9,4
puncak terakhir ORG/HARI). NAIK DARI KONDISI
SEBELUMNYA YANG RATA-RATA
3 Jumlah meninggal dari kasus positif Turun TURUN +/- 3,7 ORG/HARI
4 Jumlah meninggal dari kasus probable Turun TURUN
• PENANGANAN PASIEN POSITIF
5 jumlah kasus positif yang dirawat di RS Turun NAIK DAN PROBABLE SEMAKIN BAIK.
DITANDAI PENINGKATAN JUMLAH
6 jumlah kasus probable yang dirawat di RS Turun TURUN KESEMBUHAN DAN PENURUNAN
ANGKA KEMATIAN
7 jumlah sembuh dari kasus positif Naik NAIK
8 jumlah selesai pemantauan dari probable Naik NAIK

CATATAN :
Secara umum Transmisi Covid-19 Di Provinsi Sumatera Utara Belum Dapat Dikendalikan. Namun, penanganan pasien
(positif dan probable) terus menunjukkan perbaikan.
ANALISIS SURVEILANS KESEHATAN MASYARAKAT (KONDISI 13 s.d 27 MEI 2020)

NO INDIKATOR SYARAT SUMUT KETERANGAN


1 Jumlah pemeriksaan spesimen Meningkat Meningkat SURVEILANS KESEHATAN
MASYARAKAT TERUS
2 Positivity rate kurang dari 5% < 5% MENGALAMI PENINGKATAN.
(dari seluruh DENGAN SEMAKIN
sampel yang positif LENGKAPNYA PERALATAN DAN
hanya 5%) INTENSIFNYA PEMERINTAH
DAERAH MELAKSANAKAN TEST,
3 Mobilitas penduduk Turun Naik
TRACE, TREAT DAN ISOLATE
4 Contact Tracing dari setiap kasus positif Terlaksana Terlaksana

CATATAN :
PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA SERTA SDM DALAM PELAKSANAAN TEST, TRACE, TREAT DAN ISOLATE,
BERIMPLIKASI PADA SEMAKIN MASSIF DAN INTENSIFNYA SURVEILANS COVID-19 DI SUMATERA UTARA
ANALISIS KESIAPAN LAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT (KONDISI 13 s.d 27 MEI 2020)

NO INDIKATOR SYARAT SUMUT KETERANGAN


1 Ketersediaan ruang isolasi untuk setiap Tersedia Tersedia KETERSEDIAAN SARPRAS DAN
kasus di RS SDM KESEHATAN DI SUMATERA
UTARA, CUKUP UNTUK
2 Jumlah APD untuk tenaga kesehatan di RS Terpenuhi terpenuhi MELAKSANAKAN PELAYANAN
3 Ketersediaan/kecukupan ventilator di RS 1% dari kasus > 1% KESEHATAN MASYARAKAT
untuk menangani kasus Covid-19 berat positif.

CATATAN :
SECARA UMUM, SUMBER DAYA KESEHATAN DI SUMATERA UTARA MAMPU MELAKSANAKAN PELAYANAN MEDIK
UMUM, SPESIALIS MAUPUN SUBSPESIALIS BAGI MASYARAKAT. KHUSUSNYA DALAM PENANGANAN KASUS COVID-19
PERTIMBANGAN ASPEK SOSIAL DAN EKONOMI

1. Meningkatnya keresahan masyarakat akibat ketidakpastian yang terjadi akibat Pandemi Covid-19;

2. Meningkatnya penganggur korban PHK, kedatangan para pekerja migran dan pulangnya para perantau
dari luar daerah menjadi ancaman kondusifitas dan stabilitas keamanan;

3. Meningkatnya faktor penahan pertumbuhan ekonomi akibat lesunya aktivitas perekonomian, yang
mengancam terjadinya resesi;

4. Terbatasnya kemampuan keuangan daerah dan pusat untuk menalangi sosial ekonomi masyarakat
DAFTAR USULAN KABUPATEN/KOTA UNTUK DAPAT DIRELAKSASI
KAB/KOTA KASUS KONDISI USULAN KAB/KOTA KASUS KONDISI USULAN
EPIDEMIOLOGI SURVEILA YANKES EPIDEMIOLO SURVEILANS YANKES
NS GI
BLM TERKENDALI TERLAKSANA CUKUP SERDANG BEDAGAI 4 BLM TERLAKSANA CUKUP
ASAHAN 4 RELAKSASI
TERKENDALI
BATUBARA 1 - TERLAKSANA CUKUP RELAKSASI
SIMALUNGUN 16 BLM TERLAKSANA CUKUP
TERKENDALI
DAIRI 1 - TERLAKSANA CUKUP RELAKSASI
TAPANULI SELATAN - - TERLAKSANA CUKUP RELAKSASI
DELISERDANG 41 BLM TERKENDALI TERLAKSANA BAIK
TAPANULI TENGAH - - TERLAKSANA CUKUP RELAKSASI
HUMBANG - - TERLAKSANA CUKUP RELAKSASI
HASUNDUTAN TAPANULI UTARA 3 - TERLAKSANA CUKUP RELAKSASI
KARO 2 - TERLAKSANA CUKUP RELAKSASI TOBASA 2 - TERLAKSANA CUKUP RELAKSASI
LABUHANBATU 1 - TERLAKSANA CUKUP RELAKSASI PEMATANG SIANTAR 16 BLM TERLAKSANA CUKUP
TERKENDALI
LABUHANBATU - - TERLAKSANA CUKUP RELAKSASI
BINJAI 1 - TERLAKSANA CUKUP RELAKSASI
SELATAN
- TERLAKSANA CUKUP GUNUNG SITOLI - - TERLAKSANA KURANG RELAKSASI
LABUHANBATU UTARA 2 RELAKSASI
MEDAN 227 BLM TERLAKSANA BAIK
LANGKAT 6 BLM TERKENDALI TERLAKSANA CUKUP TERKENDALI

MANDAILING NATAL - - TERLAKSANA CUKUP RELAKSASI TERLAKSANA


PADANG SIDEMPUAN 1 - CUKUP RELAKSASI
NIAS - - TERLAKSANA KURANG RELAKSASI TERLAKSANA
SIBOLGA - - CUKUP RELAKSASI
NIAS BARAT - - TERLAKSANA KURANG RELAKSASI TERLAKSANA
TANJUNG BALAI 1 - CUKUP RELAKSASI
NIAS SELATAN - - TERLAKSANA KURANG RELAKSASI TERLAKSANA
TEBING TINGGI 1 - CUKUP RELAKSASI
NIAS UTARA - - TERLAKSANA KURANG RELAKSASI
PADANG LAWAS - - TERLAKSANA CUKUP RELAKSASI

PADANG LAWAS - - TERLAKSANA CUKUP RELAKSASI


UTARA
PAKPAK BHARAT - - TERLAKSANA CUKUP RELAKSASI

SAMOSIR - - TERLAKSANA CUKUP RELAKSASI


ANALISIS RELAKSASI PEMBATASAN AKTIFITAS PEREKONOMIAN

No AKTIFITAS YANG SEBELUMNYA RELAKSASI/ TIDAK SKENARIO PEMBATASAN/RELAKSASI


DIBATASI RELAKSASI
I EKONOMI Kepmenkes No. HK.01.07/Menkes/328/2020 tentang Panduan
Pencegahan Dan Covid-19 Di Tempat Kerja Perkantoran Dan
1 Perkantoran Relaksasi Industri Dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha Pada Situasi
Pandemi; Surat edaran Surat Edaran Nomor
2 Industri Relaksasi HK.02.01/MENKES/335/2020 Tentang Protokol Pencegahan
Penularan Covid-19 Di Tempat Kerja Sektor Jasa Dan
3 Jasa dan perdagangan Relaksasi
Perdagangan (Area Publik) Dalam Mendukung Keberlangsungan
Usaha hingga Surat Edaran HK.02.01/MENKES/334/2020 tentang
Protokol Pencegahan Penularan Covid-19 bagi Aparat yang
Melaksanakan Tugas Pengamanan dan Penertiban Dalam Rangka
Percepatan Penanganan Covid-19

Merujuk aturan protokol kesehatan dalam rangka pelonggaran pembatasan pada aktifitas perekonomian di bidang
perkantoran, industry, jasa dan perdagangan yang telah ditetapkan Pemerintah Pusat. Maka kegiatan perekonomian
perekonomian dimaksud yang berada di daerah Kabupaten/Kota, akan kembali dibuka dengan tetap mempedomani
protocol kesehatan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat
ANALISIS RELAKSASI PEMBATASAN AKTIFITAS SOSIAL

No AKTIFITAS YANG SEBELUMNYA RELAKSASI/ TIDAK SKENARIO PEMBATASAN/RELAKSASI


DIBATASI RELAKSASI
I SOSIAL
1 Pendidikan Tidak relaksasi Kegiatan Belajar Mengajar via daring
2 Kegiatan Keagamaan Relaksasi Mempedomani protokol kesehatan dasar pencegahan
penularan covid-19. yaitu :
1. Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),
dengan rutin mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir;
2. Pemakaian masker;
3. Jaga jarak 1-2 meter; dan
4. Etika batuk dan bersin

Namun tetap mempedomani himbauan organisasi


keagamaan
ANALISIS RELAKSASI PEMBATASAN AKTIFITAS BUDAYA

No AKTIFITAS YANG SEBELUMNYA RELAKSASI/ TIDAK SKENARIO PEMBATASAN/RELAKSASI


DIBATASI RELAKSASI
I BUDAYA
1 Kegiatan budaya yang TIDAK RELAKSASI Tetap mempedomani aturan Pemerintah pusat dan
menimbulkan kerumunan Maklumat Kapolri
(adat, pergelaran budaya dll)
2
KESIMPULAN
KESIMPULAN
1. Sumatera Utara berada pada Posisi Double Blind untuk mengimplementasikan Kebijakan New Normal.
Namun beberapa Kabupaten/Kota dapat dipertimbangkan untuk direlaksasi;
2. Pertimbangan terbaik dalam ketidakpastian Pandemi Covid-19 adalah menjamin kesehatan, namun
tetap menjaga produktifitas perekonomian masyarakat dan daerah;

3. Dalam skenario New Normal yang diusulkan untuk beberapa daerah kabupaten/Kota di Sumatera Utara,
aktifitas yang dapat direleksasi adalah pada seluruh kegiatan perekonomian (perkantoran, industryi jasa
dan perdagangan), serta kegiatan keagamaan. Dengan tetap mempedomani protokol kesehatan yang
telah ditetapkan Pemerintah Pusat, maupun protokol kesehatan dasar pencegahan penularan Covid-19;

4. Untuk kegiatan pada aspek pendidikan dan budaya yang menimbulkan kerumunan, agar tetap dibatasi
sesuai dengan aturan pembatasan yang ada
REKOMENDASI

REKOMENDASI
1. Pemprovsu menjalin diskusi dan komunikasi dengan berbagai elemen masyarakat, terkait peluang
Sumatera Utara memberlakukan kebijakan New Normal;

2. Pemprovsu mengusulkan kepada Pemerintah Pusat agar Sumatera Utara termasuk sebagai daerah
yang menerapkan New Normal. Terutama Kabupaten/Kota dengan status 0 s.d 5 kasus;

3. Pemprovsu menyusun Surat Edaran pemberlakuan skenario New Normal di beberapa daerah
Kabupaten/kota di Sumatera Utara, dengan terlebih dahulu berkonsultasi dengan pihak berwenang
di tingkat Pusat;

4. Pemprovsu menyusun skema pelonggaran batasan sosial di di setiap Kabupaten/Kota yang


diusulkan untuk direlaksasi.

5. Pemprovsu menyusun pembagian tugas antar instansi terkait pelaksanaan scenario New Normal,
sesuai petunjuk Kepmenkes No. HK.01.07/Menkes/328/2020
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai