TR 11 Kalkulus Integral
TR 11 Kalkulus Integral
NIM : 5193230011
NIM : 5193530018
Mei 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
rahmatNya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun
berdasarkan materi yang ada di RPS dan sumber yang kami dapatkan. Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas dari bapak dosen Olnes Hosefa Hutajulu,S.Spd. M.Eng dalam mata
kuliah Kalkulus Integral.
Dalam makalah ini penulis memaparkan materi berdasarkan sumber yang kami miliki.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, oleh sebab itu penulis
memohon kepada ibu dosen dan para literatur yang membaca makalah ini dapat memberikan
saran dan kritiknya untuk bisa memperbaiki kesalahan dan dapat membuat lebih baik lagi.
` Kelompok 9
1
BAB I
Bilangan kompleks (z) terdiri dari gabungan bilangan Real dan Imajiner. Oleh karena
itu, dapat kita notasikan dengan hubungan penjumlahan.
z = x + yi
Notasi di atas menunjukkan bahwa x adalah bagian REAL, sedangkan yi adalah bagian
imajiner murni. Bilangan x dan y, keduanya adalah bilangan real.
Himpunan bilangan kompleks digambarkan pada bidang kompleks, dan suatu bilangan
kompleks digambarkan dengan sebuah titik pada bidang kompleks Lebih mudahnya, ini
seperti menggambar titik pada koordinat x dan y, di mana x merupakan bagian REAL,
sedangkan y adalah bagian IMAJINER.
Contoh soal:
Ada 4 bilangan kompleks yang disimbolkan z1, z2, z3, dan z4.
z1 = 3 + 6 .
z2 = -3+2 .
z3 = -2-2 .
z4 = 4 - 3 .
Gambarkan titik-titik z1, z2, z3, dan z4 di bidang kompleks!
Jawab:
Kita buat koordinat x dan y, di mana z=x + y . 4 titik itu digambar sebagai berikut.
2
BAB II
Menurut definisi formal, bilangan kompleks merupakan pasangan terurut dua bilangan real.
Suatu bilangan kompleks , secara geometri dinyatakan sebagai titik pada bidang Cartesian.
Dengan demikian, semua bilangan kompleks dapat terwakili oleh semua titik pada bidang
Cartesian. Dalam keadaan ini, ada penamaan baru untuk sumbu sebagai sumbu real dengan
sistem satuan 1 dan sumbu dinamakan sumbu imajiner dengan sistem satuan . Titik asal O
menyatakan bilangan kompleks dan titik yang koordinatnya (x1,y1) menyatakan bilangan
kompleks z= (x1,y1) = x1 + y1i. Bidang Cartesian dinamakan bidang kompleks atau bidang .
Penyajian bilangan kompleks dalam bidang ini disebut diagram Argand.
Anda telah mengetahui bahwa setiap vektor di bidang Cartesian dapat dinyatakan sebagai
vektor yang berpangkal di titik dan ujungnya 0,0 = O di suatu titik (x, y) . Kemudian pasangan
terurut (x, y) tersebut menyatakan vektor yang dimaksud. Dalam pengertian yang terbatas
bilangan kompleks z (x, y) x yi dapat dipandang sebagai vektor (x, y) dan
operasi penjumlahan dan pengurangan dua bilangan kompleks secara geometri serupa
dengan operasi tersebut pada vektor.
3
Conso:
Diketahui bilangan kompleks z1 = 1+ 3i dan z2 = 3-2i
Gambarkan bilangan kompleks z1, z2, z1 + z2 dan z1 – z2 dengan cara seperti penjumlahan
dan pengurangan vector
Jawab:
Diletakkan pada satu bidang kompleks.
4
BAB III
5
conso
6
BAB IV
FUNGSI KOMPLEKS
Perhatikan fungsi f : I →C , dengan I merupakan sub himpunan bilangan real dan C himpunan
bilangan kompleks. Maka fungsi f ini merupakan fungsi bernilai kompleks. Fungsi ini
merupakan bentuk penyederhanaan fungsi yang memetakan sub himpuan bilangan real ke
bidang, atau lebih dikenal sebagai fungsi bernilai vektor. Sebagai contoh, diberikan fungsi f
(t) = cost + i sin t, 0 ≤ t ≤ 2π . Maka kurva dari fungsi kompleks ini berupa lingkaran satuan,
yaitu lingkaran yang berpusat di pisat koordinat dan berjari-jari satu. Sedangkan fungsi g(t) =
t + it 2 , −1 ≤ t ≤ 1, akan berupa parabola y = x2 , dari x = – 1 sampai x = 1, seperti gambar
berikut.
Selanjutnya akan dibahas tentang fungsi kompleks dengan domain bilangan kompleks.
Misalkan S merupakan sub himpunan bilangan kompleks dan fungsi f pada S adalah aturan
yang menetapkan setiap z di dalam S dengan tepat satu unsur di C dan dituliskan sebagai
f : S →C .
z →w = f (z) .
Pada rumus di atas, z adalah bilangan kompleks, jadi S merupakan domain definisi fungsi f
dan himpunan yang merupakan seluruh nilai fungsi f disebut sebagai range (jangkauan) dari f.
Sedangakn w adalah juga bilangan kompleks, sehingga dapat ditulis sebagai w = u + iv , yang
7
bergantung pada bilangan kompleksmz = x + iy. Jadi w dapat ditulis sebagai w = f (z) = u(x, y)
+ iv(x, y) .
Dengan demikian fungsi kompleks f(z) ekuivalen dengan pasangan fungsi u(x, y) dan v(x, y)
yang keduanya bergantung pada dua peubah x dan y.
Himpunan S disebut daerah asal (domain) dari f, ditulis Df dan f(z) disebut nilai dari f atau
peta dari z oleh f. Range atau daerah hasil (jelajah) dari f ditulis Rf , yaitu himpunan f(z) untuk
setiap z anggota S.
Conso:
Tuliskan f(z) = 2z2 – i dalam bentuk u dan v !
8
BAB V
FUNGSI EKSPONEN
Fungsi eksponensial (merah) terlihat hampir mendatar horizontal (naik secara sangat
perlahan) untuk nilai x yang negatif, dan naik secara cepat untuk nilai x yang positif.
Sebagai fungsi variabel bilangan real x, grafik ex selalu positif (berada di atas sumbu x) dan
nilainya bertambah (dilihat dari kiri ke kanan). Grafiknya tidak menyentuh sumbu x, tetapi
mendekati sumbu tersebut secara asimptotik. Invers dari fungsi ini, logaritma natural, atau
ln(x), didefinisikan untuk nilai x yang positif.
Secara umum, variabel x dapat berupa bilangan real atau bilangan kompleks, ataupun objek
matematika yang lain
Sifat-sifatnya
Dengan menggunakan logaritma natural, fungsi eksponensial yang lebih generik dapat
didefinisikan. Fungsi
yang terdefinisikan untuk a > 0, dan semua bilangan real x, disebut juga fungsi eksponensial
dengan basis a.
Perlu diperhatikan bahwa persamaan tersebut berlaku pula untuk a = e, karena
9
Fungsi eksponensial dapat "menterjemahkan" antara dua macam operasi, penjumlahan dan
pengkalian. Ini dapat dilihat dari rumus-rumus eksponen sebagai berikut:
Rumus-rumus di atas berlaku untuk semua bilangan real positif a dan b dan semua bilangan
10
11
BAB VI
FUNGSI TRIGONOMETRI
Fungsi trigonometri meliputi fungsi sinus, cosinus, tangen, dan fungsi kebalikan dari ketiga
fungsi tersebut. Persamaan fungsi trigonometri dapat dilihat seperti penjelasan di bawah.l
Sebelum membahas mengenai sudut istimewa pada trigonometri dan nilainya, perhatikan dulu
pembagian daerah diagram kartesius berikut.
Pembagian diagram kartesius dalam empat kuadran dapat mempermudah sobat untuk
menentukan nilai fungsi trigonometri. Pada kuadran I semua nilai (sin, cos, tan, dan
kebalikannya) bernilai positif. Fungsi trigonometri pada kuadran II yang bernilai
positif hanya sin dan kebalikannya (cosec). Pada kuadran III, fungsi trigonometri yang
12
bernilai postif hanya tan dan kebalikannya (cotan). Sedangkan pada kuadran IV, fungsi
trigonometri yang bernilai positif hanyacos dan sec.
Conso:
Selanjutnya,
Sudut berada pada kuadran IV. Fungsi cosinus pada kuadran IV adalah positif.
Nilai .
13
DAFTAR PUSTAKA
http://hendrydext.blogspot.com/2008/12/mengenal-bilangan-kompleks.html?m=1
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Fungsi_eksponensial
https://idschool.net/sma/fungsi-trigonometri-dan-sudut-istimewa-pada-trigonometri/
14