Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

FAKTOR KEWIRAUSAHAAN

Dosen pembimbing : Ns. Eni Hidayati, M. Kep, Sp. Kep Jiwa

Disusun Oleh:
Kelompok 1

1. Melinda setyorini (G0A017053)


2. Ricka Oktavia J.S (G0A017054)
3. Nanda Dewi Saputri (G0A017055)
4. Nabila Hikmatul Aulia (G0A017056)
5. Shafira Nurfatika chusna (G0A017057)
6. Suci Rahayu (G0A017058)
7. Vina Ayu Fitriani (G0A017059)
8. Putri Amalia L.S (G0A017060)
9. Jehan Latifah (G0A017061)
10. Siska Risdayanti (G0A017062)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN 2020

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur pada Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-
Nya, makalah dengan judul “Faktor Kewirausahaan” ini dapat terselesaikan tepat
waktu tanpa hambatan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa begitu banyak pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini. Melalui kesempatan ini, dengan
segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ns. Chanif, S. Kep, MNS selaku Ketua Program Studi DIII Keperawatan
Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Semarang.
2. Ns. Eni Hidayati, M. Kep, Sp. Kep Jiwa Dosen Pembimbing akademik
kami yang telah mengarahkan dan mendidik kami sehingga kami dapat
belajar dan mengetahui ilmu kewirausahaan serta membantu kami
menyelesaikan makalah ini dengan sebaik - baiknya.
3. Teman-teman dan semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pembuatan
makalah yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Walaupun kami sudah berusaha sungguh-sungguh dan semaksimal
mungkin, tapi kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan.

Semarang, 9 Maret 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

MAKALAH.......................................................................................................................i
FAKTOR KEWIRAUSAHAAN......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan....................................................................................................1
C. Metode Penulisan...................................................................................................2
D. Sistematika Penulisan.............................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN.......................................................................3
A. Definisi Kewirausahaan.........................................................................................3
B. Faktor – Faktor yang Pemicu Kewirausahaan........................................................3
C. Proses Terjadinya Kewirausahaan..........................................................................5
D. Tahap-Tahap Kewirausahaan.................................................................................9
E. Bekal Keterampilan Wirausaha..............................................................................9
F. Faktor Kegagalan Wirausaha...............................................................................11
BAB III...........................................................................................................................14
PENUTUP......................................................................................................................14
A. Kesimpulan..........................................................................................................14
B. Saran....................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di Indonesia kewirausahaan mengalami perkembangan yang cukup
pesat. Di negara yang sedang berkembang, usaha-usaha yang banyak
tumbuh di masyarakat umumnya tergolong sebagai usaha kecil. Fakta ini
menunjukkan bahwa usaha kecil merupakan mayoritas kegiatan
masyarakat yang memberikan kontribusi signifikan terhadap penciptaan
pendapatan penduduknya. Beberapa fakta tersebut antara lain: 40% dari
volume bisnis di banyak negara dilakukan oleh usaha kecil, 75% dari
perkerjaan baru dihasilkan oleh sektor usaha kecil, usaha kecil
menyumbang bagian tersebar dari penjualan di sektor manufaktur, dan
hampir di semua negara usaha kecil adalah tempat lahirnya
kewirausahaan. Namun demikian, terdapat juga fakta bahwa 50% dari
usaha kecil gagal pada dua tahun pertama dan manajemen yang buruk
adalah penyebab tersebar kegagalan usaha kecil (Daryanto 2013,p.2).
Kewirausahaan adalah upaya untuk menambah nilai bagaimana
menggabungkan sumber daya alam dan sumber daya manusia. Persatuan
kedua sumber daya ini dapat menghasilkan sesuatu yang baru jika
didukung oleh inovasi dan kreativitas. Jadi dengan memanfaatkan potensi
ini seseorang diharapkan menjadi manusia mandiri yang bahkan bisa
memberi manfaat untuk orang lain.

B. Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa mampu mengetahui definisi kewirausahaan
2. Mahasiswa mamapu mengetahui faktor pemicu kewirausahaan
3. Mahasiswa mampu megetahui proses terjadinya kewirausahaan
sebelum dan sesudah
4. Mahasiswa mampu mengetahui langkah menuju kewirausahaan
5. Mahasiswa mampu mengetahui bekal keterampilan kewirausahaan

1
2

6. Mahasiswa mampu mengetahui faktor kegagalan kewirausahaan

C. Metode Penulisan
Metode yang di pakai dalam makalah ini adalah :
Metode pustaka, yaitu metode yang dilakukan dengan mempelajari dan
mengumpulkan data dari pustaka yang berhubungan dengan alat, baik
berupa buku maupun informasi di internet

D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam makalah ini yaitu BAB I Pendahuluan
berisi mengenai latar belakang penulisan, tujuan penulisan, metode
penulisan dan sistematika penulisan. BAB II berisi mengenai konsep dasar
kewirausahaan yang disesuaikan dengan kasus topic dalam kewirausahaan
dalam kesehatan. BAB III berisi Penutup.
BAB II

KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN

A. Definisi Kewirausahaan

Secara umum, kewirausahaan adalah suatu proses dalam melakukan atau


menciptakan sesuatu yang baru dengan cara kreatif dan penuh inovasi yang
memberikan manfaat bagi orang lain dan bernilai tambah.
Pengertian Kewirausahaan Menurut Para Ahli :
1. Arif F. Hadipranata
Kewirausahaan adalah sosok orang yang berani mengambil resiko untuk
membuka sebuah usaha di berbagai kesempatan yang ada.
2. Thomas W Zimmerer
Kewirausahaan adalah suatu proses yang menerapkan daya kreatifitas serta
inovasi untuk memecahkan sebuah persoalan serta dapat mendapatkan
suatu peluang agar memperbaiki sebuah usaha atau bisnis.
3. Andrew J Dubrin
Kewirausahaan adalah seorang yang mendirikan dan menjalankan sebuah
usaha yang inovatif.
4. Robbin & Coulter
Kewirausahaan adalah ketika individu ataupun kelompok menggunakan
upaya terorganisir dan sarana untuk mencari/menciptakan peluang guna
memenuhi kebutuhan.

B. Faktor – Faktor yang Pemicu Kewirausahaan

Faktor- faktor yang mempengaruhi kewirausahaan dapat dibagi menjadi


dua, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor dari
dalam individu, sedangkan faktor eksternal merupakan hasil interaksi individu
dengan lingkungannya. Faktor- faktor yang mempengaruhi kewirausahaan,
antara lain :
1. Faktor internal

3
4

Faktor internal merupakan faktor dari dalam diri individu disebut juga
potensi individu yang meliputi berikut ini :
a. Kebutuhan berprestasi (need for achievement). Hal ini mendorong
individu untuk menghasilkan yang terbaik, memiliki inisiatif, dan
keinginan yang kuat untuk mengungkapkan ide – ide dalam
pikirannya, menyampaikan gagasan demi mencapai kesuksesan.
b. Internal locus of control yang artinya individu yang mempercayai
bahwa semua peristiwa yang terjadi adalah dibawah kendali dirinya
sendiri. Individu yang memiliki Internal locus of control mempercayai
bahwa kegagalan dan kesuksesan yang dialami ditentukan dari usaha
yang dilakukannya.
c. Kebutuhan akan kebebasan (need for independence). Kebutuhan
kebebasan berarti kebutuhan individu untuk mengambil keputusan
sendiri, menentukan tujuan sendiri, serta melakukan tindakan untuk
mencapai tujuan dengan caranya sendiri.
d. Nilai – nilai pribadi. Nilai pribadi akan menjadi dasar bagi individu
pada saat mengambil keputusan dalam membuat perencanaan untuk
mencapai kesuksesan.
e. Pengalaman. Diartikan sebagai pengalaman kerja individu sebelum
memilih untuk terjun dalam kewirausahaan. Pengalaman memberikan
pengaruh terhadap keberhasilan usaha.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan hasil interaksi individu dengan
lingkungannya, yaitu sebagai berikut :
a. Role model. Individu berwirausaha dengan cara meniru orang tua atau
saudara yang berwirausaha.
b. Dukungan keluarga dan teman. Dukungan dari orang terdekat akan
mempermudah individu, sekaligus menjadi sumber kekuatan ketika
menghadapi permasalahan. Adapun dukungan dari lingkungan terdekat
akan membuat individu mampu bertahan menghadapi permasalahan
yang terjadi.

4
5

c. Pendidikan. Pendidikan formal berperan penting dalam kewirausahaan


karena dapat memberi bekal pengetahuan yang dibutuhkan dalam
mengelola usala. Terutama, ketika menghadapi suatu permasalahan,
sekolah atau universitas sebagai tempat berlangsungnya pendidikan
formal yang mendukung kewirausahaan akan mendorong individu
untuk menjadi seorang wirausahawan.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi kewirausahaan ada dua, yaitu faktor internal yang
merupakan faktor dari dalam diri individu, yang meliputi kebutuhan
berprestasi, internal locus of control, kebutuhan akan kebebasan, nilai-
nilai pribadi dan pengalaman, sedangkan faktor eksternal yang merupakan
hasil interaksi individu dengan lingkungannya meliputi role model,
dukungan keluarga dan teman serta pendidikan.(Dr. H. A. Rusdiana, Drs.,
n.d.)

C. Proses Terjadinya Kewirausahaan

Seseorang yang memiliki kemauan berusaha biasanya diawali


dengan adanya suatu tantangan. Ada tantangan, maka ada usaha untuk
berpikir kreatif dan bertindak inovatif. Ada usaha pasti ada tantangan. Bila
tidak ada tantangan, tidak akan ada usaha, yaitu berfikir kreatif dan
bertindak inovatif.
Dengan adanya tantangan tersebut, seseorang akan berpikir kreatif
untuk melahirkan ide-ide, gagasan-gagasan, khayalan-khayalan, dan
dorongan untuk berinisiatif. Khayalan-khayalan (dreams) ini memang
penting untuk melahirkan gagasan. Gagasan, ide, dan dorongan muncul
apabila kita berpikir kreatif. Dengan demikian, bila tidak ada tantangan,
kita tidak akan kreatif. Semua tantangan pasti memiliki risiko, yaitu
kemungkinan berhasil atau tidak berhasil. Oleh sebab itu wirausahawan
adalah orang yang berani menghadapi risiko dan menyukai tantangan.
Pada hakikatnya manusia berkembang dari pengalaman, belajar
dan berpikir. Ide kreatif dan inovatif wirausahawan kadang kala muncul

5
6

melalui proses imitasi (peniruan) dan duplikasi, kemudian berkembang


menjadi proses pengembangan, dan berujung pada proses penciptaan
sesuatu yang baru dan berbeda (inovasi). Kemampuan berinovasi
wirausahawan dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari diri
pribadi maupun dari lingkungan.
Faktor pribadi yang memicu kewirausahaan adalah dorongan untuk
berprestasi, komitmen yang kuat, nilai-nilai pribadi, pendidikan, dan
pengalaman yang dimiliki (terinternalisasi). Inovasi ini akan dipicu oleh
faktor pemicu yang berasal dari lingkungan pada waktu inovasi, yaitu
peluang, model peran, dan aktivitas.
Kewirausahaan muncul apabila memiliki motivasi, komitmen
(kesungguhan), nilai-nilai pribadi, pendidikan, dan pengalaman. Faktor-
faktor pribadi akan berkembang bila dipicu oleh lingkungan, seperti
peluang, peran, aktivitas, persaingan, sumber daya, kebijakan pemerintah,
pesaing, pelanggan, pemasok (supplier) investor, dan banker lainnya.
Berikut adalah proses menuju kewirausahaan yang sukses yang
diawali dengan tantangan dan diakhiri dengan keberhasilan.
1. Pertama, dengan ada tantangan, seorang wirausahawan akan berpikir
kreatif dan berusaha inovatif. Orang yang berpikir kreatif dan
bertindak inovatif adalah orang yang produktif. Oleh sebab itu, orang
yang memiliki tantangan selalu berfikir kreatif, produktif, dan
inovatif.
2. Kedua, akan ada usaha dan setiap usaha pasti ada tantangan. Sekali
menemukan tantangan, maka tantangan berikutnya akan tumbuh.
Tantangan merangsang wirausahawan berpikir kreatif dan bangkit,
mengkhayal (dreams) menggagas, mencari jalan keluar dari
tantangan. Proses kreatif inilah yang oleh Zimmerer (1996)
didefinisikan sebagai “berpikir sesuatu yang baru (thinking new
things)”. Hasil berpikir (kreatif) adalah gagasan, khayalan, imajinasi,
dan ide-ide, yang kemudian diimplementasikan dalam bentuk
tindakan nyata (inovasi), yaitu “melakukan sesuatu yang baru (doing
new things) untuk menghasilkan produk-produk inovatif. Kreativitas

6
7

dan inovasi dilakukan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan


berbeda yang dikenal dengan nilai tambah. Nilai tambah akan
menghasilkan daya saing, dan daya saing akan menghasilkan peluang.
3. Ketiga, seseorang berpikir (kreatif) dan bertindak (inovatif)
merupakan orang yang produktif. Orang yang produktif adalah orang
yang selalu berpikir dan bertindak untuk menghasilkan “sesuatu yang
baru dan berbeda (somethings new and different). Sesuatu yang baru
dan berbeda tidak lain merupakan nilai tambah. Nilai tambah
memproyeksikan kualitas, dan kualitas memproyeksikan keunggulan.
Keunggulan menghasilkan daya saing. Daya saing merupakan
peluang. Dengan demikian, orang kreatif dan inovatif adalah orang
yang produktif untuk menghasilkan sesuatu yang berbeda, bernilai
tambah, unggul, berkualitas, berdaya saing, memiliki banyak peluang,
dan identik dengan kesuksesan.
Wirausahawan akan berhasil dan tangguh, bila ada semangat dan
kerja keras. Semangat dan kerja keras inilah modal utama yang
menentukan wirausahawan akan mengalami keberhasilan ataupun
kegagalan berwirausaha. Usaha dan pekerjaan yang ditekuninya
tersebut harus sungguh-sungguh jangan hanya bersifat asal-asalan,
sampingan, atau sambilan, tetapi harus betul-betul ditekuni.
Keseriusan dan ketekunan inilah yang disebut dengan loyalitas,
komitmen, dan tanggung jawab.
Proses Perkembangan Kewirausahaan
Setelah menjadi wirausahawan pasti anda ingin berkembang
1. Pertama,fase inovasi. Kewirausahaan berkembang dan diawali dengan
adanya inovasi. Inovasi dipicu oleh faktor pribadi dan lingkungan.
Faktor individu yang memengaruhi inovasi adalah pencapaian locus of
control, toleransi, pengambilan resiko, nilai – nilai pribadi, pendidikan
dan pengalaman. Sementara itu, faktor eksternal yang berasal dari
lingkungan yang memengaruhi inovasi adalah peluang, model peran
dan aktivitas.

7
8

2. Kedua, fase kejadian pemicu. Setelah inovasi semakin merangsang


untuk terus berproses dan timbullah kejadian pemicu. Kejadian pemicu
dipengaruhi oleh faktor pribadi, sosiologi dan lingkungan. Faktor
pribadi yang memengaruhi kejadian pemicu meliputi locus of control,
toleransi, pengambilan resiko, nilai – nilai pribadi, pendidikan,
pengalaman, keberanian menghadapi resiko, ketidakpuasan dan usia.
Sementara itu, faktor lingkungan yang memicu terdiri atas peluang,
model peran, aktivitas, persaingan, sumber daya, inkubator dan
kebijakan pemerintah. Selanjutnya, faktor sosiologi yang memicu
terdiri atas jaringan, kelompok, orang tua, keluarga dan model peran.
3. Ketiga, fase implementasi. Setelah ada pemicu, maka dalam
implementasinya dipengaruhi oleh faktor pribadi, lingkungan dan
sosiologi. Faktor pribadi yang memengaruhi implementasi terdiri atas
visi, komitmen, manajer, pemimpin dan wirausahawan. Faktor
lingkungan yang memengaruhi implementasi terdiri atas pesaing,
pelanggan, pemasok, investor, banker, inkubator, sumber daya dan
kebijakan pemerintah. Faktor sosiologi yang memengaruhi
implementasi meliputi jaringan, kelompok, orang tua, keluarga dan
model peran.
4. Keempat, fase pertumbuhan. Implementasi mendorong pertumbuhan.
Pada fase pertumbuhan dipengaruhi oleh pribadi, organisasi dan
lingkungan. Faktor pribadi yang memengaruhi pertumbuhan terdiri
atas visi, komitmen, manajer, pemimpin, dan kewiusahawanan. Faktor
organisasi yang memengaruhi pertumbuhan kewirausahaan meliputi
kelompok, strategi, struktur, budaya dan produk. Sementara itu, faktor
lingkungan yang memengaruhi pertumbuhan terdiri atas pesaing,
pelanggan, pemasok, investor dan banker.
Seseorang yang berhasil dalam berwirausaha adalah orang yang
dapat menggabungkan nilai-nilai,sifat-sifat utama (pola sikap) dan
perilaku dengan bekal pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan
praktis (knowledge and practice). Jadi, pedoman-pedoman,
pengharapan-pengharapan dan nilai-nilai, baik yang berasal dari

8
9

pribadi maupun kelompok berpengaruh dalam membentuk perilaku


kewirausahaan.

D. Tahap-Tahap Kewirausahaan

Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha:


1. Tahap memulai
Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan
melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha
baru, melakukan akuisisi, atau melakukan “franchising”. Tahap ini
juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang
pertanian,industri, atau jasa.
2. Tahap melaksanakan usaha
Dalam tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek
yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek: pembiayaan,
SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi
bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan, pemasaran,
dan melakukan evaluasi.
3. Tahap mempertahankan usaha
Tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai
melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti
sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
4. Tahap mengembangkan usaha
Tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau
mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha
menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil

E. Bekal Keterampilan Wirausaha


1. Self Knowledge (pengetahuan), artinya ia memiliki pengetahuan
tentang bidang usaha yang akan digeluti dan ditekuninya, seingga
usahanya akan berjalan dengan sopir yang tidak buta, karena telah

9
10

mengetahui pengetahuan tentang bidangnya, atau lebih jelasnya yaitu


sesuai dengan ahlinya/kemampuannya.
2. magination, (memilki imajinasi) artinya orang tersebut telah
mempunyai pengalaman dan gambaran tentang usaha yang akan
ditekuninya yang akan dikombinasikan dengan ide, gagasan, strategi
dan perspektif yang baru.
3. Practical Knowledge (memiliki pengetahuan praktis), pengetahuan
tersebut adalah bekal dalam menjalani usahanya, baik itu berupa
tekhnik, desain, prosesing, pembukuan, administrasi, dan yang paling
utama adalah pemasaran dan human relation dari orang tersebut untuk
mendapatkan costumer.
4. Search Skill (kemampuan untuk menemukan, berkreasi, dan
berimajinasi), artinya seorang wirausaha haruslah memiliki
kemampuan tersebut sebagai langkah awal untuk menjalankan
usahanya agar dapat eksis dan mampu bersaing dengan yang lainnya.
5. Foresight (kemampuan untuk memandang jauh kedepan), artinya
orang tersebut mampu utnuk membuat perencanaa dan mampu untuk
memprediksi usahanya kedepan, dan mampu utnuk memperkirakan
peluang dimasa yang akan datang, masihkan usahanya dapat diterima
oleh pasar ataukah sudah tidak. Hal ini juga berkaitan dengan planning
seseorang tentang usahanya kedepan, tentunya dengan perencanaan-
perencanaan yang telah ditentukan waktunya.
6. Computation Skill (kemampuan berhitung dan kemampuan dalam
memprediksikan), artinya seorang wirausaha diharuskan mempunyai
kemampuan dalam memprediksikan usahanya kedepan. Hal ini dapat
dilakukan dengan pembuatan perencanaan dan pengamatan segmentasi
pasar.
7. Communication Skill (kemampuan dalam berkomunikasi), artinya
seseorang dituntut utnuk mampu bergaul, berkomunikasi, mempunyai
public speaking yang bagus, serta mampu untuk membangun relasi.
Hal ini dimaksudkan untuk menarik dan meyakinkan pembeli atau
pengguna jasa terhadap usahanya, serta mampu untuk membangun

10
11

jaringan (networking) sebagai pondasi utama dalam mengembangkan


usahanya.

F. Faktor Kegagalan Wirausaha

Gagalnya wirausaha disebabkan karena,

1. Kurangnya kehandalan SDM dan tidak kompeten dalam manajerial


serta kurangnya pengalaman ketika menjalankan strategi perusahaan.
Strategi baik yang dibuat tidak dapat dilaksanakan tanpa adanya
kompetensi dalam manajerial. Menempatkan orang-orang yang tidak
kompeten di tempat yang sangat strategis akan memperburuk jalannya
usaha. Kompetensi dalam manajerial sangat membantu keberhasilan
perusahaan karena meletakan orang-orang yang sesuai dengan
kemampuan, bakat dan minat bekerja karyawan akan mempermudah
usaha dan strategi perusahaan untuk dilaksanakan.
2. Kurangnya pemahaman bidang usaha yang diambil karena tidak dapat
memvisualisasikan dengan jelas usaha yang akan digeluti.
Seorang wirausahawan apabila tidak dapat mendeskripsikan dan
memvisualisakan bentuk usaha yang digeluti mengantar pada
kehancuran usaha. Pemaham bisnis atau bidang usaha yang diambil
secara kontekstual dan riel sangat membantu arah, tujuan, misi, dan
visi perusahaan. Kejelasan bidang usaha yang telah ditentukan sangat
membantu dan mempermudah mengambil kebijakan manajerial dan
strategi yang dibuat.
3. Kurangnya kehandalan pengelolaan administrasi dan keuangan (modal
dan kendali kredit).
Pencatatan adminsitrasi dan keuangan secara sembarang akan semakin
memperburuk kondisi usaha karena tidak dapat membaca transaksi
dan aktivitas yang telah terjadi. Aktivitas yang telah dilalui seperti
pembayaran utang-piutang, jumlah pesanan, jadwal kirim, proses
produksi, dll akan tidak dapat terselelsaikan dengan baik. Penangana
modal dan kreditdari bank atau swasta apabila tidak dicatat

11
12

pengeluaran dan alokasi penggunaannya akan semakin memperburuk


kondisi keuangan. Alangkah baiknya dalam melakukan aktivitas
selalu berpedoman “Segala yang telah dikerjakan harus dicatat dan
segala yang tercatat harus dapat dikerjakan dengan baik” sehingga
perusahaan yang menggunakan prinsip tersebut dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya.
4. Gagal dalam perencanaan.
Kegagalan dalam menerapkan rencana biasanya karena rencana yang
telah dibuat berdasarkan pengalaman orang lain atau sebuah idealis
yang belum pernah diaplikasikan. Kegagalan ini terjadi karena tidak
tahu sama seklai kondisi atau medan usaha yang digelutinya. Faktor-
faktor yang mendukung kegagalan dalam melaksanakan atau
menerapkan rencana adalah dari dalam diri sendiri.
5. Tempat usaha dan lokasi yang kurang memadai.
Tempat usaha dan lokasi sangat menentukan kelancaran bisnis yang
digeluti. Salah memilih, membangun, atau membuka tempat usaha
yang harapnnya dapat memperbesar usaha justru kandas karena
kesalahan tersebut. Tempat usaha seharusnya diperiksa dulu
kelayakannya seperti budaya, karakter, strata sosial, pendapatan,
selera, kemanan masyarakat disekitarnya.
6. Kurangnya pemahaman
Dalam pengadaan, pemeliharaan, dan pengawasan bahan baku dan
sarana peralatan. Kemampuan dalam pengadaan, pemeliharaan,
pengawasan bahan baku dan peralatan yang dimiliki sangatlah
penting. Karena apabila tidak memiliki kemapuan dalam bidang ini
akan membuat biaya operasioanal semakin tinggi dan kerugian akan
terjadi.
7. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi perubahan
teknologi.
Seoranng yang berwirausaha haruis berani melakukan perubahan
dalam organisasinya. Salah satu perubahan yang dapat membantunya
adalah perubahan teknologi yang sedang berkembang.

12
13

Ketidakmampuan mengikuti perubahan teknologi tidak membuat


organisasi mati begitu saja tetapi pergerakan organisasinya berlahan-
lahan lambat dan berangsur-angsur ketinggalan dengan organisasi
yang lain yang lebih cepat menanggapi perubahan teknologi.
8. Hambatan birokrasi
Birokrasi sangat membantu dalam kearsipan dan adminsitrasi
organisasi tetapi apabila birokrasi sangat lambat dan menghambat
sama sekali maka akan memperlambat laju kinerga organsiasi.
9. Keuntungan yang tidak mencukupi. Keuntungan yang akan diperoleh
dalam berwirausaha adalah dasar motivasi ketika seseorang
merencanakan bidang usaha. Akan tetapi keuntungan yang diperolah
di luar dari jangkau biaya yang telah dikeluarkan atau perkiraan laba
yang diperoleh sebelumnya akan mengakibatkan kelangsungan usaha
yang cepat berhenti.
10. Tidak adanya produk yang baru.
Produk yang telah dibuat dan berhasil memenangi pasar belum tentu
akan bertahan lama karena banyak kompetitor yang selalu melakukan
inovasi maupun perbaikan produk mereka untuk tampil di pasar.
Pengusaha yang tidak pernah menampilkan produk baru yang kreatif
maupun inovatif akan mempercepat berhenti usahanya.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kewirausahaan adalah suatu proses dalam melakukan atau
menciptakan sesuatu yang baru dengan cara kreatif dan penuh inovasi
yang memberikan manfaat bagi orang lain dan bernilai tambah. Dalam
menjalani wirausaha ada juga Faktor kegagalannya antara lain Kurang
kompeten dalam hal manajerial, Kurang pengalaman dalam lapangan yang
akan dimasuki, Gigih dalam perencanaan, Kurang memadahinya lokasi,
Kurang pengawasan peralatan, Sikap setengah hati, dan, Kurang siap
mengalami perubahan atau pengalihan

B. Saran
Saran kami dalam menulis makalah ini adalah:
1. mari kita ciptakan lapangan kerja baru dengan menjadi seorang
wirausahawan
2. menjadi seorang wirausahawan tidak mudah karena memiliki
banyak tantangan sebelum sampai pada tujuan yang ingin dicapai

14
DAFTAR PUSTAKA

Dr. H. A. Rusdiana, Drs., M. M. (n.d.). Kewirausahaan Teori dan Praktik .


Retrieved from http://digilib.uinsgd.ac.id/8783/1/Buku Kewirausahaan Teori dan
Praktek.pdf

Suryana Dr, Msi. 2013. Kewirausahaan : Pedoman Praktis, Kiat dan


Proses Menuju Sukses Edisi 4. Jakarta. Salemba empat.

Zimmerer Thomas & Scarborough Norman. 2008. Kewirausahaan dan


Manajemen Usaha Kecil Edisi 5 Buku 1. Jakarta. Salemba Empat.

Zimmerer Thomas & Scarborough Norman. 2008. Kewirausahaan dan


Manajemen Usaha Kecil Edisi 5 Buku 2. Jakarta. Salemba Empat.
Nurmala. 2010. Pengertian dan Proses Kewirausahaan.

15

Anda mungkin juga menyukai