Anda di halaman 1dari 6

RANGKUMAN PAS PKN   Anak yang lahir dari perkawinan yang sah

dari seorang ayah WNA dan ibu WNI


BAB I: Kasus-kasus pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban warga Negara dalam  Anak yang lahir dari perkawinan yang sah
kehidupan berbangsa dan bernegara dari seorang ibu WNI, tetapi negara asal
ayahnya tidak memberikan
Syarat berdirinya Negara kewarganegaraan kepada anak tersebut.
 Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300
Konstitutif (tiga ratus) hari setelah ayahnya meninggal
dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya
 Rakyat WNI.
 Wilayah  Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah
 Pemerintah yang berdaulat dari seorang ibu WNI.
Arti luas : Lembaga eksekutif, legislative,
 Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah
yudikatif
dari seorang ibu WNA yang diakui oleh
Arti sempit : Kekuasaan eksekutif
seorang ayah WNI sebagai anaknya dan
pengakuan itu dilaku-kan sebelum anak
Deklaratif
tersebut berusia 18 tahun atau belum kawin
 Pengakuan dari Negara lain  Anak yang lahir di wilayah negara Republik
De Facto : diakui karena sudah memenuhi Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas
syarat status kewarganegaraan ayah dan ibunya
De Jure : diakui berdasarkan hukum  Anak yang baru lahir yang ditemukan di
internasional. wilayah negara Republik Indonesia selama
ayah dan ibunya tidak diketahui .
Hakikat warga Negara
Syarat menjadi WNI
Warga : anggota / peserta
Warga Negara : anggota/ peserta dari suatu  Telah berusia 18 tahun atau sudah kawin
Negara  Pada waktu mengajukan permohonan
sudah bertempat tinggal di wilayah negara
Menurut UUD 1945 Republik Indonesia paling singkat 5 (lima )
tahun berturut-turut atau paling singkat
Orang-orang bangsa Indonesia asli dan oang-
10 (sepuluh) tahun tidak berturut-turut;
orang bangsa lain yang disahkan dengan UU  Sehat jasmani dan rohani
sebagai warga Negara  Dapat berbahasa Indonesia serta  
mengakui Pancasila dan UUD RI 1945.
WNI adalah  Tidak pernah dijatuhi pidana karena
 Setiap orang yang berdasarkan peraturan melakukan tindak pidana yang diancam
perundang-undangan sebelum dengan pidana penjara 1 (satu) tahun atau
lebih
undangundang ini berlaku sudah menjadi
 Jika dengan memperoleh
WNI Kewarganegaraan Republik Indonesia,
 Anak yang lahir dari perkawinan yang sah tidak menjadi berkewarganegaraan ganda;
dari seorang ayah dan ibu WNI  Mempunyai pekerjaan tetP
 Membayar uang pewarganegaraan ke Kas
 Anak yang lahir dari perkawinan yang sah Negara.
dari seorang ayah WNI dan ibu WNA
Kehilangan WNI Kewajiban

 Memperoleh kewarganegaraan lain atas  menjunjung hukum (UUD 1945 pasal 27


kemauannya sendiri; ayat 1)
 Tidak menolak atau melepaskan
kewarganegaraan lain  menjunjung pemerintahan (UUD 1945
 Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin pasal 27 ayat 1)
Presiden;
 ikut serta dalam upaya pembelaan negara
 Secara sukarela masuk dalam dinas negara
asing (UUD 1945 pasal 27 ayat 3)
 Secara sukarela mengangkat sumpah janji  menghormati hak asasi manusia orang lain
setia kepada Negara asing (UUD 1945 pasal 28J ayat 1)
 Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam
pemilihan sesuatu yang bersifat  untuk tunduk kepada pembatasan yang
ketatanegaraan untuk suatu negara asing; ditetapkan undang-undang, dalam
 Mempunyai paspor atau surat yang bersifat melaksanakan hak dan kebebasannya
dari Negara asing
(UUD 1945 pasal 28J ayat 2)
 Bertempat tinggal di luar wilayah negara
Republik Indonesia selama 5 (lima) tahun
terus menerus bukan dalam rangka dinas Asas-asas kewarganegaraan
negara, tanpa alasan yang sah.
 Warga Negara Indonesia dinyatakan hilang Berdasar kriteria kelahiran
kewarganegaraannya oleh Presiden atas  Ius Soli ( berdasar tempat lahir )
permohonannya sendiri apabila yang  Ius Sanguinis ( berdasar ortu )
bersangkutan sudah berusia 18 (delapan
belas) tahun atau sudah kawin, bertempat Apatride : Seorang yang tidak punya
tinggal di luar negeri kewarganegaraan sama sekali
Bipatride : Seorang yang punya kewarganegaraan
Hak dan kewajiban warga negara ganda

Hak Menentukan status kewarganegaraan


 Stelsel aktif, yaitu seseorang harus
 Berhak mendapat perlindungan hukum melakukan tindakan hukum tertentu
(pasal 27 ayat 1) secara aktif untuk menjadi warga negara
 Berhak mendapakan pekerjaan dan (naturalisasi biasa)
penghidupan yang layak. (pasal 27 ayat 2).  Stelsel pasif, yaitu seseorang dengan
 Berhak mendapatkan kedudukan yang sendirinya dianggap menjadi warga negara
sama di mata hukum dan dalam tanpa melakukan suatu tindakan hukum
pemerintahan. (pasal 28D ayat (1))
tertentu (naturalisasi Istimewa)
 Bebas untuk memilih, memeluk dan
Hak Opsi : Hak memilih kewarganegaraan
menjalankan agama yang dipercayai.
(pasal 29 ayat (2)) Hak Repudiasi : Hak menolak kewarganegaraan
 Berhak memperleh pendidikan dan
pengajaran. Kasus pelanggaran hak dan pengingkaran
 Memiliki hak yang sama dalam warga Negara ( belajar sendiri )
kemerdekaan berserikat, berkumpul dan
mengeluarkan pendapat secara lisan Sikap positif sebagai warga negara yang baik
dantulisan sesuai undang-undang yang
berlaku. (pasal 28)  Rasa hormat dan tanggung jawab
Hormat dan tanggung jawab pada pluralism  Peran hakim tidak leluasa, tidak boleh
di Indo menghukum lebih dari undang-undang
 Kritis  Didasarkan teori Trias Politika ( hakim hanya
Kritis terhadap perbedaan pendapat menjalankan hukum yang ada )
 Memperoleh kekuatan dengan peratutan yang
 Mau berdikusi dan berdialog
tertulis
Diskusi untuk meminimalisir konflik
perbedaan pendapat Anglo Saxon ( jajahan Inggris )
 Terbuka  Semua tidak boleh kecuali yang
Terbuka atas pluaralisme diperbolehkan
 Rasional  Tangkap dulu baru dilihat bersalah / tidaknya
Mengambil keputusan secara rasional  Peran hakim sangat luas : bisa membuat
hukuman jika dianggap berat ( Juri yang
 Jujur
mengambil keputusan )
Jujur merupakan kunci keharmonisan  Peraturan flexible ( tidak tertulis )
 Didasarkan yurisprudensi : Putusan Hakim
BAB II: Pelindungan dan penegakan hukum akan menjadi rujukan hukum untuk kasus
dalam masyarakat untuk menjamin keadilan masalah yang mendatang.
dan kedamaian
Hukum Agama
Peraturan hidup yang berasal dari Tuhan yang
Hakikat hukum
berlaku untuk manusia melalui aturan yang ditulis
dan tercantum dlam kitab suci agama
Definisi Hukum
Sekumpulan peraturan yang berisi perintah dan Hukum Adat
larangan yang dibuat oleh pihak yang berwenang Hukum berasal dari nenek moyang dan berlaku
sehingga dapat dipaksakan pemberlakuannya turun temurun
berfungsi untuk mengatur masyarakat demi
Pembagian hukum adat
terciptanya ketertiban dengan disertai sanksi bagi
 Hukum adat mengenai tata Negara
pelanggarnya Tatanan yang mengatur susunan dan
ketertiban dalam persekutuan hukum
Tujuan hukum  Hukum adat mengenai warga Negara
 Mencari keadilan Hukum kekerabatan, hukum tanah, hukum
 Setiap perkara harus diputuskan oleh hakim perutangan
sesuai ketentuan ( tidak main hakim sendiri )  Hukum adat mengenai pidana

Perlindungan dan penegakan hukum


Negara hukum
Negara yang kekuasaan tertinggi ada di mata
Landasan bagi perlindungan hukum
hukum

 Pasal 1 ayat 3
Sistem hukum ada 2
Negara Indonesia adalah negara hukum
Eropa Kontinental ( jajahan Eropa )  Pasal 27 ayat 1
 Semua boleh kecuali yang dilarang, ada Kedudukan warga negara sama di mata
kepastian hukum. Namun meskipun ada hukum
beberapa yang tidak dilarang oleh hukum,  Pasal 28D ayat 1
namun masi ada hukum adat Setiap orang berhak atas pengakuan,
 Kelemahan : masalah terjadi baru buat jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum.
hukum

Fungsi perlindungan hukum


 Pembinaan sistem tunggal hukum nasional TNI vs POLRI
 Peningkatan tanggung jawab pemerintah
untuk rakyat TNI
 Pertahanan dan Perlindungan masyarakat
 Peningkatan partisipasi rakyat dalam
( jika ada pesawat jatuh, gempa, TNI
pemerintahan langsung turun )
 Kedudukan profesi hukum diperkuat Polisi
 Peraturan UU dimaksudkan lebih  Keamanan negara
menguntungkan golongan tidak mampu Jaksa
 Pengadilan : melihat dokumen lengkap atau
Kasus pelanggaran hukum di Indonesia tidak, dapat diproses atau tidak
( belajar sendiri )
Teori Jaksa dan Pengacara
 Pengacara : Mempertahankan hak2 orang
Indonesia sebagai negara hukum yang bersalah, bukan membela
 Jaksa : membuktikan kesalahan orang-orang
Hierarki Perundangan : dari bukti yang ada ( menuntut )
1. UUD 1945
2. TAP MPR Step Pengadilan
3. UU / Perppu Pengadilan 1 : Pengadilan Negeri
4. PP Pengadilan 2 : Pengadilan Tinggi
5. Perpres Pengadilan 3 : MA
6. Perda Prov Pengadilan 4 : Peninjauan kembali 1 dan 2 ( hanya
7. Perda Kab / Kota sampai pengadilan negeri )

Tugas MK Pengadilan 1 ke 2 : banding


 Menguji Undang-Undang terhadap Undang-  Tersangka dan jaksa bisa mengajukan
Undang ( menguji apakah UU yang dibuat  Tersangka mengajukan : bayar sendiri
sesuai dengan UUD 1945 atau tidak)  Jaksa mengajukan : Negara yang bayar
 Memutus sengketa Pemilu
 Pembubaran Parpol Pengadilan 2 ke 3 : kasasi

KY Jika ga mampu bayar pengacara , hukuman


 Mengawasi hakim dibawah 5 tahun tidak diberi tetapi jika hukuman
 Memberhentikan hakim lebih dari 5 tahun Negara menyediakan pengacara

KPK Hukum Publik ( ada jaksa ) org vs negara


 Dibuat karena tidak percaya dengan polisi Contoh : pembunuhan
dan jaksa Hukum Privat ( tidak ada jaksa ) org vs org
 DPR ingin melemahkan KPK karena merasa Contoh : perceraian
tidak ada yang mengawasi KPK
Contoh Perubahan UU :
KPK vs Polisi Dulu partai bisa mencalonkan 12 dari 10 kursi
 KPK sering menangkap polisi, maka polisi yang ada. Jika tiap partai dapat jatah 5 kursi, yang
mencari kesalahan KPK juga masuk adalah no 1-5 ( dari 12 ). Tahun 2009, UU
diganti sehingga jika ada jatah 5 kursi, yang
Polisi menempati adalah mereka dengan suara
 Penyelidikan : menyelidiki ada pelanggaran terbanyak.
hukum/ tidak.
 Penyidikan : mengusulkan melanggar pasal Sifat Hukum
berapa disertasi bukti. Jika bukti sudah 1. Memaksa
lengkap, baru diserahkan ke jaksa. 2. Mengikat
3. Membatasi
4. Tertib  Retroaktif ( ada hubungan sama extra crime )
5. Adil Hukum sekarang yang berlaku untuk masalah
6. Makmur di lampau.
Contoh : Terorisme di Bali, Indonesia belum
No 4-6 nyatanya lebih mementingkan mayoritas ada hukum terorisme sehingga pelaku
harusnya tetap junjung tinggi keadilan. ditahan dulu, setelah hukum jadi, baru pelaku
Contoh : Kasus Ahok dipenjara bukan karena dihukum. Semasa menunggu hukum jadi,
bersalah tapi karena agar masyarakat tidak ricuh. dihukum dengan hukum seadanya.
Asas – asas hukum ( pembunuhan berencana, dll )

 Praduga Tak Bersalah Klasifikasi hukum


Orang tidak bisa dibuktikan bersalah sampai
hakim mengetok palu bahwa ia bersalah Berdasarkan bentuk:
karena itu harus ada bukti
 Tertulis : dituangkan dalam suatu
 Pembuktian Terbalik teks/dibukukan.
Asas praduga bersalah jadi maksudnya  Tidak tertulis : tumbuh dalam masyarakat
seseorang harus membuktikan bahwa dirinya tertentu sebagai kebiasaan yang dijadikan
tidak bersalah
pedoman tingkah laku.
Contoh : Jika barang disita Negara karena
dituduh korupsi, orang tersebut harus Berdasarkan wilayah:
membuktikan bahwa barang tersebut bukan
hasil korupsi  Lokal : berlaku di daerah tertentu dalam
suatu negara.
 Teritorial
Contoh : Peraturan Daera
Hukum berlaku di wilayah tertentu untuk
semua orang.  Nasional : berlaku di negara tertentu.
Contoh : Orang Jawa berbuat kesalahan di
Aceh, maka orang tersebut dihukum menurut Contoh : UUD.
hukum Aceh.
 Internasional : mengatur hubungan
internasional.
 Kebangsaan
Dimanapun kita berada tetap terikat dengan Contoh : dilahirkan dari perjanjian internasional
hukum Indonesia ( bersifat khusus : pemilu,
warisan, nikah )  Asing : berlaku dalam wilayah negara lain
Contoh : melakukan kampanye gelap di
Contoh : Hukum Belanda
Amerika untuk Pemilu Indonesia, Amerika
tidak berhak menghukum tapi menyerahkan  Gereja : berlaku di gereja bagi anggota.
kembali pada Indonesia.
Contoh : Tata Suci Vatikan
 Leg superior sederajat dan Leg inferior Berdasarkan waktu:
Hukum yang lebih tinggi mengabaikan
hukum yang dibawahnya.  Ius constitutum : berlaku saat ini.
Contoh : hukum provinsi diatas hukum  Ius constituendum : diharapkan berlaku pada
kabupaten waktu yang akan datang

 Leg specialis sederajat dan Leg generalis  Contoh : RUU


Hukum yang khusus mengabaikan hukum
yang umum.  Antar waktu : berlaku saat ini dan masa lalu
Contoh: Anak-anak yang melakukan  Contoh : UUD
pembunuhan , hukumannya 1/3 hukum orang
dewasa ( Hukum perlindungan anak) Berdasarkan pribadi:
 Satu golongan : berlaku bagi golongan bayar gratis
tertentu.
 Semua golongan : berlaku bagi semua Berdasarkan pelaksanaan/cara mempertahankan:
golongan.
 Antar golongan : mengatur dua orang/lebih  Material : mengatur hubungan antar anggota
yang tunduk pada hukum yang berbeda. masyarakat secara umum (tercantum dalam
UU).
Berdasarkan isi masalah:  Formal : melaksanakan hukum material
dalam persidangan (acara).
 Hukum Publik : megatur hubungan negara Berdasarkan sifat:
dengan warganya.
 Hukum Tata Negara : hal-hal mendasar  Memaksa : memiliki daya paksa secara
tentang negara. mutlak untuk ditaati tanpa terkecuali.
 Hukum Administrasi Negara : cara kerja  Mengatur : mengatur agar tidak terjadi
lembaga negara. kekacauan/mengatur kehidupan masyarakat.
 Hukum Pidana : pelanggaran dan kejahatan Sikap yang sesuai dengan hukum
terhadap kepentingan umum.
 Hukum Acara : tata cara dalam persidangan Di keluarga
(mekanisme).  hormat dan patuh kepada orang tua
 Hukum Internasional : mengatur hubungan  pulang ke rumah tepat waktu
internasional.  mematuhi peraturan keluarga

Hukum Privat : mengatur hubungan individu Di sekolah


dengan individu lain terkait kepentingannya  Menghormati guru dan teman
sendiri.  Mematuhi tata tertib sekolah
 Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
 Hukum Perdata : mengatur hubungan
seseorang dengan orang lain (perorangan,
Di masyarakat
keluarga, kekayaan, waris).
 Menghormati tetangga dan orang yang lebih
 Hukum Dagang : mengatur masalah
tua
perdagangan.
 Mematuhi tata tertib yang telah disepakati
 Hukum Adat : mengatur masyarakat tertentu
bersama
di daerah tertentu.
 Mematuhi kebiasaan-kebiasaan yang ada

Perbedaan Hukum Perdata dan Di bangsa dan negara


Hukum Pidana  Mematuhi tata tertib lalu lintas
Hukum Hukum  Mematuhi hukum yang berlaku
Perdata Pidana  Tidak main hakim sendiri
Individu Individu
dengan dengan
individu negara
Kepentingan Kepentingan
priibadi umum
Biaya Biaya
administrasi administrasi
pengadilan pengadilan

Anda mungkin juga menyukai