NAMA : ANDI PAISAL
NIM : P19010037
KELAS : K1-19
i
Kata Pengantar
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Aspek Perilaku Konsumen”.
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Studi Kelayakan Bisnis.
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL ……………………………………………………………………………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR .………………………………………………………………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………………………………………… 18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
.3 Latar Belakang
Saat ini konsumen semakin cerdas dan selektif dalam memilih produk yang akan
dikonsumsinya. Konsumen sebagai individu memiliki kriteria dan kondisi yang berbeda satu
sama lainnya dan perbedaan ini pula yang menyebabkan kompleksnya perilaku konsumen.
Seiring semakin cerdasnya konsumen dan semakin bertambahnya pilihan produk yang
tersedia di pasar, menimbulkan persaingan yang semakin ketat antar produsen dalam
usaha memperebutkan perhatian konsumen yang ada di pasar untuk membeli produknya.
Keputusan konsumen dalam pembelian sangat beragam, konsumen berasal dari
beberapa segmen sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda. Masih
terdapat banyak faktor yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Produsen perlu
memahami perilaku konsumen terhadap produk atau merek yang ada di pasar, selanjutnya
perlu dilakukan berbagai cara untuk membuat konsumen tertarik terhadap produk yang
dihasilkan.
Pemahamam perilaku konsumen adalah problem yang mendasar ketika akan
menentukan strategi bauran pemasarannya. Dengan mengenal konsumen, akan dipahami
karateristik bagaimana seseorang membuat keputusannya dan mengetahui berbagai faktor
yang mempengaruhi perilaku mereka dalam mengambil keputusan atas penggunaan suatu
barang atau jasa antara lain faktor lingkungan, perbedaan dan pengaruh individual, serta
proses psikologis. Pemahaman terhadap perilaku konsumen bukanlah pekerjaan yang
mudah, tetapi cukup sulit dan kompleks. Hal ini disebabkan oleh banyaknya variabel-
variabel yang mempengaruhinya yang cenderung saling berinteraksi. Meskipun demikian,
apabila hal tersebut dapat dilakukan, maka suatu perusahaan penghasil barang maupun
jasa akan dapat meraih keuntungan yang jauh lebih besar daripada perusahaan pesaingnya
karena dengan memahami perilaku konsumen maka perusahaan tersebut dapat
memberikan kepuasan secara lebih baik kepada konsumennya.
1
1.1.1.2 Rumusan Masalah
.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu manfaat studi perilaku konsumen dan bagaimana variabel perilaku
konsumen
2. Mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi perilaku dan pilihan konsumen
3. Mengetahui bagaimana pentingnya memahami model keputusan dalam pembelian
konsumen
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Schiffman dan Kanuk, Perilaku konsumen adalah suatu proses yang dilalui
oleh seorang pembeli dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi serta
bertindak pada konsumsi produk dan jasa, maupun ide yang diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan seseorang tersebut.
Menurut John C. Mowen & Michael Minor, Perilaku konsumen sebagai studi tentang
unit pembelian (buying unit) & proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi
berbagai produk, jasa & pengalaman serta ide-ide.
Menurut Lamb, Hair dan Mc.Daniel menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah
proses seorang pelanggan dalam membuat keputusan untuk membeli, menggunakan
serta mengkonsumsi barang-barang dan jasa yang dibeli, juga termasuk faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan pembelian dan penggunaan produk. (Rangkuti,2002:91)
Dengan kata lain, perilaku konsumen merupakan suatu proses dan aktifitas saat
seseorang atau organisasi berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian,
pemakaian, dan pengevalusian produk atau jasa demi memenuhi keinginan dan
kebutuhannya. Perilaku konsumen merupakan berbagai hal-hal yang mendasari konsumen
untuk membuat suatu keputusan dalam pembelian suatu produk atau jasa.
Adapun Profesi yang relavan dalam kajian perilaku konsumen antara lain manajer,
produsen, birokrat, konsultan, dan peneliti. Dalam menjalani profesi tersebut kajian
perilaku konsumen sangat diperlukan, Selain itu dapat memberikan pengertian dan
3
pemahaman tentang suatu hal sesuai profesi yang dijalani masing-masing. Adapun manfaat
perilaku konsumen bagi seorang manajer, produsen, birokrat, konsultan, dan peneliti,
antara lain :
4
memahami cara konsumen dalam bertingkah laku, bertindak, berpikir, dan yang terpenting
bagaimana konsumen mengambil suatu keputusan terhadap barang yang ditawarkan atau
dipasarkan sehingga produsen bisa merancang strategi pemasaran dengan baik.
3. Manfaat perilaku konsumen bagi birokrat
Birokrat merupakan orang yang bekerja di berbagai instansi pemerintahan.
Birokrat harus mempelajari perilaku konsumen agar mudah dalam memenuhi
kebutuhan kesejahteraan konsumen. Pemerintah dituntut untuk bisa menyejahterakan
masyarakatnya. Dalam mencapai tujuan tersebut tentunya pemerintah harus
mangambil keputusan yang dilihat dari perilaku konsumen (masyarakat). Misalnya
masyarakat (konsumen) yang berekonomi rendah sulit dalam melakukan pengobatan di
rumah sakit, maka pemerintah harus bisa merasakan apa yang diinginkan oleh
masyarakat (konsumen) dan mampu mengambil keputusan yang dapat memenuhi
kesejahteraan masyarakat, misalnya pemerintah mengadakan pengobatan gratis bagi
kalangan masyarakat yang berekonomi rendah.
4. Manfaat perilaku konsumen bagi konsultan
Konsultan merupakan salah satu profesi yang dilakukan seseorang yang
menyediakan kebutuhan berupa jasa (nasehat dan solusi) berdasarkan bidangnya
masing-masing. Salah satu bidang keahlian konsultan misalnya bergerak di bidang
konsultan dalam hal perilaku konsumen. Dengan mempelajari perilaku konsumen
konsultan dapat memahami kebutuhan konsumen sehingga konsultan mampu
memberikan informasi, nasehat, dan solusi kepada perusahaan tentang bagaimana
melakukan suatu keputusan. Keputusan yang dimaksud yaitu konsultan memberikan
penjelasan kepada suatu perusahaan tentang produk apa yang harus dihasilkan dan
dipasarkan dengan melihat keadaan pasar dan kebutuhan konsumen sehingga produk
yang ditawarkan cepat terjual karena manfaat produk yang dihasilkan.
5. Manfaat perilaku konsumen bagi peneliti
Peneliti merupakan salah satu profesi yang bertugas untuk menganalisis dan
memahami tentang suatu hal. Hal yang diteliti misalnya keadaan pasar dan perilaku
konsumen, dengan mempelajari perilaku konsumen peneliti mendapatkan
pengetahuan. Penelitian di lakukan dalam upaya untuk mengumpulkan informasi
5
mengenai karakteristik perilaku konsumen sehingga pemasar akan lebih mengenal siapa
konsumennya dan bagaimana perilaku mereka dalam mencari, menggunakan dan
membuang produk. Dalam hal ini peneliti dapat membantu manganalisis keadaan yang
dialami oleh konsumen.
1. Variable stimulus merupakan variabel yang berada di luar diri individu (faktor eksternal
yang sangat berpengaruh dalam proses pembelian). contoh: merek dan jenis barang,
iklan pramuniaga, penataan barang (display) dan ruangan toko.
2. Variabel intervening adalah variabel antara stimulus dan respons. Variabel ini
merupakan faktor internal individu, termasuk motif-motif dalam membeli, sikap
terhadap suatu peristiwa ,dan persepsi terhadap suatu barang. Peranan variabel
intervening adalah untuk memotifasikan respons.
3. Variabel respons merupakan hasil aktivitas individu sebagai reaksi dari variabel
stimulus. Variabel ini sangat tergantung pada faktor individu dan kekuatan stimulus,
contoh: keputusan dalam membeli barang, pemberi penilaian terhadap suatu barang
dan perubahan sikap terhadap suatu produk.
6
2.3 Apa saja faktor yang mempengaruhi perilaku dan pilihan konsumen
Perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh keadaan dan situasi lapisan masyarakat
dimana ia dilahirkan dan berkembang. Ini berarti konsumen berasal dari lapisan
masyarakat atau lingkungan yang berbeda akan mempunyai penilaian, kebutuhan,
pendapat, sikap, dan selera yang berbeda-beda, sehingga pengambilan keputusan dalam
tahap pembelian akan dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor. Ada banyak faktor yang
dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih, membeli dan menggunakan
suatu barang dan jasa. Faktor-faktor inilah yang pada dasarnya membentuk perilaku
konsumen, antara lain :
1. Pengaruh lingkungan seperti;
a. Faktor Budaya : Faktor budaya dipengaruhi oleh budaya, sub budaya dan kelas sosial.
Budaya adalah penentu keingian dan perilaku yang paling mendasar. Budaya juga
merupakan kumpulan nilai –nilai dasar, persepsi, keinginan dan tingkah laku yang
dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluaraga dan lembaga penting lainnya.
Faktor-faktor budaya ini menentukan cara bereaksi terhadap produk dan strategi
pemasaran.
b. Kelas sosial yang dimiliki seseorang memengaruhi keputusan pembelian. Secara umum,
orang-orang dari kelas yang sama akan memiliki minat, nilai dan perilaku yang sama.
Masyarakat kita pada umumnya diklasifikasikan menjadi tiga kelas sosial yaitu kelas atas,
kelas menengah dan kelas bawah. Konsumen pada kelas yang berbeda akan memiliki
perilaku pembelian yang berbeda juga. Seperti individu yang termasuk dalam kelas atas
membeli produk atau layanan yang sesuai dengan statusnya sementara orang kelas
bawah akan hanya membeli produk-produk yang memenuhi kebutuhan dasar mereka
saja.
c. Pengaruh pribadi ; Kepribadian sebagai karakteristik psikologis yang berbeda dari
seseorang yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama
terhadap lingkungannya (Kotler dan Armstrong, 2006: 198). Faktor pribadi meliputi
gender, usia dan tahap dalam siklus hidup pembeli, kepribadian, konsep diri, dan gaya
hidup. Seseorang mengubah barang dan jasa yang mereka beli selama hidup mereka.
7
Selera terhadap makanan, pakaian, rekreasi sering kali berhubungan dengan usia.
Pembelian juga dibentuk oleh tahap siklus keluarga, tahap-tahap yang mungkin dilalui
keluarga sesuai dengan kedewasaan anggotanya.
d. Keluarga memainkan peranan yang penting dalam membentuk preferensi atau
kecenderungan kebutuhan/keinginan dan perilaku seseorang termasuk perilaku dalam
berbelanja. Keluarga menawarkan sebuah lingkungan dimana seseorang berevolusi,
membentuk karakter dan memperoleh nilai-nilai pribadi. Faktor keluarga dapat
berperan sebagai berikut (Mangkunegara, 2002 : 44) : siapa yang mengambil inisiatif ,
siapa yang memberi pengaruh, siapa yang mengambil keputusan, siapa yang melakukan
dan pemakai
e. Situasi Pengaruh situasional dalam konsumen adalah faktor personal dan lingkungan
sementara yang muncul pada saat aktifitas konsumen , sehingga situasi konsumen
meliputi faktor-faktor sebagai berikut:
a. Melibatkan waktu dan tempat di dalam aktivitas konsumen
b. Mempengaruhi tindakan konsumen seperti perilaku pembelian
c. Situasi konsumen relative merupakan jangka pendek, tidak termasuk karakteristik
personal yang berlaku dalam jangka panjang.
Faktor situasional adalah kondisi sesaat yang muncul pada tempat dan waktu
tertentu. Yang mana kemunculanya terpisah dari diri produk maupun konsumen.
Mendifinisikan situasi sebagai semua faktor yang utama terhadap tempat dan situasi
yang tidak menurut pengetahuan seseorang (intra individu ) dan stimulasi (alternatif
pilihan) dan memiliki bukti dan pengaruh sistimatis pada prilaku saat itu.
2. Perbedaan dan pengaruh individual
Dalam perilaku konsumen banyak faktor-faktor yang mempengaruhinya, salah
satunya adalah individu itu sendiri. Setiap individu yang satu dengan individu yang
lain dalam mengkonsumsi suatu barang dan jasa pasti berbeda. Tetapi ada kalanya
seorang individu dalam mengkonsumsi suatu barang atau jasa dipengaruhi oleh
individu lain sehingga individu tersebut mengikuti individu yang mempengaruhinya.
Oleh karena itu, pengaruh individu sangat menentukan dalam perilaku konsumsi.
8
Konsumen yang selektif akan aktif melibatkan diri mereka dalam proses pengambilan
keputusan pembelian. Hal ini dapat menghindari resiko yang dapat ditimbulkan oleh
produk. Jika tingkat keterlibatan tinggi secara pribadi maka konsumen tersebut
sebagai pemimpin opini.
Suatu perilaku konsumen pun tak lepas dari pengaruh kelompok dan personal
yang dianutnya. Reference group adalah seseorang atau sekelompok orang yang
empengaruhi perilaku individu secara signifikan. Reference group dapat berupa artis,
atlit, tokoh politik, kelompok musik, partai politik, dan lain-lain. Reference group
mempengaruhi dalam beberapa cara. Pertama-tama reference group menciptakan
sosialisasi atas individu. Kedua reference group berperan penting dalam membangun
dan mengevaluasi konsep seseorang dan membandingkannya dengan orang lain.
Ketiga, reference group menjadi alat untuk mendapatkan pemenuhan norma dalam
sebuah kelompok social.
Perbedaan dan pengaruh individu merupakan faktor internal yang
menggerakkan dan mempengaruhi perilaku. Setiap individu memiliki kepribadian
berbeda dan tidak ada manusia yang diciptakan sama, sehingga di dalam perilaku
konsumsi individu memiliki pilihan yang berbeda pula. Ada lima hal yang
menyebabkan konsumen berbeda : sumberdaya konsumen, motivasi dan
keterlibatan, pengetahuan, sikap dan kepribadian, gaya hidup dan demografi.
3. Proses psikologis
Psikolgis adalah keadaan internal setiap individu akan dan ketika melakukan
suatu tindakan yang dipengaruhi oleh faktor motivasi, persepsi, pengetahuan,
keyakinan dan sikap (Kotler dan Armstrong, 2001:199). Keputusan membeli individual
sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologi, persepsi, motivasi, pembelajaran,
dan kepercayaan, serta sikap. Faktor-faktor tersebut adalah hal yang digunakan oleh
konsumen dalam berinteraksi. Faktor-faktor tersebut juga merupakan alat bagi
konsumen untuk mengenali perasaan, mengumpulkan dan menganalisis informasi,
merumuskan pikiran dan pendapat (opini) dan mengambil tindakan. Tidak seperti tiga
pengaruh lainnya, pengaruh psikologis dapat disebabkan oleh lingkungan seseorang
9
karena mereka menggunakan pengaruh psikologis pada hal-hal yang khusus. Faktor-
faktor Psikologis adalah faktor-faktor yang berkaitan dengan psikologi seseorang yang
mendorong tindakannya untuk mencari kepuasan. Beberapa Faktor Psikologis yang
harus diperhatikan dalam pemasaran diantaranya adalah sebagai berikut : Proses
psikologis terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap/perilaku.
10
aktivitas yang dilakukan secara sadar, rasional dan terencana. Keputusan konsumen
merupakan analisis mengatasi permasalahan.
11
Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
12
alternatif keputusan pembelian perilaku pasca pembelian mencari air minum. Kasus
kedua, kebutuhan ditimbulkan oleh rangsangan eksternal. Seseorang bisa
mengagumi mobil baru rekan kerjanya yang memicu pemikiran tentang kemungkinan
melakukan pembelian.
Mencari informasi: Sebelum proses pembelian ini sangat berkaitan dengan informasi
tentang sumber-sumber dan menilainya, untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
yang dirasakan. Melalui pengumpulan informasi, konsumen mengetahui produk-
produk yang bersaing dan keistimewaan masing-masing produk. Sumber-sumber
informasi konsumen terbagi menjadi beberapa kelompok, yaitu: Sumber pribadi
(keluarga, teman, tetangga, kenalan), sumber niaga (periklanan, penjual, pameran),
dan sumber pengalaman (pernah menangani, menguji, mempergunakan suatu
produk).
3. Evaluasi Alternatif: Konsumen sebelum melakukan tahap pembelian akan suatu produk
juga melihat alternatif lainnya yang dipakai untuk memenuhi kebutuhannya. Konsumen
akan memilih pada atribut yang akan memberikan manfaat yang akan memberikan
manfaat yang dicari. Pengalaman yang diperoleh dari evaluasi berbagai alternatif, akan
mempengaruhi sifat psikologi para konsumen.
4. Tahap Keluaran (output): Tahap keluaran dalam model pengambilan keputusan
konsumen antara lain sebagai berikut :
Keputusan Pembelian: Konsumen akan menentukan pilihan serta bentuk niat
pembelian setelah melalui tahap-tahap sebelumnya, konsumen biasanya akan
membeli produk yang paling dapat memenuhi kebutuhannya. Konsumen juga dapat
menunda atau menghindari keputusan pembelian jika resiko yang dihadapi besar bila
membeli produk tersebut.
Perilaku pasca pembelian terdapat dua macam kegiatan yang berhubungan erat
setelah konsumen melakukan proses pengambilan keputusan, yaitu pembelian dan
evaluasi setelah melakukan pembelian. Konsumen mencoba untuk produk baru, jika
dirinya merasa cocok atau puas dengan pembeliannya tersebut maka konsumen akan
melakukan pembelian ulang terhap produk tersebut.
13
Pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk
diawali oleh adanya kesadaran atas pemenuhan kebutuhan dan keinginan. Selanjutnya jika
sudah disadari adanya kebutuhan dan keinginan, maka konsumen akan mencari informasi
mengenai keberadaan produk yang diinginkannya. Proses pencarian informasi ini akan
dilakukan dengan mengumpulkan semua informasi yang berhubungan dengan produk yang
diinginkan. Dari berbagai informasi yang diperoleh konsumen melakukan seleksi atas alternatif-
alternatif yang tersedia. Proses seleksi inilah yang disebut sebagai tahap evaluasi informasi.
Dengan menggunakan berbagai kriteria yang ada dalam benak konsumen, salah satu merek
produk dipilih untuk dibeli. Bagi konsumen yang mempunyai keterlibatan tinggi terhadap
produk yang diinginkannya, proses pengambilan keputusan akan mempertimbangkan berbagai
hal.
Dengan dibelinya merek produk tertentu, proses evaluasi belum berakhir karena
konsumen akan melakukan evaluasi pasca pembelian (post purchase evaluation). Proses
evaluasi ini akan menentukan apakah konsumen merasa puas atau tidak atas keputusan
pembeliannya. Seandainya konsumen merasa puas, maka kemungkinan untuk melakukan
pembelian kembali pada masa depan akan terjadi, sementara itu jika konsumen tidak puas atas
keputusan pembeliannya, dia akan mencari kembali berbagai informasi produk yang
dibutuhkannya. Proses itu akan terus berulang sampai konsumen merasa terpuaskan atas
keputusan pembelian produknya.
14
kebutuhan yang timbul, apa yang menyebabkan rasa kebutuhan itu dan bagaimana rasa
kebutuhan itu mengarah pada obyek tertentu.
Menurut Kotler dan Keller (2009:234) keputusan pembelian merupakan proses psikologis
dasar ini memainkan peran penting dalam memahami bagaimana konsumen secara aktual
mengambil keputusan pembelian. Para pemasar harus memahami setiap sisi perilaku
konsumen. Para konsumen melewati lima tahap proses pembelian, yaitu pengenalan
masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca
pembelian.
Ada tiga indikator dalam proses keputusan pembelian menurut Hahn (2008), yaitu:
15
3. Komitmen atau loyalitas konsumen untuk tidak mengganti keputusan yang sudah biasa di
beli dengan produk pesaing. hal ini terjadi apabila konsumen merasa tidak puas atas
produk yang dibelinya.
BAB III
PENUTUP
16
.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas tersebut maka bisa ditarik kesimpulan bahwa Perilaku
konsumen adalah Perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan
fisik individu-individu yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan,
menggunakan, atau mengabaikan barang-barang dan jasa-jasa. Selain itu kita juga dapat
mengetaui manfaat perilaku konsumen bagi seorang manajer, produsen, birokrat,
konsultan, dan peneliti. Selain itu kita mampu mengetahui bahwa Pemahaman terhadap
perilaku konsumen bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi cukup sulit dan kompleks. Hal
ini disebabkan oleh banyaknya variabel-variabel yang mempengaruhinya dan cenderung
saling berinteraksi antara lain; Variabel stimulus, variabel intervening dan variabel respons.
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih,
membeli dan menggunakan suatu barang dan jasa. Faktor-faktor inilah yang pada dasarnya
membentuk perilaku konsumen, antara lain : 1. Faktor lingkungan yang terdiri dari budaya,
kelas sosial, pengaruh pribadi, keluarga dan situasi. 2. Faktor perbedaan individu terdiri
dari sumber daya konsumen, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian,
gaya hidup dan demografi. 3. Proses psikologis terdiri dari pengolahan informasi,
pembelajaran, perubahan sikap/perilaku.
Pengambilan keputusan untuk menggunakan produk/jasa yang dilakukan
masyarakat merupakan salah satu bentuk keputusan pembelian. Proses pengambilan
keputusan menggunakan produk/jasa ditentukan oleh perilaku konsumen. Keputusan
pembelian adalah perilaku pembelian seseorang dalam menentukan suatu pilihan produk
untuk mencapai kepuasan sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen yang meliputi
pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi terhadap alternatif pembelian,
keputusan pembelian, dan perilaku.
DAFTAR PUSTAKA
17
Engel, J.F., B. Roger., dan P. Miniard. 2010. Perilaku Konsumen. Alih bahasa Budiyanto. Binarupa
Aksara. Jakarta.
Basu Swastha dan T. Hani Handoko. 2000. Manajemen Pemasaran (Analisa Perilaku Konsumen).
Yogyakarta: BPFE UGM.
http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26286/4/Chapter%20II.pdf
http://muthiadewi28.blogspot.com/2011/10/makalah-tentang-perilaku-konsumen-dalam.html
18