Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL JURNAL REVIEW

EKOLOGI DAN LINGKUNGAN

Disusun Oleh

Makmur F Pane

3171131014

PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018

1
Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada penulis, sehingga dapat
menyelesaikan tugas ini.
Adapun yang menjadi judul tugas saya adalah “Critical jurnal Review”.Tujuan saya
membuat tugas ini yang utama untuk memenuhi tugas dari dosen pembimbing saya dalam
mata kuliah Ekologi dan Lingkungan.
Jika dalam penulisan tugas saya terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan dalam
penulisannya, maka kepada para pembaca, penulis memohon maaf sebesar-besarnya atas
koreksi-koreksi yang telah dilakukan. Hal tersebut semata-mata agar menjadi suatu evaluasi
dalam pembuatan tugas ini.
Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan tugas ini dapat memberikan manfaat berupa ilmu
pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para pembaca.

Medan, Oktober 2018

Makmur F pane

2
Daftar Isi

Kata pengantar.................................................................................................. 2

Daftar Isi........................................................................................................... 3

Bab I pendahuluan............................................................................................ 4

A. Latar Belakang...................................................................................... 5

Bab II Ringkasan Jurnal.................................................................................... 6

A. Informasi Bibliografi............................................................................ 6
B. Ringkasan Isi Jurnal.............................................................................. 6

Bab III Pembahasan.......................................................................................... 8

Bab IV Penutup................................................................................................. 10

A. Kesimpulan........................................................................................... 10
B. Saran .................................................................................................... 10

3
BAB I

Pendahuluan

A. Latar belakang

Indonesia merupakan Negara yang kaya akan alam. Sebuah sungai yang mengalir dan
bersih merupakan suatu ekosistem. Didalamnya hidup berbagai organisme, misalnya tanaman
air, ikan, udang, ganggang dan organisme lainnya. Semua organisme tersebut saling
berinteraksi dan saling membutuhkan antara satu dengan yang lain. Begitu juga manusia turut
memanfaatkan komponen-komponen biotik maupun abiotik disungai tersebut. Dan air
menjadi kebutuhan pokok yang dimanfaatkan oleh manusia. Seiring dengan perkembangan
jaman dan kemajuan teknologi, daerah tesebut menjadi suatu pemukiman padat penduduk.
Banyak manusia yang tidak peduli akan lingkungannya. Mereka membuang sampah atau
limbah rumah tangga ke sungai. Pabrik-pabrik membuang limbah ke sungai. Sungai yang
awalnya bersih menjadi kotor dan penuh bahan-bahan yang beracun. Hal ini mengakibatkan
pencemaran lingkungan yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia terutama pada
kesehatan. Masyarakat seharusnya lebih memperhatikan keadaan lingkungan disekitarnya.
Karena sebagai makhluk sosial harus bisa bertindak sebelum terjadi hal yang tidak
diinginkan. Agar kelestarian alam tetap terjaga dan lingkungan tidak tercemar serta nyaman
untuk ditempat tinggali oleh masyarakat penduduk, maka perlu sekali dilakukan sebuah
tindakan atau upaya-upaya mengatasi pencemaran lingkungan.

4
BAB II

Ringkasan Jurnal

A. Informasi Bibliografi

Judul : Kondisi Pencemaran Lingkungan Perairan Di Teluk Jakarta


Penulis : Suhendar I. Sachoemar dan Heru Dwi Wahjono
Nama Jurnal :-
ISSN : 231-531-2211
Vol/No : Vol.3, No.1
Tahun terbit : 2007

B. Ringkasan Isi Jurnal


1. Pendahuluan
Penurunan kualitas air tanah dan air permukaan yang terjadi saat ini di Jakarta tidak
lagi disebabkan oleh industri sebagai penyebab utama yang membuang limbahnya ke badan
badan sungai di wilayah Jakarta. Pada tahun 1989 tercatat kontribusi air limbah domestik
sebanyak 78,9% sedangkan air limbah industri hanya 8%. Pada tahun 2010 perkiraan
kontribusi air limbah domestik akan menurun sekitar 72.7% sedangkan air limbah industri
akan meningkat menjadi 9,9%. Selama ini masyarakat cenderung menyalahkan industri
terhadap kondisi pencemaran lingkungan perairan yang terjadi di wilayah mereka. Dari hasil
survei oleh JICA tersebut masyarakat perlu merubah cara pandang masalah pencemaran yang
terjadi saat ini. Limbah cair domestik yang tidak lain adalah air limbah yang dihasilkan dari
kegiatan rumah tangga masyarakat menjadi penyebab terbesar terjadinya pencemaran di
wilayah perairan teluk Jakarta.

2. Metodologi Penelitian
Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan survei dan analisis terhadap kondisi pencemaran
yang terjadi di wilayah perairan teluk Jakarta. Adapun sasarannya adalah mendidik
masyarakat mengenai cara pandang terhadap masalah pencemaran lingkungan perairan yang
selama ini salah. Dengan menampilkan data dan fakta yang aktual diharapkan masyarakat
mau merubah pola pikir dan cara hidupnya, yakni khususnya mengenai masalah air limbah
domestik yang dihasilkan oleh masyarakat itu sendiri.

5
3. Pembahasan
Adapun pembahasan yang dilakukan pada saat penelitian tersebut yaitu
a. Kematian Masal Ikan di Pantai Utara Jakarta
Wilayah perairan teluk Jakarta yang berbentuk semi tertutup telah menerima beban berat
bahan pencemar baik berupa limbah domestik, organik, industri, logam berat maupun
tumpahan minyak yang cenderung meningkat dari waktu ke waktu hingga dikhawatirkan
telah melebihi daya dukungnya. Dampak penurunan kualitas perairan Teluk Jakarta ini
bahkan telah terasa sampai ke Perairan Kepulauan Seribu yang jaraknya lebih dari 50 km
terutama untuk logam berat. Warna kuning dan merah menunjukkan temperatur dan tingkat
pencemaran khlorofil yang terjadi di pantai jakarta sampai ke Kepulauan Seribu.
Bermuaranya beberapa sungai yang melintasi wilayah DKI Jakarta ke perairan Teluk Jakarta
telah membawa berbagai bahan pencemar. Maka tidak mengherankan apabila perairan Teluk
Jakarta saat ini telah mengalami pengkayaan berlebihan (eutrofikasi) yang sangat potensial
menyebabkan terjadinya ledakan (blooming) plankton atau yang lebih parah lagi
menyebabkan terjadinya RED TIDE yang diikiuti dengan penurunan oksigen secara tiba-tiba.
Kondisi ini sangat tidak menguntungkan baik secara ekologis, ekonomis maupun estetika,
sehingga perlu diminimalisir kemungkinan terjadinya atau bahkan dicegah sama sekali.
Beberapa kejadian kematian masal dari ikan-ikan di Teluk Jakarta beberapa tahun ini sering
terdengar. Meskipun beberapa pakar masih belum dapat memastikan penyebabnya, tetapi
tidak dipungkiri lagi bahwa kematian massal ikan-ikan tersebut berkaitan erat dengan tidak
mencukupinya kadar oksigen terlarut (DO) untuk mendukung kehidupan ikan dan biota
perairan lainnya di dalam perairan atau keracunan bahan pencemar lainnya. Terdapat banyak
kemungkinan penyebab terjadinya penurunan oksigen dalam perairan yaitu dapat disebabkan
oleh ledakan plankton atau peristiwa upwelling yaitu proses penaikan massa air bagian dalam
ke permukaan.
b. Kualitas Fisik Air Teluk Jakarta
Untuk perairan Teluk Jakarta, dan Muara Teluk Jakarta pada periode Mei dan Oktober untuk
parameter suhu, salinitas, pH, arah dan kecepatan angin, masih memenuhi baku mutu dan
tidak terdapat perbedaan konsentrasi yang besar antara kedua periode tersebut. Sedangkan
untuk parameter DO dan kecerahan telah melebihi baku mutu.
c. Kualitas Kimia Air Teluk Jakarta
Di perairan Teluk Jakarta konsentrasi detergen dan BOD di semua zona masih memenuhi
baku mutu, namun terjadi peningkatan konsentrasi detergen di semua zona selama periode
Mei dan Oktober. Sedangkan pada parameter seng secara umum masih memenuhi baku

6
mutu yang ada, hanya di zona–zona tertentu saja. Untuk parameter nitrat di semua zona
telah melebihi baku mutu. Untuk Muara Teluk Jakarta, pada saat kondisi surut, parameter
BOD dan detergen secara umum di semua zona masih berada di bawah baku mutu, hanya di
zona–zona tertentu saja. Sedangkan untuk parameter nitrat di semua zona telah melampui
baku mutu. Pada saat pasang, parameter BOD, detergen, dan seng tidak berbeda dengan saat
surut yaitu di semua zona telah melebihi baku mutu.
Tingginya limbah organik di muara Teluk Jakarta dapat juga terlihat dengan tingginya
konsentrasi partikel tersuspensi (TSS), nitrit, ammonia, phosphat dan COD yang melebihi
ambang batas di hampir keseluruhan muara sungai Teluk Jakarta. Dengan peningkatan
konsentrasi pada kelima parameter yang menjadi indikator terjadinya peningkatan limbah
organik, maka diduga kadar H2S dalam sedimen akan meningkat pula sebagai akibat
terjadinya proses pembusukan. Dengan demikian tidak mengherankan kalau kualitas
perairan di muara sungai sangat buruk baik dari segi estetika, bau maupun fungsi
ekologisnya. Untuk mengatasinya diperlukan upaya pengerukan dan pembatasan
pembuangan limbah organik ke perairan melalui multi regulasi dan koordinasi antar
berbagai pihak baik pemerintah, industri dan masyarakat. Kualitas perairan di Teluk Jakarta
semakin jauh dari pantai menunjukkan perbaikan hampir di keseluruhan parameter yang
diamati seperti COD, DO, BOD, phosphat, nitrit, TDS, TSS, ammonia, detergen, coliform
dan fecal coliform.

7
BAB III
Pembahasan

1. Menjelaskan relevansi antara topik jurnal dengan karya-karya dan bidang keahlian penulis
Menurut saya relevansi antara topik jurnal yaitu Kondisi Pencemaran Lingkungan
Perairan Di Teluk Jakarta dengan karya keahlian penulis sangat relevan karena dalam jurnal
tersebut membahas bagaimana tpencemaran dari lingkungan tersebut dapat terjadi sehingga
banyak sekali ikan ikan yang mati secara massal.

2. pokok-pokok argumentasi penulis dalam pendahuluan


adapun pembahasan pokok argumentasi penulis dalam pendahuluan yang terdapat di
jurnal tersebut yaitu Penurunan kualitas air tanah dan air permukaan yang terjadi saat ini di
Jakarta tidak lagi disebabkan oleh industri sebagai penyebab utama yang membuang
limbahnya ke badan badan sungai di wilayah Jakarta. penyebab utama penurunan kualitas air
sungaisungai di Jakarta. Pada tahun 1989 tercatat kontribusi air limbah domestik sebanyak
78,9% sedangkan air limbah industri hanya 8%. Sehingga banyak sekali zat zat partikel yang
terkandung dalam air sungai itu dan dari itu banyak sekali ikan mati secara massal.

3. Membahas metodologi penelitian dan relevansinya


Pada metodologi penelitian penulis menggunakan metode deskriptif, dimana
melakukan pengamatan secara langsung untuk mengetahui mengapa ikan mati secara massal
dan untuk melakukan survei dan analisis terhadap kondisi pencemaran yang terjadi di
wilayah perairan teluk Jakarta. Adapun sasarannya adalah mendidik masyarakat mengenai
cara pandang terhadap masalah pencemaran lingkungan perairan yang selama ini salah.
Dengan menampilkan data dan fakta yang aktual diharapkan masyarakat mau merubah pola
pikir dan cara hidupnya, yakni khususnya mengenai masalah air limbah domestik yang
dihasilkan oleh masyarakat itu sendiri..

4. Membahas tentang kerangka berpikir penulis pada bagian pembahasan


Pada kerangka berpikir ini penulis memfokuskan penelitiannya tentang pencemaran
yang terjadi di teluk jakarta untuk melakukan survei dan analisis terhadap perkembangan
pencemaran yang terjadi di wilayah perairan teluk jakarta. Pencemaran yang terjadi di Teluk
Jakarta lebih banyak disebabkan oleh air limbah domestik masyarakat Jakarta yang
membuang air limbahnya ke saluran drainase, kemudian mengalir ke sungai-sungai yang

8
pada akhirnya bermuara ke perairan pantai utara Teluk Jakarta. Kondisi perairan Teluk
Jakarta yang banyak mengandung limbah domestik menjadi penyebab utama kematian masal
ikan bebarapa tahun belakangan ini. Air laut yang tercemar oleh air limbah domestik
memiliki kadar oksigen terlarut (DO) yang sedikit, sehingga populasi phytoplankton dari
jenis dinoflagellata yang bersifat toxic atau beracun menjadi bertambah banyak.

5. Membahas tentang kesimpulan dan saran yang diajukan penulis serta implikasinya pada
penelitian berikutnya
Berdasarkan kesimpulan yang terdapat pada jurnal tersebut bahwa Air limbah
domestik yang dibuang ke sungai sungai di Jakarta banyak mengandung detergen yang dapat
menyebabkan tingginya beban pencemaran di sungai-sungai tersebut. Akibatnya kandungan
deterjen dan BOD menjadi tinggi, sehingga kandungan oksigen (DO) di dalam air menjadi
menipis. Kondisi perairan Teluk Jakarta yang banyak mengandung limbah domestik menjadi
penyebab utama kematian masal ikan bebarapa tahun belakangan ini. Air laut yang tercemar
oleh air limbah domestik memiliki kadar oksigen terlarut (DO) yang sedikit, sehingga
populasi phytoplankton dari jenis dinoflagellata yang bersifat toxic atau beracun menjadi
bertambah banyak. Kondisi lingkungan perairan pantai utara Jakarta yang buruk telah
menyebabkan suatu proses euthrofikasi atau pengkayaan berlebihan di pantai ini, sehingga air
laut di perairan ini menjadi bersifat euthropic.

6. Pembahasan bisa memuta persetujuan, kritik, sanggahann, uraian penjelas serta posisi penulis
jurnal terhadap review jurnal
Menurut pendapat saya pada jurnal ini sudah sesuai dengan sistematikanya dimana
penulis sudah /menjelaskan dengan rinci tentang Kondisi Pencemaran Lingkungan Perairan
Di Teluk Jakarta, dimana penulis menjelaskan mengapa pencemaran itu bisa terjadi, apa yang
menyebabkan pencemaran itu sehingga ikan ikan mati secara massal. Penulis juga
menjelaskan kadar atau perubahan yang terjadi sebelum dan sesudah terkena pencemaran
oleh limbah masyarakat itu sendiri. Kondisi perairan Teluk Jakarta yang banyak mengandung
limbah domestik menjadi penyebab utama kematian masal ikan bebarapa tahun belakangan
ini. Air laut yang tercemar oleh air limbah domestik memiliki kadar oksigen terlarut (DO)
yang sedikit, sehingga populasi phytoplankton dari jenis dinoflagellata yang bersifat toxic
atau beracun menjadi bertambah banyak.

9
BAB IV
Penutup

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari tugas ini adalah Air limbah domestik yang
dibuang ke sungai sungai di Jakarta banyak mengandung detergen yang dapat menyebabkan
tingginya beban pencemaran di sungai-sungai tersebut. Akibatnya kandungan deterjen dan
BOD menjadi tinggi, sehingga kandungan oksigen (DO) di dalam air menjadi menipis.
Secara umum kondisi DO dan BOD di muara-muara sungai sepanjang pantai Teluk Jakarta
berada dibawah baku mutu dan tidak layak untuk mendukung kehidupan ikan dan biota laut
lainnya, maka tidak mengherankan di kawasan pantai dalam radius kurang dari 5 km sering
terjadi kematian massal pada ikan-ikan. Kekurangan oksigen ini bisa terjadi karena kelebihan
limbah organik yang dapat memicu ledakan plankton pada kondisi tertentu, terutama pada
waktu suhu perairan cukup hangat dan tidak ada arus. Melihat kondisi muara sungai yang
demikian, tingginya limbah organik diduga pula telah menyebabkan tingginya kadar H2S
dalam sedimen yang mana apabila teraduk kepermukaan, H2S akan menyebabkan ikan dan
biota laut menjadi keracunan. Untuk itu pemantauan kadar DO secara terus menerus di
beberapa muara sungai yang cukup rawan akan terjadinya ledakan plankton, sebaiknya
dipasang alang pemantau yang dapat secara terus menerus memberikan informasi tentang
kondisi kadar oksigen terlarut di perairan.

B. Saran

Adapun jurnal ini sangat bagus dan juga mendukung dalam melakukan penelitian
selanjutnya tentang bagaimana cara mengukur tingkat pencemaran air yang terjadi di sebuah
sungai dan bagaimana supaya sungai tersebut tidak tercemar. Dan juga sangat bermanfaat
bagi mahasiwa dalam mengetahui tingkat konsentrasi dalam pencemaran air tersebut.

10

Anda mungkin juga menyukai