Nim : 7183240027
3. Bagaimana nekanisme penetapan harga barang-barang dalam pasar dalam pandangan Islam?
4. Mengapa hisbah dan pengawasan pasar diperlukan untuk menjaga kestabilan kondisi ekonomi
pasar dalam Islam?
5. Bagaimana peran kebijakan intervensi pemerintah atau negara dalam pasar dengan konsep
islam
JAWAB
1. Struktur pasar adalah berbagai hal yang dapat memengaruhi tingkah laku dan kinerja
perusahaan, skala produksi dan jenis produksi. Dalam menyeimbangkan suatu harga pasar
memiliki berbagai cara, kelemahan, dan kelebihan masing-masing sesuai struktur pasar
Struktur Pasar yang Islami adalah pasar yang menciptakan tingkat harga yang adil. Adil
dalam hal ini adalah tidak merugikan konsumen maupun produsen, terkait dengan surplus
produsen dan surplus konsumen. Struktur Pasar dalam Islam didasarkan atas prinsip kebebasan,
termasuk dalam melakukan kegiatan ekonomi.
2. Pasar adalah suatu tempat di mana keberlangsungan transaksi jual beli dilakukan. Di
dalamnya terdapat pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) sebagai salah satu pelengkap
dalam suatu transaksi. Pasar sendiri dibagi menjadi dua, yaitu Pasar Persaingan Sempurna dan
Pasar Persaingan Tidak Sempurna. Pasar Persaingan Sempurna adalah pasar yang menjual
barang yang bersifat homogen atau sejenis dan jumlah penjual dan pembeli sangat banyak.
Sedangkan pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar di mana terdapat satu atau beberapa
penjual yang menguasai pasar atau harga, serta satu dari beberapa pembeli yang menguasai pasar
atau harga. Pasar Persaingan Tidak Sempurna dibagi menjadi tiga, yang pertama ada Pasar
Monopoli, Pasar Oligopoli, dan Pasar Monopolistik.
Pasar Monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual dalam
satu pasar, dan penjual tersebut juga sebagai penentu harga yang akan diberikan kepada
konsumen. Dalam pasar ini, barang utama tidak mempunyai barang substitusi atau barang
pengganti. Dalam Islam sendiri, monopoli tidak dianjurkan dalam suatu transaksi jual beli
ataupun pasar karena sudah bertentangan dengan syariat Islam itu sendiri. Sang penentu harga
atau produsen menjadi ujung tombak dalam situasi pasar seperti ini, mereka akan memberikan
harga dengan ketentuan mereka masing-masing. monopoli diartikan sama dengan konsep ihtikar
atau penimbunan. Sedangkan ihtikar sendiri sangat dilarang dalam Islam. Ihtikar digunakan
untuk menyatakan hak istimewa untuk mengumpulkan serta menguasai komoditi kebutuhan
dalam upaya memainkan kendali dalam menentukan harga sebuah komoditi. Dengan kata lain,
ihtikar suatu usaha untuk memonopoli suatu komoditi agar terjadi kenaikan suatu komoditi
tersebut.
Monopolistik, adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang
menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek Dalam jenis pasar
ini, terdapat jenis barang yang sama, tetapi perusahaan memiliki ciri khas masing-masing untuk
setiap produk yang mereka buat. Sistem pasar dalam monopolistik adalah dengan bersaing secara
sehat, mereka mengeluarkan produk sejenis tetapi mempunyai kelebihan dan kekurangannya
masing-masing. Dalam pandangan Islam sendiri, monopolistik dianggap tidak bermasalah dalam
struktur pasar. Produsen pada pasar monopolistik menentukan harga sesuai dengan harga pasar.
Mereka tidak semena-mena dalam menaikkan ataupun menurunkan harga maupun komoditi itu
sendiri. Dalam Islam, dikatakan bahwa transaksi jual beli tidak dilarang, melainkan riba-lah yang
sesungguhnya dilarang.
3 . Ekonomi Islam adalah sistem ekonomi yang menjelaskan tentang pengambilan keputusan
dalam setiap kegiatan ekonomi berdasarkan dengan aturan atau syariat Islam.
Menurut beberapa ahli, ekonomi Islam merupakan ajaran atau aturan untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Sedangkan mengenai penetapan harga merupakan praktek yang tidak
diperbolehkan oleh syariat islam.
Pemerintah maupun otoritas ekonomi tidak mempunyai hak dan wewenang untuk
menentukan harga tetap, kecuali pemerintah telah menyediakan para pedagang jumlah yang
cukup untuk dijual dengan menggunakan harga yang telah ditentukan oleh pemerintah tersebut.
( Rozalinda 2017 : 169 ) Menurut para ulama Fiqh dalam kondisi apapun penetapan atau
pematokan harga yang dilakukan oleh pihak pemerintah merupakan suatu kezaliman.
Karena melonjaknya harga di pengaruhi oleh tingginya permintaan maupun faktor alam
dan segala bentuk campur tangan pemerintah mengenai penetapan harga tidak di perbolehkan.
Jika pemerintah ikut campur tangan dalam penetapan harga ini berarti pemerintah telah berbuat
zalim kepada para pihak yang melakukan jual beli yang mengakibatkan rusaknya mekanisme
pasar yang sehat. Dari sini jelas bahwa tidak dibenarkan adanya intervensi atau kontrol
manusia dalam penentuan harga itu. Sehingga akan menghambat sistem alami pasar yang dikenal
dengan istilah supply and demand. Dalam rangka melindungi hak pembeli dan penjual, Islam
membolehkan bahkan mewajibkan untuk melakukan intervensi harga, ada beberapa faktor yang
memberikan intervensi harga antara lain :
b. Intervensi harga melindungi kepentingan masyarakat yang lebih luas karena pembeli biasanya
mewakili masyarakat yang lebih luas sedangkan penjual mewakili kelompok yang lebih kecil
c. Intervensi harga menyangkut kepentingan masyarakat yaitu untuk melindungi penjual dalam
hal profit margin atau keuntungan dan pembeli dalam hal purchasing power Jika harga tidak
ditetapkan ketika penjual menjual dengan harga yang tinggi dapat merugikan pembeli
4. Dalam konsep awal al Hisbah, lembaga ini memiliki fungsi yang sangat luas. Lembagai
ini bahkan mengatur hak-hak yang berkaitan dengan Allah (Mamat, 2010). Muhtasib sebagai
pengawas pasar juga mempunyai tugas dalam mengatur hak-hak manusia ataupun hak bersama
yang kesemuanya berlangsung dalam pasar. Muhtasib bertugas menjamin tidak terjadinya
kecurangan di pasar, penimbunan barang yang dapat menyebabkan naiknya harga, spekulasi di
pasar atau mafia di pasar, dan segala bentuk yang dapat mengganggunya.Menurut Zulfaqar bin
Mamat (2010), lembaga al hisbah mempunyai peranan dalam peningkatan ekonomi masyarakat.
Hal ini dengan menegakkan keadilan di pasar, membela yang hak dan memerangi yang bathil.
Muhtasib sebagai pengawas pasar adalah memberantas segala bentuk penipuan.
5. Pada dasar nya peranan pemerintah dalam perekonomiam yang isalmi, memiliki dasar
rasionalitas yang kokoh. Dalam pandangan islam, peran pemerintah di dasari oleh beberapa
argumnetasi. Pertama derivasi dari konsep kekhalifahan, kedua, konsekuesni adanya kewajiban-
kewajiban kolektif (fardh – kifayah) dan yang terakhir adanya kegagalan pasar dalam
merealisasika falah.Pemerintah adalah pemegang amanah Allah untuk menjalankan tugas-tugas
kolektif dalam mewujudkan kesejahteraan dan keadilan serta tata kehidupan yang baik bagi
seluruh umat.
3.
A. Bedakan lah teori permintaan dan penawaran secara islam dan hkonvensional
menggunakan kurva dan deskriptif secara detail. Mulai dari defenisi hukum kurva faktor2 yang
memoengaruhi serta fungsinya
Secara umum permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu
pasartertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu. Penafsiran dalam
islam tidak jauh berbeda yang membedakannya adalah bahwa dalam islam kita harusi
memperhatikan syariat syariat yang dilarang dalam islam
Penawaran dalam ilmu ekonomi adalah banyaknya barang atau jasa yang tersedia dan
dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap waktu i tertentu. Sedangkan
penawaran dalam islam adalan islam memandang manusia secara umum, apakah sebagai
konsumen atau produsen, sebagai suatu objek yang terkait dengan nilai nilai. Nilai nilai yang
paling pokok adalah kesederhanaan.a
Permintaan
4. Jumlah penduduk
Penawaran
4. Kondisi alam
Dalam analisis biayanya, efisiensi maksimum produksi akan terjadi jikalau konsep dalam
ekonomi Islam dengan instrumen bagi hasil lebih dipilih dibanding menggunakan instrumen
bunga dalam ekonomi konvensional. Sehingga dengan adanya wacana dan penemuan baru ini,
yang jauh lebih baik dari sisi teori ataupun praktik akan lebih Keyakinkan bahwa Ekonomi Islam
adalah sebuah sistem yang “sehat”.