Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Energi dan Manufaktur Vol. 9 No.

1, April 2016 (44 –48) ISSN: 2302-5255 (p)


http://ojs.unud.ac.id/index.php/jem

Perancangan Rasio Sistem Transmisi Kendaraan Penggerak


Roda Belakang Untuk Meningkatkan Kinerja Traksi
IGAK Suriadi1), I Ketut Adi Atmika1)*
1)Jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran Bali

Abstrak

Gaya traksi yang terjadi pada bidang kontak roda penggerak dan jalan dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya
adalah: karakteristik torsi mesin, karakteristik kopling, rasio dan tingkat transmisi, rasio gardan, karakteristik propeller
shaft, diameter efektif roda, karakteristik kontak roda dan jalan. Dari sekian banyak parameter yang mempengaruhi
salah satu yang sangat besar pengaruhnya adalah rasio dan tingkat transmisi atau disebut rasio sistem transmisi.Besar
kecilnya traksi untuk setiap tingkat gigi serta kecepatan kendaraan yang mampu dicapai dapat dikendalikan dengan
mengatur atau merancang rasio dan jumlah tingkat kecepatan gigi transmisi, sehingga didapatkan kinerja traksi yang
optimum.Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan mengkaji kinerja traksi sistem transmisi kendaraan roda empat
kondisi standar dengan penggerak roda belakang, memodifikasi/merancang sistem tersebut. Kemudian melakukan
analisa kebutuhan gaya traksi yang diperlukan serta kemampuan traksi yang mampu dihasilkan sistem transmisi
standar dan sistem transmisi hasil perancangan ketika melewati berbagai kondisi jalan.Metode penelitian yang
dilakukan dimulai dengan pengujian/eksperimen, dimana pengujian dilakukan untuk menguji mesin kendaraan
penggerak roda belakang pada chassis dinamometer untuk mendapatkan data besarnya daya di poros penggerak, torsi
dan kecepatan yang mampu dihasilkan oleh kendaraan pada setiap interval kenaikan mesin pada tiap rasio gigi
transmisi. Selanjutnya dari data-data yang terkumpul dilakukan modeling, simulasi, dan analisa dengan menggunakan
sistem transmisi standar, sistem transmisi hasil perancangan dengan progresi geometri bebas terhadap kebutuhan
traksi pada kendaraan ketika melintasi kondisi jalan tertentu. Sistem tranmsisi hasil rancangan menghasilkan traksi
maksimum sebesar 12000 N sedangkan sistem transmisi standar sebesar 10500 N, denganjarak antara kurva gigi yang
berdekatan semakin dekat. Perancangan atau modifikasi ratio dengan 6 tingkat kecepatan menghasilkan kinerja traksi
yang paling baik.

Kata kunci: Gaya traksi, rasio gigi, jumlah tingkat kecepatan, progresi geometri bebas

Abstract

Traction force that occurs in the contact area and the drive wheel is influenced by many factors such as: the
characteristics of the engine torque, clutch characteristics, ratio and rate of transmission, axle ratio, and characteristics
of the propeller shaft, the effective diameter of the wheels, the wheels and the road contact characteristics. Of the many
parameters which affect one of the very big influence is the ratio and the level of transmission or the ratio transmission
system. The traction for any level of gear and vehicle speed that can be achieved can be controlled by designing ratios
and the number of levels of the transmission gear speed, so we get optimum traction performance. This study aims to
examine and assess the performance of traction transmission system of vehicles with the standard conditions of
rearwheel drive, modify/designing the system. Then do a needs analysis and the traction force necessary traction
capabilities are able to produce a standard transmission systems and transmission system design results when passing
through various road conditions. Research methodology begins with experimentation, where testing is done to test the
engine rearwheel drive vehicle on the chassis dynamometer to obtain the magnitude of the driving shaft power, torque
and speed that can be produced by the vehicle at each interval increment on each engine transmission gear
ratios.Furthermore, from the data collected do modeling, simulation, and analysis using a standard transmission
system, transmission system design results in geometric progression independent of the need for traction on a vehicle
when passing certain road conditions. Tranmsisi system design results generate maximum traction at 12000 N while the
standard transmission system amounted to 10500 N, with the distance between adjacent tooth curves getting closer.
The design or modification ratio with 6 levels of speed to produce the most good traction performance.

Keywords: Traction, gear ratio, amount level stage, rolling resistance

1. Pendahuluan menggunakan sistem penggerak roda belakang


Kendaraan roda empat atau mobil adalah untuk dapat memberikan keamanan dan
salah satu alat transportasi yang banyak kenyamanan bagi penumpangnya.
digunakan untuk memudahkan hidup manusia. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan
Kendaraan ini terutama yang mampu mengangkut dan teknologi mengakibatkan semakin selektifnya
penumpang dalam jumlah banyak biasanya masyarakat memilih kendaraan dalam pemenuhan

*Korespondensi: Tel./Fax.: 62 8123785776 /62 361 703321


E-mail:tutadi2001@yahoo.com
Teknik Mesin Universitas Udayana 2016
IGAK Suriadi et al. /Jurnal Energi dan Manufaktur Vol. 9 No. 1, April 2016 (44-48) 45

kebutuhannya. Maka produsen secara terus- Dengan demikian kemampuan kendaraan


menerus berusaha meningkatkan kualitas khususnya dengan penggerak roda belakang
produknya agar bisa memenuhi keinginan untuk melakukan akselerasi, melalui tanjakan,
konsumen dan bersaing di pasaran. Seperti yang melawan gaya angin, serta melawan rolling
kita lihat saat ini banyak kendaraan baru yang resistance dapat dikendalikan melalui
ditawarkan dengan keunggulan yang dimiliki perancangan yang tepat terhadap rasio gigi dan
masing-masing jenis kendaraan. jumlah tingkat kecepatan gigi transmisi.
Performa otomotif adalah salah satu aspek
penting dalam menentukan daya saing suatu 2. Metode Penelitian
produk otomotif.Performa dari suatu produk 2.1. Formula Traksi dan hambatan
otomotif telah dihitung diatas kertas pada tahap Karakteristik traksi pada kendaraan bermotor
perancangannya. Namun karena proses pada pokoknya meliputi kemampuan kendaraan
perancangan adalah proses yang iteratif maka untuk dipercepat, dan mengatasi hambatan-
diperlukan perhitungan performa berulang kali hambatan yang terjadi, diantaranya hambatan
untuk melahirkan suatu produk otomotif yang rolling (rolling resistance), hambatan tanjakan, juga
berkualitas [1]. Salah satu performa yang penting hambatan aerodinamis [1].
adalah kemampuan kendaraan untuk melakukan W (1)
percepatan, melawan hambatan angin, melawan F =R +R +R +R +
a r d .a
g
g
hambatan rolling, melawan gaya tanjakan dan
dimana :
kemungkinan untuk menarik suatu beban. Gaya
F= total gaya traksi yang dibutuhkan
yang timbul pada roda penggerak untuk melawan
Ra = hambatan aerodinamis
hambatan tersebut disebut dengan gaya dorong
Rr= Rolling resistance
atau gaya traksi. Gaya traksi yang terjadi pada
Rd = hambatan karena menarik beban
bidang kontak roda penggerak dan jalan
Rg = hambatan tanjakan.
dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya adalah
W = berat total kendaraan
karakteristik torsi mesin, karakteristik kopling, ratio
a = percepatan kendaraan
dan tingkat transmisi, ratio gardan, karakteristik
propeller shaft, diameter efektif roda, karakteristik
Untuk memindahkan daya (power) dari
kontak roda dan jalan [2], [3]. Dari sekian banyak
putaran mesin ke roda penggerak diperlukan suatu
parameter yang mempengaruhi salah satu yang
mekanisme tertentu. Mekanisme yang digunakan
sangat besar pengaruhnya adalah rasio dan
untuk memindahkan daya dari motor hingga ke
tingkat transmisi atau disebut rasio system
roda penggerak tersebut dinamakan Sistem
transmisi.Besar kecilnya traksi untuk setiap tingkat
Transmisi Daya atau Sistem Drive Train.
gigi serta kecepatan kendaraan yang mampu
Secara umum rangkaian mekanisme yang
dicapai dapat dikendalikan dengan mengatur atau
digunakan untuk memindahkan daya dari motor ke
merancang rasio dan jumlah tingkat kecepatan gigi
roda penggerak yang terdiri dari komponen
transmisi, sehingga didapatkan kinerja traksi yang
kopling, gear box, poros propeler dan differensial
optimum.Rasio transmisi berpengaruh terhadap
Dalam sistem drive train akan terjadi losses
besarnya torsi yang dapat ditransmisikan,
atau kerugian yang disebabkan oleh gesekan yang
sedangkan jumlah tingkat kecepatannya
terjadi antar gigi pada roda gigi, gesekan pada
berpengaruh terhadap kehalusan (smoothness)
bantalan, juga akibat tahanan minyak pelumas.
proses transmisi dan transformasi daya pada
Berikut ini adalah harga effisiensi yang biasa untuk
sistem transmisi tersebut [4], [5].
beberapa komponen sistem drive train [1].
Pentingnya gaya traksi pada kendaraan roda
dua maupun roda empat dalam mengatasi ♦ Kopling : 99%
berbagai hambatan menjadi perhatian serius ♦ Tiap pasangan roda gigi : 95-97 %
beberapa peneliti. Kebutuhan traksi untuk truk ♦ Bantalan dan sambungan : 98-99%
muatan berlebih pada jalur Denpasar-Gilimanuk Bila suatu sistem drive train dikarakteristikkan
digunakan paling banyak untuk mengatasi dengan parameter-parameter efisiensi sistem drive
hambatan tanjakan [6]. Analisa kebutuhan traksi train (ηt) dan perbandingan gigi reduksi (i), maka
kendaraan truk sampah di kota Denpasar traksi pada roda penggerak dapat dirumuskan [6]:
diperlukan gaya 52000 N untuk mengatasi
tanjakan sebesar 24 derajat, sehingga layak 716 .P .i k .i d (2)
Fk = ηt
dioperasikan [7]. Pada kendaraan roda dua, N .r
dilakukan analisa traksi dengan Continuose dimana :
Variable Transmission System[5], [8]. Ary Subagia, Fk = gaya traksi pada tingkat ke- k ( Kgf)
et.all, melakukan penelitian mengenai desain P = daya mesin (Hp)
sudut belok roda belakang dengan pengendalian N = putran mesin (Rpm)
traksi kendaraan [9]. Sedangkan penerapan traksi r = jari-jari roda penggerak (m)
untuk mengontrol yaw rate roda belakang
dilakukan dengan pemodelan sudut side slip [10]. Atau persamaan 3 ditulis dalam bentuk lain [6] :
IGAK Suriadi et al. /Jurnal Energi dan Manufaktur Vol. 9 No. 1, April 2016 (44-48) 46

M e (v ).i k .i d (4) besarnya daya di poros penggerak, torsi dan


Fk = ηt
r kecepatan yang mampu dihasilkan oleh kendaraan
dimana : pada setiap interval kenaikan mesin pada tiap
Fk = gaya traksi pada tingkat ke- k ( N) rasio gigi transmisi.
Me = torsi mesin untuk kecepatan v (Nm) Selanjutnya dari data-data yang terkumpul
Kemudian hubungan antara kecepatan kendaraan dilakukan analisa dengan menggunakan sistem
dan kecepatan putaran mesin adalah [6] : transmisi standar terhadap kebutuhan traksi pada
kendaraan ketika melintasi kondisi jalan
V =
0,06(1 − s ).π .D .N (5) tertentu.Kemudian dilakukan analisa terhadap
i d × ik kemampuan traksi yang mampu dihasilkan sistem
) standar. Setelah didapatkan karakteristik
transmisi
dimana : traksi dengan menggunakan transmisi standar
V = Kecepatan kendaraan (km/jam) kemudian dilakukan perancangan/modifikasi
s = Koefisien slip pada ban (2-5 %) terhadap sistem transmisi dengan menggunakan
D = diameter roda (m) metode progresi geometri.
Dalam perhitungan awal, ratio gigi antara yang Perancangan dengan metode progresi
tertinggi dan terendah dapat dicari dengan geometri dilakukan dengan carasistem
menggunakan hukum Progresi Geometri. Dasar perancangan/modifikasi progresi geometri bebas.
dari metoda ini adalah batas kecepatan operasi Maksud dari perancangan/modifikasi terbatas
dari mesin terendah (ne1) dan tertinggi (ne2) harus disini adalah dengan menggunakan rasio gigi awal
ditentukan lebih dahulu. Penetapan ini dan rasio gigi akhir yang ada pada sistem
berdasarkan karakteristik torsi dari mesin, transmisi standar.Sedangkan yang dimaksud
biasanya dipilih disekitar torsi maksimum mesin. dengan perancangan/modifikasi bebas adalah
Konsep dari metode progresi geometris, rasio gigi awal dan rasio gigi akhir dirancang
ditunjukkan seperti gambar 1[1] sendiri.Sistem transmisi yang sudah termodifikasi
selanjutnya digunakan untuk mendapatkan kinerja
traksi yang optimum.
Diharapkan dengan melakukan
perancangan/modifikasi pada sistem transmisi
diperoleh kinerja traksi yang optimum. Analisa
dilakukan dengan bantuan perangkat lunak
Matchad dan excel. Dari grafik kinerja traksi
dengan transmisi standar dan tranmisi hasil
perancangan/modifikasi dilakukan analisa
perbandingan terhadap kinerja traksi yang
dihasilkan.

3. Hasil dan Pembahasan


Gambar 1. Pemilihan rasio gigi dengan Progresi 3.1. Karakteristik Daya-Torsi Engine Kendaraan
Geometri [1] Model
2.2. Obyek dan Variabel Penelitian Untuk pemakaian pada kendaraan bermotor,
Obyek penelitian ini adalah perancangan rasio karakteristik daya guna ideal dari sumber tenaga
sistem transmisi kendaraan dengan penggerak penggeraknya adalah dihasilkan tenaga yang
roda belakang. Untuk memudahkan konstan pada semua tingkat kecepatan. Dengan
menggambarkan arah penelitian, maka variable tersedianya tenaga yang konstan tersebut, pada
penelitian yang akan dilakukann adalah adalah kecepatan yang rendah akan tersedia torsi yang
putaran mesin (ne) dan rasio sistem transmisi cukup besar, akan dipergunakan untuk
standard/modifikasi kendaraan (i) sebagai variable menghasilkan traksi yang cukup pada ban untuk
bebas, sedangkan variable terikatnya adalah torsi mempercepat kendaraan. Dengan bertambahnya
mesin (Me) dan kinerja traksi untuk berbagai kecepatan, torsi mesin akan menurun secara
sistem transmisi yang dirancang (F), dimana hiperbolis. Hal ini sesuai dengan kebutuhan traksi
kinerja secara lengkap ditunjukkan dengan grafik. pada kendaraan, dimana pada kecepatan yang
cukup tinggi, kebutuhan traksi tidak lagi besar.
Kendaraan yang diambil sebagai obyek yang
2.3. Rancangan Penelitian
ingin dirancang karakteristik traksi dan modifikasi
Untuk mengumpulkan data–data yang dibutuhkan
jumlah dan rasio sistem transmisinya mempunyai
dalam penelitian ini, proses pengumpulan data
spesifikasi sebagai berikut ;
dilakukan dengan pengujian/eksperimen.
Penelitian dilakukan dengan menguji mesin • m : 1530 Kg
kendaraan penggerak roda belakang pada • L : 2750 mm
chassis dinamometer untuk mendapatkan data • L1 : 1320 mm
IGAK Suriadi et al. /Jurnal Energi dan Manufaktur Vol. 9 No. 1, April 2016 (44-48) 47

• h : 420 mm
• Pmax : 136 Hp / 5600 Rpm
• Torsi mak : 18,6 kg m / 4000 Rpm
• Transmisi : 5 tingkat kecepatan
• I; 3,928 II; 2,142 III; 1,397 IV; 1,000 V;
0,851
• Perbandingan akhir : 4,743
• Diameter Roda : 0,60 m

Kemudian hasil uji karakteristik daya torsi


engine kendaraan model, dicuplikan seperti
gambar 2.

Gambar 3. Karakteristik traksi transmisi standar

Gambar 2. Karakteristik Daya-Torsi kendaraan


model

3.2. Karakteristik Traksi


Rasio dari roda gigi akhir (terendah) ditentukan
oleh kecepatan maksimum kendaraan yang akan
dirancang, sedangkan traksi maksimum
menentukan besar rasio roda gigi awal (tertinggi).
Kemudian rasio diantara kedua batas tersebut
dibuat sedemikian rupa agar traksi yang dihasilkan
kendaraan dapat mendekati karakteristik Gambar 4. Karakteristik traksi rancangan 4 tingkat
idealnya.Hasil perancangan rasio gigi untuk
pemasangan 4, 5, dan 6 tingkat kecepatan
ditunjukkan pada tabel 1.

Tabel 1. Rasio Gigi Hasil Perancangan


Rasio 4 kecepatan 5 kecepatan 6 kecepatan
I 4.585 4.585 4.585
II 2.646 3.035 3.297
III 1.526 2.009 2.370
IV 0.881 1.330 1.704
V 0.881 1.225
VI 0.881

Hasil perhitungan traksi ditampilkan dalam bentuk


grafik karakteritik traksi kondisi standar pada
gambar 3, dan hasil modifkasi pada masing-
masing tingkat kecepatan seperti pada gambar 4,
gambar 5, dan gambar 6.
Gambar 5. Karakteristik traksi rancangan 5 tingkat
IGAK Suriadi et al. /Jurnal Energi dan Manufaktur Vol. 9 No. 1, April 2016 (44-48) 48

2001.
[2] Sri Komaladewi AAIA., Suriadi IGAK., Adi
Atmika I Ketut, “Geometric Progression
Application In Design Transmission Gear
Ratio”, International Conference on
Suistanable Technology Development,
Denpasar-Bali, 2014.
[3] Suriadi IGAK, Adi Atmika I Ketut., Dwi Budiana
Made., “Perbaikan Performa Traksi dengan
Modifikasi Rasio Gigi Transmisi”, Prosiding
Konferensi Engineering Perhotelan V,
Denpasar, 2014.
[4] Agus Sigit P., Sutantara I Nyoman, Iwan
Fauzan, “Design and Performance of Gearless
Variable Transmission Applied for Automotive”,
Prosiding FISITA 2011, Seoul-Korea Selatan,
2011.
Gambar 6. Karakteristik traksi rancangan 6 tingkat [5] Adi Atmika I Ketut., Ary Subagia IDG.,
“Karakteristik Traksi Sepeda Motor dengan
3.3. Pembahasan Continuose Variable Transmission”, Prosiding
Sistem transmisi standar menghasilkan Konferensi Engineering Perhotelan V,
traksi maksimum sebesar 10500 N (gambar 3), Denpasar, 2014.
dan jarak gigi I dan II cukup jauh ini [6] Adi Atmika I Ketut., Gatot Karohika I Made,
mengisyaratkan ada traksi yang terbuang saat Agus Dwi Adnyana I Kadek, “Analisa Kinerja
perpindahan tingkat kecepatan tersebut. Traksi Kendaraan Truk Muatan Berlebih (Studi
Sedangkan sistem tranmsisi hasil rancangan Kasus Pada Jalur Denpasar-Gilimanuk)”,
menghasilkan traksi maksimum sebesar 12000 N Prosiding Seminar Nasional Mesin dan Industri
untuk 4 tingkat kecepatan, 5 tingkat kecepatan, 8, Jakarta, 2013.
maupun 6 tingkat kecepatan (gambar 4, gambar 5, [7] Adi Atmika I Ketut., Ary Subagia IDG., Tjok
dan gamabr6). Karakteristik traksi sistem transmisi Gede Tirta N., “Design on Direct Crushing
hasil perancangan/modifikasi, menunjukkan jarak Garbage in the Garbage Dump Truck (Case
antara kurva gigi yang berdekatan semakin dekat. Study for Denpasar City, Bali, Indonesia)”, Inter
Hal ini menunjukkan traksi yang terbuang waktu Adi Atmika I Ketut., Ary Subagia IDG., Dwi
pemindahan gigi transmisi semakin kecil, atau Budiana Made, 2008, “Variasi Berat Roller
dengan kata lain kinerja traksinya semakin baik. Sentrifugal Pada Continuose Variable
Perancangan rasio gigi dengan pemasangan 6 Transmission terhadap Kinerja Traksi Sepeda
tingkat kecepatan (gambar 6), jarak antara kurva Motor”, Jurnal Teknik Mesin CAKRAM, Vol 2.
traksi sangat dekat dan mendekati kurva ideal No.2, 2014.
traksi, berarti kinerja traksinya paling baik. [8] National Conference on Renewable Energy
and Environment (ICREE 2014), Kuta-Bali,
2014.
4. Simpulan
[9] Ary Subagia IDG., Adi Atmika I Ketut., “Desain
Dari hasil perhitungan dan analisa dapat dan Simulasi Dinamik Sudut Belok Roda
ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : Belakang dengan Pengendalian Traksi
 Transmisi standar menghasilkan traksi Kendaraan”, Laporan Penelitian Riset Grant
maksimum sebesar 10500 N, dan jarak TPSDP, Universitas Udayana, Denpasar, 2004.
gigi I dan II cukup jauh [10] Kihong Park, “Determining Reference Yaw –
 Sistem tranmsisi hasil rancangan Rate and Side Slip Angle for Use in Vehicle
menghasilkan traksi maksimum sebesar Dynamics Control Systems”, Proceeding
12000 N denganjarak antara kurva gigi FISITA Word Automotive Congress (FISITA –
yang berdekatan semakin dekat. 34), Beijing, 2012.
 Semakin banyak tingkat transmisi,
semakin kecil traksi yang
terbuang.Perancangan atau modifikasi
ratio dengan 6 tingkat kecepatan
menghasilkan kinerja traksi yang paling
baik.

Daftar Pustaka
[1] Sutantra I Nyoman, “Teknologi Otomotif – Teori
dan Aplikasinya”, Guna Widya, Surabaya,

Anda mungkin juga menyukai