Anda di halaman 1dari 11

Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Untuk SMA kelas X

(modul ini telah disesuaikan dengan KTSP)

Lisensi Dokumen:

Copyright © 2008-2009 GuruMuda.Com

Seluruh dokumen di GuruMuda.Com dapat digunakan dan disebarkan secara


bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus
atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam
setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali
mendapatkan ijin terlebih dahulu dari GuruMuda.Com

Penulis

Alexander San Lohat (San)

Saya berasal dari Waienga, Lembata – Flores Timur, Nusa Tenggara


Timur (NTT). Saat ini kuliah pada Program Studi Pendidikan Fisika
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Saya mendirikan gurumuda.com, situs elearning fisika SMA (gratis).


Aktiv sebagai penulis materi pelajaran fisika SMA, mengelola konsultasi
tugas sekolah dan bimbingan belajar fisika online pada situs saya.

Email : gurumudaweb@gmail.com

Website : gurumuda.com

Visit http://www.gurumuda.com – Gudang Ilmu Fisika Gratis


Materi Pembelajaran :

Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Tujuan Pembelajaran :

Kompetensi Dasar :

Menganalisis besaran fisika pada Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Indikator :

1. Menganalisis besaran-besaran fisika pada gerak dengan kecepatan konstan


2. Menganalisis grafik gerak lurus dengan kecepatan konstan

Tujuan pembelajaran di atas merupakan tuntutan dari Depdiknas RI dalam KTSP. Jadi dirimu harus
mencapai Kompetensi dasar dan Indikator tersebut. Kalau tidak bisa, ntar dapat nilai merah :) alias tidak
lulus. Nah, kali ini Gurumuda membimbing dirimu untuk bisa mencapai tujuan pembelajaran di atas.

Selamat Belajar ☺

Visit http://www.gurumuda.com – Gudang Ilmu Fisika Gratis


Pengetahuan Prasyarat

Sebelum mempelajari materi Gerak Lurus Beraturan, terlebih dahulu kita pahami beberapa konsep
dasar yang akan selalu digunakan dalam pembahasan mengenai Gerak Lurus Beraturan. Ini merupakan
pengetahuan prasyarat, maksudnya kalau konsep tersebut tidak dipahami dengan baik dan benar maka
ketika mempelajari materi Gerak Lurus Beraturan, dirimu akan kebingungan… langsung saja ya…

Titik Acuan

Apabila kita mengukur posisi, jarak (perpindahan) atau kelajuan (kecepatan) maka kita harus berpatokan
pada suatu titik acuan. Misalnya begini… ketika gurumuda mengatakan Kota yogyakarta berjarak 1000
km. Bingung khan ? Kira-kira jarak 1000 km diukur dari mana kak ? kalau diukur dari jakarta khan
hasilnya pasti berbeda jika kita mengukur dari surabaya atau semarang. Apalagi diukur dari pontianak,
medan atau kupang… Kalau gurumuda mengatakan kota yogyakarta berjarak 10 km dari magelang. Jelas
khan informasinya ? dalam hal ini, kota magelang kita pakai sebagai titik acuan. Begitu…

Dalam ilmu fisika kita sering menggunakan sumbu koordinat untuk menyatakan titik acuan. Posisi di
sebelah kanan titik asal (0) pada sumbu x memiliki koordinat x positif dan titik di sebelah kiri 0 memiliki
koordinat x negatif. Posisi sepanjang sumbu y biasanya dianggap positif jika terletak di atas nol dan
negatif bila terletak di bawah nol (ini hanya merupakan ketetapan).

Kedudukan

Kedudukan yang dimaksudkan di sini tidak sama dengan kata kedudukan yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. “Ayah saya punya pangkat dan kedudukan”… bukan seperti ini. Arti “kedudukan”
dalam fisika sedikit berbeda. Terus arti kedudukan dalam fisika itu apa ?

Dalam fisika, kedudukan menyatakan posisi atau letak suatu benda (atau manusia) pada suatu saat
tertentu terhadap suatu titik acuan. Misalnya begini… sekarang dirimu berada di warnet. Kalau satu jam
kemudian dirimu pergi ke toko, maka kedudukanmu sudah berubah. Dalam fisika, biasanya kita
menggambarkan kedudukan suatu benda atau manusia menggunakan koordinat kartesius.

Visit http://www.gurumuda.com – Gudang Ilmu Fisika Gratis


Kedudukan suatu benda ditentukan oleh jaraknya terhadap titik acuan. Misalnya kita tetapkan titik 0
sebagai acuan. Jika kedudukan A berjarak 3 satuan di sebelah kanan 0 maka dikatakan kedudukan A = 3.
Kedudukan B yang berjarak 3 di sebelah kiri 0 maka dikatakan kedudukan B = -3.

Jarak

Jarak merupakan panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu benda dalam selang waktu tertentu. Jarak
juga bisa menyatakan posisi suatu benda terhadap titik acuan tertentu. Contoh… Kos gurumuda berjarak
50 meter dari kampus III Universitas Sanata Dharma. Atau rumah saya berjarak 100 meter dari sekolah…

Jarak termasuk besaran skalar, di mana tidak bergantung pada arah dan nilainya selalu positif. Sebagai
contoh… dari rumah, saya mengendarai sepeda motor menuju utara sejauh 100 meter, lalu kembali ke
selatan sejauh 50 meter menuju rumah teman. Jika dihitung maka jarak tempuh saya = 150 meter. Jika
digambarkan dalam koordinat kartesius maka akan tampak sebagai berikut :

Perpindahan

Berbeda dengan jarak, perpindahan termasuk besaran vektor sehingga arah juga berpengaruh. Kita
pakai contoh di atas saja ya…. dari rumah, saya mengendarai sepeda motor menuju utara sejauh 100
meter, lalu kembali ke selatan sejauh 50 meter menuju rumah teman. Berapa perpindahan saya ? Jika
dihitung maka perpindahan saya = 50 meter. Kok bisa ? ya iyalah, masa ya iya dong…. :) alasannya
karena kedudukan saya hanya sebesar 50 meter jika diukur dari titik acuan (rumah). Untuk memperjelas,
perhatikan gambar di bawah…

Visit http://www.gurumuda.com – Gudang Ilmu Fisika Gratis


Kalau saya terus bergerak menuju ke rumah, maka perpindahan saya = 0, karena kedudukan saya tetap
alias tidak berubah (kedudukan awal = kedudukan akhir)

Kelajuan (v)

Sering dengar kata kelajuan atau laju ? sejauh ini apa yang anda ketahui tentang kelajuan atau laju ?

Dalam ilmu fisika, istilah laju/kelajuan menyatakan seberapa jauh sebuah benda berpindah selama
selang waktu tertentu. Kelajuan merupakan salah satu besaran turunan yang tidak bergantung pada
arah, sehingga kelajuan termasuk skalar. Misalnya begini... ketika saya mengatakan ”sepeda motor yang
saya kendarai bergerak 60 km/jam”, maka yang saya maksudkan di sini adalah kelajuan. Saya tidak perlu
arah untuk menyatakan kelajuan...

Kelajuan merupakan besaran skalar, sehingga arah tidak berpengaruh. Karena arah tidak berpengaruh
maka kelajuan selalu bernilai positif.

Kecepatan (v)

Temannya kelajuan adalah kecepatan. Kalau kelajuan merupakan besaran skalar, sehingga arah tidak
diperhitungkan, maka kecepatan merupakan besaran vektor, di mana arah turut mempengaruhi nilai
kecepatan.

Misalnya jika ditetapkan arah ke timur sebagai arah positif maka nilai kecepatan gerak benda ke arah
timur ditambahkan tanda + di depannya. Apabila ke arah barat, nilai kecepatan gerak benda ditambah
tanda - . Sebagai contoh, sebuah mobil bergerak 60 km/jam ke timur, maka dalam penulisannya cukup
ditulis 60 km/jam. Apabila mobil bergerak 60 km/jam ke arah barat, kecepatan mobil tersebut cukup
ditulis -60 km/jam.

Visit http://www.gurumuda.com – Gudang Ilmu Fisika Gratis


Kecepatan Rata-Rata

Kecepatan rata-rata merupakan total perubahan kedudukan suatu benda selama selang waktu tertentu.
Jika dinyatakan secara matematis, kecepatan rata-rata suatu benda yang bergerak didefinisikan sebagai
perpindahan yang ditempuh benda dibagi waktu tempuh.

Secara matematis ditulis :

perpindahan
kecepa tan rata − rata =
waktutempuh

∆s
v= atau
∆t

s
v=
t

v = kecepatan, s = perpindahan dan t = waktu tempuh

Percepatan (a)

Misalnya sebuah mobil sedang dalam keadaan diam. Ketika mobil yang pada mulanya diam mulai
bergerak dengan kecepatan tertentu, maka mobil tadi dikatakan mengalami percepatan. Percepatan =
perubahan kecepatan. Ketika masih diam, kecepatan mobil = 0. Ketika bergerak, mobil memiliki
kecepatan tertentu. Karena kecepatan mobil berubah dari diam (kecepatan = 0) menjadi bergerak
(mobil memiliki kecepatan), maka mobil tersebut dikatakan mengalami percepatan. Apabila kecepatan
mobil ditambah (kecepatan bertambah), maka mobil tersebut juga mengalami percepatan. Percepatan
bernilai positif jika kecepatan mobil bertambah.

Kadang ada orang yang menggunakan kata ”perlambatan”. Perlambatan sama saja dengan percepatan
yang bernilai negatif. Misalnya ketika mobil yang bergerak kencang direm sehingga kecepatannya
berkurang, maka mobil tersebut dikatakan mengalami perlambatan. Kita juga bisa mengatakan mobil itu
mengalami percepatan negatif. Atau ketika mobil yang sedang bergerak direm sampai berhenti, maka
mobil tersebut mengalami perlambatan. Jadi kata perlambatan alias percepatan yang bernilai negatif
digunakan apabila kecepatan mobil berkurang.

Sampai di sini, apakah dirimu bingung dengan penjelasan gurumuda ? Sekarang mari kita menuju ke
peradaban baru ☺

Visit http://www.gurumuda.com – Gudang Ilmu Fisika Gratis


Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Ketika membaca tulisan “Gerak Lurus Beraturan”, apa yang muncul dalam benak anda ? mungkin anda
memahami arti kata gerak, lurus atau beraturan. Tapi apa sesungguhnya arti dari “Gerak Lurus
Beraturan” dalam ilmu fisika ?

Gerak lurus = gerakan pada lintasan lurus. Tapi jika ditambahkan kata “Beraturan”, maka maknanya
sudah berbeda. Dirimu mungkin bisa mengartikannya sebagai gerak pada lintasan lurus yang terjadi
secara teratur. Kira-kira apa yang teratur ya ?

Ingat bahwa ketika sebuah benda bergerak, benda tersebut pasti memiliki kelajuan atau kecepatan.
Ketika sebuah benda bergerak lurus dengan laju atau kecepatan tetap, maka benda tersebut dikatakan
melakukan Gerak Lurus Beraturan. Jadi yang dimaksudkan oleh kata “beraturan” adalah kecepatan atau
kelajuan gerak benda. Yang teratur adalah kecepatannya.

Karena pada Gerak Lurus Beraturan (GLB) kecepatan gerak benda tetap, maka kecepatan rata-rata sama
dengan kecepatan atau kelajuan sesaat. kok bisa ? ingat bahwa setiap saat kecepatan gerak benda
tetap, baik kecepatan awal mapun kecepatan akhir. Karena kecepatan benda sama setiap saat, maka
kecepatan awal juga sama dengan kecepatan akhir. Dengan demikian kecepatan rata-rata benda juga
sama dengan kecepatan sesaat.

Besaran Fisika dalam GLB

Ketika benda bergerak, maka beda pasti memiliki kecepatan. Dalam GLB, kecepatan benda selalu tetap.
Dengan demikian, salah satu besaran fisika pada GLB adalah Kecepatan. Masih adakah besaran yang lain
?

Pada saat benda bergerak, kedudukan benda tersebut pasti berubah. Dengan kata lain, benda yang
bergerak pasti menempuh jarak tertentu. Karena jarak merupakan besaran panjang, maka untuk saat ini
kita sudah punya dua besaran fisika dalam GLB.

Setiap benda yang bergerak pasti membutuhkan waktu tempuh. Besaran ketiga adalah waktu.

Visit http://www.gurumuda.com – Gudang Ilmu Fisika Gratis


Persamaan GLB

Dalam fisika, persamaan atau rumus merupakan kumpulan konsep-konsep fisika yang dinyatakan secara
matematis. Jika dirimu tidak memahami konsep dengan baik dan benar, maka dirimu akan kebingungan
dengan rumus-rumus. Sekarang mari kita turunkan rumus GLB.

Konsep inti Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah suatu benda melakukan gerakan pada lintasan lurus
dengan kecepatan tetap. Karena kecepatan benda tetap, maka kecepatan akhir = kecepatan awal.
Titik…. Ini konsep inti GLB.

Rumusnya ?

Pada GLB hanya ada rumus kecepatan. Masih ingat konsep kecepatan yang gurumuda jelaskan
sebelumnya ? (coba baca konsep-nya kembali… tuh di atas. gurumuda langsung menulis rumusnya di
sini)

Perpindahan
Kecepa tan rata − rata =
WaktuTempuh

∆s
v= atau
∆t

s
v=
t

v = kecepatan, s = jarak dan t = waktu tempuh

Grafik GLB
Sebenarnya grafik tu untuk apa sich ? harus repot-repot bikin bikin grafik-lah… ;) fungsi grafik mirip
rumus. Konsep fisika bisa dinyatakan secara matematika melalui rumus. nah, selain rumus, kita juga bisa
menyatakan suatu konsep fisika melalui grafik (gambar). Hanya dengan membaca grafik, kita langsung
paham maksudnya apa…

Ada beberapa grafik dalam GLB, antara lain :

Visit http://www.gurumuda.com – Gudang Ilmu Fisika Gratis


Grafik Kecepatan terhadap Waktu (v-t)

Coba pahami konsep di atas, dan berusaha untuk baca grafik ini… kalau anda paham konsep, maka anda
bisa membaca grafik ini dengan mudah.

Grafik jarak atau perpindahan terhadap Waktu (s-t)

Kok Cuma dua grafiknya ? Ya iyalah, khan besaran fisika dalam GLB khan Cuma 3. Grafik ini hanya mau
menunjukan hubungan antara besaran Kecepatan dan Jarak (atau perpindahan) dengan waktu tempuh.

Selesai ☺

Visit http://www.gurumuda.com – Gudang Ilmu Fisika Gratis


Contoh soal :

Kereta api Ladoya bergerak lurus beraturan pada rel lurus yogya-bandung sejauh 5 km dalam selang
waktu 5 menit. (a) Hitunglah kecepatan kereta (b) berapa lama kereta itu menempuh jarak 50 km ?

Panduan Jawaban :

(a) Pada soal di atas, diketahui perpindahan (s) = 5 km dan waktu tempuh (t) = 4 menit. Sebelum
menghitung kecepatan, kita harus mengkonversi satuan sehingga sesuai dengan Sistem
Internasional (SI). Terserah anda, mana yang ingin dikonversi, ubah menit ke jam atau km di
ubah ke meter dan menit di ubah ke detik.

Misalnya yang di ubah adalah satuan menit, maka 4 menit = 0,07 jam.

Ingat bahwa pada GLB, kecepatan benda sama setiap saat, demikian juga dengan kecepatan
rata-rata.

v = s / t = 5 km / 0,07 jam = 75 km/jam

(b) Untuk menghitung waktu, persamaan kecepatan di atas dibalik

t = s / v = 50 km / 75 km/jam = 0,67 jam = 40 menit.

Visit http://www.gurumuda.com – Gudang Ilmu Fisika Gratis


Referensi :

Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga

Halliday dan Resnick, 1991, Fisika Jilid I, Terjemahan, Jakarta : Penerbit Erlangga

Tipler, P.A.,1998, Fisika untuk Sains dan Teknik–Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penebit Erlangga

Young, Hugh D. & Freedman, Roger A., 2002, Fisika Universitas (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga

Visit http://www.gurumuda.com – Gudang Ilmu Fisika Gratis

Anda mungkin juga menyukai