Anda di halaman 1dari 12

NAMA

NAMA

VIKTORIUS FIKRAN CAHAYA


VIKTORIUS FIKRAN CAHAYA GULO

GULO
ANALISIS TEORITIS/RASIONAL
Analisis logis/rasional meliputi

analisis materi

konstruksi
bahasa
Berikut ditampilkan analisis logis yang terhadap bentuk soal
uraian dan bentuk soal pilihan yang diadopsi dari
Pengembangan Sistem Penilaian yang dirancang oleh
Departemen Pendidikan Nasional sebagai berikut:
Telaah butit soal uraian Telaah butir soal pilihan ganda
ANALISIS VALIDITAS
adalah salah satu ciri yang menandai tes
hasil belajar yang baik. Untuk dapat
menentukan apakah suatu tes hasil belajar
telah memiliki suatu validitas atau daya
ketepatan mengukur, kita dapat
melakukannya dari dua segi, yaitu: dari
segi tes itu sendiri sebagai suatu totalitas,
dan dari segi itemnya sebagai bagian tak
terpisahkan dari tes tersebut
Validitas item bentuk pilihan ganda dapat
dihitung menggunakan rumus korelasi poin
biserial
Validitas item bentuk soal uraian dapat dihitung
dengan rumus korelasi product moment adalah
sebagai berikut:
ANALISIS REABILITAS
Reliabilitas merupakan alat ukur yang juga menunjukkan
derajat kekeliruan pengukuran tidak dapat ditentukan dengan
pasti melainkan hanya dapat diestimasi
Berikut ini adalah macam-macam pendekatan belah dua yang
perlu diketahui dan diperhatikan dengan saksama

Formula Spearman-Brown
Formula Rulon
Formula Flanagan Formula Kristof
Koefisien Alpha
Formula Kuder-Richardson
Reliabilitas untuk soal
bentuk pilihan ganda
dapat dihitung dengan
rumus K-R 20 sebagai
berikut

Reliabilitas untuk soal


bentuk uraian dapat
dihitung dengan rumus
Alpha sebagai berikut
ANALISIS INDEKS KESUKARAN

tingkat kesukaran soal adalah bilangan yang


menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal
Dalam istilah evaluasi, indeks kesukaran ini diberi
simbol (p besar), singkatan dari kata “proporsi”.
Dengan demikian maka soal dengan = 0,70 lebih
mudah jika dibandingkan dengan = 0,20. Sebaliknya
soal dengan = 0,30 lebih sukar daripada soal dengan
P = 0,80.
rumus mencari p (proporsi):

Dimana:
P = taraf kesukaran
B = banyaknya siswayang menjawab soal dengan bena
Js = banyaknya siswa peserta tes
ANALISIS DAYA PEMBEDA
perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu
butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah menguasai
kompetensi dengan peserta didik yang belum atau kurang menguasai
kompetensi berdasarkan kriteria tertentu.

Rumus: Dimana :
D = indeks deskriminasi(daya beda)
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang
menjawab soal dengan benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang
menjawab soal dengan benar
PA = proporsi peseta kelompok atas yang
menjawab benar
PB = proporsi peserta kelompok bawah yang
menjawab benar
D = 0’00 s/d 0,2 (jelek)
D = 0,21 s/d 0,40 (cukup)
Kualitas penggunaan pengecoh (distractor) baik atau tidak yang dapat diidentifikasi dengan rumus berikut:

ANALISIS EFEKTIF DISTRAKTOR TES

Menganalisis fungsi pengecoh (distractor) dikenal


dengan istilah menganalisis pola penyebaran jawaban
butir soal pada soal bentuk pilihan ganda
Kualitas penggunaan pengecoh (distractor) baik atau tidak
yang dapat diidentifikasi dengan rumus berikut:

Anda mungkin juga menyukai