Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
4.1 Hasil
Adapun hasil yang didapat pada percobaan micrometer sekrup, yaitu :
4.1.1 Kelereng
4.1.2 Asbes
4.1.3 Triplek
Tabel 4.3 Hasil pengukuran triplek
Ulangan Skala Utama Skala Nonius Hasil
(mm) (mm) (mm)
1 3,5 38 3,88
2 3,5 32 3,82
3 3,5 30 3,80
4 3,5 37 3,87
5 3,5 36 3,86
Rata-rata 3,846
Sumber : (Praktikum Mikrometer Sekrup, 2019)
4.1.4 Kardus
4.2 Pembahasan
Pada percobaan mikrometer sekrup ini bahan yang digunakan adalah
kelereng, triplek, pelat besi, dan kaca. Untuk kelereng yang akan diukur adalah
diameternya sedangkan untuk triplek, pelat besi, dan kaca yang diukur adalah
ketebalannya. Masing-masing dilakukan pengukuran sebanyak 5 kali
pengulangan. Untuk kelereng dari 5 kali pengulangan diperoleh diameternya
adalah 16,04 mm; 16,21 mm; 16,06 mm; 16,43 mm; 16,01 mm. Dan diperoleh
hasil rata-ratanya adalah 16,15 mm. Untuk triplek dari 5 kali pengulangan
diperoleh ketebalannya yaitu 3,63 mm; 3,64 mm; 3,68 mm; 3,59 mm; 3,53 mm;
3,53 mm. Dan diperoleh hasil rata-ratanya adalah 3,61 mm. Untuk pelat besi dari
5 kali pengulangan diperoleh ketebalannya adalah 2,21 mm; 2,21 mm; 2,22 mm;
2,22 mm; 2,21 mm. Dan diperoleh hasil rata-ratanya adalah adalah 2,21 mm.
Untuk kaca dari 5 kali pengulangan diperoleh ketebalannya adalah 5,44 mm; 5,43
mm; 5,46 mm; 5,46 mm; 5,44 mm. Dan diperoleh rata-ratanya adalah 5,44 mm.
Untuk setiap kali ulangan pengukuran didapatkan hasil yang berbeda-beda, hal ini
disebabkan karena adanya kesalahan pengamatan yaitu kurangnya ketelitian pada
saat pembacaan skala baik skala utama maupun skala noniusnya
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Untuk kelereng diperoleh rata-rata diameternya adalah 16,15 mm.
2. Untuk triplek diperoleh rata-rata ketebalannya adalah 3,61 mm.
3. Untuk pelat besi diperoleh rata-rata ketebalannya adalah 2,21 mm.
4. Untuk kaca diperoleh rata-rata ketebalannya adalah 5,44 mm.
5. Perbedaan hasil yang diperoleh pada setiap kali ulangan pengukuran
disebabkan karena perbedaan titik permukaan yang diambil saat
pengukuran. Bisa juga disebabkan karena kurangnya ketelitian pada saat
pembacaan skala.
5.2 Saran
Sebaiknya untuk setiap pengukuran dilakukan secara teliti, pastikan
mikrometer berada pada posisi nol. Dan sebelum digunakan sebaiknya
mikrometer dikalibrasi terlebih dahulu.