Anda di halaman 1dari 8

Nama : Muh.

Ryan Hidayat M

NIM : 1993142039

Prodi : Manajemen D 2019

RESUME

MANAJEMEN RISIKO INVESTASI

A. PENGERTIAN RISIKO

Pengertian risiko sendıri merupakan penyimpangan hasıl (return) yang diperoleh dari
rencana hasil (return) yang diharapkan. Dengan demikian, kita membahas risiko investası
berarti kita menganalisıs kemungkinan tidak tercapainya hasil (keuntungan) yang
diharapkan. tidak tercapainya hasıl yang diharapkan dapat mencegah penyımpangan atas
hasıl yang diperoleh dibandıngkan dengan hasil yang direncanakan (diharapkan) Risiko ini
terjadı karena keadaan waktu yang akan datang penuh dengan ketidakpastian (funcertainity).
Risiko dalam perusahaan tidak dapat dihindari Kita hanya dapat mengelola bagaimana
agar risiko tersebut sekecil mungkin mempengaruhi keputusan perusahaan. Risiko yang
terjadi di perusalaan ada yang dapat dikelola atau diatası oleh perusahaan, terdapat pula
risıko yang tidak dapat diatasi oleh perusahaan. Risiko yang tidak dapat atasi oleh
perusahaan ini biasanya karena tidak dapat dikontrol oleh perusahaan. Risiko yang ada di
perusahaan dapat dibedakan menjadi 3 jenis risiko, yaitu :
1. Risiko individual, yaitu risiko yang berasal dari proyek investasi secara individu tanpa
dipengaruhi oleh proyek yang lain. Risiko ini terjadi apabila perusahaan hanya
melakukan investasi pada satu jenis investasi saja. Pemodalpun hanya mmenanamkan
dananya pada satu investasi tersebut. Risiko ini diukur dari naik-turunnya tingkat hasil
yang diharapkan atas investasi yang bersangkutan
2. Risiko perusahaan, yaitu rIsıko yang diukur tanpa mempertimbangkan pengane-
karagaman (diversifikasi) atau portofolio yang dilakukan oleh investor. Jadi risiko ini
diukur dengan meliliat naik-turunnya hasil yang diperoleh dari investasi tertentu yang
dılakukan oleh perusahaan Investor yang menanamkan modal pada investasi tersebut
dan mungkin juga menanamkan modal pada investası yang lan !idak dipertinvbangkan
dalam perhitungan risıko ini l'erlitungan risiko perusahaan sangat penting terutama bagı
investor yang tidak melakukan diversifikasi modalnya Mereka hanya melihat Risiko
yang ada di satu perusahaan saja. Risiko perusahaan ini nantınya akan langsung
mempengaruhi harga saham periusahaan vang bersangkutan
3. Risiko pasar atau beta, vaitu risiko investası ditınjau dari investor yang menanamkan
modalnya pada investası yang juga dilakukan oleh perusahaan dan perusahaan-
perusahaan lain Investor melakukan diversifikasi alau penganekaragaman investası
(portofolio). Besarnya risiko pasar ini tidak dapat dieliminası (dıhılangkan) dengan
melakuhan diversifıkası Ilal inı karena risiko ini tergantung pada pasar yang ada,
sehingga risiko ini dinamakan risiko pasar (niarket risk) yang diukur dengan beta.
Risiko pasar ini sangat penting untuk diperhitungkan oleh perusahaan Hal ini karena
risiko ini memiliki pengaruh yang langsung terhadap harga saham perusahaan. Besarnya
risiko. Saham (beta) akan mempengaruhi tingkat pengembalian investasI saham
Sedangkan besarnya tingkat pengembalian investası sahan tersebut akan mempengaruhi
harga saham. Semakin besar tingkat pengembalian saham, maka semakin tinggi pula
harga sahamnya.

B. PERHITUNGAN RISIKO

Telah kita ketahui bahwa risiko terdiri dari risiko individual, risiko perusahaan dan risiko
pasar Untuk menganalisis layak tidaknya suatu investası dılaksanakan, kita perlu
menghitung besarnya masing-masing risiko investasi tersebut apabila akan diperhitungkan
dalam pengambilan keputusan investasi Seorang investor atau manajer keuangan akan sulit
untuk mengambil keputusan apabila faktor risıko tersebut belum dikuantifısır hal ini karena
diterima atau ditolaknya suatu investasi yang mengandung risiko perlu diketahu besarnya
aliran kas yang akan diperoleh dengan adanya risiko tersebut Dengan memperhitungkan
risiko ini maka ketidakpastian aliran kas dapat diperkirakan dengan baik, dan akhirnya
pengambilan keputusan akan lebih baik dan akurat.
Pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan untuk menghitung besarnya risiko yang
akan dimasukkan dalam keputusan investasi antara lain adalah pendekatan analisis alıran
kas. Pada pendekatan analisis aliran kas ini akan dibahas mengenai alıran kas yang
mempertimbangkan probabilitas ketidakpastian (risiko) alıran kas dari suatu proyek
investasi yang umurnya satu tahun dan alıran kas untuk suatu proyek yang memilikı
peluang. kas lebih dari satu tahun Di samping itu, aliran kas yang diperhitungkan dibedakan
menjadi dua kelompok vaitu aliran kas yang independen dan aliran kas yang tidak
independen (saling mempengaruhi).
1. Perhitungan Risiko Aliran Kas
perhitungan risiko dengan pendekatan alıran kas ini mempertimbangkan adanya
ketidakpastian yang mungkin muncul atas aliran kas suatu investasi Semakın tinggi.
ketidakpastian alıran kas, maka semakin besar tingkat risiko investası tersebut
Sebalıknya, semakin rendah ketidakpastian aliran maka semakin rendah risikonya
Ketidakpastian aliran kas menyangkut jumlah alıran kas tiap periode ahran kas
Misalnya, suatu provek unvestası yang berunur 5 tahun akan memiliki alıran kas masuk
selama 5 tahun Aliran kas tersebut memiliki ketidakpastian jumlah alıran kas yamg
masuk setiap tahunnya Ketdakpastian tersebut akan menunjukkan besarnya aliran kas
per lahun apakah berfluktuasi atau relatif sama Pola aliran tersebut akan menentukan
besarnya tisiko investasi yang bersangkutan.
Ketidakpastian aliran kas yang, akan dihasilkan selama 5 tahun tersebut
sebenarnya merupakan perkıraan (proyeksi) pemudal atau investor. Oleh karena itu ada
kemungkinan realisası alıran kas tersebut menyimpang darı nılai aliran has yang
diharapkan (expected ulue) l'enyimpangan inilah yang disebut sebagai risiko investasi
Besarnya penyimpangan alıran kas tersebut dapat diukur dengan menggunakan standar
penyimpangan (deviası standar) Oleh karena ihi, pendekatan perhitungan risiko ini juga
sering dinamakan cendekatan derrasi standar Nilai yang diharapkan (expected value)
tersebut dapat dihitung dari hasil kali antara alıran kas yang diharapkan dengan
kemungkinan (probabilitas) yang teŋadi pada setiap aliran kas diformulasikan.
n
E v =∑ Vi . Pi
I =0

Dimana : EV = Expected value atau nilai allran kas yang diharapkan


Vi = Aliran kas pada tiap kemungkinan yang terjadi
Pi = Probabilitas (kemungkinan) dari tiap aliran kas yang terjadi.

Nilai aliran kas yang diharapkan (Ev ) kemungkinan akan berbeda dengan hasil aliran
kas yang senyatanya terjadi. Perbedaan itulah yang disebut sebagai risiko yang di
tunjukkan oleh besarnya deviasi standar aliran kas investasi yang bersangkutan. Untuk
menghitung besarnya risiko atau diviasi standar kita menggunakan formulasi sebagai
berikut.
n
σ= √∑
I =1
¿¿¿ )

Dimana : σ =deviasi standar dari nilai aliran kas


(Vi – Ev ) = Besarnya penyimpangan tiap aliran kas yang terjadi yang dihitung
dari selisih antara nilai aliran kas yang terjadi dengan nilai aliran
kas yang diharapkan

2. Perhitungan Risiko Proyek


Suatu usulan proyek unvestası yang memılıkı standar deviası yang lebih besar
dibandingkan dengan usulan proyek investasi lain belum tentu memiliki koefisien
variasi yang lebih besar.
Ada 2 (dua) masalah yang muncul dalam menghitung risiko proyek yaitu
mengena dal dari pola alıran kas dan penentuan tingkat bunga (discount rate) untuk
menghitung nilai rang (present value) aliran kas. Ada 2 sifat atau pola aliran kas selama
umur ekonomis tu proyck investasi. Pertama, tidak saling tergantung atau tidak saling
berkorelasi derenden) antara aliran kas yang satu dengan lainnya. Kedun, aliran kas
yang saling erkorelasi atau saling tergantung satu sama lain (tidak independen).
Permasalahan kedua adalah penentuan tingkat bunga yang dianggap relevan sebagai
taktor perhitungan nilai sekarang aliran kas. Apakah faktor bunga yang digunakan untuk
memperkirakan besarnya NPV suatu proyek harus memperhatikan unsur risiko dari
alıran kas atau tidak.
 Perhitungan Risiko Proyek untuk Aliran Kas yang Independen
Besarnya NPV yang di harapkan dari aliran kas proyek investasi dihitung dengan
formula sebagai berikut :
n
C
E( NPV ) =∑ ¿ ¿t ¿
t =0

di mana. Ct = aliran kas yang diharapkan pada waktu ke - t, dan t= 0, 1, 2, 3 … n


Untuk t = 0, maka Ct, merupakan aliran kas keluar
Untuk t = 1, 2, 3,… n, C, merupakan aliran kas masuk.
r = hasıl (return) yang diharapkan, berupa tingkat bunga bebas risiko
Formula di atas dapat dijabarkan sebagai berikut:
C0 C1 C2 Cn
E(NPV )= 0
+ 1
+ 2
+❑+ n
( I +r ) (I +r ) ( I +r ) ❑ (I +r )

Untuk menghitung risiko dapat dihitung besarnya deviasi standar (σ ) nilai sekarang
aliran kas (PV) proyek investasi tersebut dengan menggunakan formula deviasi
standar sebagai berikut:
n
σ 1 ❑2
σ=
√∑
I =1 (I + r)
2t

Dimana : σ = deviasi standar nilai sekarang dan aliran kas


σ t2 = kuadrat deviasi nilai sekarang dan aliran kas
t = 1, 2, 3 … n, priode waktu aliran kas masuk
 perhitungan Risiko Proyek Aliran Kas yang tidak Independen
Aliran kas masuk yang diharapkan oleh perusahaan seringkali saling terkait atau
salıng mempengaruhi antara perIode satu dengan periode berikutnya. Artinya, aliran
kas periode sekarang dipengaruhi oleh aliran kas periode sebelumnya. Dengan aliran
kas yang saling berkerelası satu lain, maka perhittungan risiko aliran kasnya tidak
bebas (hilak Idependen) Apabila alıran kas yang terjadi di perusahaan salıng
berkorelasi (tidnk mudependen), maka ketika kıta akan menghitung besarnya risiko
perlu memperhatikan koefisien kerelasi antar waktu darı aliran kas proyek vang
bersangkutan. Dengan koefisien kotelası antar waktu tersebut, kita dapat menghitung
besarnya probabılitas gabungan (font probability) antara alıran kas yang satu dengan
vang lainnya untuk kemudian digunakan untuk menghitung deviasi stanlar suatu
provek lebih jelas, berikut ini diberikan contoh sehingga memberikan gambaran yang
lebih nyata.
3. Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas (sensitivity analysıs) merupakan teknik untuk menilai akibat yang
terjadi karena adanya perubalian-perubahan aliran kas suatu proyek investasi. Analısıs
sersitivitas ini merupakan cara atau metode simulası yang digunakan untuk melihat
perubahan yang terjadi apabila variabel-variabel yang mempengaruhinya diubah-ubah
Analisis ini dapat digunakan untuk menilai tingkat kepekaan (hingkat sensitivilas)
perubahan aliran kas apabila faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya aliran kas
tersebut dubah-ubah Faklor-faktor yang mmempengharulu besarnya aliran kas misalnya
tingkat penjualan, harga jual produk, kebijakan pengumpulan piutang, unsur-unsur
hiaya tetap dan variabel serta pangsa pasar perusahaan. Dengan analisis sensitivitas ini
perusahaan dapat memperkırakan aliran kas yang dapat dicapai dengan tingkat
kemungkinan yang terjadi Perusahaan juga dapat mengantisipasi kemungkinan
terjadinya kegagalan (risiko) tidak tercapainya aliran kas sesuai dengan rencana yang
telah diprogramkan. Analisis sensitivitas sebenarnya merupakan pendekatan yang cukup
sederhana untuk menentukan besarnya risiko suatu proyek. Hal ini karena dalam
analisis ini tidak diperlukan perhitungan risiko yang sulit sebagaimana telah dijelaskan
di muka. Pada pendekatan ini perusahaan hanya memperkirakan keadaan yang mungkin
terjadi di masa yang akan datang sesuai dengan preferensi atau pandangan perusahaan
(tentu saja berdasarkan pengalaman-pengalanan yang lalu dan analisis prospek keadaan
niendatang) Semakin kecil aliran kas yang ditimbulkan dari suatu proyek sebagai akibat
adanya peruhahan yang merugikan darı suatu variabel tertentu, maka semakin kecil nilai
yang diharapkar, dari proyek tersebut. Agar dapat memberikan gambaran yang jelas.

Tujuan Investasi
Sumber dana yang dipakai untuk investasi berasal dari aset yang dimiliki oleh investor
saat ini, atau berupa dana penyertaan, pinjaman ataupun tabungan. Untuk mencapai
suatu efektivitas dan efisiensi dalam keputusan investasi terdapat beberapa tujuan dalam
melakukan investasi (Tandelilin, 2010), yaitu :
1. Terciptanya keuntungan dalam investasi yang berkesinambungan (continuity).
2. Mendapat kesejahteraan atau kehidupan yang lebih baik dimasa yang akan datang.
3. Dapat membantu untuk mengurangi tekanan inflasi.
4. Dorongan untuk menghemat pajak

Expected Return
Expected return merupakan keuntungan yang diharapkan oleh seorang investor di
kemudian hari terhadap sejumlah dana yang ditempatkannya. Alexander (2009)
mengemukakan dalam investasi untuk bisa mengetahui besarnya return yang akan
diperoleh secara pasti tidak mungkin dapat dilakukan. Besarnya return suatu investasi
hanya dapat ditetapkan dengan metode pengestimasian.
Untuk menghitung return yang diharapkan E(R) dari sekuritas aset tunggal (stand alone
risk) dilakukan dengan menghitung return harapan atas sekuritas tersebut (Tandelilin,
2010). Expected return pada dasarnya adalah nilai return rata-rata. Jika nilai distribusi
probabilitas return suatu sekuritas diketahui, maka nilai expected return dapat dihitung
dengan cara menentukan nilai rata-rata tertimbang distribusi return-nya.
Portofolio Investasi
Fahmi (2009) mengemukakan bahwa portofolio merupakan sebuah bidang ilmu yang
khusus mengkaji tentang bagaimana cara yang dilakukan oleh seorang investor untuk
meminimalkan risiko dalam berinvestasi, termasuk salah satunya dengan
mendiversifikasi risiko tersebut. Diversifikasi portofolio memiliki makna bahwa
investor perlu membentuk portofolio melalui pemilihan kombinasi sejumlah aset
sedemikan rupa sehingga risiko dapat diminimalkan tanpa mengurangi expected return.
Diversifikasi investasi diartikan sebagai bentuk solusi untuk menghindari risiko dan
memperbesar keuntungan atau menaikkan keuntungan. Dengan demikian portofolio dan
diversifikasi investasi dilihat sebagai bentuk menganekaragamkan investasi dengan cara
menempatkan dana pada lebih dari satu sekuritas atau aset.
Dengan menempatkan keputusan portofolio pada dua sekuritas atau lebih akan lebih
baik, jika dibandingkan ditempatkan pada satu sekuritas saja. Markowitz (1952)
memberikan wacana pemikiran tentang pemahaman terhadap portofolio dengan
berbagai instrumen pendekatan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam
berinvestasi. Markowitz menekankan portofolio yang paling baik adalah yang dikelola
secara optimal. Model portofolio Markowitz memberikan masukan kepada para investor
untuk menghindari risiko namun tetap memberikan return yang optimal dalam setiap
keputusan investasi.
Asumsi yang digunakan dalam teori model portofolio Markowitz (1952) didasari oleh
tiga asumsi yaitu:
1. Waktu yang digunakan hanya satu periode
2. Tidak ada biaya transaksi
3. Preferensi investor hanya didasarkan pada ekspektasi dan risiko dari portofolio.

Sumber : Buku Manajemen Keuangan Edisi ke- 2 oleh Dr. Agus Harjito, M.Si dan
Drs. Martono, SU
(Tandelilin, 2010). Tentang tujuan investasi, efektivitas dan efisiensi dalam keputusan
investasi.
(Tandelilin, 2010).  menghitung return harapan atas sekuritas.
Alexander (2009). mengemukakan dalam investasi untuk bisa mengetahui
besarnya return yang akan diperoleh.
Fahmi (2009). Tentang portofolio investasi, cara yang dilakukan oleh seorang investor
untuk meminimalkan risiko dalam berinvestasi.
Markowitz (1952). Asumsi yang digunakan dalam teori model portofolio.

Anda mungkin juga menyukai