Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : MUHAMMAD ADIEB

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 030131596

Kode/Nama Mata Kuliah : ADBI 4211

Kode/Nama UPBJJ : 78 / MATARAM

Masa Ujian : 2019/20.2 (2020.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Tidak semua risiko dapat di-cover oleh asuransi. Syarat risiko yang dapat diasuransikan adalah:
a. Sejumlah besar dari unit exposure
Idealnya, harus terdapat kelompok besar yang serupa, tapi tidak perlu serupa dengan unit
exposure sebagai subjek pada peril yang sama. Tujuan persayaratan ini memberikan
pengasuransi prediksi kerugian yang diderita berdasarkan hukum bilangan besar. Contoh: jumlah
besar dari semua buruh di sebuah pabrik dapat dikelompokkan yang bertujuan untuk
menyediakan asuransi jiwa atau keselamatan kerja.
b. Kerugian terjadi secara kebetulan atau tidak sengaja
Persyaratan ini sangat penting karena 2 alasan, yaitu (1) apabila kerugian tidak sengaja telah
dibayar, moral hazard akan meningkat dan premi akan meningkat pula, dan (2) erugian yang bisa
diasuransikan harus terjadi secara kebetulan karena hukum bilangan besar didasarkan pada
kejadian secara acak. Contoh: Seorang pengemudi motor (tertanggung asuransi) telah memakai
semua perlengkapan safety dan mematuhi aturan lalu lintas. Tiba-tiba ada pengendara mobil
mabuk menabrak dia. Kejadian tersebut adalah kejadian yang benar-benar kebetulan karena si
tertanggung asuransi telah bersiap sebisanya namun kerugian berupa kecelakaan masih
menimpanya. Kejadian ini bisa di-cover oleh asuransi.
c. Kerugian yang terjadi dapat ditentukan dan diukur
Artinya adalah waktu, tempat, penyebab kejadian dan jumlah kerugian dapat ditentukan secara
pasti. Tujuan akhir dari persyaratan ini adalah untuk memungkinkan penanggung asuransi
menentukan apakah kerugian dapat dipenuhi dengan polis dan apabila tepenuhi, berapa banyak
yang harus dibayar kepada pihak tertanggung. Contohnya adalah asuransi kendaraan mobil.
Penanggung asuransi akan mudah menghitung berapa yang harus dibayar saat mobil mengalami
kerusakan misal kejatuhan pohon tumbang, karena harga sparepart dan jasa service mobil sangat
di pasaran sangat jelas.
d. Kerugian yang bukan merupakan bencana besar
Hal ini berarti penanggung asuransi menghindari kerugian yang terjadi pada unit exposure yang
besar yang terjadi pada waktu yang sama. Contohnya asuransi kendaraan mobil. Dalam klausul
kontrak asuransi, kerusakan mobil yang disebabkan oleh bencana alam pasti tidak akan di-cover
oleh asuransi karena banjir, gempa bumi, tsunami atau bencana besar lainnya,akan membuat
kerusakan yang besar dan banyak. Apabila hal itu di-cover asuransi, biaya untuk mengganti
kerugian para pihak tertanggung sangatlah besar.
e. Perhitungan kemungkinan terjadinya kerugian
Penanggung asuransi harus dapat menghitung dengan teliti frekuensi rata-rata dan nilai rata-rata
kerugian yang akan datang. Beberapa kerugian sulit untuk diasuransikan karena terjadinya
kerugian tidak dapat diperkirakan secara tepat, contohnya siklus pengangguran yang terjadi atas
dasar yang tidak beraturan dan sulit diprediksi.
f. Premi harus memungkinkan secara ekonomi
Artinya tertanggung harus mampu membayar premi kepada penanggung. Untuk menarik
nasabah, pihak penanggung biasanya akan menawarkan premi yang totalnya akan lebih rendah
dibandingkan nilai yang tercantum atau kerugian faktual yang diderita. Contohnya, premi
asuransi yang tertanggung bayar setiap bulan untuk asuransi kendaraan adalah 1 juta selama 5
tahun, sehingga total premi yang dibayarkan adalah 60 juta. Saat mobilnya terkena pohon
tumbang, terjadi kerusakan di bagian atap dan harus diganti dengan biaya 75 juta. Asuransi akan
meng-cover biaya tersebut
Untuk kerugian yang tidak dapat di-cover asuransi berupa risiko pasar, risiko keuangan, risiko
produksi, dan risiko politik. Semua risiko tersebut pada dasarnya risiko spekulatif yang tidak bisa
diprediksi kapan atau bagaimana kejadiannya. Selain itu, risiko ini tinggi kemungkinan menimbulkan
bencana kerugian yang sangat besar. Contohnya adalah risiko menjadi pengangguran karena dampak
dari krisis ekonomi dan politik. Hal ini tidak akan bisa diasuransikan karena ada unsur kejadian yang
tidak bisa diramalkan atau diprediksi serta kerugian yang sulit dinilai dan sangat besar.

Contohnya lainnya bisa berupa: (1) kehilangan laptop senilai 20 juta yang disimpan dalam mobil yang
dipecahkan jendelanya oleh pencuri. Kaca jendela mobil yang rusak bisa diganti oleh penanggung
asuransi, tapi laptop yang hilang termasuk kerugian yang tidak bisa diasuransikan, (2) kematian
karena bunuh diri untuk mendapatkan uang asuransi yang akan digunakan oleh ahli waris. Ada
kesengajaan yang tentu saja tidak bisa diasuransikan, dan (3) menjadi pengangguran karena dampak
dari krisis ekonomi. Hal ini tidak akan bisa diasuransikan karena ada unsur kejadian yang tidak bisa
diramalkan atau diprediksi serta kerugian yang sulit dinilai.

2. Perbedaan penentuan tarif antara perusahaan asuransi dan industri lainnya:


a. Perusahaan asuransi adalah perusahaan yang bergerak di bisnis kerugian, artinya perusahaan
berharap terjadi beberapa kerugian. Yang menjadi perhatian utama adalah deviasi antara
kerugian aktual dan kerugian yang diharapkan. Semakin besar sampel yang diasuransikan,
semakin kecil risiko sasarannya. Sementara industri atau perusahaan lain selalu berharap
mendapatkan keuntungan. Berbeda dengan industri lainnya yang secara konstan mendapat
penjualan dan mengeluarkan biaya, dalam menentukan tarifnya penaksir asuransi menerapkan
analisa probabilitas dan statistik untuk mendapatkan prediksi situasi kerugian yang terjadi berapa
nilai yang harus dikeluarkan untuk mengganti kerugian pihak tertanggung.
b. Dalam menentukan tarif yg ideal, unsur-unsur yang harus diperhatikan adalah:
 Kemungkinan (probablilitas), sesering apa risiko akan terjadi menentukan tarif premi
asuransi,
 Value judgement, penentuan apakah hal yang sedang terjadi adalah benar atau salah, wajar
atau tidak, sengaja atau tidak sengaja. Penilaian ini sangat penting untuk menentukan tarif
yang akan digunakan,
 Kebijakan dan aturan pemerintah, tentu semua hal termasuk penentuan tairf ideal harus
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Jangan sampai melanggar aturan dan
mengakibatkan kerugian pada perusahaan serta berpindahnya nasabah ke asuransi lainnya.
 Tarif yang ideal harus memenuhi prinsip berikut: (1) adequate, artinya tarif preni harus
menghasilkan cukup uang untuk mengganti kerugian-kerugian yang menimpa nasabah, (2)
note excessive, di mana tarif jangan terlalu tinggi serta harus memperhatikan kondisi
persaingan dan nasabah, (3) equity, artinya bila kualitas exposure sama maka tarif harus
sama, dan (4) flexible, penentuan tarif harus sesuai dengan keadaan yang berlangsung dan
beradaptasi dengan perubahan kondisi lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai