NIM : 170610050
Jump 1 :Teriminologi
1. Pendidikan kesehatan: suatu proses perubahan perilaku pada diri seseorang agar
memelihara dan meningkatkan kesehatan diri yang dihubungkan dengan
pencapaian tujuan kesehatan individu, dan masyarakat.
2. PHBS: Pola Hidup Bersih dan Sehat, yaitu semua perilaku kesehatan dilakukan
atas kesadaran diri shgg seluruh anggota keluarga dapat mandiri di bidang
kesehatan.
3. Perilaku kesehatan: suatu respons seseorang (organisme) terhadap stimulus yang
berkaitan dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
4. Indicator kesehatan: ukuran yang menggambarkan atau menunjukkan status
kesehatan sekelompok orang dalam populasi tertentu
Jump 3 :Hipotesa
Manfaat PHBS:
Klasifikasi
1. Perilaku sehat
Berupaya meningkatkan dan mempertahankan kesehatannya, seperti tidak
merokok
2. Perilaku sakit
Perilaku ketika ia sakit, apakah individu mendiamkan atau mencoba
mengobati diri sendiri melalui obat”an, dan pusat pelayanan kesehatan
3. Perilaku orang sakit
Hak dan kewajiban orang yang sakit.
9. Bentuk perubahan perilaku sangat bervariasi, menurut WHO ada 3 yakni:
1. Perubahan alamiah
Perubahan disebabkan kejadian alamiah
2. Perubahan rencana
Sudah direncanakan sendiri oleh objek
3. Kesediaan untuk berubah
10. Strategi untuk memperoleh perubahan perilaku:
1. Menggunakan kekuatan
Seperti Undang – undang yang harus dipatuhi masyarakat
2. Pemberian informasi
Melalui media ataupun secara langsung
3. Diskusi dan partisipasi
Pemberian informasi yang bersifat 2 arah
4. Edukasi
Penyuluhan
5. Fasilitasi
Dengan sarana dan prasarana seperti bakti social
Jump 4: SKEMA
Pendidikan
Kesehatan
Konsep Perilaku
Kesehatan
Perubahan
Jump 5: LEARNING OBJECTIVE Perilaku
Kesehatan
1. Pendidikan Kesehatan
- Ruang lingkup dan prinsip
- Tujuan
- Strategi
2. Konsep Perilaku dan Perubahan perilaku Kesehatan
Jump 7: Sharing Information
1. Pendidikan Kesehatan
a. Pengertian Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan adalah upaya persuasi atau pembelajaran kepada masyarakat agar
masyarakat mau melakukan tindakan - tindakan untuk memelihara, dan meningkatkan
taraf kesehatannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan adalah suatu
bentuk kegiatan dengan menyampaikan materi tentang kesehatan yang bertujuan untuk
mengubah perilaku sasaran.
b. Tujuan pendidikan kesehatan
Tujuan pendidikan kesehatan yaitu :
Terjadi perubahan sikap dan tingkah laku individu, keluarga, kelompok khusus dan
masyarakat dalam membina serta memelihara perilaku hidup sehat serta berperan aktif
dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
c. Sasaran pendidikan kesehatan
Sasaran pendidikan kesehatan dibagi dalam 3 (tiga) kelompok, yaitu :
1. Sasaran primer (Primary Target)
Masyarakat pada umumnya menjadi sasaran langsung segala upaya pendidikan atau
promosi kesehatan. Sesuai dengan permasalahan kesehatan, maka sasaran ini dapat
dikelompokkan menjadi, kepala keluarga untuk masalah kesehatan umum, ibu hamil
dan menyusui untuk masalah KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), anak sekolah untuk
kesehatan remaja, dan juga sebagainya.
2. Sasaran sekunder (Secondary Target)
Yang termasuk dalam sasaran ini adalah para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh
adat, dan sebagainya. Disebut sasaran sekunder, karena dengan memberikan pendidikan
kesehatan kepada kelompok ini diharapkan untuk nantinya kelompok ini akan
memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat di sekitarnya.
3. Sasaran tersier (Tertiary Target)
Para pembuat keputusan atau penentu kebijakan baik di tingkat pusat, maupun daerah.
Dengan kebijakan-kebijakan atau keputusan yang dikeluarkan oleh kelompok ini akan
mempunyai dampak langsung terhadap perilaku tokoh masyarakat dan kepada
masyarakat umum.
Konsep Perilaku
Perilaku dari pandangan biologis merupakan suatu kegiatan atau aktifitas organisme yang
bersangkutan. Jadi perilaku manuasia pada hakekatnya adalah suatu aktivitas dari manusia
itu sendiri. Oleh sebab itu perilaku manusia mempunyai bentangan yang sangat luas
mencakup berjalan, berbicara, berpakaian dan lain sebagainya. Bahkan kegiatan internal
seperti berpikir, persepsi dan emosi juga merupakan perilaku manusia
Bentuk Perilaku
Secara operasional perilaku dapat diartikan sebagai respon organisme terhadap rangsangan
tertentu dari luar subyek. Respon ini berbentuk dua macam yaitu :
1. Bentuk pasif atau covert behaviour adalah respon internal yang terjadi di dalam diri
manusia dan tidak secara langsung bisa dilihat orang lain, misalnya berpikir, tanggapan,
sikap atau pengetahuan. Misalnya seorang ibu yang tahu bahwa membawa anak untuk
diimunisasi dapat mencegah penyakit tertentu akan tetapi dia tidak membawa anaknya ke
puskesmas atau posyandu.
2. Bentuk aktif atau overt behaviour , apabila perilaku ini jelas bisa dilihat. Misalnya
pada contoh di atas si ibu membawa anaknya ke posyandu atau puskesmas untuk
diimunisasi.
Perilaku Kesehatan
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus yang
berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, serta
lingkungan. Secara lebih rinci perilaku kesehatan mencakup :
Usaha seseorang untuk memelihara atau menjaga kesehatan agar tidak sakit dan
usaha untuk penyembuhan bilamana sakit. Perilaku pemeliharaan kesehatan terdiri
dari 3 aspek :
1. Menu seimbang
2. Olahraga teratur
3. Tidak merokok
6. Mengendalikan stress
b. Perilaku sakit
kesehatan seperti halnya perilaku pada umumnya melibatkan banyak faktor. Menurut
Lawrence Green ( 1980 ) kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh dua hal
pokok yaitu faktor perilaku dan di luar perilaku. Selanjutnya perilaku itu sendiri dipengaruhi
oleh 3 faktor yaitu :
• Faktor pembawa ( predisposing factor ) didalamnya termasuk pengetahuan, sikap,
kepercayaan, keyakinan, nilai – nilai dan lain sebagainya
• Faktor pendukung ( enabling factor ) yang terwujut dalam lingkungan fisik, sumber daya,
tersedia atau tidak tersedianya fasilitas dan sarana kesehatan.
• Faktor pendorong ( reinforcing factor ) yang terwujut di dalam sikap dan perilaku petugas
kesehatan maupun petugas lain , teman, tokoh yang semuanya bisa menjadi kelompok
referensi dari perilaku masyarakat.
Dari faktor – faktor di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku seseorang atau masyarakat
tentang kesehatan ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi dari orang yang
bersangkutan. Disamping itu ketersediaan fasilitas kesehatan dan perilaku petugas kesehatan
juga mendukung dan memperkuat terbentuknya perilaku.
Seseorang yang tidak mau mengimunisasikan anaknya , dapat disebabkan karena dia memang
belum tahu manfaat imunisasi ( predisposing factor ),.atau karena jarak posyandu dan
puskesmas yang jauh dari rumahnya ( enabling factor ) sebab lain bisa jadi karena tokoh
masyarakat di wilayahnya tidak mau mengimunisasikan anaknya ( reinforcing factor ).
Model di atas dengan jelas menggambarkan bahwa terjadinya perilaku secara umum
tergantung faktor intern ( dari dalam individu ) dan faktor ekstern ( dari luar individu ) yang
saling memperkuat . Maka sudah selayaknya kalau kita ingin merubah perilaku kita harus
memperhatikan faktor – faktor tersebut di atas