Anda di halaman 1dari 5

e-ISSN 2442-9449 Vol.6. No.

2 (2018) 80-84
p-ISSN 2337-4721

HUBUNGAN JUMLAH UANG SAKU DENGAN GAYA HIDUP HEDONIS


MAHASISWA DI KOTA MADIUN

Novita Erliana Sari1), Dwi Nila Andriani2)


Universitas PGRI Madiun
novitaerliana@unipma.ac.id1), dwinila@unipma.ac.id2)

Abstract

His study aims to determine the relationship between the amount of pocket money and hedonic lifestyle in the city
of Madiun. The sampling technique uses probability sampling. The number of samples in this study were 355
students. Research is a quantitative research developed with causality design where data analysis techniques use
simple regression analysis. The results showed that there was a significant positive relationship between the amount
of pocket money and the hedonic lifestyle of students taking study at Madiun City College.

Keyword: Hedonic Lifestyle, Pocket Money

PENDAHULUAN masa remaja, individu sedang dalam


Era globalisasi yang selalu diiringi keadaan mencari jati diri (Eramadina, 2013).
dengan kemajuan teknologi terutama yang Susianto (1993) menyebutkan bahwa gaya
berkaitan dengan informasi semakin pesat. hidup hedonis adalah pola hidup yang
Gaya hidup merupakan pola tindakan yang mengarahkan aktivitas untuk mencari
membedakan antara seseorang dengan orang kesenangan hidup seperti lebih banyak
lain. bermain, senang di keramaian kota, senang
Gaya hidup hedonis menurut Susianto membeli barang-barang mahal untuk
(dalam Musmuadi 2007) memiliki ciri-ciri memenuhi kesenangannya dan selalu ingin
antara lain: mengerahkan aktivitas untuk menjadi pusat perhatian oleh orang-orang
mencapai kenikmatan hidup, sebagian besar sekitarnya. Gambaran mengenai
perhatiannya ditujukan keluar rumah, kecenderungan gaya hidup hedonis tersebut
merasa mudah berteman walaupun memilih tampak pada kalangan remaja yang memiliki
milih, menjadi pusat perhatian, saat luang cirri khas selalu mengerjakan aktivitas
hanya untuk bermain dan kebanyakan maupun minatnya dengan cara berkelompok
anggota kelompok adalah orang yang (Kusumanugraha, 2003). Berdasar
berada. Gaya hidup hedonis memiliki sifat pengamatan awal peneliti diketahui bahwa
dan karakteristik perilaku atau budaya yang karakteristik tersebut persis dengan apa yang
menginginkan keseluruhan kehidupan penuh terjadi di kalangan mahasiswa pada
dengan kesenangan-kesenangan yang bisa Perguruan Tinggi di kota Madiun. Banyak
dirasakan dan memuaskan keinginan, mahasiswa yang mengutamakan penampilan
sehingga tujuan akhir dari kehidupan ini fisik, berpakaian mengikuti trend,
adalah kesenangan. Dalam berkelompok (komunitas) untuk bersenang-
perkembangannya, gaya hidup hedonis senang. Terdapat dugaan bahwasanya
cenderung menyerang remaja. Karena pada

80 | JURNAL PROMOSI
Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
e-ISSN 2442-9449 Vol.6. No.2 (2018) 80-84
p-ISSN 2337-4721

terdapat factor yang berhubungan dengan METODE PENELITIAN


gaya hidup hedonis mahasiswa. Penelitian dilakukan pada Perguruan
Pola konsumtif akan semakin terbentuk Tinggi yang ada di Kota Madiun dengan
jika individu (mahasiswa) tidak mampu objek penelitian adalah semua mahasiswa
mengelola keuangan (uang saku) yang aktif yang sedang menempuh studi pada
dimilikinya. Uang saku adalah uang yang Perguruan Tinggi di kota Madiun. Jenis
dibawa untuk keperluan sewaktu-waktu, penelitian yang dilaksanakan adalah
uang jajan (Departemen Pendidikan penelitian kuantitatif, dimana peneliti
Nasional, 2008). Mahasiswa diberi menggunakan desain kausalitas untuk
kebebasan dan tanggung jawab dalam menguji hubungan variabel X sebagai
mengelola uang saku tersebut. Pengelolaan variable bebas yaitu jumlah uang saku
uang dilakukan sebagai tanggung jawab terhadap variabel Y sebagai variable terikat
masingmasing mahasiswa dalam kehidupan yaitu gaya hidup hedonis. Populasi dalam
sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan penelitian ini adalah seluruh mahasiswa
pangan dan non pangan (Rusmawati 2013). yang sedang menempuh studi di perguruan
Ketidakmampuan mahasiswa mengelola tinggi yang ada di Madiun. Teknik
uang saku dan membuat skala prioritas akan pengambilan sampel penelitian secara acak
menjadikan mahasiswa bebas menggunakan (random sampling).
uang saku untuk kesenangannya saja. Data yang digunakan dalam
Kebebasan mahasiswa menggunakan uang penelitian ini adalah data primer yang
saku menjadi potensi besar mengarahkan diperoleh secara langsung dari mahasiswa
mahasiswa mengikuti gaya hidup hedonis. yang sedang menempuh studi pada
Jumlah uang saku merupakan besarnya uang Perguruan Tinggi di kota Madiun dengan
yang diberikan untuk membeli sesuatu yang menggunakan kuesioner yaitu teknik
diperlukan oleh para pelajar untuk pengumpulan data yang dilakukan dengan
memenuhi kebutuhan seperti makanan, cara memberikan seperangkat pertanyaan
minuman, pakaian, kos, dan lain sebagainya. atau pernyataan tertulis kepada responden
Uang saku diberikan secara harian, untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013: 193).
mingguan maupun bulanan yang membuat Data dalam penelitian ini dianalisis dengan
mereka dapat membayar hal-hal yang analisis regresi berganda yang sebelumnya
penting bagi mereka (Lermitte dan Jennifer, dilakukan uji keabsahan data yaitu uji
2004). Pendapat lain mengenai Uang saku validitas dan reliabilitas.
adalah uang yang dibawa untuk keperluan
sewaktu-waktu, uang jajan (Departemen PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Pendidikan Nasional, 2008). Uji keabsahan data
Berangkat dari fenomena-fenomena Hasil dari uji validitas diketahui
yang ada, mendorong peneliti untuk bahwa semua item kuesioner memiliki nilai
mengetahui lebih mendalam berkaitan r (r hitung) lebih besar dari r tabel (r hitung
dengan penelitian “Hubungan Jumlah Uang > r tabel). Sesuai kriteria pengujian bahwa
Saku dengan Gaya Hidup Hedonis jika r hitung > r tabel, maka item kuesioner
Mahasiswa Di Perguruan Tinggi Kota dinyatakan valid. Hasil uji reliabilitas di atas
Madiun”. memperlihatkan bahwa nilai Cronbach
Alpha untuk seluruh variabel lebih besar (>)

JURNAL PROMOSI | 81
Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
e-ISSN 2442-9449 Vol.6. No.2 (2018) 80-84
p-ISSN 2337-4721

dari 0,70. Sesuai kriteria pengujian menurut


Sekaran (1992) dalam Priyatno (2011: 69)
reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang
baik, 0,7 bisa diterima, dan di atas 0,8
adalah lebih baik. Ini berarti konstruk atau
variabel yang digunakan dalam penelitian
dinyatakan reliabel.

Uji Asumsi Klasik


Normalitas
Uji normalitas terhadap regresi dilakukan
dengan One Sample Kolmogorov Smirnov dan Gambar 1. Scatterplot
hasilnya memperlihatkan bahwa nilai Assymp Dari gambar 1. Scatterplot di atas dapat
Sig 0,084. Nilai ini lebih besar dari 0,05 (0,084 dilihat bahwa titik - titik menyebar tanpa
> 0,05) yang berarti data penelitian terdistribusi membentuk pola secara khusus. Jadi dapat
secara normal. disimpulkan pada model regresi penelitian
tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
Uji
Model Unstandardized Coefficients
B
Mu
Std. Error Analisis Regresi Linier Berganda dan
1 (Constant) 31,698 3,939 ltik Pengujian Hipotesis
oli Pada tabel berikut tersaji hasil olah data
nie untuk mendukung dilakukannya analisis
Jumlah Uang rit
1,095 0,457
Saku regresi berganda.
as
Uji multikolonieritas dilakukan oleh peneliti
untuk menguji apakah model regresi Variabel Toleranc
VIF Keterangan
independen e
terdapat korelasi antar variabel bebas
X3 Tidak terjadi
(independen). Kriteria pengujiannya jika 0,963 1,039
multikolinieritas
Nilai tolerance < 0,10 dan nilai VIF > 10
maka dikatakan bahwa ada multikolinieritas.
Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Berganda
Heteroskedastisitas Sumber: olah data oleh peneliti
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji
apakah dalam model regresi terjadi
Dari tabel tersebut dapat ditarik persamaan:
ketidaksamaan variance dari residual satu
Y = 31,698 + 1,095X3
pengamatan ke pengamatan yang lain. Hasil
pengujian dapat dilihat pada scatterplot Penjabaran dari persamaan tersebut nilai
berikut ini. konstanta sebesar 31,698 artinya tanpa
adanya jumlah uang saku, maka gaya hidup
hedonis pada mahasiswa akan tetap sebesar
31,698.
Nilai koefisien regresi jumlah uang saku,
senilai 1,095. Dari persamaan tersebut dapat
diambil kesimpulan bahwa variabel jumlah

82 | JURNAL PROMOSI
Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
e-ISSN 2442-9449 Vol.6. No.2 (2018) 80-84
p-ISSN 2337-4721

uang saku memiliki hubungan positif kenyataannya banyak sekali kebebasan yang
signifikan dengan gaya hidup hedonis. dimiliki mahasiswa untuk menggunakan
uang sakunya. Jika mahasiswa tidak mampu
Hasil Penelitian membuat skala prioritas kebutuhannya maka
Jumlah uang saku memiliki nilai akan muncul kecenderungan menggunakan
signifikansi 0,017. Nilai tersebut lebih kecil uang saku untuk bersenang-senang.
dari 0,05 (0,017 < 0,05). Hipotesis
menyatakan bahwa terdapat hubungan REFERENSI
jumlah uang saku dengan gaya hidup Baron, R. A dan Donn Byrne. (2003).
hedonis mahasiswa, diterima. Uang saku Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga.
adalah uang yang dibawa untuk keperluan
sewaktu-waktu, uang jajan (Departemen
Chaney, David. (2009). Lifestyles, Sebuah
Pendidikan Nasional, 2008). Uang saku
merupakan bentuk pengembangan tanggung Pengantar Komprehensif. Jalasutra,
jawab yang diberikan orang tua kepada Yogyakarta.
anaknya. Ketidakmampuan mahasiswa
mengelola uang saku serta membuat skala Departemen Pendidikan Nasional. 2008.
prioritas kebutuhannya akan menjadikan Peraturan Menteri Pendidikan
mahasiswa bebas menggunakan uang saku Nasional Nomor 27 Tahun 2008
untuk kesenangannya saja. Individu tentang Standar Akademik dan
(mahasiswa) yang tidak mampu mengelola Kompetensi Konselor.
keuangan (uang saku) yang dimilikinya akan
berpotensi membentuk pola konsumtif pada Eramadina. (2013). Hedonisme Dikalangan
mahasiswa. Kebebasan mahasiswa Mahasiswa. Didapat dari:
menggunakan uang saku menjadi potensi
http://eramadina.com/hedonisme di
besar mengarahkan mahasiswa mengikuti
gaya hidup hedonis. Hasil penelitian ini kalangan.
mendukung penelitian oleh Lutfiah,
Yohanes, dan Lisa (2015) bahwa terdapat Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis
hubungan positif dan signifikan jumlah uang Multivariate dengan Program SPSS
saku terhadap pola konsumsi mahasiswa 21. Semarang: UNDIP.
Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Malang tahun Kunto, A.A. (1999). Remaja tentang
angkatan 2013. Pola konsumsi ditujukan Hedonisme : Kecil Bahagia, Muda
untuk hal-hal kesenangan semata merupakan Foya-Foya, Tua Kaya Raya, Mati
cirri dari gaya hidup hedonis. Masuk Surga. Yogyakarta : PT.
Kanisius.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Lutfiah, Ulfa, Yohanes Hadi S., dan Lisa
dijabarkan sebelumnya maka dapat Rokhmani. (2015). Pengaruh Jumlah
disimpulkan bahwa saku memiliki hubungan Uang Saku Dan Kontrol Diri Terhadap
positif signifikan dengan gaya hidup hedonis Pola Konsumsi Mahasiswa Jurusan
mahasiswa. Kebanyakan mahasiswa Ekonomi Pembangunan Fakultas
diberikan tanggung jawab dan kepercayaan Ekonomi Universitas Negeri Malang.
orang tua berupa uang saku. Pada JPE, Vol. 8, No. 1.

JURNAL PROMOSI | 83
Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
e-ISSN 2442-9449 Vol.6. No.2 (2018) 80-84
p-ISSN 2337-4721

Myers G, David. 2015. Psikologi Sosial


edisi 10. Jakarta : penerbit Salemba
Humanika.

Priyatno, D. 2011. Buku saku SPSS


Analisis Statistik Data Lebih Cepat,
Efisien dan Akurat. Yogyakarta: Gava
Media.
Priyatno, D. 2013. Analisis Korelasi,
Regresi, dan Multivariate dengan
SPSS. Yogyakarta: Gava Media.

Rakhmat, Jalaluddin. 1991. Metode


Penelitian Komunikasi. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.

Remund, D. L. (2010). Financial literacy


explicated: The case for a clear
definition in an increasingly complex
economy. The Journal of Cosumer
Affairs, 44(2), 276-295.

Sarwono, Sarlito Wirawan. 2001. Psikologi


Remaja. Jakarta: Raja Grafindo :
Persada.

Trimartati, Novita. 2014. Studi Kasus


Tentang Gaya Hidup Hedonisme
Mahasiswa Bimbingan Konseling
Universitas Ahmad Dahlan.
Psikopedagogia, Vol. 3, No. 1

84 | JURNAL PROMOSI
Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro

Anda mungkin juga menyukai