KONSEP KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Identitas klien
Meliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia tua), jenis kelamin,
2. Keluhan utama
3. Penyakit sekarang
16
17
data dasar untuk mengkaji lebih jauh dan untuk memberikan tindakan
selanjutnya.
6. Pemeriksaan Fisik
a. B1 (Breathing)
b. B2 (Blood)
c. B3 (Brain)
fungsi penciuman.
eksternus.
persepsi.
membuka mulut.
trapezius.
d. B4 (Bladder)
neurologis luas.
e. B5 (Bowel)
neurologis luas.
23
f. B6 (Bone)
atas pada sisi yang berlawanan dari otak. Disfungsi motorik paling
umum adalah hemiplegia karena lesi pada sisi otak yang berlawanan.
Hemiparesis atau kelemahan salah satu sisi tubuh, adalah tanda yang
lain. Pada kulit, jika klien kekurangan O2 kulit akan tampak pucat
dan jika kekurangan cairan maka turgor kulit akan buruk. Selain itu,
7. Pengkajian psikososiospiritual
status emosi, kognitif, dan perilaku klien. Dalam pola tata nilai dan
tingkah laku yang tidak stabil dan kelemahan/kelumpuhan pada salah satu
sisi tubuh.
24
dukungan individu.
Data Subyektif:
atau paralisis.
Data obyektif:
3) Gangguan penglihatan
b. Integritas ego
Data Subyektif:
Data obyektif:
25
kegembiraan
c. Nyeri / kenyamanan
Data Subyektif:
Data Obyektif:
d. Keamanan
Data Obyektif :
pernah dikenali
e. Interaksi sosial
Data Obyektif:
f. Pengajaran / pembelajaran
Data Subjektif :
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
kesadaran
kerusakan neurovaskuler
27
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Hasil
1 Ketidakefektifan NOC : NIC :
tekanan punggung
Mendemonstrasikan tromboplebitis
Berkomunikasi sensasi
dari sekret
Pertahankan jalan
Berikan oksigen
sesuai intruksi
Monitor aliran
oksigen, kanul
humidifier
Beri penjelasan
pentingnya
pemberian oksigen
Observasi tanda-
tanda hipo-ventilasi
terhadap pemberian
oksigen
tetap memakai
oksigen selama
nyeri/kontrol nyeri.
Kolaborasi dengan
komplain tentang
pemberian analgetik
tidak berhasil.
Monitor penerimaan
klien tentang
manajemen nyeri.
Administrasi
analgetik :.
Cek program
pemberian analgetik;
frekuensi.
Tentukan analgetik
pilihan, rute
optimal.
Berikan analgetik
33
Evaluasi efektifitas
Mendemonstrasika untuk
cairan
mengoptimalkan
keseimbangan.
Monitor respirasi
dan status O2
35
Terapi Oksigen
Bersihkan mulut,
trakea
Pertahankan jalan
Atur peralatan
oksigenasi
Monitor aliran
oksigen
Pertahankan posisi
pasien
Onservasi adanya
tanda tanda
hipoventilasi
Monitor adanya
kecemasan pasien
terhadap oksigenasi
suhu, dan RR
36
Catat adanya
fluktuasi tekanan
darah
Auskultasi TD pada
bandingkan
RR, sebelum,
aktivitas
nadi
Monitor frekuensi
dan irama
pernapasan
Monitor pola
pernapasan
abnormal
Monitor suhu,
warna, dan
37
kelembaban kulit
Monitor sianosis
perifer
Monitor adanya
cushing triad
melebar, bradikardi,
peningkatan sistolik)
Identifikasi
penyebab dari
apabila pasien
menunjukkan
bradikardi,
peningkatan saturasi
O2, dll.
Airway Management
guanakan teknik
Posisikan pasien
untuk
memaksimalkan
ventilasi
Identifikasi pasien
perlunya
pemasangan alat
perlu
40
Lakukan fisioterapi
Keluarkan sekret
suction
Auskultasi suara
suara tambahan
Lakukan suction
pada mayo
Berikan
bronkodilator bila
perlu
Berikan pelembab
NaCl lembab
cairan
mengoptimalkan
keseimbangan.
Monitor respirasi
41
dan status O2
5 Ketidakseimbangan NOC : NIC :
Mampu intake Fe
tanda malnutrisi C
dimakan
42
mengandung tinggi
serat untuk
mencegah konstipasi
Berikan makanan
dikonsultasikan
Ajarkan pasien
bagaimana membuat
catatan makanan
harian.
Monitor jumlah
nutrisi dan
kandungan kalori
Berikan informasi
tentang kebutuhan
nutrisi
Kaji kemampuan
pasien untuk
mendapatkan nutrisi
yang dibutuhkan
43
Nutrition Monitoring
BB pasien dalam
batas normal
Monitor adanya
penurunan berat
badan
biasa dilakukan
Monitor lingkungan
selama makan
Jadwalkan
pengobatan dan
tindakan tidak
dan perubahan
pigmentasi
Monitor kekeringan,
mudah patah
muntah
Monitor kadar
albumin, total
kadar Ht
Monitor makanan
kesukaan
Monitor pucat,
kemerahan, dan
kekeringan jaringan
konjungtiva
intake nuntrisi
hiperemik,
hipertonik papila
oral.
6 Gangguan komunikasi NOC : NIC :
dengan klien
mengulang kata-kata
Berikan arahan /
perintah yang
sederhana setiap
Programkan speech-
46
language teraphy
Lakukan speech-
language teraphy
setiap interaksi
dengan klien
7 Defisit perawatan diri: NOC : NIC :
melakukan self-care.
melakukan aktivitas
sehari-hari yang
normal sesuai
kemampuan yang
dimiliki.
Dorong untuk
melakukan secara
tidak mampu
melakukannya.
Ajarkan klien/
keluarga untuk
mendorong
kemandirian, untuk
memberikan bantuan
melakukannya.
kemampuan.
Pertimbangkan usia
pelaksanaan aktivitas
sehari-hari.
8 Gangguan mobilitas NOC : NIC :
rencana ambulasi
Mengerti tujuan dari
sesuai dengan
peningkatan
kebutuhan
mobilitas
Bantu klien untuk
Memverbalisasikan
menggunakan tongkat
perasaan dalam
saat berjalan dan
meningkatkan
cegah terhadap cedera
kekuatan dan
49
mobilisasi
pemenuhan kebutuhan
sesuai kemampuan
jika klien
memerlukan.
Ajarkan pasien
bagaimana merubah
bantuan jika
diperlukan
9 Resiko kerusakan NOC : NIC :
Mampu pasien
mempertahankan hangat
kelembaban kulit
dan perawatan
alami
10 Resiko aspirasi NOC : NIC:
frekuensi diperlukan
abnormal
11 Resiko injury NOC : NIC :
cedera lingkungan)
Mampu Menghindarkan
untukmencegah memindahkan
injury perabotan)
mudah dijangkau
pasien.
Membatasi
pengunjung
Memberikan
penerangan yang
cukup
54
Menganjurkan
keluarga untuk
menemani pasien.
Mengontrol
lingkungan dari
kebisingan
Memindahkan barang-
membahayakan
Berikan penjelasan
keluarga atau
pengunjung adanya
perubahan status
kesehatan dan
penyebab penyakit.
12 Intoleransi aktivitas NOC : NIC :
dan RR keterbatasan
sumber energi
tangadekuat
berlebihan
Monitor respon
kardiovaskuler
terhadap aktivitas
istirahat pasien
Activity Therapy
56
Kolaborasikan dengan
Tenaga Rehabilitasi
Medik dalam
merencanakan
tepat.
mengidentifikasi
dilakukan
aktivitas konsisten
kemampuan fisik,
Bantu untuk
mengidentifikasi dan
mendapatkan sumber
yang diperlukan
diinginkan
57
Bantu untuk
mendapatkan alat
bantuan aktivitas
krek
Bantu untuk
mengidentifikasi
membuat jadwal
Bantu pasien /
keluarga untuk
mengidentifikasi
kekurangan dalam
beraktivitas
Sediakan penguatan
beraktivitas
mengembangkan
58
penguatan
spiritual.
D. EVALUASI
kesehatan pasien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara
Evaluasi atau penilaian dapat dibagi menjaji dua yaitu evaluasi formatif
dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif adalah yang dilakukan setiap kali
kreteria hasil yang telah ditetapkan dengan respon atau tanda dan gejala yang
ditunjukkan pasien.
3. Tujuan tidak tercapai, jika pasien tadak menunjukan tanda dan gejala