Anda di halaman 1dari 10

KLIpersembahkan untirk Papa, Mama, Maria,

Adik-adikku dan Lakshmi yang tersayang.


DAN LAlU PENVERAPANNVA DB UDARA

1 9 9 1
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
CNSTITUT PERTANIAN BOGOR
B O G O R
Andhika Indra. F 24.1100. Mempelajari formulasi bahan
penyerap oksigen dan laju penyerapannya di udara. Di bawah
bimbingan Dr. Ir. Dedi Fardiaz, MSc.

Oksigen merupakan salah satu faktor yang banyak menye-


babkan kerusakan bahan pangan seperti oksidasi lemak yang
menyebabkan ketengikan, perubahan warna pigmen dan produk-
produk susu, pertumbuhan kapang dan bakteri aerobik serta
investasi serangga pada biji-bijian dan tepung.
Berbagai teknik untuk menekan konsentrasi oksigen di
udara telah banyak dikembangkan untuk mengawetkan makanan,
terutama makanan yang sensitif terhadap oksigen. Salah
satunya adalah menggunakan penyerap oksigen (oxygen sbsorb-
er) yang bereaksi secara kimia dengan oksigen di udara.
Tujuan penelitian ini adalah untuk
*
memformulasi bahan
yang dapat digunakan untuk menyerap oksigen, indikator yang
dapat mendeteksi perubahan kadar oksigen yang terjadi serta
engukur perubahan kadar oksigen akibat penggunaan penyerap
oksigen tersebut.
Penyerap oksigen yang menggunakan serbuk besi yang
diberi perlakuan dengan asam atau garam dapat menekan kadar
oksigen hingga dibawah 0.1 %. Waktu yang diperlukan oleh
penyerap untuk mencapai kadar oksigen tersebut bervariasi
untuk tiap perlakuan. Perlakuan dengan NaCl memerlukan
waktu 9 jam, 3.5 jam untuk FeC13 dan 2 jam untuk HCl.
Masing-masing bahan yang digunakan adalah sebanyak 1 gram
dalam wadah 108 ml yang berisi udara sebanyak 160 ml dan RH
100 % , suhu kamar. Untuk perlakuan pada RH ruang, penyerap
hanya dapat menekan kadar oksigen sampai sekitar 14 % .
Penyerap oksigen yang diformulasi dibagi menjadi dwa
tipe, yaitu tipe untuk makanan kering dengan a, kurang dari
0.8 (yang diberi tepung kedelai bebas lemak) dan tipe untuk

makanan basah dengan aw diatas 0.8. Penggunaannya disesu-


aikan dengan aw dari makanan yang akan diawetkan.
Indikator oksigen yang dibuat dari campuran glukosa,
basa dan biru metilen yang dibentuk menjadi pellet, memper-
lihatkan perubahan warna dari putih atau putih kebiruan
menjadi biru atau ungu pada konsentrasi oksigen diatas 0.05
%. Warna dari indikator tersebut bervariasi tergantung
omposisi bahan yang digunakan. Perubahan warna tersebut
ifat reversibel.
Roti, bakpia, wingko, salam an potato chips yang
simpan dengan menggunakan penyerap oksigen selama dua
ulan masih memperlihatkan kondisi yang baik, sedangkan
kontrol yang tidak diberi penyerap oksigen telah rusak
dalam waktu kurang dari satu minggu, kecuali. potato chips
yang baru rusak setelah disimpan selama 1 bulan. Untuk
serangga pada jagung yang disimpan dengan penyerap oksigen,
mati dalam waktu kurang dari dua hari. Kerusakan yang
terjadi berupa tumbuhnya kapang dan bakteri, bau tengik
dan perubahan warna.
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

MEMPELAJARI FORMULASI EAHAN PENYERAP OSSIGEN


DAN LAJU PENYERAPANNYA Dl UD'4RA

SKRIPSI
sebagii salali satu syarat untuk melnperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi
Fakuitas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

F 24.1100

Dilahirkan di Jakarta, 10 Januari 1969


Segala puji dan syukur bagi Tuhan yang telah member-
kati, mengasihi dengan setia dan rahmatNya, sehingga skrip-
si ini dapat tersusun.
skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian pada Jurusan
Teknologi Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Dedi Fardiaz, MSc. selaku dasen pembim-
bing yang telah memberikan bimbingan selama penelitian
sampai tersusunnya skripsi ini.
2. Ibu Dr. Ir. C. Hanny Wijaya, MSC. dan Ir. Ni Luh Puspi-
tasari, MSc. yang telah turut menguji skripsi ini.
3. Bapak Suwandy dari PT Halim Sakti yang telah banyak
menyediakan sarana, informasi dan saran kepada penulis.
4. Papa, Mama, Maria, Hellen, Santoso dan Lakshmi yang
telah memberikan bantuan serta dorongan moril sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Effionora yang telah banyak memberikan bimbingan,
dorongan dan bantuan selama penelitian ini.
6. Bapak Hasan Basri, Syarifah dan Yuni yang telah banyak
memberikan bantuan selama ini.
7. Semua pihak yang telah banyak membantu.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun

dari pembaca sangat penulis harapkan guna penyempurnaan

selanjutnya.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi yang memerlukannya.

Bogor, Oktober i99i Penulis


Halaman
..................................
KATA PENGANTAR i

DAFTAR IS1 ...................................... iii

DAFTAR GAMBAR ................................... V


DAFTAR TABEL .................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ............................. viii
I . PENDAHULUAN ..................................... 1

I1 . TINJAUAN PUSTAKA ................................ 4

A . OKSIGEN DAN KERUSAKAN PANGAN ................. 4

1 . Oksigen ................................... 4

2. Kerusakan Oksidatif ....................... 5

3. Kerusakan Mikrobial ....................... 12

4. Kerusakan Oleh Serangga ................... 14

B . PENYEW.P OKSIGEN SEBAGAI PENGAWET ............ 14

C . PENGURANGAN KADAR OKSIGEN SECARA KIMIAWI ..... 21

D . BESI AKTIF SEBAGAI PENYERAP OKSIGEN .......... 24


I11 . BAHAN DAN METODE PENELITIAN ..................... 30
A . BAHAN DAN ALAT ............................... 30
1 . Bahan ..................................... 30

2 . Alat ...................................... 30

B . METODE PENELITIAN ............................ 31

1 . Indikator Oksigen ......................... 31


2 . Penyerap Oksigen .......................... 34

3 . Penentuan Laju Penyerapan ................. 36


4 . Aplikasi Pada Produk Pangan ...............
IV . PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
A . INDIKATOR OKSIGEN ...........................
1 . Bahan dan Prinsip Reaksi .................

2 . Proses Pembuatan .........................

3 . Penyimpanan ..............................

B . BAHAN PENYERAP OKSIGEN ......................


1 . Bahan dan Prinsip Reaksi .................

2 . Proses Pembuatan .........................

3 . Penyimpanan ..............................

C . LAJU PENYERAPAN OKSIGEN .....................

1. Persiapan Sampel .........................

2 . Analisis dengan Oxygen Analyzer ..........

D . APLIKASI PADA PRODUK PANGAN .................


1 . Roti .....................................

2 . Salami ....................................

3 . Bakpia ...................................

4 . Wingko ....................................
5 . Potato chips .............................
V . KESIMPULAN ...........................
DAN SARAN
A . KESIMPULAN ..................................
5 . SARP.N .......................................

DAFTAR PUSTAKA .................................

LAMPIRAN .......................................
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Tahap-tahap dalam reaksi peroksid,asi pada
lemak ...................................... 6
Gambar 2. Pengaruh tekanan oksigen pada berbagai luas
permukaan per unit volume, terhadap kecepa-
tan oksidasi lemak ......................... 8

Gambar 3. Reaksi oksidasi yang dikatalisis oleh enzim


polifenol oksidase ......................... 9

Gambar 4. Penurunan kualitas organoleptik pada wortel


yang dikeringbekukan pada beberapa konsen-
trasi oksigen yang berbeda ................. 10

Gambar 5. Kecepatan perubahan warna daging sebagai


fungsi dari tekanan oksigen ................ 11
Gambar 6. Kerusakan makanan mikrobial ................ 13
Gambar 7. Efektivitas penyerap oksigen untuk mencegah
oksidasi minyak yang dikenai cahaya ........ 16
Gambar 8. Reaksi yang dikatalisis oleh enzim glukosa
oksidase ................................... 22

Gambar 9. Diagram alir pembuatan indikator oksigen


dengan CaO ................................. 32

Gambar 10. Diagram alir pembuatan indikator oksigen


dengan Ca(OH)2 ............................. 33
Gambar 11. Diagram alir pembuatan tepung kedelai bebas
lemak ...................................... 34

Gambar 12. Diagram alir pembuatan penyerap oksigen .... 35

Gambar 13. Control atmosphere glove box yang digunakan


untuk mendapatkan kondisi ruang yang berkadar
oksigen rendah ............................. 45
Gambar 14. Pengaruh berbagai kadar protein kedelai
terhadap daya ikat air ..................... 50
Gambar 15. Ganbar penyerap oksigen tipe kering (atas)
dan penyerap oksigen tipe basah (bawah) .... 53

Anda mungkin juga menyukai